Aku bukan menantu sampah - Bab 497 Pembunuh

Saat ini, Dini yang duduk di belakang juga mengerutkan dahi, mata cantiknya yang dingin melirik kearah kaca spion tengah.

Dengan pengalaman menjadi pembunuh untuk bertahun-tahun, ia juga tahu bahwa orang itu adalah pembunuh!

Apalagi orang itu memiliki kemampuan yang tinggi!

Hanya perlu lihat bagaimana Roky untuk mengatasinya.

Jika Roky tidak dapat melawan balik, ia akan mencari kesempatan yang baik untuk kabur.

Roky memegang setir mobil dengan erat, mengendarai mobil untuk berpindah dan meluncur cepat di jalan raya.

Melalui kaca spion tengah, ia sudah melihat jelas bahwa ada tiga mobil hitam yang mengikutinya dari belakang.

Salah satu mobil Mercedes-Benz terdepan ada seorang pria galak bertubuh kekar yang memakai kacamata hitam, mencondongkan tubuh dari jendela atap mobil dan tangannya memegang sebuah busur panah.

Tiga mobil Mercedes-Benz pun terus mengikutinya.

Pria bertubuh kekar yang mengambil busur panah itu pun terus menyerang.

Lagi-lagi beberapa panah metal yang meluncur dari busur panah di tangannya, membawa angin kencang keras datang.

Roky memegang setir mobil dan terus mengendarai mobil di jalan raya.

Mobil Maserati berwarna merah itu mengepot, tiba-tiba mengerem dan menyalip....

Menghindari serangan beberapa panah dan hanya ada satu tangkai panah yang tertancap miring di belakang mobil.

Terdengar suara ricuh dimana lampu mobil itu pecah.

Sedangkan badan mobil Maserati juga dibuat pecah, hingga serpihan kaca ada dimana pun.

“Kuat sekali.”

Roky mendecih pelan.

Ia tak sangka bahwa orang itu bisa-bisanya memiliki kultivasi diri yang hebat, hanya dengan kekuatan dari panah ini sudah cukup memecahkan batu besar ribuan ton. Setidaknya orang itu memiliki kultivasi diri tingkat tengah.

Ia sambil mengendarai mobil, sambil melirik ke kaca spion tengah dan menghitung sesaat di dalam hati.

Orang yang mengejarnya kira-kira ada lima hingga enam orang.

Lalu lintas di jalan raya seketika menjadi kacau.

Tidak sedikit supir yang terkejut hingga tidak dapat melakukan apapun. Ada mobil yang menabrak ke tepi jalan, ada mobil yang langsung menabrak mobil lain dan ada mobil yang langsung terjebak ke dalam kali.

Adegan mobil berbalapan saling mengejar untuk membunuh, hanya dapat ditemukan dalam film!

Hanya melihat secara langsung sudah cukup membuat orang semangat!

Seketika lalu lintas jalan raya menjadi macet dan klakson mobil mengejutkan langit.

Tapi sebagian besar orang mengira bahwa mereka sedang syuting film.

Mobil yang disetir dengan begitu cepat membuat Dewi pusing dan isi perutnya yang terus terkocok.

Ia baru pertama kali bertemu dengan kejadian seperti ini, jantungnya berdetak sangat cepat, bahkan tubuhnya pun merinding.

Tapi Dewi tahu bahwa keberadaannya sangat bahaya.

Dengan kesempatan berpindah, Dewi tidak tahan untuk membuka mulut berkata.

“Mereka datang karena diriku. Kamu biarkan aku turun, aku akan melapor polisi!”

Roky memegang setir mobil dengan erat, lalu berkata tanpa ragu. “Kamu adalah istriku, aku tentu harus melindungimu.”

Setelah itu, ia tersenyum sekilas dan membuka mulut berkata, “Lagi pula aku sama sekali tidak menganggap beberapa orang itu.”

Hanya beberapa anak buah dengan kemampuan tingkat dasar, mereka merupakan keberadaan yang terhormat bagi orang biasa.

Tapi bagi Roky, mereka semua sepenuhnya tertindas.

Rojy tidak menganggap mereka, tapi mobil masih terdapat Dewi dan Dini kedua wanita ini. Ia tidak boleh tidak memperdulikan keamanan mereka.

Tiga mobil hitam terus mengikutinya, bagai lalat yang tidak dapat diusir.

Roky telah menyetir keluar dari kota dan tiba di jalan raya bekas di pinggiran kota.

Jalan raya sangat sepi. Para pembunuh di tiga mobil itu yang terus mengikuti juga mulai berani.

“Dor dor dor.....”

Sejumlah peluru melintas tubuh mobil Maserati. Tubuh mobil pun bergetar kencang untuk beberapa kali, jelas sekali mobil itu berhasil diserang.

Dewi memaksa diri untuk tetap tenang, tapi wajah cantiknya itu telah memucat.

“Tunduk kepala.”

Roky mengeluarkan kata yang singkat, satu tangannya memegang setir mobil dan tangan kanan menekan kepalanya ke bawah.

Dini yang berada di belakang juga pintar dan ikut menunduk, menempel di kursi penumpang.

Kepala Dewi baru saja ditekan Roky, lalu setangkai panah tajam pun meluncur melewati kepalanya.

Tiga mobil di belakang masih saja mengikuti mereka.

Roky melirik sekitar sekilas. Dua tepi jalan raya adalah sawah, sama sekali tidak ada orang.

Tiba-tiba ia memutar setir mobil keras dan menginjak kencang pedal gas!

“Zzitt!”

Bersama dengan suara tajam dimana mobil bergesek dengan tanah, mobil Maserati berwarna merah itu tiba-tiba berpindah dan berbelok sebanyak seratus puluh derajat, seketika berhenti pas di jalan raya secara horizontal.

Pria bertubuh kekar yang tengah mengambil panah, menarik busur panah kembali dan berteriak.

“Orang itu sudah berhenti, segera kejar!”

Dini mengangkat kepala di kursi penumpang belakang dan berteriak dengan panik. “Roky, mengapa kamu berhenti? Mereka begitu banyak, kamu tidak akan bisa mengalahkan mereka.”

Apakah orang ini sudah gila?

Di situasi seperti ini bisa-bisanya tidak mengendarai mobil menyelamatkan diri dan memilih untuk berhenti di tempat yang begitu terpencil?

Banyak orang lawan satu, ia sungguh mencari mati!

Bahkan Dini curiga bahwa Roky tidak sehebat yang dibicarakan orang-orang, Bahkan ia adalah seorang sampah!

Ia mengangkat kepala melirik ke pembunuh yang berada di belakang dan membuat sebuah keputusan.

Situasi sangatlah berbahaya, ia juga tidak boleh menyembunyikan statusnya. Saat ini bertarung dengan beberapa pembunuh ini, kalaupun mati, ia juga harus menarik beberapa orang ini bersamanya!

Dewi juga memasang raut wajah gugup dan bertanya dengan panik. “Roky, untuk apa kamu berhenti?”

“Tenang saja, aku sudah mempunyai rencana.”

Roky tersenyum, lalu mengulur wajahnya dan memberi instruksi. “Kalian berdua menetap di dalam mobil. Sebelum aku menyuruh kalian keluar, kalian jangan mau keluar.”

Setelah itu, ia membuka pintu mobil dan keluar dengan berani.

Beberapa mobil yang berada di belakang semakin mendekati dan juga menemukan Roky yang turun dari mobil.

Ia tidak hanya keluar dari mobil sendirian, bahkan masih bisa-bisanya bersandar di pintu mobil, menyalakan sebatang rokok, menaruh kedua tangan di dalam kantong, seperti sedang menunggu kedatangan mereka.

Wajahnya bahkan masih bisa tersenyum.

Beberapa pembunuh di mobil itu seketika mulai menyindir.

“Hehe, turun mobil sendirian, ingin terlihat seperti seorang pahlawan.”

“Bahkan masih bertingkah keren saat kematiannya mau tiba.”

“Orang ini sangat bodoh sekali, uang sebanyak satu triliun pun bisa diperoleh dengan mudah.”

Pria bertubuh kekar itu menyeringai berkata, “Kalau ia sendiri sudah inisiatif untuk menjadi sasarannya, maka jangan salahkan aku menyerangnya hingga menjadi saringan.”

Setelah itu, ia mengeluarkan busur panah dan memasang lima panah tajam ditujukan kepada Roky.

Beberapa pembunuh hanya berpikir untuk menyindir Roky. Mereka sama sekali tidak tahu bahwa langit tiba-tiba menjadi mendung, sinar di sekitar pun menjadi suram. Berbagai petir bagai ular yang bergerak di dalam awan.

Pria bertubuh kekar itu menaruh panah pada busur, menarik busur panah sekuat mungkin dengan wajah yang memasang seringai.

Panahnya hanya perlu setangkai untuk menusuk Roky, maka akan mengeluarkan kekuatan yang cukup kuat seperti peledak TNT.

Hanya energi Qi yang terdapat di panah sudah cukup membuat daging tubuh Roky menjadi hancur.

“Cari mati!”

Pria bertubuh kekar itu mendecih tak peduli dan mau meluncurkan panah.

Di saat ini, ia mendadak menemukan Roky yang meroko bersandar di samping mobil seperti sedang mengangkat kepala, tersenyum sekilas kepada dirinya.

Senyuman itu bagai seorang duta neraka!

Orang yang mengubur mereka!

Hati pria bertubuh kekar itu seketika muncul firasat yang buruk.

Sedangkan di waktu yang sama, langit tiba-tiba terlintas sinar putih yang menusuk!

Novel Terkait

Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu