Aku bukan menantu sampah - Bab 133 Perempuan Galak Bermulut Kasar

Paman Ali berbaring diatas kasur, raut wajahnya lesu, mukanya pucat, alisnya mengernyit, seperti sedang menahan penderitaan yang sangat besar.

Tapi, Bernard tidak turun tangan untuk mengobatinya sendiri, melainkan berdiri di samping, menyuruh perempuan muda itu untuk turun tangan.

Di lemari di samping meja tertata sebuah jarum perak, perempuan itu sedang mengambil jarum, dan menusuknya ke tubuh Paman Ali.

Tekniknya menusukkan jarum sangat terlatih, bahkan lebih baik daripada para dokter tradisional yang sudah melakukan pengobatan dua tiga puluh tahun, tapi aneh juga walaupun usianya muda, orang Keluarga Wang malah tenang diobati olehnya.

Saat pagi hari, Roky tidak melihat dengan jelas, sekarang melihat lagi dengan teliti.

Perempuan muda ini memang luar biasa penampilannya, tidak hanya cantik dan mempesona, disamping itu di bagian dahinya samar-samar ada aura pahlawan, baik kelihatannya dan auranya, semuanya bisa disebut kualitas terbagus.

Tapi, yang dilihat Roky malah bukan kecantikan perempuan ini, melainkan bagian dalam tubuhnya.

Dia melihat saat perempuan ini sedang akupuntur, ternyata juga bisa mengeluarkan energi qi.

Seketika Roky terkejut, tidak disangka Bernard dan cucunya berdua rupanya juga bisa terhitung sebagai kultivator!

Lima nadi yang diturunkan Keluarga Taoism, lima teknik yang harus dikuasai para kultivator, semuanya bisa terhitung sebagai kultivator, aliran gunung adalah kekuatan supernatural, orang yang bisa sangat sedikit, dan lagi walaupun orang yang mahir dalam aliran gunung, juga berbanding sangat jauh dengan jurus memanggil petir yang bsia dilakukan dengan mudah oleh Roky.

Kebanyakan dari mereka semuanya adalah pembela diri, dan orang yang belajar medis dan bela diri, malah agak langka!

Tapi, walaupun Bernard dan cucunya berlatih medis dan bela diri, tapi juga hanya manusia biasa, yang bisa dikeluarkan oleh manusia biasa hanyalah energi qi, dan Roky sudah terlahir Kembali melalui latihan, kualitas tubuhnya sudah melewati orang biasa sejak awal.

‘energi qi’ milik orang biasa, dibanding dengan ‘energi’ di dalam tubuh Roky, walaupun hanya beda satu kata, tapi kenyataannya malah dua dunia yang berbeda, sama sekali berada di level yang berbeda.

Kalau dibilang dengan bahasa biasa, yaitu perbedaan batu arang dan berlian, walaupun sumber keduanya sama, tapi arang hanya bisa jadi material, kemampuannya terbatas, harganya murah, sedangkan berlian merupakan esensi dari setelah pendinginan, menghasilkan kekuatan yang besar, kuat dan keras tidak ada tandingannya, harganya juga bertolak belakang beberapa ribu kali lipat.

Kalau ‘energi’ di dalam tubuh berkumpul sampai tingkat tertentu, juga bisa menghasilkan ‘pil jindan’, sampai waktunya kultivator bisa menggunakan jurus yang sangat hebat, atau menghancurkan sebuah kota dengan mudah, juga merupakan hal yang biasa-biasa saja.

Tidak sedikit kultivator yang sudah berlatih susah payah selama hidupnya, hanya ingin menghasilkan sedikit ‘energi’, dengan mencapai target panjang umur, namun sampai mati pun tidak bisa.

Tidak terlahir kembali itu tidak mungkin akan menghasilkan ‘energi’.

Manusia memang manusia, kalau tidak ada jalan dan kesempatan yang tepat, bagaimanapun juga tidak akan bisa berlatih sampai menghasilkan tubuh dewa.

Tapi, perempuan muda ini bisa memasukkan ‘energi qi’nya ke ujung jarum, diantara manusia ini sudah terhitung sebagai praktik yang tinggi, dan pantas saja Bernard diberi title ‘dewa medis Nanguang’, ternyata karena alas an ini.

Dia melihat teknik akupunturnya, tidak tahan untuk mengerutkan alis, mengeluarkan kata-kata: “sedikit lagi.

Roky bicara sendiri, tapi walaupun di dalam ruangan banyak orang, semuanya malah tidak berani mengganggu perempuan itu akupuntur, semuanya hening.

Ditambah lagi perempuan muda adalah kultivator, pendengarannya lebih bagus beberapa kali lipat daripada orang biasa, mendengar ucapannya langsung mengangkat kepala, melihat ke Roky dengan wajah marah.

Dia sudah menyadarinya tadi, Roky melihat dirinya akupuntur, tatapannya tampaknya sedang menghakimi, sejak awal sudah merasa tidak senang, sekarang malah mendengat kalimat ‘sedikit lagi’ darinya, jadi tidak bisa menahannya.

Perempuan muda meletakkan jarumnya, berjalan ke hadapan Roky dengan wajah yang dingin, menilainya sekilas dan berkata: “apanya yang kurang?”

Roky tidak menduga pendengarannya begitu bagus, ingin menutupinya pun sudah tidak bisa, hanya pura-pura bodoh: “bukan apa-apa.

“aku sudah mendengarnya, kamu bilang teknik akupunturku buruk? Apa kamu paham lihatnya? Perempuan muda itu tiba-tiba mengerutkan alisnya, wajahnya tidak senang: “kamu bahkan tidak mengerti, masih menghakimi, kalau begitu coba kamu bilang teknik akupuntur apa yang aku gunakan?”

Roky mengerutkan alis, sebenarnya di dalam teknik akupuntur ini adalah satu teknik yang biasa saja, kegunaannya juga terbatas, biasanya dia bahkan tidak mau menggunakannya.

Karena kultivator yang sudah berlatih sampai menghasilkan tubuh dewa, teknik akupuntur ini hanyalah level perkenalan, dan tidak memenuhi syarat, kultivator walaupun sudah mempelajarinya juga tidak mau memakainya, ini sama seperti anak kecil yang belajar makan, teknik ini adalah makan dengan tangan, orang yang bisa pakai sumpit, mana mungkin akan makan dengan tangan lagi?

Tapi, perempuan ini usianya muda, sudah bisa mempraktikkan cara akupuntur ini, juga terbilang tidak mudah.

Ditambah lagi Bernard dan cucunya, dijuluki sebagai ‘dewa medis’ di daerah Nanguang, menikmati posisi tinggi, dan lagi sengaja kemari untuk mengobati Paman Ali.

Jadi Roky juga tidak menjatuhkan martabat orang, bicara dengan segan: “tadi mataku yang buruk, maaf atas ketidaksopanannya, memang tidak bisa melihatnya.

“hmph! Kalau tidak mengerti, jangan sok ngerti!” perempuan muda ini bicara dengan sombong: “kalau sampai menggangguku mengobati orang…..”

Ucapannya masih belum selesai, Bernard langsung memotong ucapannya dengan tegas: “Maggy, orang sudah minta maaf, kamu cepat Kembali lanjutkan akupunturnya.”

Perempuan itu memelototi Roky, berkata: “akupuntur harus dilakukan dengan penuh konsentrasi, kalau kamu asal bicara lagi, menggangguku mengobati, semua akibatnya kamu yang tanggung.

“Maggy!” logat bicara Bernard merendah, bicara dengan muram: “jangan keras kepala!”

Perempuan ini baru bicara ke Bernard: “kakek, aku tidak perhitungan lagi dengannya, beres kan.

Selesai bicara, dia berjalan lagi ke samping Kasur, mengambil jarum perak medis.

Saat mereka berdua sedang berargumen, beberapa orang Keluarga Wang yang berdiri di samping semuanya tidak berani bersuara.

Melihat Roky mengalah, perasaan William yang tegang akhirnya jadi lega, diam-diam mengelap keringatnya.

Dewa berantem, orang biasa takut kena akibatnya.

Roky melihat perempuan itu berjalan Kembali. Baru menggeleng-gelengkan kepala sambil tersenyum pahit.

Ini benaran penulis bertemu dengan tentara, ada hal tapi tidak bisa dijelaskan dengan benar.

Tadinya dia ingin mengingatkannya, pemanasan dari akupuntur terlalu buruk, akan menghabiskan terlalu banyak energi qi, tampaknya dia yang terlalu ikut campur.

Selain perempuan ini, Roky juga melihat kalau Bernard juga seorang kultivator, dan lagi kemampuannya diatas cucu perempuannya, tapi dia tetap diam, hatinya berpikir yang paling penting tidak membuat kekacauan.

Perempuan muda itu sudah memanaskan jarumnya kira-kira sepuluh menit, kepalanya sudah dipenuhi keringat, terlihat kelelahan.

Bernard batuk dan berkata: “kamu istirahat sebentar.

“kedua dewa medis sudah bekerja keras.

“William langsung bicara, dia mengedipkan matanya, keponakannya Herman buru-buru mengambil teh, mempersilahkan mereka berdua untuk istirahat dan minum teh.

Perempuan muda itu langsung meletakkan jarumnya, menerima gelas tehnya dengan terengah-engah, langsung menghabiskannya dalam sekali teguk.

Walaupun baru memasuki sepertiga proses pemanasan jarum, tapi raut wajah Paman Ali sudah memerah, auranya juga jadi jauh lebih baik.

Orang Keluarga Wang juga mengeluarkan ekspresi bahagia, tatapannya memuja.

Perempuan juga lumayan merasa puas, dia bahkan melirik Roky dengan wajah bangga, maksudnya adalah: kamu lihatlah bagaimana aku mengobatinya.

Roky hanya melihat dan tidak bicara, wajahnya juga tidak berekspresi.

Sebenarnya kalau dia mengontrol energi qi-nya dengan baik, pemanasannya bagus, mana perlu menghabiskan begitu banyak energi qi, juga tidak akan begitu Lelah.

Tapi Roky merasa tidak berguna untuk memberi arahan, dia tidak ingin mengusik ‘perempuan galak bermulut kasar’ ini lagi.

Novel Terkait

Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu