Aku bukan menantu sampah - Bab 753 Kontrak Yang Ditandatangani Tuan Muda Leon

Yang paling menarik perhatian orang di acara makan tentunya adalah calon kepala keluarga Xu, Verrel, semua orang berebutan untuk bersulang dengannya, tidak berhenti memuji.

Yang lainnya, Leon juga dikelilingi kerumunan orang, meskipun dia tidak bermarga Xu, tapi malah merupakan salah satu orang yang karirnya paling baik di keluarga Xu, sekarang juga sudah mengambil alih perusahaan farmasi papanya, masih muda sudah menjadi Direktur , semua orang mengelilinginya dan menanyakan berbagai hal, berebut ingin mendekatinya.

"Tante Aurel, anakmu Leon sungguh hebat sekali."

Seorang kerabat berkata: "Masih muda sudah menjadi Direktur ."

Aurel sedang mendengar semua orang memuji anaknya, sengaja berkata dengan keras: "Dia juga bukan apa-apa, hanya saja akhir-akhir ini sudah menandatangani sebuah kontrak, kalian jangan memujinya lagi, baginya ini adalah hal kecil.

Nanti masih ada seorang tamu mau datang, khusus datang menemui Leon, nanti kalian jangan terkejut saat melihatnya."

"Sebenarnya orang besar mana, jangan-jangan orang dari empat keluarga besar kota Sahaja?"

"Nanti kalau sudah datang, kalian akan tau."

Aurel sengaja menggantung, tersenyum lebih senang.

Suaranya baru terlontar, kerabat di sekeliling menjadi lebih ribut.

"Ini mana bisa dikatakan hal kecil, dengar-dengar kontrak yang ditandatangani Leon adalah perusahaan Hedic!"

"Benar, perusahaan Hedic adalah salah satu perusahaan besar dari empat keluarga besar kota Sahaja, berapa banyak bos mencari berbagai cara ingin bekerja sama dengan mereka, Leon bisa sendirian mendapatkan kontrak ini, sungguh hebat sekali."

"Anak muda masa depan keluarga Xu berharap pada Leon."

Seluruh kerabat keluarga Xu, berebut memuji, semakin membuat Aurel berseri-seri, senang sekali.

Jenni terasingkan disudut, dalam hati cemburu sekali, bersamaan juga marah sekali.

Dia dengan Aurel sudah berkonflik sejak insiden kemarin, sekarang ditekan oleh anak Aurel, dia sungguh merasa sangat tidak enak.

Semuanya salahkan anak menantunya yang tak berguna, tidak lebih hebat dari Leon.

"Kontrak perusahaan Hedic?" Dewi juga sedikit terkejut.

Seharusnya, Leon baru saja mengambil alih perusahaan papanya, koneksinya masih belum begitu luas, bagaimana bisa begitu beruntung, bisa menandatangani kontrak dengan perusahaan Hedic?

Di tengah suara pujian para kerabat, Roky malah tak berekspresi.

Hari itu beberapa kerabat membawa kontrak kerumahnya, semuanya dia suruh Hendrik tandatangani, salah satunya ada kontrak Leon.

Saat ini, seorang kerabat sengaja melirik Roky dengan tidak senang, menarik suara panjang berkata.

"Leon juga yang hebat, beberapa kontrak keluarga Xu kita semuanya dia yang membantu menyelesaikan."

Suaranya baru terlontarkan, langsung ada dua orang wanita paruh baya lainnya menambahkan.

"Benar, untungnya keluarga Xu kita ada Leon, kalau tidak kita masih tidak tau harus mencari siapa."

"Bisa mencari siapa? Apakah bisa mencari menantu Jenni, satupun tidak bisa diselesaikan."

"Tante Jenni, bukankah kamu mengatakan kalau menantumu adalah Direktur , kenapa bahkan beberapa kontrak saja tidak bisa ditandatangani? Masih harus mengandalkan Leon membantu."

Saat sekelompok kerabat keluarga Xu mengejek, wajah Jenni marah sekali, canggung sekali.

Dia sudah mengatakannya terlebih dahulu, tidak disangka Roky tidak bisa menandatangani kontrak, membuatnya sekarang malu di hadapan seluruh keluarga Xu!

Mendengar para kerabat menyindir Roky, hati Dewi juga tidak senang, tapi dia juga tidak bisa menyumbat mulut kerabat keluarga Xu, hanya bisa berharap cepat selesai makan lalu pergi dari sini.

Masalah kontrak, terakhir Roky baru menandatanganinya, masih belum sempat memberitahu Jenni.

Sekarang mendengar para kerabat mengaitkan pahala ini kepada Leon, juga mengerutkan keningnya.

Dia sedang berpikir, apakah mau mengatakan kalau dia yang menandatanganinya.

Di saat ini juga, suara tertawa Leon terdengar.

"Bukan masalah besar, hanya pekerjaan yang bisa diselesaikan dengan beberapa kata saja, semuanya adalah orang keluarga Xu, sudah seharusnya aku membantu menandatangani beberapa kontrak."

Suaranya baru terlontarkan, Roky langsung tercengang, langsung melirik Leon.

Anak ini, bisa-bisanya berbicara mengikuti situasi, sungguh mengaitkan masalah kontrak padanya!

Leon ditengah kerumunan orang, tenang sekali.

Aurel disebelah juga senang sekali, sengaja menyindir dengan suara keras.

"Bukan masalah besar, anakku mengenal tidak sedikit bos, menandatangani kontrak hanya masalah kecil saja, kalau tidak tuan muda perusahaan Hedic mana mungkin bisa datang langsung menandatangani kontrak dengannya?"

Sekelompok kerabat keluarga Xu berebut memuji, mengatakan Leon hebat sekali.

Kakek Xu tersenyum dan berdiri, mengangkat gelas berkata: "Leon sungguh anak muda berbakat di antara generasi muda kita! Semuanya ayo bersulang dengannya."

Setelah mengatakannya, dia juga dengan sesuka hati menyuruh Jenni: "Mari, tuangkan bir untuk semua orang."

Jenni tidak menyangka kakek Xu menyuruh dirinya, dia tercengang sejenak, tapi tidak bisa membantah perkataan kakek Xu, hanya bisa menahan amarahnya, berjalan maju dan menuangkan bir.

Dia bukan pembantu, di antara kerabat keluarga Xu, bagaimana juga dia adalah orang yang lebih tua, sekarang kakek malah menyuruhnya menuangkan bir kepada orang keluarga Xu, diantaranya juga termasuk anak muda, Jenni canggung sekali.

Saat ini, Leon meneguk dua gelas bir, dengan nada bicara asalan berkata kepada Roky: "Oh benar, kamu pergi ambil beberapa gelas kosong kemari! Lalu sekalian ambil sedikit buah, untuk semua orang menghilangkan rasa mabuk."

Roky tak bergerak, berkata dengan dingin: "Kamu lumpuh ya? Kalau kamu mengakui kamu lumpuh, aku akan kasihan, bisa membantumu, kalau tidak kamu pergi sendiri."

"Kamu!"

Wajah Leon langsung berubah, menatap Roky tajam.

Orang tak berguna ini, berani-beraninya menentang dirinya!

Dan juga dihadapan semua kerabat!

Dalam sekejap, semua kerabat di sekeliling terdiam, satu per satu tatapan tak senang dan menyalahkan melihat ke arah Roky.

Kakek Xu juga marah, meletakkan gelas dengan kuat di atas meja, alkohol pun tumpah keluar.

"Kamu masih belum masuk ke dalam silsilah keluarga Xu, menyuruhmu menuangkan bir kepada Leon, itu karena merasa layak untukmu!"

Roky berkata dengan datar: "Hanya keluarga Xu yang kecil, aku sama sekali tidak menginginkannya! Kalian makan pelan-pelan, aku keluar cari udara."

Setelah mengatakannya, dia langsung memutar badannya, berjalan keluar ke pintu.

Wajah kakek Xu berubah marah, menunjuk punggung Roky, tangannya terus bergetar.

Leon langsung berjalan maju, menahan lengan kakek, sambil membujuknya, sambil berkata dengan berat: "Tante Jenni, kenapa anak menantumu tidak mengerti aturan sekali, lihat kakek marah sampai seperti ini, bagaimana kamu mengurus anak menantumu?"

Dia seorang junior, menyalahkan Jenni di hadapan banyak orang, Dewi sudah menahan marah daritadi, sekarang berkata dengan dingin: "Meskipun mamaku ada salah, kamu juga tidak berhak mengatakannya."

"Leon tidak boleh mengatakannya, kalau aku boleh tidak?!" Wajah kakek Xu sudah hitam, langsung memukul meja.

Jenni terkejut sampai tubuhnya gemetaran, sambil memarahi Roky dalam hati, sambil menundukkan kepala dan meminta maaf: "Kakek, sungguh maaf sekali, anak tak berguna itu hari ini entah salah makan obat apa.

Nanti sampai dirumah, aku pasti akan mengajarinya habis-habisan."

Kerabat disekeliling juga beramai-ramai menyalahkan Jenni.

"Jenni, kamu menikahkan anak perempuanmu dengan sampah seperti apa, kenapa bisa memilih orang seperti ini."

"Sedikit aturan etika pun tidak ada, preman darimana?"

"Apakah anak perempuanmu tidak laku, makanya mencari orang seperti ini?"

Jenni menundukkan kepala, tidak berhenti meminta maaf, dalam hati sangat membenci Roky.

Membuatnya malu di keluarga Xu, membuatnya disalahkan kakek Xu.

Novel Terkait

The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
5 tahun yang lalu