Aku bukan menantu sampah - Bab 220 Aku bersedia menunggumu.

Roky berkata sambil tersenyum masam: “Setelah aku melarikan diri dari rumah, keluargaku juga acuh tak acuh, saat menikah denganmu, aku hampir mati kelaparan, jika ingin mengatakan memanfaatkan, itu seharusnya adalah aku.

Situasi keluargaku sangat rumit, alasan mengapa aku menyembunyikan identitas, karena takut hal ini akan tersebar, dan keluargaku akan datang kemari, lalu membawa masalah kepadamu dan keluarga.

Terkait Melani, aku menjamin dengan nyawaku, itu tidak seperti yang kamu pikirkan, karena aku menikah denganmu, maka pasti akan setia padamu.”

Suasana hati Dewi juga rumit, dia telah bersama Roky selama 4 tahun, bagaimana orangnya, dia juga sangatlah jelas.

Roky menambahkan: “Sekarang situasi keluargaku sangat rumit, juga tidak bisa banyak bicara tentang itu, tetapi ketika saat yang tepat tiba, aku pasti akan menjelaskannya kepadamu dengan sejelas-jelasnya.”

Nada bicaranya tulus, hati Dewi juga tidak bisa menahan untuk melunak.

Roky sudah tinggal selama 4 tahun dirumah, dia bekerja keras tanpa mengeluh, tidak peduli bagaimana orangtua memarahinya, dia tetap menahannya.

Terutama sikap apa yang dimiliki Ibunya alias Jenni, Dewi tahu jelas didalam hati, jika diganti dengan pria lain, sama sekali tidak bisa menahan sindirian kasar Jenni.

Mungkin dia sungguh memiliki kesulitan, sangat mungkin dalam perselisihan keluarga, dia dikucilkan, lalu melarikan diri dengan marah?

Didalam pemikiran Dewi, secara otomatis masuk kedalam plot perselisihan keluarga tentang aset keluarga, tanpa sadar menganggap Roky adalah sisi yang lemah, bahkan memiliki sedikit rasa simpati padanya.

Dia mendongak, mengerutkan kening dan berkata: “Masa lalumu, aku juga tidak ingin bertanya lagi, tetapi hal antara kamu dan Melani, aku berharap kamu dapat mengurusnya sendiri dengan baik.”

Roky menghela nafas lega, berkata: “Jangan khawatir, aku akan berbicara jelas padanya.”

Dewi mengangguk, membuka pintu mobil lalu masuk kedalam.

Meskipun dia terlihat tidak memperhitungkan, tetapi dalam hatinya masih merasa tidak nyaman.

Dari segi kecantikan, dia mengakui bahwa tidak lebih buruk dari Melani, tetapi latar belakang keluarga lebih buruk ribuan kali daripadanya, jadi dalam hatinya masih gelisah.

Setelah mengantar istri pulang ke rumah, kedua orang tidak berbincang sepanjang malam.

Keesokan paginya, Roky langsung pergi menemui Melani di hotel mewah yang ditempatinya.

Melani baru saja bangun tidur, masih mengenakan piyama sutra, memperlihatkan bentuk badan yang sempurna.

Dia membuka pintu dan melihat Roky, wajah cantiknya langsung terlintas sedikit kejutan: “Kak Roky, bagaimana kamu bisa datang?”

“Ada hal untuk mencarimu.”

Roky mendorong pintu, lalu berjalan masuk dengan langkah besar.

Melani melihat ekspresinya serius, mengerutkan kening, lalu bertanya: “Ada apa?”

Roky berpikir sejenak, lalu menceritakan kembali semua kejadian semalam.

“Yulia sungguh pergi mencari Dewi?” Melani sangat terkejut sampai berhenti nafas, dia mengerutkan kening dan berpikir sejenak, lalu segera mengambil ponsel: “Aku akan memanggilnya kemari.”

Roky mengangguk.

Dia melihat ekspresi Melani, sepertinya juga tidak tahu akan hal ini.

Beberapa menit kemudian, Yulia membuka pintu dan masuk: “Melani, kamu mencariku?”

Begitu dia mengangkat kepala dan melihat Roky, wajahnya langsung terlintas sedikit tidak alami.

“Yulia, apakah semalam kamu pergi mengancam Dewi?” Melani bertanya sambil mengerutkan kening.

Yulia melirik sekilas Roky, berpikir dia juga datang karena hal ini, jadi dia mengakui: “Ya, aku merasa tidak adil untukmu, mengapa kamu hanya bisa bersembunyi di belakang, jelas-jelas yang bertunangan adalah kamu!”

Selesai berkata, dia mengangkat kepala lalu menatap Roky: “Jika kamu datang untuk mempermasalahkan, hal ini aku lakukan sendiri maka aku akan menanggungnya sendiri, sama sekali tidak ada hubungannya dengan Melani.”

Suasana hati Melani rumit, tahu dia demi kebaikannya, tetapi hal ini tidaklah sesederhana itu.

Roky berkata dengan dingin: “Yulia, kali ini aku mengampunimu, karena melihat wajah Melani! Tetapi tidak ada kedua kalinya, jika kamu pergi mengancam Dewi lagi, aku tidak akan mengampunimu!”

Selesai berbicara, dia berkata kepada Melani: “Aku harap kamu kembali ke Kota Wasa sekarang, jangan muncul dihadapanku untuk sementara waktu ini.”

Ekspresi Melani sedikit berubah, matanya terlintas sedikit kesedihan.

Yulia berkata dengan marah: “Roky, Dewi sama sekali tidak layak dibandingkan dengan Melani, mengapa kamu……”

“Yulia! Tutup mulutmu!” Melani tiba-tiba menegur: “Jika kamu bertindak sewenang-wenang lagi, pergi sekarang juga, jangan menemuiku lagi.”

Yulia langsung menutup mulutnya, dia masih pertama kalinya melihat Melani begitu marah terhadap dirinya, tubuhnya langsung gemetar, tatapan mata menjadi rumit.

Melani berbalik, lalu berkata kepada Roky: “Kak Roky, kali ini Yulia bertindak sewenang-wenang, aku meminta maaf kepadamu untuknya.”

Selesai berkata, Melani tiba-tiba mengangkat tangan, lalu menampar wajahnya sendiri.

“Melani!” Yulia langsung berteriak dengan terkejut.

Roky mengerutkan kening, berkata: “Apa yang kamu lakukan?

Ekspresi Melani tenang, berkata: “Yulia, kamu keluar dulu, ada yang ingin kukatakan kepada Roky.”

Yulia tak berdaya, hanya melototi Roky dengan kesal, lalu berjalan keluar dengan suasana hati yang rumit.

Ketika dalam kamar hanya tersisa mereka berdua.

Melani mendongak lalu melihat ke arah Roky, berkata: “Aku adalah sahabat Yulia, juga adalah bosnya, dia melakukan kesalahan, juga karena aku tidak bisa mengajarinya, yang perlu dihukum juga adalah aku.

Tetapi aku menetap di Kota Wasa, juga ada urusan sendiri yang harus dilakukan, aku dapat menjamin padamu, kami tidak akan pergi menganggu Nona Dewi lagi.

Pipi putihnya sudah memerah dan mulai membengkak, dapat dilihat ketika menampar tadi, dirinya tidak menyimpan tenaga.

Roky juga menghela nafas dalam hatinya, berkata: “Hal ini tidak ada hubungannya denganmu, kamu juga tidak perlu melukai dirimu sendiri.”

“Tidak, aku pantas mendapatkannya.”

Melani sangat keras kepala, tatapan matanya tiba-tiba menjadi mengeluh: “Mengapa aku harus menyukaimu, dan masih datang ke Kota Gopo tanpa sepengetahuan keluarga? Bahkan jika kamu tidak setuju untuk bertunangan dengan Keluarga Su waktu itu, aku juga tidak akan pernah menyerah.

Roky, apakah kamu tahu betapa sedihnya aku di Kota Wasa beberapa tahun ini, dimana-mana penuh kritikan, mengatakan otakku sudah rusak, sudah dijual orang dan masih membantunya menghitung uang, sebenarnya kapan kamu akan kembali?”

Melihat ekspresi sedihnya, Roky juga merasa tidak nyaman, dia tahu bahwa dia setia terhadap dirinya, tetapi sekarang dia sudah menikah, tidak boleh mengkhianati istrinya.

Terkait hal waktu itu, didalam hati Roky juga kurang lebih merasa bersalah, waktu itu dirinya gegabah sesaat dan langsung kabur dari rumah, tidak disangka Melani tetap setia padanya, dan sekarang malah menyakitinya.

“Melani…….maaf………..”

“Tidak, kamu tidak melakukan kesalahan apapun terhadapku, ini semua kemauanku sendiri.”

Melani menggelengkan kepala, lalu berkata dengan tegas: “Aku bersedia menunggu, dan mulai sekarang, aku tidak akan mengganggu kalian lagi.

Tetapi, ketika satu tahun berakhir, apakah kamu sungguh akan menikahiku? Kamu tidak akan menyesalinya, kan?”

Sebenarnya apakah bisa mendapatkannya atau tidak, Melani sendiri juga tidak yakin, dia hanya tidak ingin menyerah.

Roky terdiam beberapa saat, menggelengkan kepalanya, dalam hatinya merasa bersalah, juga tidak bisa memaksanya pergi, jadi hanya bisa berkata: “Kalau seperti itu, maka aku pergi dulu.

Jika kamu mengalami kesulitan di Kota Gopo, ingin menelefonku.”

Sebenarnya dia juga tahu, dengan kekuatan keluarga Su, bahkan jika dia berbuat seperti yang diinginkannya, juga tidak ada orang yang berani menghalanginya.

Melani mengangguk, ekspresi wajahnya menjadi lumayan tenang.

Selama dia tidak mengusirnya pergi, ini adalah keinginannya.

Roky berjalan keluar, melihat Yulia melipat kedua tangan di dada, bersandar di dinding, dan sepasang mata phoenix menatapi dirinya.

Yulia melihatnya lurus, dan bertanya: “Roky, apakah kamu sungguh bisa bercerai dengan Dewi setelah setahun?”

“Ini tidak ada hubungannya denganmu!” Roky berkata dengan dingin.

“Apakah didalam matamu, hanya ada Dewi seorang? Bahkan wanita seperti Melani, juga tidak bisa memasuki hatimu?” Yulia bertanya balik, matanya melintas sedikit keluhan.

Novel Terkait

Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
5 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
5 tahun yang lalu