Aku bukan menantu sampah - Bab 360 Membuat Reputasinya Hancur

Lani ingin melihat Roky meninggal, tetapi dia enggan mengeluarkan uang pribadinya, yang berjumlah lebih dari dua puluh miliar. Sekarang Keluarga Meng hampir akan bangkrut, dan uang-uang ini adalah uang jaminan terakhir hidupnya, makanya dia tidak bersedia mengiyakannya.

Pada saat ini, tiba-tiba terdengar bunyi gedoran pintu yang keras.

Reyner segera berlari ke pintu. Begitu membuka pintu, dia melihat Tuan Muda Afandi berdiri di luar dengan tujuh delapan pengawal yang tampak ganas.

Sebelum dia dapat berbicara, Tuan Muda Afandi mengangkat kakinya, dan langsung menendang dada Reyner.

Tendangannya begitu kuat, sampai-sampai membuatnya terjatuh mencium lantai.

Tuan Muda Afandi dengan langkah besar melangkah ke dalam, dengan keras berteriak, “Ayahmu ada meminjam uang dari Keluarga Li dan telah membuat kerugian pada Keluarga Li, jadi jumlah uang yang kau harus bayarkan adalah seratus dua puluh miliar, jadi antara kau menyerahkan adikmu atau membayar kembali uangnya. Kalau tidak, aku sekarang akan membawa paksa ibumu ke kota pijat Keluarga Li, dan dia harus menjual tubuhnya untuk melunasi hutang itu! "

Melihat murkanya, Reyner pun menjadi takut dan hanya bisa tersenyum paksa. "Tuan Muda Afandi, aku pasti akan mengembalikan uangnya..."

"Plak!"

Tuan Muda Afandi menampar wajahnya, menyelanya perkataannya dengan berteriak, "Siapa yang tidak tahu bahwa Keluarga Meng kalian akan bangkrut? Aku hanya punya halaman kalian yang bernilai sedikit uang. Cepatlah jual gubuk hancur ini untuk melunasi hutangnya, kalau tidak, ayahmu akan dijadikan makanan ikan di sungai.”

Melihat situasi mengerikan ini, tubuh Lani gemetar saking takutnya.

Reyner juga panik. Tuan Muda Afandi ini memiliki reputasi yang buruk di Kota Sahaja, dan dia setiap hari sering melibatkan dirinya dengan para preman di bawah tanah. Jika dia benar-benar serius, dia pasti akan menghancurkan Keluarga Meng.

Setelah memikirkannya, Reyner segera memohon padanya. "Tuan Muda Afandi, keluargaku untuk saat ini masih belum bisa mendapatkan uangnya, tapi selama adikku pulang, aku pasti bisa mengembalikan uangmu.”

"Adikmu?"

Reyner tidak punya pilihan lain selain mengatakan yang sebenarnya. "Adikku telah menjadi kekasih Tuan Muda Hendrik, sekarang dia telah dibodohi Roky dan melarikan diri dari rumah. Selama dia bersedia untuk pulang, uangnya tidak perlu dipikirkan lagi, bukan?"

Tuan Muda Afandi tampak terkejut. Ia tidak menyangka Talita malah akan menjadi kekasih Tuan Muda Hendrik.

Dia merasa kesal, tapi dia tidak punya nyali untuk merebut wanita Tuan Muda Hendrik. Dia pun menahan amarahnya dan menendang Reyner. "Apakah Keluarga Meng-mu sedang mempermainkanku?"

"Kami tidak akan berani.”

Reyner buru-buru berkata sambil tersenyum paksa. “Kami juga baru mengetahuinya. Untuk kedepannya, kami pasti akan menebusnya."

"Berikan aku dua puluh miliar untuk biaya kerusakan mental.”

Tuan Muda Afandi mmengatakannya dengan murka.

"Sepakat.”

Reyner langsung membuat keputusannya, lalu dia menunduk dan berkata, "Namun, adikku sekarang hanya mendengar perkataan Roky. Dia telah dibodohinya sampai-sampai tidak mau mendengarkan perkataan kakaknya ini. Jika Tuan Muda Afandi bersedia membantu membereskan Roky, jangankan dua puluh miliar, bahkan saya akan bersedia membayar dua kali lipat uangnya.”

Begitu mendengar nama "Roky", Tuan Muda Afandi juga menjadi marah.

Pada hari itu, ketika dia datang ke kediaman Keluarga Meng, dia telah dipukuli oleh pemuda bernama Roky ini, bahkan tak ada seorangpun di Kota Sahaja yang berani menghajarnya.

Setelah kejadian itu, pada suatu perjamuan, Keluarga Li telah menyinggung keluarga Jiang, itu juga karena Gilang telah menyinggung Roky, makanya Keluarga Li pun ikut terlibat.

Dia sudah lama ingin membalaskan dendamnya pada Roky, tetapi dia masih belum menemukan apa-apa mengenai pemuda itu, makanya dia tidak berani bertindak gegabah.

Tuan Muda Afandi dengan suara rendah bertanya, "Aku ingin bertanya, apa sebenarnya hubungan Roky dengan Keluarga Jiang?"

Reyner dengan hina berkata, "Pemuda itu adalah menantu Keluarga Liu, dia hanyalah seorang sampah, jadi bagaimana mungkin dia memiliki hubungan dengan mereka, bukan? Itu semua karena adikku mengatakan hal-hal baik mengenainya di depan Tuan Muda Hendrik, makanya dia bisa mendapat dukungan kuat."

“Benarkah?” Tuan Muda Afandi menghela napas lega, lalu dengan jijik berkata, “Adikmu ini hanya bisa membantu orang luar saha, dia bahkan tidak mau mendengarkan perkataan kakaknya, jika itu adikku, aku pasti akan menamparnya hingga mati.”

Reyner kesal mendengarnya, dia bukannya tidak ingin menampar Talita hingga mati, tetapi dia bahkan tidak bisa masuk ke dalam rumahnya.

Dia pun berkata, "Adikku telah ditipu Roky, makanya dia menentang Keluarga Meng-ku. Selama dia bisa melihat dengan jelas wajah Roky yang sebenarnya, dia pasti akan kembali ke Keluarga Meng.”

Tuan Muda Afandi meliriknya dan bertanya, "Apa yang akan kamu lakukan?"

Reyner pun mendekatinya. “Tuan Muda Afandi, bukankah keluargamu memiliki sebuah temapt pemandian air panas? Aku punya satu ide.”

Keduanya berdiri di halaman, berdiskusi dengan berbisik-bisik.

……

Di vila.

Roky sedang berkultivasi di kamarnya. Energi sage-nya perlahan-lahan beredar selama seminggu di tubuhnya, membuat sekujur tubuhnya terasa nyaman.

Dia membuka matanya, lalu keluar dari kamar, melihat Talita dan Lisa sedang menyiram bunga di halaman, berbicara sambil tertawa.

Semenjak keduanya memutus hubungan dengan Keluarga Meng, mereka pelan-pelan sudah beradaptasi dengan kehidupan seperti ini, Lisa bahkan menyesali bahwa dia sebelumya berpikiran konservatif, telah terlalu lama menelan sejumlah penghinaan Keluarga Meng.

Begit Talita menoleh kepalanya, dia melihat Roky sedang berdiri di belakangnya. Wajahnya seketika memerah dan dia berteriak, "Kakak Roky!”

Karena panik, kakinya terpelintir dan dirinya hampir terjatuh.

Roky segera memegang pinggangnya dan berkata, "Hati-hati.”

Talita pun berdiri tegak, jantungnya berdebar kencang dan pipinya memerah.

Sekarang dia dan Roky tinggal di atap yang sama, saling bertemu dari pagi hingga sore seperti pasangan muda, ini pun merupakan keinginan kehidupan yang tidak berani dia bayangkan sebelumnya.

Beberapa hari ini juga merupakan hari terbahagia dalam hidupnya.

Jika bukan karena mengingat Roky sudah menikah, Talita pun akan merasa bahwa dia dan Rody sudah seperti pasangan suami istri.

Roky pun tersenyum dan berkata, "Bagaimana dengan ujian Pengobatan Tradisional Negara-mu?"

“Hasilnya masih belum keluar, aku pun telah memberikan Syarfi Lu kotak kamu berikan itu,” ucap Talita.

Begitu mengatakannya, ponsel Roky berdering. Ketika melihat bahwa itu adalah panggilan Syarfi Lu, dia pun tersenyum dan berkata, "Sesuai dengan dugaan.”

Setelah mengatakannya, dia menjawab panggilan tersebut.

Begitu dia meletakkan ponsel ke telinganya, Syarfi Lu dengan penuh semangat berteriak, “Adik Roky, aku telah menyelidiki komposisi salep luka bakar! Apakah komposisinya 0.015kg rumput bambu, 0.01kg bunga krisan putih, dan juga 0.005kg seranting, bukan? Setelah dibakar dalam api kecil, nanti akan membentuk semacam cairan lengket, lalu ditambahkan sedikit madu untuk mencampurkannya!"

Roky pun tersenyum dan berkata, "Master Syarfi memang hebat, bahkan jumlah takarannya pun benar”

Syarfi Lu menghela napasnya dan berkata, "Jika bukan karena kamu meminta orang untuk memberiku wadah pena dengan gambaran daun bambu dan bunga krisan sebagai petunjuknya, aku pun tidak akan kepikiran.”

Wadah pena yang diberi padanya memiliki lukisan tumbuhan-tumbuhan ini, di mana merupakan petunjuk dari Roky.

Roky bertanya, “Master Syarfi, aku ingin menanyakan suatu urusan pribadi, apakah Talita telah lulus wawancara Pengobatan Tradisional Negara ?"

"Hasil wawancaranya tidak akan keluar sampai tiga hari kemudian. Aku akhir-akhir ini telah mengurung diriku untuk mempelajari salep luka bakar, aku akan menghubungimu setelah aku mendapatkan hasilnya.”

Syarfi Lu pun berkata, "Dia adalah temanmu, jadi dia bisa langsung menjadi muridku, jadi apakah dia masih perlu diwawancara?"

Talita segera melambaikan tangannya, menunjukkan bahwa dia ingin masuk ke Pengobatan Tradisional Negara dengan kemampuannya sendiri.

Roky, yang memahami maksudnya, tersenyum dan berkata, "Master Syarfi, setelah hasilnya keluar, kita baru membicarakannya lagi, ya.”

Pada saat ini, sang kepala pelayan masuk untuk menyampaikan pesan. Ia berkata bahwa ada orang, yang datang dari Grup Jiang, telah membuat janji dengan Roky untuk pergi ke "Pusat Pemandian Pride" pada malam hari untuk membahas masalah kerja sama.

Roky pun memikirkannya, lalu berkata, "Apakah itu Tuan Muda Hendrik?"

Sang kepala pelayan menggelengkan kepalanya. "Orang itu mengatakan bahwa dia adalah manajer Grup Jiang, Tuan Muda Hendrik masih memiliki urusan, jadi akan datang agak terlambat.”

Roky pun mengangguk. "Beritahu dia bahwa aku akan pergi.”

“Kenapa Keluarga Jiang bisa membuat janji untuk membahas bisnis di tempat seperti itu?” Lisa, yang mendengarnya, terus mengernyit.

Talita berkata, "Bibi, bukankah orang-orang Keluarga Meng sebelumnya juga pernah beberapa kali pergi ke klub untuk membicarakan urusan bisnis? Itu pun merupakan hal yang wajar bagi pria untuk membicarakan bisnis, selain itu, Kak Roky juga akan baik-baik saja."

Lisa juga tidak mengerti mengenai masalah bisnis, tapi melihat Roky menyetujuinya, dia pun tidak lagi mengatakan apa-apa.

Novel Terkait

My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu