Aku bukan menantu sampah - Bab 226 Sanjungan Ibu Mertua

Pantas saja Roky tidak pernah memberitahukannya kepada dirinya.

Sebagai orang yang berbisnis di dunia online maka setiap hari harus memposting di dalam grup meskipun ini untuk bertahan hidup tapi terlihat menyebalkan.

Dewi berkata: "Itu juga melelahkan."

"Tidak bagi mereka." Roky berkata, "Selain itu hubunganku dengan mereka tidak banyak karena aku sudah keluar dari rumah untuk waktu yang lama."

Keluarga Lin mempunyai sebuah lembaga yang khusus menyelidiki kelayakan sebuah proyek.

Puluhan orang yang berada di dalam lembaga itu merupakan pebisnis handal dalam dan luar negeri yang juga merupakan lulusan universitas terkenal luar negeri, sehingga keluarga Lin hanya perlu melihat tertarik dengan proyek yang mana dan mereka hanya perlu mengeluarkan uang saja.

Tapi kata-kata ini membuat Dewi merasa Roky sedang menyelamatkan harga dirinya dan dia merasa agak kasihan.

Dewi bertanya: "Mengapa Lian begitu hormat di depanmu?"

Roky berkata: "Aku dulu pernah memberinya sebuah bantuan besar dan juga ada hubungan bisnis."

Lagipula, ini bukan bohong karena Lian menghasilkan banyak uang dari dia dan sekarang dia sedang bekerja untuknya.

Dewi akhirnya bisa tenang setelah dia memikirkannya.

Jika keluarga Roky benar-benar kaya dan punya kekuasaan, bagaimana mungkin dia bisa seperti sekarang ini?

Mereka berdua kembali ke rumah tidak lama setelah itu.

Baru saja membuka pintu, sudah terdengar suaran omelan Jenni, ibu mertuanya.

Dewi mengerutkan keningnya sambil buru-buru berjalan masuk: "Ibu, ada apa?"

Roky sudah tahu jika dia sedang memarahi Andrew lagi.

Dia menoleh dan melihat Andrew sedang duduk di sofa dan Jenni sedang menunjuk ke arahnya.

Jenni segera berteriak begitu melihat mereka berdua masuk: "Otak ayahmu kemasukan air, dia membuka sebuah toko barang antik dan telah menghabiskan ratusan juta untuk sewa tokonya!"

Dewi kaget dan buru-buru bertanya: "Ayah, kamu membuka toko barang antik?"

"Ini....." Andrew terbata-bata sambil menatap Jenni dan berkata dengan kesal, "Antonio membuka sebuah toko barang antik dan untung banyak, karena aku merasa bosan di rumah maka aku juga membukanya dan ibumu juga tahu tentang ini."

Dewi tertegun sejenak sebelum bertanya kepada Jenni: "Ibu, kamu juga tahu tentang masalah ini? Kenapa kamu tidak memberitahu kami?"

Wajah Jenni langsung terlihat canggung sambil tersenyum: "Bukankah karena aku takut menganggu kerja kalian dan berencana memberi tahu kalian jika tokonya sudah dibuka....."

Dia masih belum selesai tapi Antonio menyelanya dengan marah: "Katakan saja jika kamu telah menghabiskan seluruh uang Roky."

"Ibu, apakah kamu telah menghabiskan seluruh uang Roky yang ada di dalam kartu bank itu?" Dewi berteriak kaget.

Jenni melihat Roky sambil tersenyum canggung: "Aku menginvestasikannya dalam toko barang antik ayahmu sehingga bisa mendapatkan keuntungan dari itu! Tapi siapa tahu ayahmu telah menghabiskan beberapa ratus juta untuk menyewa tokonya, bukankah ini bodoh!"

Dewi terlihat marah: "Ibu, uang sebanyak empat miliar itu adalah uang hasil kerja keras Roky! Mengapa kalian menghabiskannya begitu saja?"

"Aku bukan sembarangan memakainya tapi itu untuk investasi!" Jenni tiba-tiba marah, "Perusahaan Alpha sudah hampir hancur dan bahkan tidak bisa memberikan uang pensiunku, jika tidak mencari uang, apakah harus minta makan dengan orang lain?"

"Ibu, kamu bisa beri tahu aku jika tidak punya uang, mengapa kamu memakai uang Roky."

"Roky adalah menantuku, apakah uangnya bukan uangku?" Jenni berkata dengan marah, "Aku saja belum perhitungan dengannya karena selama beberapa tahun ini makan tidur gratis di rumah kita."

Roky segera mendamaikan suasananya ketika melihat ibu dan anak itu mulai bertengkar: "Ibu, pakai saja uang empat miliar itu dan bagus juga jika ayah ada kerjaan."

Lagipula, uang empat miliar bukan apa-apanya baginya maka tidak perlu mempermasalahkannya.

Dewi masih mengerutkan kening dan berkata dengan marah: "Ibu, tidak mudah Roky mengumpulkan uang empat miliar dan seharusnya kalian diskusikan dulu bersama kami jika ingin membuka toko, bagaimana jika rugi?"

Jenni mengomel: "Anak sialan, aku ini ibumu, mengapa kamu memihak orang lain."

Andrew segera berkata: "Roky, aku akan mengembalikan uangmu jika aku dapat untung nanti! Kamu tenang saja, aku tidak akan rugi karena sudah lama meneliti barang antik!"

Roky tersenyum sambil berkata: "Ayah, kamu pakai saja uangnya dan tidak perlu dikembalikan karena kita satu keluarga."

Dewi bernapas lega ketika dia melihat Roky tidak marah tapi hatinya merasa bersalah.

"Lihatlah, tetap saja menantu yang lebih baik!" Jenni tersenyum sambil membawa sepiring semangka ke depan Roky dan menyuruhnya makan buah dengan sopan.

Roky tertegun.

Apakah matahari terbit dari barat dan dia merasa tidak terbiasa karena biasanya Jenni suka memarahinya.

"Menantu, cepat makan semangkanya, ibu khusus memotongnya untukmu!" ujar Jenni.

Roky mundur selangkah sambil merinding.

Dia berkata dengan canggung: "Ibu, kamu ambil saja uang empat miliar itu untuk membuka toko bersama ayah dan aku tidak akan mempermasalahkannya, kamu tidak perlu seperti ini."

"Haha....." Jenni memilih sepotong semangka yang paling besar dan memberikan kepadanya sambil tersenyum: "Ibu katakan satu hal kepadamu dan kamu harus menolongku."

Seluruh badan Roky merinding karena senyum palsu Jenni dan dia buru-buru berkata: "Ibu, kamu langsung katakan saja."

"Kalau begitu aku langsung katakan saja." Jenni berkata: "Bukankah perusahaan Alpha sudah bangkrut, pemimpin keluarga menyuruh anaknya datang ke kota Gopo untuk melunasi semua utangnya dan merger perusahaan, dan sekarang meminta seluruh anggota keluarga untuk berinvestasi! Jika bisa mendapatkan investasi maka akan mendapatkan saham dividen dan karena kamu mengenal banyak orang kaya, maka kamu bisa meminta mereka investasi di perusahaan Alpha!"

"Perusahaan Alpha dimerger?" Roky tertegun.

Dewi mengerutkan keningnya karena dia bingung melihat sikap baik ibunya terhadap Roky hari ini, ternyata dia punya maksud lain, lalu dia segera membantahnya: "Ibu, semua orang tahu jika perusahaan Alpha adalah sebuah rongsokan jadi mana mungkin mau melakukan investasi! Kamu jangan mempersulit Roky karena dia bukan dewa!"

"Memangnya kamu mengerti apa!" Wajah Jenni terlihat suram sambil berkata: "Uang pensiunku dan ayahmu telang hilang, lagipula sekarang ada kesempatan dan Roky mengenal banyak bos besar sewaktu melihat Feng Shui dulu, memangnya kenapa jika menyuruh mereka investasikan beberapa miliar?"

"Ibu, mereka bukan orang bodoh, bagaimana mereka mau investasi jika orang dari keluarga Liu sendiri saja tidak investasi?"

Roky juga merasa aneh karena dia menduga perusahaan Alpha telah bangkrut tapi ternyata bisa bangkit dari kematian lagi.

Dulu dia pernah mendengar jika kekuatan perusahaan Alpha lumayan besar, sepertinya memang begitu kenyataannya.

Roky hanya bisa kembali menenangkan suasananya ketika dia mendengar istri dan ibu mertuanya bertengkar demi membelanya.

"Kalian jangan bertengkar lagi, aku bisa mengatakan kepada mereka tapi aku tidak menjamin mereka mau atau tidak."

Jenni langsung tersenyum, "Menantu baik, baguslah jika seperti itu, kamu mau makan apa malam ini? Kamu duduk saja dan ibu akan memasaknya!"

Jenni menekan Roky untuk duduk di sofa sambil menarik Dewi ke dapur untuk masak.

Roky masuk ke kamar tidur untuk menelepon Lian.

"Lian, apakah perusahaan Alpha bangkit kembali?"

Lian selama ini terus memperhatikan keluarga Liu dan dia segera menjawab setelah mendengarnya: "Ya, kemarin pemimpin keluarga Liu datang ke kota Gopo dan menginvestasikan 160 miliar sehingga perusahaannya tidak jadi bangkrut. Tuan, apakah kamu ingin menghancurkan mereka?"

Roky berkata setelah dia memikirkannya: "Aku dibuat pusing karena masalah keluarga Liu oleh ibu mertuaku dan aku berencana membeli semua saham perusahaan Alpha dan memberikannya kepada ibu mertuaku."

"Tuan tenang saja karena ini hanya masalah kecil, aku akan menginvestasikan 200 miliar dulu maka akan segera bisa menaklukkan pemegang saham mereka, dan pada saat itu seluruh saham perusahaan Alpha akan diberikan kepada ibu mertuamu, dan aku jamin tidak akan membiarkan keluarga Liu mendapatkan uang sepeser pun!"

Lian menutup teleponnya dan langsung menyuruh sekretaris mentransferkan uangnya.

Sekretaris bertanya: "Direktur Lian, kamu mau investasikan berapa banyak?"

"Investasikan 200 miliar dulu." Lian berkata: "Kamu atur supaya mereka tidak tahu jika kita yang investasi."

Setelah masalah sewa gedung, dia takut tidak menemukan kesempatan untuk menyenangkan Roky dan bagus juga jika dia bisa menyenangkan ibu mertua Tuan Roky sekarang!

Roky menutup teleponnya sambil mengeluarkan batu putih dari lacinya, lalu dia mengeluarkan batu Moonlight yang dia bawa pulang dari kota Babel dan meletakkannya di atas meja.

Begitu kedua batu itu didekatkan maka segera muncul dua energi sage yaitu energi Yin dan energi Yang, lalu kedua energi itu bergabung menjadi satu.

Novel Terkait

Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
4 tahun yang lalu