Aku bukan menantu sampah - Bab 836 Diganti

Beberapa tetua Keluarga Qin juga tersenyum.

"Kakek, lihatlah begitu berbakti sekali Nando ini. Dia bahkan sampai menyiapkan kejutan dengan mengundang Chef Diova datang kesini."

"Aku dengar Nando berlutut di depan Tuan Diova selama dua hari ini hanya untuk membuatmu bahagia. Akhirnya chef itu tersentuh juga.”

“ Nando demi mempelajari hidangan yang lezat, dia sudah belajar setengah bulan dari Diova tanpa membuka pintu rumahnya. Lihatlah, di tangannya banyak sekali luka, semua luka ini disebabkan saat dia masak.”

Anggota keluarga perusahaan Kings memuji Nando karena dia sangat berbakti.

Hanya Roky yang tersenyum sinis dan menoleh dengan tak pedulinya.

Setelah pembawa acara menyelesaikan kata sambutan. Beberapa keturunan Keluarga Qin pun semuanya naik ke atas panggung dan berdiri di depan meja masaknya masing-masing.

Anggota keluarga dari perusahaan Kings lainnya, ada yang dua orang atau tiga orang mengelilingi para keturunan di aula untuk menyaksikan mereka.

Staf hotel datang dengan bahan-bahan makanan, mereka membagikan semua bahan yang dibutuhkan oleh para keturunan.

Yulia ingin memasak bubur seafood. Semua seafood yang dibutuhkannya telah dia tempatkan di sebuah ember es besar agar seafoodnya tetap segar.

Dia mengikat celemeknya dengan erat lalu dengan terampil menyalakan api, memasak air dan mencuci beras....

Roky tidak membantu sama sekali, dia hanya berdiri dengan santai di samping Yulia, lalu berkata “Tidak aku sangka, kamu punya cara masak yang cukup bagus.”

Yulia yang sedang mencuci beras, tanpa mengangkat kepalanya, dia berkata "Kenapa, menurutmu aku tidak bisa memasak? Bahkan jika aku tidak bisa memasak pun, setidaknya aku kan juga bisa belajar memasak?”

“Kalau begitu aku hari ini benar-benar harus mencicipi hasil buatan tanganmu ini ya. Kamu jangan sampai menghanguskan buburnya ya.” Kata Roky sambil tersenyum.

“Sudah kamu tenang saja.” Kata Yulia memelototinya. Tapi ada rasa berbeda yang aneh dalam hatinya.

Dia sudah lama berlatih memasak. Ini adalah pertama kalinya dia memasak untuk orang lain.

Tidak hanya dia ingin menunjukkan rasa berbaktinya pada Qinster. Dia tanpa sadar juga berharap hidangan yang dibuatnya dengan tangannya sendiri ini bisa dicicipi oleh Roky.

Roky sangat menganggur, dia bersedekap dan menengok ke kanan dan kekiri.

Di atas meja masak di samping Winata, dumpling yang dibuat oleh Winata sudah jadi dan siap untuk diambil dari panci.

Meskipun dumplingnya itu memiliki ukuran yang berbeda-beda. Namun bagi Winata orang yang tak ada lembutnya ini, ini sudah cukup bagus sekali bisa memasak dumpling ini.

Para keturunan lain yang ada di depan menahan tawa mereka melihat dumpling yang dibuat oleh Winata.

Sudah matang atau belum saja sulit untuk dikatakan, dia ini hanya ada kuantitinya saja.

Roky pun menengok ke samping kanan. Di belakang meja masak di sana berdiri Nando dan master Chef Diova yang luar biasa.

Aku melihat Nando sedang memegang pisau dengan hati-hati mengiris daging. Cara memotongnya dengan pisau itu sangat terampil. Daging sapi kualitas terbaik yang dipotong setipis sayap jangkrik dan ditempatkan di atas nampan es seperti sebuah karya seni yang indah.

Diova berdiri di sampingnya, menyiapkan bumbu dan menginstruksikan satu persatu.

Sebagian besar mata anggota keluarga perusahaan Kings terfokus ke Nando dan terus memujinya.

Tiba-tiba, suara keras Winata terdengar.

"Kakek, dumplingnya sudah siap."

Dua pelayan itu memegang dumpling dan mengemasnya dalam piring-piring kecil. Yang pertama, disajikan kepada Qinster, lalu disajikan kepada beberapa tetua keluarga Qin yang sangat dihormati.

Qinster menyumpit dumplingnya, lalu menggigit sedikit dan kemudian meletakkannya.

“Kakek, bagaimana rasa dumplingnya?” Kata Winata bersemangat.

Qinster tersenyum dan berkata "Lumayan, Winata, kakek sudah menerima niat baik berbaktimu ini.”

“Bagus sekali.” Kata Winata menepuk tangannya dengan senangnya dan menghela napas lega.

Tepat Pada saat ini, tetua Keluarga Qin yang lainnya tiba-tiba muntah dan memuntahkan semua dumpling yang ada di mulutnya.

“Kenapa?” Tanya Winata terkejut.

Dia mengangkat kepalanya dan tiba-tiba menyadari kalau wajah para tetua keluarga Qin lainnya juga tampak muram.

Keluarga Qin yang lebih tua mengambil serbet, lalu menyeka mulutnya, menggelengkan kepalanya dan berkata "Tidak apa-apa, kamu bisa turun."

“Apa ada masalah dengan dumplingnya?” Tanya Winata yang tak bisa menahan diri, dia mengambil sumpit lalu mengambil satu dumpling yang tersisa dan memasukkannya ke dalam mulutnya sendiri.

Begitu dia memasukkannya, dia pun langsung memuntahkan dumplingnya, wajahnya sangat malu dan canggung sekali.

Dumpling ini tidak hanya masih mentah tapi kulit bagian luarnya juga begitu tebal dan keras sehingga tidak bisa ditelan sama sekali.

Tepat pada saat ini, salah satu anggota keluarga perusahaan Kings berkata dengan marahnya “Winata, setidaknya kamu harus mematangkan dulu makanannya, baru kamu bisa berikan ke kakek. Jika setelah kakek memakan masakanmu ini, lalu malah sakit. Terus bagaimana dong?”

“Sudahlah.” Qinster melambaikan tangannya. "Winata sudah lama sekali berada di luar, pekerjaannya juga sangat sibuk. Dia bisa membuat semangkuk dumpling dengan tangannya sendiri untuk memberi ucapan selamat ulang tahun saja, itu juga sudah sangat berbakti.”

Winata menggaruk kepalanya dengan canggung. Dia tahu kalau sebenarnya yang baru saja dimakan oleh Qinster adalah dumpling yang masih mentah. Tapi demi tidak menyakiti hati berbakti Winata, kakek tidak mengatakan dan menjelaskan ini di depan umum.

"Kakek, aku akan berlatih lebih lagi begitu aku pulang. Lain kali, aku pasti akan membuatkan dumpling untukmu lagi.”

Qinster tersenyum dan mengangguk, lalu mengambil angpao tebal dan menyerahkannya ke Winata.

Setelah mencicipi dumpling, satu persatu dari para keturunan yang lain juga menyajikan hidangannya masing-masing

Demi mendapatkan hadiah sebesar lima persen dari saham, para keturunan dari perusahaan Kings ini, semuanya berusaha keras untuk melatih kemampuan masak mereka, kecuali Winata. Semua hidangan yang disajikan tampak sangat lezat.

Ada hidangan sepiring barbekyu, foei grass lada hitam, truffle..

Berbagai macam hidangan lezat disajikan di atas meja. Tampak satu meja yang penuh dengan piring-piring kecil yang bermacam-macam isinya.

Qinster memakannya dengan terus memuji setiap hidangan. Dia mengeluarkan angpao dan memberikan satu persatu angpao itu ke para keturunannya ini.

Bagi Qinster, yang paling dia hargai bukanlah uang dan harta benda, tapi jalinan darah dari keluarga Perusahaan Kings yang lebih kental dari air.

Pada akhirnya, hanya Yulia dan Nando yang tersisa di atas panggung.

Hidangan yang disiapkan oleh keduanya hampir selesai..

Di depan Nando, terdapat irisan tipis daging sapi dan truffle hitam yang dihias dan ditata dengan rapi dan disajikan di sebuah piring, tampak seperti karya seni yang sangat indah.

Daging sapi yang dia gunakan adalah daging Wagyu dan kepingan salju terbaik. Hasil tahunan daging ini hanya lima puluh kilo. Semuanya ini adalah daging empuk dari leher belakang yang telah dipilih khusus. Tidak hanya hasil produksinya yang sangat langka, tapi bahan yang dipilihnya juga sangat langka, bahkan walaupun punya uang banyak, tidak pasti bisa membelinya.

Di waktu seperti ini, Yulia juga membuka ember es yang disiapkannya untuk menaruh seafoodnya.

Tiba-tiba, keningnya berkerut dan ekspresi di wajahnya berubah.

"Apa yang terjadi, kenapa seafood terbaik yang telah aku siapkan, bisa berubah jadi seperti ini?”

Roky cepat-cepat menoleh dan melihat seafood yang ada di dalam ember es itu. Semua seafood itu sangat kecil dan kurus, apalagi kelihatannya tidak segar sama sekali.

“Kenapa bisa seperti ini?” Gumam Yulia ekspresinya berubah “Seseorang telah menganti bahan makananku.”

Roky langsung mengangkat kepalanya dan menatap Nando dengan dingin.

Selain dia, siapa lagi yang akan melakukan hal curang di belakang?

Kebetulan sekali, Nando juga melihat ke arah sini. Ketika tatapan mata mereka berdua saling bertemu, seringai ejekan muncul di wajah Nando yang memperlihatkan jelas rasa tidak takutnya.

“Benar-benar licik dan tidak tahu malu.” Kata Yulia geram dan sangat marah di dalam hatinya.

Saat ini, terdengar suara host.

"Kalian berdua, waktu kalian akan segera habis. Agar mencegah pesta ulang tahun kakek tidak sampai melewatkan waktu yang baik, jadi pesta akan segera dimulai. Jika kalian belum berhasil menyelesaikan masakan kalian. Maaf sekali kalian akan didiskualifikasi dan dianggap menyerah atas hak kalian.”

“Oke, aku hanya butuh lima menit lagi.” Kata Nando menarik kembali pandangannya, sambil tersenyum penuh percaya diri.

Dia mengedipkan mata pada Diova di sebelahnya dan mereka berdua pun langsung bekerja sama dengan baik dan mempercepat gerakan mereka.

Gerakan mereka berdua sangat terampil. Cara memotongnya sangat sempurna, anggota keluarga perusahaan Kings yang ada di bawah panggung sampai tercengang melihatnya. Semua perhatian terfokus kepada mereka berdua.

“Bagaimana ini, waktu terbaik untuk merayakan pesta ulang tahun kakek akan segera dimulai. Tidak boleh menunda pesta ini.” Kata Yulia berkeringat keras dengan sangat khawatir.

Novel Terkait

Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
4 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu