Aku bukan menantu sampah - Bab 662 Kamu Sepertinya Memarahiku？

Sekarang kedua pot benih roh telah pecah, dan buahnya menjadi tumpul.

Roky mengerutkan kening, mencoba menanamkan dua benih roh dengan sentuhan aura, nyaris tidak mempertahankan vitalitas mereka.

Sepertinya dia harus menghubungi Paviliun Apoteker.

Mungkin Paviliun Apoteker memiliki cara untuk menyimpan kedua benih roh ini dan mengenali apa itu.

Kedua pot benih roh telah terkulai, dan tidak ada kilau lagi.

Roky sedang mempertimbangkan untuk menghubungi Paviliun Apoteker, jadi menerima telepon dari Aung Miko.

"Kak Roky, dengar dari papaku, Anda setuju untuk aku datang ke Gopo.”

Suara Aung Miko di telepon mengungkapkan kegembiraannya yang tak terkendali, "Aku akan datang ke Gopo untuk mencarimu dalam beberapa hari, pasti akan bekerja keras."

Roky menjawab "um" dan bertanya, "Apakah semua di Kota White River ditangani?"

"Itu telah ditangani, kakakku setelah Anda pergi membawa para penjaga baru datang Awalnya mengikuti ide kakakku, berencana untuk memusnahkan semua Keluarga Bale.

“Tapi aku sudah bertanya pada orang-orang dari keluarga Bale, beberapa dari mereka adalah jaminan dari keluarga Bale dan tidak bisa berpartisipasi dalam urusan inti sama sekali, jadi aku memeriksanya, semua anggota keluarga Bale yang berpartisipasi dalam bandit gunung dihukum sebagaimana mestinya, anggota keluarga Bale yang lain membiarkan mereka hidup dan membiarkan mereka kembali ke keluarga Aung San dan bekerja di tambang.

Roky mengangguk.

Dua bersaudara dari keluarga Aung San, Aung Chris hanya menuruti kata-katanya dirinya, sebenarnya kejam pada orang lain, sedangkan Aung Miko terlihat sombong, tapi dia tidak sekejam kakaknya.

Tapi itu tidak masalah, bagaimanapun Aung Chris bahkan kejam juga tidak berani kejam kepada dirinya.

Dia bertanya lagi, "Bagaimana situasi keluarga Xie?"

Keluarga Xie sekarang bangkrut, mempertimbangkan Fany Liu adalah kerabatmu, jadi kamu tidak membunuh keluarga Xie, mengusir mereka keluar dari wilayah itu dan membuang mereka ke bagian selatan.

Roky bertanya, "Apa yang akan kamu lakukan dengan Vasri di Distrik Selatan?"

Aung Miko mendengus jijik, dan berkata, "Anjing gila itu membunuh papa mertuanya dan menghancurkan posisi atasan kakak iparnya.”

Setelah ditangkap oleh kakakku, berlutut dan memohon belas kasihan, dan kembali memberikan aset yang sangat besar, mencoba menyelamatkan hidupnya, dan bahkan ingin memberikan istrinya kepada kakakku untuk bersenang-senang.

Posisi seperti ini, tentu saja kakakku tidak ingin menggunaan, untuk sementara akan dikurung di penjara bawah tanah dan akan diisi di tangki semen selama beberapa hari untuk tenggelam ke laut.

"Dia berikan istrinya Sindi.”

Aung Miko terkejut sejenak, "Kak Roky, kamu akan membebaskan Vasri, itu istrinya.”

Sekarang adik laki-laki Sindi telah sembuh dari luka-lukanya, dan telah menjadi pemimpin dari Klan Five Sun, jika menyerahkan anak ini kembali, bukankah akan mengembalik orang jahat ke sangkarnya? "

Roky berkata, "Tenang, Sindi tidak akan mengampuni dia.”

Ketika saat itu berada di Kota White River, Sindi berlutut padanya, dia sudah melihat kebencian di hatinya.

Berikan Vasri kepada wanita ini, menunggunya akan lebih menyakitkan dari kematian.

Kebencian seorang wanita, jika mendapat kesempatan, kebencian ini bisa menghancurkan dunia.

Setelah Roky dan Aung Miko selesai berbicara di telepon, bangkit dan keluar dari vila, dan menelepon Lian sambil berjalan, memintanya menunggu dirinya di kantor dan mendiskusikan hal-hal penting.

Ketika dia melewati ruang tamu, melihat Dewi berbaring di sofa dan meminta Andrew untuk mengoleskan minyak safflower padanya, mengutuk dirinya sendiri sambil menjerit kesakitan.

"... Woo, itu menyakitiku! Apa kamu tidak tahu pelan sedikit?"

"Roky ternyata berani memukulku, kalian semua satu per satu membantunya, tidak ada yang membantuku sama sekali, untung aku masih istrimu! Kamu cepat pergi dan cari sampah itu dan pukul dia.”

Andrew meletakkan minyak bunga safflower di atas meja lagi, dan berkata dengan marah, "Sudah kapanpun, kamu masih ingin tidak suka dengan Roky? Juga tidak ingin memikirkan tentang vila besar yang kamu tinggali sekarang, dan toko barang antikku, yang mana tidak berasal dari Roky? "

Begitu menyebutkan vila itu, Jenny marah, duduk tegak, menyodok dahi Andrew, dan memaki, "Mengandalkan dia? Apa gunanya sampahnya seperti dia, hanya bisa di mana-mana membujuk bos untuk menipu uang, dia datang ke keuarga Liu sebagai menantu, dan hanya itu yang aku kasihan padanya ! Jika putriku tidak menikah dengannya, pasti bisa menemukan bos yang lebih kaya di Kota Wasa, dan kemudian aku akan menjadi lebih kaya.”

Roky mendengar percakapan antara keduanya di sampingnya, dan tidak ada gelombang di hatinya.

Dia sudah lama tahu bahwa Jenny tidak dapat benar-benar berubah pikiran mengenai dirinya, tetapi yang tidak duga adalah bahwa Jenny masih ingin menghasuti istrinya, berencana untuk membiarkan kerabatnya di keluarga Xu di kota Wasa, menemukan bos yang lebih kaya untuk menikah lagi dengan istrinya.

Ketika dia di Kota Wasa, seseorang berani bersikap kasar padanya dan ingin memberikan wanitanya kepada pria lain, dia pasti akan kejam, orang yang berbicara seperti ini, merasakan lebih baik daripada mati.

Tapi sekarang ... dia sudah terbiasa.

Bagaimanapun dalam empat tahun terakhir, sudah tahu apa kebajikan Fendi, dan akan membuang-buang waktunya untuk perhitungan dengan wanita tua seperti itu.

Jenny dengan marah memaki, "Sampah adalah sampah ..."

“Uhuk !”

Roky terbatuk dengan dingin.

"Wu ..." Perkataan Jenny tiba-tiba membeku di mulutnya, dan saat menoleh melihat Roky berdiri di dekat ruang tamu, wajahnya dingin, dan seluruh tubuhnya gemetar ketakutan.

Andrew juga merasa canggung untuk beberapa saat, dan dengan cepat bangkit, dan tersenyum tanpa kata-kata, "Roky, apakah kamu akan keluar?"

"Pa, aku akan keluar dan melakukan sesuatu.”

Roky sambil berkata, sambil melangkah keluar bahkan tanpa melihat ke arah Jenny.

Wajah Jenny pucat, dan suasana hatinya tegang.

Dia tadi mengatakan hal-hal buruk di belakang Roky, juga tidak tahu apakah dia mendengarnya.

Melihat Roky mendekat, Jenny menunjukkan senyum di wajahnya dan dengan datar, berkata, "Menantu, kamu ingin keluar, berhati-hatilah di jalan, apakah pulang untuk makan malam? Mama meminta seseorang untuk membuat hidangan favoritmu ...”

Itu kurang dari satu menit sebelum dan sesudah, tetapi ekspresi Jenny seperti dua orang berbeda.

Dia sekarang kehilangan vila, dan deposit diserahkan oleh Roky kepada suaminya, tidak peduli apa yang dia katakan, Andrew hanya menolak untuk memberikan buku tabungannya, dan Jenny sangat marah.

Tapi dia sekarang tidak punya apa-apa, dan takut Roky akan mengusir dirinya untuk tinggal di rumah tua, dan harus menyanjung Roky di luar keinginannya.

Mulut Jenny penuh dengan keramahan, tetapi wajah Roky datar, dan mengangguk ke ayah mertua, dan melangkah keluar ruangan.

Melihat Roky keluar dari pintu, senyum menyanjung di wajah Jenny tiba-tiba menghilang, berteriak padanya dengan temperamen yang sangat buruk.

"Aku sangat marah! Sampah ini sekarang memiliki harga diri, aku memberinya senyuman seperti itu, dan dia mengabaikannya! Aku masih mamanya, dan dia terhadap aku sebagai mamanya, mengapa tidak ada sedikit rasa menghormati !"

Pada saat ini, sosok Roky tiba-tiba muncul di depan pintu ruang tamu.

Jenny menegang di sekujur tubuhnya, wajahnya tampak seperti baru saja melihat hantu, dengan cepat tersenyum bingung, "Roky ... kamu, kenapa kamu kembali?"

Roky dengan datar berkata, "Lupa membawa kunci.”

"Aku meminta papamu untuk mengambilnya untukmu.”

Jenny berkata dengan panik, mencoba menyembunyikan makian tadi.

Roky meliriknya ke samping dan berkata, "Ma, sepertinya aku baru saja mendengarmu memarahiku?"