Aku bukan menantu sampah - Bab 652 Sejauh Seribu Mil

Pada saat ini, suara keras helikopter meraung.

Aung Miko menoleh ke atas dan segera memanggil, “Barry, kamu dimana!”

Roky memandang ke atas dan melihat helikopter itu naik dari atap dan segera terbang di langit.

Barry menjulurkan kepalanya dan berteriak dengan keras.

“Roky, jangan menganggap bahwa hanya kamu satu-satunya orang kuat di dunia ini! Tunggu kepulanganku selanjutnya, aku akan menghancurkanmu berkeping-keping!”

Ketika berbicara, helikopter terbang dengan kecepatan tinggi dan terbang jauh ke luar.

“Tututu”

Aung Miko membawa sejumlah anggota, mengangkat senjata dari lantai, dan menyerang ke arah langit namun jarak terlalu jauh sehingga tidak memungkingkan.

Dalam pandangan Roky, helikopter secara bertahap berubah menjadi titik hitam kecil dan terbang menjauh.

Aung Miko merasa bersalah dan segera membungkuk di hadapan Roky.

“Kak Roky, maaf, kami hanya berfokus pada mengontrol Vasri dan lalai hingga membiarkan Barry kabur.”

Belasan anggota tim berbaris dalam satu barisan kemudian membungkuk sebagai permintaan maaf.

Roky menarik kembali pandangannya, menggelengkan kepalanya dan berkata: “Tidak apa-apa, dia tidak akan bisa lari kemana-mana.”

Vasri sudah dikepung dan diikat dari berbagai sisi, diikat seperti bakcang dan gemetaran sekarang karena peristiwa tadi, dengan gemetarnya dia berkata: “Roky.. Sebaiknya kamu melepaskan aku, Barry masih memiliki beberapa tempat tinggal di Burma.”

“Jika kamu melepaskanku, aku akan memberi tahumu beberapa alamat tempat tinggalnya itu.”

“Kalau tidak kamu akan seperti istilah ‘menempatkan orang jahat kembali ke tempat lamanya dan meninggalkan kutukan’, si Marga Ba itu pasti tidak akan melepaskanmu.”

“Tidak perlu !” Roky berkata dengan ringan, menolehkan kepalanya ke atas dan melihat ke arah helikopter itu menghilang dan mengangkat tangannya.

Air berkilau itu bergoyang dan keluar dari tangannya dengan suara mendesir, peluru itu terbang ke atas langit dan menghilang dalam waktu singkat.

Vasri terkaget dan berkata: ”Apa ini?”

Roky tidak menjawab, karena dia tidak perlu menjelaskan kepada dia yang layaknya seekor semut.

Dia membalikkan badan dan berkata: “Aung Miko, Vasri dan orangnya kuserahkan padamu untuk dibereskan.”

“Baik! kakakku akan segera tiba.”

Aung Miko menjawab dengan penuh hormat, dan hati penuh dengan rasa terima kasih.

Ribuan mil di atas langit.

Barry duduk di kursi bagian belakang helikopter, memegang sebotol brandy dan menyesapnya.

Efek Anggur yang keras menembus hingga ke ususnya, tenggorokannya terasa panas, sama seperti kemarahan dalam hatinya.

“Roky, hari ini kamu menghancurkan Kota White River ku, jangan lupa bahwa kelompok Ba masih memiliki basis pendukung, ketika hari dimana aku pulang itu jugalah hari kematianmu.”

Barry menyesap alkohol sambil mengutuknya.

Dialah yang terlalu meremehkan Roky !

Tidak disangka bahwa kultivasi diri pemuda itu begitu tinggi, dia mampu untuk menghancurkan dua kekuatan Tingkat Jindan sendirian serta mampu membunuh Master Tingkat Akhir Pembentukan Dasar di tempat!

Pilot helikopter bertanya, “Tuan Barry, kearah mana kita akan menuju?”

“Seberangi selat dan pergilah ke Thailand Selatan!” Barry dengan suara dingin berkata: “Beruntung keluarga Ba tidak hanya memiliki satu halaman, masih ada sebagian harta benda yang disembunyikan di ruang bawah tanah Mangu di Thailand Selatan! Di Mangu ada seorang ahli terkenal, dan bertemanan baik dengan keluarga Ba, pada saat yang akan datang itu, dia bisa meminta ahli ini untuk membunuh Roky.”

Begitu Barry selesai berbicara, tiba-tiba dia melihat kilatan cahaya didepannya, diikuti oleh sekelompok bola air berkilau dan menabrak sekat helikopter dan masuk kedalamnya.

Helikopter itu terguncang di langit karena benturan itu, Barry yang berada di balik kabin hampir saja terbalik, dia mengabaikan rasa sakit dan dengan paniknya menoleh ke atas.

“Apa ini!”

Barry berteriak dengan panik.

Di saat ini, suara Roky terdengar di kepalanya.

“Berpikir bahwa kamu bisa kabur?”

“Roky!” Barry ketakutan dan berteriak dengan paniknya, “Segera tambah kecepatan dan tinggalkan sini!”

Bagaimana mungkin?

Ia sudah meninggalkan Kota White River hingga puluhan kilometer, dan juga berada di ketinggian puluhan ribu kaki, tidak ada yang lainnya selain awan di keempat sisinya. Bagaimana cara Roky bisa mengejar hingga ke sini.

Di saat ini juga, bola berwarna air mendadak bergetar dan langsung masuk ke dalam tubuh Barry.

“Ah! Ini benda apa!” Barry meraung dengan panik dan segera mengoyak bajunya untuk diperiksa.

Pilot itu juga ketakutan, dan dengan cepat bertanya: “Tuan Barry, bagaimana denganmu?”

Setelah Barry memeriksa tubuhnya dan tidak merasakan ada hal aneh sehingga dia lega seketika, kemudian menggelengkan kepalanya dan berkata: “Si Marga Lin ini sengaja bermain tipuan denganku, didepanmu ada selat, segera lewati itu! Jika sudah melewati selat itu, seberapa hebatpun si Marga Lin itu, apa yang bisa dia lakukan padaku?”

Setelah perkataannya selesai, terdengar suara tawa di benaknya.

“Apakah begitu?”

Barry sekali lagi panik dan segera memeriksa keempat sisi dan berteriak: ”Roky, keluar kamu! Apakah kamu memasang monitor di helikopterku?”

Di saat ini juga, dia merasakan kesakitan di tubuhnya seperti tubuhnya seolah terbelah.

“Ah!”

Barry mengeluarkan suara teriakan, kesakitan hingga kedua kakinya lemas dan terjatuh di lantai.

Dengan suara dari tulang yang patah dengan lembut, Barry melihat beberapa buah Kristal es runcing menusuk kulitnya.

Sekujur tubuhnya tampak kewalahan hingga rasa sakit di hatinya, seperti ada ribuan duri kecil di sumsum tulangnya yang dengan keras menusuk tubuhnya berterusan.

Darah dan sumsum tulang dari tubuhnya membeku menjadi es dalam seketika, dan berubah menjadi Kristal es kemudian menusuknya secara langsung.

“Ah Ah….”

Barry kesakitan hingga berputar di lantai sambil mengeluarkan suara raungan yang brutal.

(Suara Denturan)

Semua bagian tubuhnya meledak kemudian daging serta darahnya memercik hingga ke jendela kaca.

Barry lumpuh di lantai, air mata terus mengalir, kesakitan hingga dia mengompol dan genangan besar kotoran berbau pesing berjatuhan ke lantai.

“Tuan Barry, ada apa denganmu?” Pilot yang ada di depan panik dan segera bertanya.

Barry sudah ketakutan, tidak ada pemikiran lain dalam benaknya dan berusaha kuat untuk bisa bertahan hidup serta beberapa kata terlontar dari gerakan giginya.

“Cepat… Segera pergi.”

Dia menggunakan semua kemampuannya untuk mencegah dirinya pingsan karena kesakitan.

Selat ada di depannya, selama dia bisa melewati selat itu, dia akan lolos dari Roky dan bisa selamat.

Di waktu ketika helikopter terbang di atas selat, suara Roky bergema di benak Barry.

“Jurus Ribuan Roh Pedang!”

Suara itu seperti suara ajaib dan membuat Barry ketakutan hingga dengan paniknya meraung.

“Tuan Roky, aku mengaku salah, aku tidak akan berani lagi menjadikanmu musuhku! Ampuni aku dan berikan aku kesempatan untuk hidup..”

Belum sempat terucap kata “Jalan (Kesempatan)”, didepan Barry sudah terlintas sebuah cahaya keemasan.

Seperti pancaran sinar matahari yang ada didepannya begitu silau seolah akan membakar semuanya.

Cahaya keemasan yang begitu kuat membuat pilot mengalami kebutaan dalam waktu yang singkat dan dengan paniknya berteriak.

Cahaya keemasan itu terbang ke depan helikopter dan tiba-tiba menghilang.

Dibawah cahaya yang begitu menyilaukan, Barry melihat dengan samar dan akhirnya menyadari bahwa itu bukan cahaya keemasan!

Itu adalah susunan pedang yang terdiri dari lightsaber yang jumlahnya tidak terhitung.

Dia ketakutan dan berteriak dengan panik.

“Ah—“

Suara Ledakan

Helikopter itu ditembus oleh lightsaber yang jumlahnya tidak terhitung dan juga meledak menjadi kepingan yang jumlahnya tidak terhitung.

Sejumlah bola api berjatuhan dari langit dan menghantam laut.

Tepat ketika bola api akan mendekati permukaan laut, seekor naga air besar tiba-tiba keluar dari laut dan segera menelan bola api yang berasal dari helikopter dan tenggelam kedalam air lagi.

Permukaan air yang bergejolak, menaburkan tetesan air dan berkilau, serta beberapa burung camar terbang di atas permukaan dengan tenang seperti tidak terjadi apa-apa.

Novel Terkait

Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
3 tahun yang lalu
Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
4 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
3 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu