Aku bukan menantu sampah - Bab 889 Beri Aku Dua Triliun

Ekspresi Anji juga berubah, dan dia menatap Roky dengan ragu.

Apa yang terjadi?

Bukankah Viloid pernah mengatakan bahwa dia sendiri yang merupakan pewaris Keluarga Lin, mengapa sekarang berubah menjadi Roky?

Dia menganggap Viloid sebagai Tuan Muda Ketiga yang legendaris dari Keluarga Lin, jadi dia putus asa padanya dan menculik Dewi sesuai dengan instruksi Viloid.

Kenapa sekarang .., Roky menjadi Tuan Muda Ketiga?

Beberapa pemikiran melintas di benak Anji, wajahnya menunjukkan rasa takut, dan ekspresinya menjadi ragu-ragu.

Jika Roky benar-benar adalah Tuan Muda Ketiga, maka tamat riwayatnya!

Dia sudah bernegosiasi dengan Viloid, setelah dia menyelesaikan pekerjaannya, dia akan mendapatkan Rp 2 triliun dan melarikan diri ke luar negeri untuk menjalani hidup yang bebas!

Namun, dengan kekuatan Tuan Muda Ketiga, bahkan jika dia melarikan diri ke ujung dunia, dia tidak bisa lepas dari ponsel Roky.

Memikirkan hal ini, lengan Anji yang sedang memegang pisau sedikit bergetar.

Pandangan Roky menunjukkan rasa takut, dan diam-diam dia mengedipkan mata pada beberapa anak buahnya.

Beberapa prajurit khusus mengambil kesempatan untuk mendekat saat Anji sedang panik.

Pada saat ini, teriakan yang keras memecah keheningan.

Jeni yang tergantung di udara, berteriak dengan suara serak: "Omong kosong, bagaimana mungkin sampah ini menjadi Tuan Muda Ketiga dari Keluarga Lin! Dia hanya mengatakannya untuk membohongimu, sampah ini telah tinggal di rumahku nselama empat tahun, dan aku masih belum tahu detail persisnya? Roky diusir oleh Keluarga Lin, aku mendengarnya sendiri kalau orang dari Keluarga Lin yang mengatakannya!"

Awalnya Anji sedang memikirkan apakah harus meletakkan pisau, dan berlutut untuk memohon meminta jalan keluar kepada Roky, ketika dia mendengar kata-kata Jeni, wajahnya segera berubah menjadi galak lagi.

Begitu dia menggenggam pedangnya dengan erat, ujung pedang itu ditekan ke perut Dewi, dan dia berteriak dengan keras: "Roky, kamu melakukan ini padaku? Tuan Muda Ketiga yang sebenarnya sama sekali bukan kamu, hentikan omong kosongmu! Sekarang segera berlututlah untukku, atau aku akan memotong perut istrimu dengan pedang dan mengambil benihmu untuk memberi makan anjing."

Roky langsung menatap Anji dengan tatapan tajam!

Wajah Dewi memucat karena ketakutan dan hampir pingsan.

"Hehe, Roky, aku tahu kamu cukup hebat." Anji tersenyum dengan ganas: "Bahkan jika kamu dapat menghancurkan tubuhku menjadi beberapa bagian, terus kenapa? Aku akan membawa istri dan anakmu, tidak rugi!!"

“Apa yang kamu inginkan?” Wajah Roky muram, dan rasa ingin membunuh melintas di matanya.

Anji tersenyum dengan puas, "Roky, kamu dulu membuatku malu, sekarang kamu harus segera mentransfer Rp 2 triliun ke rekeningku!"

Dia sudah merencanakannya dengan baik, ketika dia mendapatkan uangnya, dia akan mencari Viloid, dan kemudian mengambil membawa Rp 2 triliun untuk pergi ke luar negeri dan menjalani hidup yang bebas.

“Rp 2 triliun, dari mana keluarga kami punya uang sebanyak itu.” Jeni berteriak dengan memilukan.

Andrew melihat ujung pedang yang menempel di perut putrinya, dan wajahnya menjadi pucat karena ketakutan, dia buru-buru berteriak: "Kamu .., beri kami waktu, bahkan jika kami bangkrut dan menjual rumah kami, kami akan memberikan uangnya, tolong, jangan sakiti putriku."

"Berhenti bicara omong kosong, aku menginginkannya sekarang!" Anji berteriak: "Dalam satu jam, jika aku tidak melihat uangnya, aku akan segera memotong wanita ini."

“Uang bukanlah masalah.” Roky menahan amarahnya dan berkata dengan tenang: “Jangan sakiti Dewi.”

“Baiklah, berikan aku uangnya sekarang.” Anji memiringkan kepalanya, dan bocah laki-laki di sampingnya segera menyerahkan nomor rekening banknya kepada Roky.

Roky mengeluarkan ponselnya dan menelepon Lian, memintanya untuk mentransfer Rp 2 triliun ke rekening ini.

Dalam waktu kurang dari satu menit, ponsel Anji berdering dan menerima notifikasi transfer bank.

Anji melirik ponselnya dan tertawa keras: "Roky, aku benar-benar tidak menyangka kamu bisa mendapatkan Rp 2 triliun begitu cepat, aku terlalu meremehkanmu."

“Roky, darimana kamu mendapat uang sebanyak itu?” Andrew terengah-engah, darimana menantunya mendapatkan uang itu?

Jeni juga memelototinya dengan sangat marah.

Anak ini telah menyembunyikan Rp 2 triliun di simpanan pribadinya!!!

Rino dan Alicia yang berada di samping juga terkejut, mereka sama sekali tidak menyangka Roky akan benar-benar mentransfer Rp 2 triliun.

“Lepaskan istriku.” Roky berteriak dengan mata yang memerah.

Anji tersenyum muram: "Aku sudah menerima uangnya, tetapi aku tidak mengatakan untuk melepaskan istrimu."

“Kamu tidak tahu malu!” Sinta sangat marah sampai tidak bisa menahan untuk tidak berteriak.

Anji berkata tanpa malu-malu: "Dia yang mentransfer uang itu sendiri ke rekeningku, aku hanya mengatakan bahwa jika dia tidak memberi aku uang, aku akan memotong wanita ini dan tidak mengatakan untuk melepaskannya! Jika ingin aku melepaskan Dewi, itu mudah, biarkan Roky berlutut padaku sekarang."

Sambil berbicara, dia dengan sengaja mendorong pedangnya ke depan, dan pedang tajam itu sudah memotong pakaian Dewi.

“Jangan.” Dewi ketakutan, air mata mengalir di wajahnya.

Roky melihatnya dengan rasa sakit hati dan kemarahan, dia mengertakkan gigi dan berkata, "Anji, aku harap kamu melakukan apa yang kamu katakan."

"Tidak masalah." Anji tertawa, "Apakah kamu masih tidak percaya pada karakterku? Selain itu, ada begitu banyak orang di sini, aku tidak akan menyangkalnya."

Roky mengangguk dan hendak berlutut.

"Direktur Roky!" Bastian yang berada di samping mengerutkan kening dan berkata dengan pelan, "Aku sudah menelepon Rei Long, dan orang-orang akan segera datang."

“Sudah tidak ada waktu untuk menunggu mereka.”

Roky menggelengkan kepalanya dengan tenang, dan berlutut tanpa ragu-ragu.

“Suamiku!”

Air mata Dewi mengalir deras dan hatinya sangat sakit.

Dia tahu bahwa Roky sedang mencoba untuk menyelamatkan dirinya, tetapi dia melihatnya menahan penghinaan dan berlutut di bawah kaki Anji, rasanya seperti hatinya dicungkil keluar.

Demi dia, demi anaknya, Roky berlutut di depan binatang ini tanpa ragu-ragu!

Pada saat ini, Dewi menangis dengan sangat menyedihkan!

Jika bukan karena bayi di dalam perutnya, dia lebih memilih mengenai dirinya ke pedang daripada melihat suaminya berlutut dalam penghinaan.

Sinta di sampingnya menutupi mulutnya dan menatap Roky.

Dia sama sekali tidak mengira bahwa pria seperti Roky akan berlutut demi Dewi tanpa ragu-ragu.

Melihat mata Roky yang memerah, berlutut di depan Anji, hati Sinta terharu dan juga merasa sedikit iri.

Mengapa sepupu perempuanku bisa menemukan suami yang baik seperti Roky?

Sungguh membuat orang iri.

Andrew juga melihatnya dengan penuh air mata, dan suasana hatinya sangat rumit.

Dulu, Jeni selalu berpikir bahwa Roky adalah sampah, tetapi sekarang tampaknya putrinya menikah dengan orang yang tepat.

"Suamiku, cepat berdiri."

Dewi berjuang mati-matian, berusaha menyingkirkan Anji.

Melihat bahwa dia tidak bisa menangkapnya, Anji mengedipkan mata pada seorang pria botak bertato di sampingnya.

Pria botak itu segera melangkah maju, menampar wajah Dewi dan berteriak, "Jujurlah sedikit."

Ketika melihat Dewi dipukul, Roky merasa sangat sakit hati, dan berteriak dengan keras: "Pergi, jangan sentuh istriku."

“Istrimu ada di tanganku sekarang, aku bisa menyentuhnya sesukaku!” Anji tertawa liar, dan dengan sengaja mengulurkan tangan untuk menyentuh wajah Dewi: “Wanita secantik ini bisa bersedia menikahimu, seperti bunga dengan kotoran sapi."

“Menjijikkan, jangan sentuh aku dengan tangan kotormu !!” Wajah Dewi memerah, hatinya kacau, dan dia membuka mulutnya dan menggigit tangan Anji.