Aku bukan menantu sampah - Bab 749 Sayang, Aku Sudah Hamil

"Ya sudahlah."

Beberapa ibu rumah tangga tidak mempedulikannya, "Orang tak berguna seperti menantumu, dia bisa mempunyai kehebatan apa, Aurel juga yang bisa diandalkan."

Tidak peduli bagaimana Jenni meminta maaf, beberapa wanita itu sama sekali tidak berhenti.

Keluarga tidak berkuasa dan tidak kaya seperti ini, mereka malas sekali mau menjilatnya.

Jenni marah sekali, melihat beberapa wanita itu pergi, juga membawa pergi hadiah yang sudah diantar kemari, benci sekali hingga giginya gatal.

Orang tak berguna ini, benar-benar sudah membuatnya malu, sia-sia dia biasanya memamer di hadapan keluarga Xu, kembali ke bentuk asal.

Wanita-wanita ini kembali ke rumah Xu, pasti akan berbicara sembarangan, nantinya mukanya mau diletak dimana?

Jenni marah sekali, dia marah-marah di dalam rumah.

Dewi sudah tau dia mau marah, langsung bersembunyi.

Awalnya dia masih mempunyai sebuah hal penting, ingin mengumumkan kepada semua orang pagi tadi, tapi diganggu oleh kerabat keluarga Xu, juga tidak mempunyai suasana hati ini lagi.

Di tengah Jenni memarahi, Dewi berjalan keluar, menelepon Roky.

"Roky, kamu dimana?"

"Sayang, ada apa?"

Roky sedang di dalam mobil, berencana mengendarai mobil pergi melihat-lihat Joint Venture.

Dewi ragu sebentar, berkata: "Sayang, aku beritahu suatu hal, tapi kamu jangan terkejut."

"Sebenarnya ada apa."

Ucap Roky sambil tertawa, dia pertama kalinya melihat Dewi menelepon dengan segugup ini.

Dewi memberanikan diri, dengan wajah merah berkata: "Sayang, sepertinya aku sudah ada....."

"Ada apa?" Roky memegang setir, bertanya tanpa sadar.

Tapi begitu perkataan ini keluar, dia dalam sekejap menahan nafas, lalu senang sekali.

Saat ini, Dewi sudah menata perasaannya, berkata: "Sepertinya aku sudah hamil."

"Benarkah, sungguh?" Roky dalam sekejap terlalu senang, hampir saja menginjak pedal gas.

Dia langsung memberhentikan mobil di pinggir jalan, mencengkram handphone dengan gemetaran, bertanya sekali lagi.

"Sayang, kamu sungguh sudah hamil?"

"Ehn, tapi ini juga tebakanku sendiri, aku masih tidak pasti."

Dewi mendengar nada bicara Roky yang senang, dia juga sangat gembira.

Bagaimana juga ini adalah anak pertama mereka.

"Bagus sekali, sayang, kamu sudah bekerja keras."

Roky semangat sekali sampai wajahnya memerah, bahkan nafasnya tidak merata: "Sayang kamu sekarang dimana, aku langsung pulang."

Sekarang dia sudah tidak ingin pergi ke Joint Venture lagi, dia hanya ingin kembali pada sisi istrinya.

Bagus sekali!

Dia sudah mempunyai anak, akan menjadi seorang papa!

Dewi baru saja ingin berkata, tiba-tiba mendengar suara makian Jenni dari dalam villa, kalau Roky sekarang pulang, bukankah akan berdebat dengan Jenni.

Dia langsung berkata: "Aku sekarang masih ada urusan, mau keluar, kamu urus pekerjaan kamu dulu, jangan pulang."

"Sayang, mau aku antar tidak?" Tanya Roky, dia sekarang sangat khawatir tubuh Dewi.

"Tidak perlu, aku sudah sampai."

Dewi langsung menggeleng.

Roky tidak bisa berbuat apapun, tapi kesenangan didalam hatinya tidak bisa diredam, bahkan tangannya pun bergetar.

Juga tidak tau anak di dalam perut istrinya, pria atau wanita!

Tapi, tidak peduli bagaimanapun, tetap saja anak pertaa dia dengan Dewi.

Perasaan tidak senang Roky tadi dalam sekejap langsung menghilang, dia sungguh ingin memeluk istrinya dan berputar!

Saat ini, dia juga tiba-tiba teringat, tadi dia barusan menentang Jenni, bisa jadi ibu mertuanya akan menghasut di hadapan istrinya.

Sekarang istrinya hamil, Roky juga tidak ingin Jenni memperparah konflik.

Dia langsung menelepon salah seorang bodyguard di vila, menyuruhnya mengeluarkan kontrak.

Agar istrinya bisa tenang di rumah, lebih baik dia menandatangani kontrak kerabat keluarga Xu ini, agar Jenni tidak mencari masalah setiap hari, mengganggu istrinya hamil.

Setelah mendapatkan kontrak, Roky langsung menelepon Hendrik perusahaan Hedic.

"Tuan Hendrik, bisa bantu aku tidak?"

Beberapa kontrak ini, di hadapan kerabat keluarga Xu adalah kontrak besar, tapi di perusahaan Hedic hanyalah biji wijen.

Roky tidak ingin mencari perusahaan Hedic, untuk menghindari banyak masalah.

Lagipula, kalau dia mencari perusahaan Babel atau Lian perusahaan Wehow, kantor pusat dua perusahaan ini jauh dari kota Sahaja, mau menandatangani juga harus tunggu beberapa hari, hanya keluarga Jiang yang paling cepat.

Hendrik langsung menyetujui, bahkan tidak menanyakan isi dari kontrak.

Baginya, Roky mencarinya menandatangani kontrak merupakan ketersanjungan.

Roky menyuruh orang membawa kontrak ke perusahaan Hedic, bernafas lega, bahkan jumlah saldo kontrak ini, mulai hari ini dia juga akan mengembalikan dua kali lipat dari ini kepada perusahaan Hedic, saling memberi dan menerima.

Roky tidak bisa menahan semangatnya, langsung kembali ke vila, fokus menunggu istrinya pulang.

Saat dia pulang, Jenni juga entah kemana, di dalam rumah kosong melompong.

Tidak sampai 2 jam, dia mendapatkan telepon dari Hendrik.

"Master Roky, kontraknya sudah ditandatangani, apakah kamu mau memeriksanya?"

"Sudah merepotkanmu."

Roky mengangguk, lalu berkata: "Kontrak ini, kamu langsung antar ke orang penanggung jawab perusahaan itu saja."

Hendrik berkata lagi: "Master Hendrik, dan juga ada sebuah hal lagi, aku memeriksa beberapa perusahaan ini, ada beberapa hutang dan kontrak hutang masih ada pada keluarga Jiang, sejauh ini perusahaan-perusahaan dalam status berhutang, bagaimana kamu bisa mempunyai hubungan bisnis denga mereka?"

Roky juga tidak bisa menjelaskan, ini adalah kerabat ibu mertuanya, jadi berkata: "Utang-utang ini, bisa tidak kreditornya dialihkan kepadaku saja, aku sekarang akan membayar lunas utang tersebut."

Hendrik berkata sambil tersenyum, "Hanya jumlah kecil saja, mana berani merepotkan master Roky, aku langsung administrasi hutang kemari, kalau kamu mengungkit soal uang denganku, maka sudah terlalu segan."

Dari salep intermiten Joint Venture saja, keluarga Jiang sudah mendapatkan ratusan miliar, dan juga kedepannya masih bisa diharapkan, dia bagaimana mungkin meminta uang kepada Roky.

Roky dengan berat berkata: "Kamu bawa kemari saja."

Bagi orang empat keluarga besar kota Sahaja, puluhan miliar hanya masalah kecil saja, kalau dia menolak lagi akan terlihat jelas picik.

Tidak lama, dokumen hutang semua dibawa ke atas meja Roky, kreditor sudah berubah menjadi namanya, agar dia lebih mudah mengeluarkannya kapan saja.

Kontrak sudah selesai ditandatangani, keluarga Jiang tidak mempedulikan uang sekecil ini, tidak masalah untung atau rugi, hanya murni menjaga gengsi Roky saja.

Sedangkan dokumen hutang, malah dibagi menjadi beberapa bagian, terbagi menjadi beberapa anak perusahaan keluarga Xu.

Roky menghitung sebentar, totalnya ada 120 miliar, tampaknya keluarga Xu juga hanya glamor diluar, sebenarnya banyak berhutang, kalau tidak beberapa ibu rumah tangga itu juga tidak akan mencari Jenni memikirkan cara.

Lagipula mau menggelar rapat besar keluarga Xu, Roky juga malas menyediakan hadiah, berencana menganggap semua dokumen hutang ini sebagai hadiah pertemuan, juga membuat keluarga Xu agar bisa bersikap lebih baik kepada Jenni, agar tidak mempengaruhi kehamilan istrinya.

Waktu malam hari, Jenni dan Andrew pulang, wajah mereka kelelahan.

Begitu melihat Roky, Jenni langsung marah sekali, langsung memarahi sambil menghentakkan kaki.

"Orang tak berguna, hari ini kamu sungguh membuatku malu, harga diriku sudah hilang kamu buat......"

Kalau waktu biasanya, Roky pasti tidak mempedulikan Jenni, tapi agar istrinya tenang, dia pura-pura tidak mendengar.

Saat ini, Dewi langsung berkata: "Ma, kamu jangan memarahi Roky lagi, aku.......sepertinya sudah hamil."

Jenni baru saja mau memarahi lagi, tiba-tiba mendengar ini, dalam sekejap seluruh tubuhnya mengeras.

"Anakku, kamu sungguh hamil?" Andrew senang sekali, airmatanya mengalir.

Dia sudah berharap lama sekali, sekarang akhirnya bisa menggendong cucu.

Mulai sekarang setelah pulang kerumah, juga bisa menikmati kesenangan menjaga cucu.

Novel Terkait

Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
3 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
3 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
3 tahun yang lalu