Aku bukan menantu sampah - Bab 252 Ibu Mertua Yang Licik

Yohan segera mengangguk sambil tersenyum.

Ando melihat Andrew dan berharap adiknya mengatakan sesuatu untuknya.

Mereka berdua berlutut di lantai dan tidak berani bangun tanpa persetujuan Roky.

"Aku keluar dulu ibu."

Roky berkata dengan dingin lalu berbalik dan berjalan keluar.

Keluarga Liu sudah hancur.

Untuk sementara dia tidak membunuh kedua orang ini karena tidak mau identitasnya ketahuan selain itu juga karena dia memandang mereka ada hubungan darah dengan istrinya.

Hutang kedua orang ini sangat banyak dan tidak ada jalan lagi karena dipaksa oleh kreditor dan itu bukan urusannya meskipun mereka mau melompat dari gedung tinggi atau membakar dirinya.

Seluruh badan Jenni bergetar karena melihat mereka berlutut dan dia bergegas menghampiri dan menampar Roky.

"Sampah, kamu menyebabkan masalah besar, apakah kamu mau membunuh keluargaku!"

Roky berbalik sewaktu dia mengangkat tangannya seolah-olah ada mata di belakangnya dan menangkap tangan Jenni.

Jenni tertegun karena dia tidak berani percaya dengan matanya sendiri.

Sampah tidak berguna!

Dia biasanya tidak berani membalas sewaktu dia memukulnya tapi hari ini malah berani beraksi!

Jenni langsung marah sambil berteriak marah, "Orang tidak berguna! Siapa yang memberimu keberanian membalasku?"

Roky berkata dengan dingin, "Ibu, aku biasanya hormat padamu karena kamu adalah ibu dari istriku tapi itu tidak berarti aku takut kepadamu."

Akhirnya dia mengatakan semua yang ingin dia katakan!

Dia membiarkan Jenni marah dan memukulnya sesuka hati selama bertahun-tahun ini hanya karena tidak mau membuat istrinya berada dalam posisi sulit.

Seluruh badan kedua orang yang berlutut di lantai gemetaran.

Jenni benar-benar cari mati!

Roky hanya perlu menggerakkan jarinya untuk membuat nenek tua ini mati.

Tentu saja mereka berdua yang berlutut sama sekali tidak berani bicara.

Karena mereka harus merahasiakan identitas Roky jika tidak..... seluruh keluarga Liu akan lenyap tanpa suara!

Jenni memberontak untuk melepaskan diri tapi tidak bisa lepas dan marah besar.

"Sampah, siapa yang memberimu keberanian, kamu berani memukulku? Kamu adalah anjing yang dipelihara oleh keluarga Liu dan aku bisa marah serta memukulmu sesukaku karena kamu sama sekali bukan siapa-siapa....."

Umpatannya semakin kejam dan beracun sehingga kedua orang yang berlutut tidak berani mendengarnya lagi karena dia takut jika Roky marah maka Jenni akan langsung mati.

Jenni masih tidak tahu jika dia sekarang sedang berada di ujung maut sambil mengumpat dalam hati : "...... sampah tidak berguna, tidak tahu bagaimana ayahmu bisa melahirkan seorang sampah sepertimu....."

Tiba-tiba wajah Roky terlihat berat sambil memegang tangannya dengan erat dan berkata dengan dingin, "Aku peringatkan kepadamu, kamu boleh memarahiku tapi aku tidak akan mengampunimu jika kamu berani mengungkit keluargaku!"

Pergelangan tangan Jenni kesakitan seperti dicengkeram harimau yang membuatnya berteriak kencang.

Roky menarik tangannya setelah dia selesai bicara.

Jenni tidak bisa berdiri stabil dan dia langsung jatuh ke lantai!

Dahinya kebetulan membentur sudut meja sehingga langsung berdarah.

Dia kesakitan sambil berteriak histeris seperti anjing gila dan dia langsung maju memukul Roky.

Tapi berhenti begitu Jenni mengangkat kepalanya.

Pada saat ini Roky seperti berubah menjadi orang lain yang seluruh tubuhnya memancarkan aura dingin dan matanya tajam!

Jenni membeku karena ketakutan.

Apakah dia adalah sampah itu?

Roky baru hendak berbalik dengan wajah dingin.

Tiba-tiba terdengar sebuah teriakan kaget 'ibu'.

Napas Roky berhenti.

Aduh!

Dia mengangkat kepalanya dan melihat Dewi berdiri kaget di depan pintu.

Pada saat ini, Jenni seperti menemukan dewa penyelamat, dia berdiri sambil menangis dan mengadu kepada kepada Dewi, "Putriku, kamu harus segera bercerai dengan sampah ini! dia bahkan berani memukul ibumu! Dia memukulku!"

Dewi terlihat kaget dan dia tidak percaya jika Roky akan memukul orang tapi dahi Jenni sedang berdarah sehingga membuatnya marah.

Dia mengerutkan keningnya lalu bertanya kepada Roky, "Kamu memukul ibuku?"

"Aku....." Roky tidak bisa mengatakan sesuatu dan mengangguk pelan.

Dia ingin mengatakan tidak tapi sebenarnya iya.

Dia bisa menahannya ketika Jenni biasanya marah kepadanya tapi dia memarahi ayahnya maka dia menangkap pergelangan tangan Jenni karena sedang emosi serta mendorongnya.

"Putriku, dia bukan hanya memukul ibu tapi dia juga ingin menghancurkan keluarga kita." Jenni menangis sambil mengadu kepada Dewi, "Dia juga berani memukul pemimpin keluarga dan paman pertamamu lalu memaksa mereka berlutut."

Yohan yang berlutut langsung kaget dan segera menggelengkan kepalanya, "Kami, kami yang jatuh sendiri."

Setelah itu mereka segera berdiri dan buru-buru berlari keluar.

"Jatuh?" Dewi mengerutkan keningnya.

Dia masih bisa membedakan berlutut dengan jatuh, mereka berdua berlutut dengan rapi sehingga tidak bisa membohonginya.

Hatinya tiba-tiba merasa kecewa.

"Roky, apakah kamu hanya bisa menggunakan kekerasan untuk menyelesaikan masalah?"

Dewi merasa sedih dan hatinya terluka.

Meskipun Jenni memarahinya tapi dia tetap ibunya, bagaimana Roky bisa memukulnya?

Andrew bersiap menjelaskan tapi Jenni segera memelototinya untuk mengancamnya.

Dia adalah orang yang takut istri dan langsung ciut maka dia segera menunduk.

Dewi melihatnya sambil bertanya dengan dingin "Ayah, apakah Roky yang memukul ibu tadi."

"Ini..... aku....." Andrew menjadi tegang dan akhirnya berkata, "Tadi ibumu memarahinya lalu menamparnya....."

Dia masih belum menyelesaikan kata-katanya tapi Jenni langsung jatuh.

"Ibu!"

Dewi kaget dan segera pergi memapah Jenni dan tentu saja dia tidak mendengar kata-kata Andrew.

Andrew juga terkejut melihat Jenni jatuh maka dia segera pergi memeriksanya.

Hanya Roky yang masih tetap berdiri diam.

Hatinya tidak berdaya melihat Jenni yang jatuh.

Dia bahkan punya ibu mertua sepertinya, dia berpura-pura pingsan supaya Andrew tidak mengatakan kebenarannya!

"Ibu, bagaimana keadaanmu? Apakah kamu baik-baik saja?" Dewi kaget sambil menangis.

Roky tidak berdaya lalu berkata, "Biarkan aku lihat kondisi ini."

"Tidak perlu!" Dewi kecewa sambil berkata dengan dingin, "Jika kamu tidak senang dengan ibuku maka kamu boleh mengatakannya tapi tidak perlu memukulnya. Jika kamu tidak mau bersamaku lagi maka kamu boleh bercerai denganku kapan saja dan tidak perlu melampiaskannya kepada ibuku."

Setelah itu, dia dan Andrew memapah Jenni keluar.

Roky merasa kesal.

Kesalahan apa yang dia perbuat sehingga mendapatkan seorang ibu mertua 'licik'?

Tapi tidak boleh membiarkan istrinya salah paham maka Roky berlari ke depan dan berencana membangunkan Jenni dengan menotok titik akupunturnya.

Tapi pada saat dia mengejarnya, Dewi tiba-tiba berkata dengan dingin, "Pergi cari Melanimu dan aku akan menunggumu untuk bercerai besok."

Novel Terkait

Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
3 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu