Aku bukan menantu sampah - Bab 355 Berlutut Untuk Menghadangnya

Krisna panik dan buru-buru berteriak, "Junandus, cepat periksa ayah.”

Junandus juga terkejut, jadi dia segera melangkah ke depan untuk memeriksa denyut nadi ayahnya.

Dia baru saja menyentuh denyut nadi ayahnya, tiba-tiba terjadi pendarahan dari lubang hidung ayahnya!

“Kakek!” Suri Jiang berteriak, menangis dan bergegas ke depan.

Krisna sangat ketakutan dan berulang kali mendesak Junandus, "Adik keempat, cepatlah…... cepat selamatkan ayah."

Tapi Junandus menjadi pucat dan bahkan pergelangan tangannya bergetar.

Dia tidak bisa menyelamatkannya!

Dia bahkan tidak tahu apa yang terjadi dengan ayahnya!

Bagaimana dia berani sembarangan memberikan obat?

“Junandus, kamu cepat pikirkan caranya.”

Tubuh Krisna terus berkedut melihat hidung ayahnya terus mengeluarkan darah, dia sangat panik dan terus mendesak, “Bukankah kamu ketua dari balai pengobatan tradisional? Kenapa kamu masih tidak menyelamatkan ayah?”

Para asisten dokter di dalam ruangan juga ketakutan dan bergegas maju untuk memeriksanya.

Tapi semuanya tidak berdaya.

Mereka belum pernah melihat kondisi seperti itu dan mereka tidak bisa melakukan apa pun.

Krisna dalam keadaan panik dan langsung mengutuk ketika melihat semua dokter tidak berdaya dan bahkan tidak tahu bagaimana keadaannya, “Apakah kalian semua itu sampah tidak berguna? Bahkan tidak bisa mengobatinya!?”

Tentu saja, dia juga memarahi Junandus dengan kata sampah tidak berguna itu.

Raut wajah Junandus benar-benar pucat dan dia tidak berani mengatakan apa pun. Dia tidak pernah melihat kondisi seperti ini seumur hidupnya, dia juga tidak di mana gejalanya.

Krisna sangat cemas sehingga dia mengalihkan amarahnya pada Junandus. "Adik keempat, bahkan kamu tidak punya cara? Bagaimana kamu bisa menjadi ketua dari balai pengobatan tradisional?”

“Kakak pertama, aku……” Junandus tidak bisa menjelaskannya dan raut wajahnya semakin jelek.

Saat ini, Suri Jiang menangis dan berkata, "Ayah, lebih baik cepat panggil Tuan Roky kembali! Gejala kakek sama persis dengan yang dia katakan."

Tiba-tiba, Krisna juga mengingatnya, wajahnya berubah menjadi hijau dan merasa menyesal.

Gejala ini sama persis dengan apa yang dikatakan Roky!

Dia buru-buru berteriak, "Cepat mengundang Tuan Roky…… tidak, undang Master Roky untuk kembali!”

Ketika Suri Jiang hendak berlari keluar, Krisna juga segera mengikutinya dan berteriak sambil berlari, "Lebih baik aku yang mengundangnya sendiri.”

Junandus ditinggalkan sendirian di dalam ruangan, dia tidak hanya bingung, tetapi juga sangat marah.

Mengapa bisa sama persis dengan yang dikatakan oleh Roky?

Apa yang salah dengan akupunkturnya?

Dia juga telah menguji obat ajaib ini dan tidak ada masalah sama sekali.

Dia harus menunggu Roky kembali untuk memecahkan semua pertanyaannya.

......

Tidak lama setelah Roky keluar dari kediaman Jiang dan dia mendengar suara terengah-engah di belakangnya.

“Master Roky, harap tunggu.”

Roky sudah tahu bahwa keluarga Jiang akan mengirim orang untuk mengejarnya, tetapi dia tidak menghentikan langkah kakinya, seolah-olah dia tidak mendengarnya dan terus melangkah maju.

Krisna kehabisan nafas dan dipapah oleh dua pengawal, menghentikan Roky dan berkata sambil tersenyum, "Master, master Roky, aku sudah menyinggungmu barusan… aku datang untuk… minta maaf kepada Master Roky.”

Wajah Roky dingin, "Tidak perlu meminta maaf, tolong Direktur Krisna untuk memberi jalan dan jangan menundaku untuk pulang.”

Krisna cemas, jadi dia hanya bisa berkata sambil tersenyum dengan suara rendah, "Master Roky, aku sudah salah, itu semua karena pengetahuanku yang dangkal! Aku hampir salah mengira master sebagai dokter tidak berguna, aku minta maaf kepadamu, aku mohon agar Anda bisa kembali untuk mengobati tuan besar, keluarga Jiang bersedia membayar berapa pun harganya.”

Sebagai putra pertama dari keluarga Jiang, statusnya sangat tinggi, memohon dengan rendah kepada Roky, hal itu juga membuat orang-orang di sekitarnya tercengang.

Terutama kalimatnya “keluarga Jiang bersedia membayar berapa pun harganya”, ini bener-benar mengejutkan.

Semua bos di Kota Wasa mungkin akan sangat sulit untuk mendapatkan sepatah kata pun dari keluarga Jiang.

Tapi ekspresi Roky tetap tidak berubah dan dia berkata dengan dingin, "Minggir!"

Nada yang kasar sama sekali tidak memberi muka kepada Krisna.

Krisna sangat malu karena belum ada yang berani berbicara dengannya dengan nada seperti ini dan raut wajahnya berubah.

Tetapi nyawa ayahnya sedang sekarat, dia juga tidak bisa memperdulikan wajahnya lagi dan dia memohon kepada Roky, “Master Roky, aku yang buta dan tidak bisa mengenali dokter dewa, tetapi nyawa ayahku sedang sekarat, aku memohon Master Roky bisa berpikiran lebih terbuka dan kembali untuk mengobati ayahku.

Jika kamu sudah menyembuhkannya, aku bersedia menyiapkan jamuan mewah di hotel terbaik di Kota Wasa untuk meminta maaf kepadamu!”

Kerumunan memadati.

Semua orang tahu bahwa Direktur Krisna adalah anak yang berbakti, tetapi orang yang bisa membuat Direktur Krisna untuk meminta maaf di depan semua orang Kota Wasa, takutnya hanya Roky seorang yang bisa melakukannya!

Pada saat ini, Suri Jiang menyusulnya dengan terengah-engah dan memohon, "Roky, ayahku yang bersalah tadi, aku mohon jangan mempermasalahkan dengannya, aku mohon kembali untuk mengobati kakekku.

Kakekku memperlakukanku sangat baik sejak kecil dan aku tidak bisa melihat kakekku menderita."

Sebenarnya Roky tidak ingin mengobatinya, tetapi alisnya sedikit berkerut melihat Suri Jiang yang sedang menangis.

Dia datang ke sini karena Suri Jiang.

Suri Jiang memiliki hubungan yang mendalam dengan kakeknya, jika kakeknya pergi, dia pasti akan sangat sedih.

“Master Roky, semuanya salahku, semuanya karena adik keempatku yang sok mengerti dan menundamu untuk mengobati, aku meminta maaf kepadamu.”

Krisna menghela nafas, sangat menyesali dan panik, dia bahkan langsung berlutut di tanah dan sangat sedih, “Master Roky, aku mengakui kesalahanku, aku mohon jangan mempermasalahkan masalah dulu dan bisa menyelamatkan ayahku.”

“Ayah!” Suri Jiang tertegun.

Orang-orang di sekitar juga kaget dengan melotot.

Apa identitas Krisna?

Dia adalah pemimpin keluarga Jiang dan orang yang disanjung oleh seluruh orang di Kota Wasa!

Semua orang mengaguminya, bahkan seluruh orang di Kota Wasa akan bergetar ketika dia mengucapkan sepatah kata!

Tapi sekarang, dia mengabaikan identitasnya dan berlutut di depan Roky dan mengakui kesalahannya di depan umum.

Roky memandang Krisna dengan datar dan berkata, "Aku mengobati tuan besar bukan karena keluarga Jiang kalian, tetapi karena aku berteman dengan Suri Jiang."

"Ya, ya! Master Roky adalah orang yang baik dan memiliki keterampilan medis yang luar biasa.” Krisna berkata dengan cepat.

Suri Jiang juga terharu dan berkata, "Roky, keluarga Jiang akan mengingat budimu ini.”

"Tidak perlu."

Roky berbalik setelah berbicara, “Karena kamu temanku, kalau tidak aku tidak akan mengobatinya.”

......

Setelah beberapa menit.

Roky kembali ke kediaman Jiang, mencabut jarum perak yang ditusukkan oleh Junandus di tubuh tuan besar barusan dan menggunakan metode yang sama untuk memasukkan kembali jarumnya.

Para asisten dokter dalam ruangan bahkan tidak berani bernapas.

Mereka masih mengejek Roky barusan, tapi sekarang mereka semua membuka mata dan menatapnya untuk memasukkan jarum.

Roky mengambil dan memasukkan jarumnya sama persis yang dilakukan oleh Junandus barusan.

Tetapi setelah beberapa jarum perak yang ditusukkan, tuan besar yang terus kejang menjadi tenang dan wajahnya juga perlahan menjadi kemerahan.

Raut wajah Junandus sangat buruk.

Jelas-jelas menggunakan metode yang sama sepertinya, mengapa Roky bisa mengobatinya?

Ada dokter yang tidak tahan untuk tidak bertanya, “Master Roky, metode akupunktur apa yang kamu gunakan?”

“Teknik akupunktur xiaohuitian.”

Roky berkata tanpa menoleh ke belakang.

“Tetapi mengapa ketua Junandus menggunakan metode akupunktur yang sama sepertimu, malahan……”

Roky mengangkat kepalanya sambil tersenyum dan berkata dengan datar, "Bukankah aku sudah mengatakannya sebelumnya, metode akupunkturnya buruk, tekniknya kasar dan aku tidak menganggapnya sama sekali.”

Ini juga yang dia katakan barusan.

Wajah Junandus berubah drastis dan merasa sangat memalukan.

Novel Terkait

You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
5 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
5 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu