Aku bukan menantu sampah - Bab 420 Tempat Pengumpulan Aura

Ketika dia menyebutkannya, kerumunan langsung menjadi hening, eskpresi wajah menjadi ketakutan.

Waktu itu, keluarga Su, Jiang pergi ke bandara dan bersama Pengobatan Tradisional Negara berebut menjemput bos ini, hal ini tersebar di kawasan kota Wasa selama beberapa saat.

Bos besar yang bisa mendapatkan kehormatan seperti ini, hanyalah sedikit orang di seluruh kota Wasa!

Apakah…….bos besar misterius ini, sungguh adalah Roky?

Satu per satu kerumunan berspekulasi.

Wajah Arsa menjadi muram, ketika tidak ada yang memperhatikan, dia menyelinap pergi, berjalan ke arah Roky menghilang.

Dia tadi mendengar dengan samar, bahwa Roky akan mencari harta di pegunungan.

Terkait dugaan kerumunan tentang bos besar, Arsa tidak begitu percaya adalah Roky, jika sungguh adalah dia, sudah menggemparkan Kota Wasa sejak awal, dan masih harus menerima amarah Wisnu?

………..

Pada saat ini, Roky sudah membawa sekelompok orang datang ke kedalaman Akiyama.

Awan terkulai di langit malam, cahaya ungu yang samar itu terpantul di awan, tidak begitu jelas.

Roky menghitung menurut teknik Fengshui “Nine Grand Heavenly Scriptures”, berjalan maju ke arah energi sage yang terkuat.

Memasuki gunung yang dalam, tidak ada jalan lagi didepan, pepohonan juga semakin rimbun.

Kanopi pohon yang menjulang tinggi, hampir menutupi langit.

Rudi, Suri Jiang dan lainnya yang mengikuti di belakang, sudah terengah-engah, tetapi mereka tetap mengikutinya sekuat tenaga.

Kedua orang juga tidak tahu apa yang Roky cari, tetapi masih bersikeras mengikutinya, karena mereka percaya dengan Roky.

Pria botak berjalan dengan cepat, mengikuti di belakang dengan kesulitan, dia sudah terjatuh beberapa kali.

Roky berjalan keluar dari hutan, merasakan energi sage di depannya yang sangat kuat, lalu melihat tebing tinggi puluhan meter muncul didepannya.

Dari tebing tinggi, menghembuskan energi sage yang sangat menyegarkan!

Roky mengangkat kepala melihat kesana, ini adalah tempat pengumpulan aura.

Apakah, harta itu berada di atas tebing?

Pria botak dengan tidak mudah keluar dari hutan, berkata dengan nafas berat: “Kak, Kak Roky, sudah tidak ada jalan lagi didepan, ayo kita kembali.”

Begitu perkataanya selesai diucapkan, tiba-tiba muncul sebuah bayangan merah, disertai dengan suara “sst sst” yang mengerikan, dan langsung menuju ke wajah Roky!

“Kak Roky, hati-hati!” Rudi segera memotongnya dengan pisau.

Bayangan merah menghindar dengan cepat, menghindari cahaya pisau, lalu mengubah targetnya menjadi Rudi.

Wajah Roky menjadi suram, dengan cepat mengambil selembar daun, lalu menerbangkannya.

Daun tipis menjadi seperti pisau bedah, dalam sekejap membela bayangan merah menjadi dua bagian, tetapi Rudi menginjak tanah kosong, terjatuh ke lubang yang dalam disampingnya.

Hanya melihat di tanah, seekor ular merah terbelah menjadi dua bagian, kepala dan badan terpisahkan, tetapi masih menggeliat ditanah.

Pria botak langsung terbodoh melihat gerakan Roky ini, bergumam: “Ini adalah Master, Master, Kak Roky!”

Wajah Rudi memucat karena kesakitan, kakinya menginjak tempat kosong, dan pergelangan kakinya langsung membengkak.

Roky melihatnya sekilas, berkata: “Disini seharusnya masih ada binatang buas yang melindungi harta, hati-hatilah.”

“Kak Roky, aku bisa mengatasinya sendiri, Anda cepat pergi cari barangnya.”

Rudi mengatupkan giginya, berkata dengan menahannya.

Roky mengangguk, sedikit mengambil nafas, lalu melompat ke atas ke tebing tinggi.

“Wah, superhero!”

Pria botak mengangkat kepala, melihatnya sampai tertegun, air liur juga hampir menetes keluar dari mulutnya.

Suri Jiang juga melebarkan mata indahnya, berhenti bernafas.

Ini adalah tebing setinggi puluhan meter, Roky bahkan dengan santai langsung melompat kesana!

Sebenarnya berapa banyak rahasia yang tersembunyi dalam dirinya?

Roky berdiri diatas batu yang menonjol, semakin merasakan energi sage kuat disekitarnya, menyium ini membuat orang semakin bersemangat.

Di bawah pohon cemara yang menyambut, mengumpulkan lapisan daun pinus yang tebal, tampaknya daun-daun mati telah menumpuk selama puluhan tahun.

Di humus tebal yang terbentuk dari penumpukan daun-daun mati, terdapatkan tumbuhan lemah setinggi sumpit, pada batang ungu langsingnya, terdapat belasan daun berbentuk oval.

Roky menahan nafas, didalam hatinya sangatlah terkejut.

Dia pernah membaca pengenalan rinci jenis tumbuhan ajaib seperti ini di buku “Nine Grand Heavenly Scriptures” dalam bab pengobatan tradisional!

Didalam buku tercatat sebuah alam kultivitas yang disebut Nine Grand Realm, salah satu diantaranya ada jenis tumbuhan ajaib bernama Dracaena, tidak memiki bunga dan buah, tetapi hanya perlu selembar daun sudah dapat meningkatkan kultivitas para kultivator selama puluhan tahun.

Menurut buku tersebut, jenis tumbuhan ini sangat umum di Nine Grand Realm, para kultivator sering menggunakannya untuk meningkatkan kultivitas mereka.

Roky tidak tahu tempat apa Nine Grand Realm itu, tetapi sejak dia lahir sampai sekarang, jangankan tidak pernah berjumpa Dracaena, bahkan mendengarnya juga tidak pernah.

Tidak disangka, dia bisa melihat tumbuhan ajaib legenda seperti ini disini!

Meskipun dia sangat umum di Nine Grand Realm, tetapi disini adalah pusaka para kultivator!

Roky menahan kegembiraannya, memegang batang rumput Dracaena ini dengan hati-hati, lalu memetiknya dengan lembut.

Tepat pada saat ini, seekor ular hitam setebal pergelangan tangan tiba-tiba muncul dari samping, dan menyerang kearahnya.

Seluruh tubuh Roky langsung mengeluarkan energi sage.

Ular hitam itu langsung berubah bentuk, seolah-olah menghadapi musuh yang kuat, berbalik dan melarikan diri, dalam sekejap menyelinap masuk ke dalam rerumputan, dan menghilang.

Roky mengalihkan pandangannya, mengambil Dracaena itu.

Tepat ketika dia mengambil batang tipis itu dengan tangannya, batang ungu itu langsung layu, daun di atasnya berangsur-angsur gugur.

Roky segera mengumpulkan daun itu dengan hati-hati, menggengamnya dipelukan, lalu melompat turun dari tebing.

Kedua kaki mendarat dengan seimbang, mengangkat kepala melihat kesana, wajahnya tiba-tiba menjadi suram.

Hanya melihat Rudi, Suri Jiang, Pria botak dan lainnya berdiri di kaki gunung, sepenuhnya di jaga dengan senjata, didepannya berdiri dua belas sampai tiga belas orang berpakaian hitam.

Begitu melihat Roky turun, Pria botak langsung berteriak dengan wajah sedih: “Kak….Kak Roky, tolong.”

Wajah Roky menjadi dingin, mengamati pria berbaju hitam itu.

Sekelompok orang ini mengenakan pakaian yang kuat, dan masih mengenakan penutup kelapa hitam, tidak dapat melihat asal usulnya, tetapi dia sangat jelas dapat merasakan bahwa ada empat orang diantara orang-orang ini yang mengeluarkan energi sage.

Mereka adalah kultivator!

Seorang pria berbaju hitam mengangkat kepala dan berteriak: “Kamu seharusnya sudah mendapatkan barangnya, kan? Serahkan dengan patuh barang yang kamu dapatkan, kalau tidak temanmu akan mati!”

Roky berkata sambil tersenyum tipis: “Barang memang berada ditanganku, kamu datang ambilah sendiri.”

Selesai berbicara, dia mengeluarkan Dracaena, lalu mengguncangnya didepan sekelompok orang ini.

Empat kultivator langsung mencium energi sage yang kuat, mata mereka langsung memancarkan cahaya keserakahan.

Salah satu orang dari mereka tidak bisa menahannya, berjalan ke arah Roky dengan langkah besar.

Roky memegang Dracaena, dan tidak bergerak sama sekali.

Tepat ketika pria berbaju hitam ini juga sangat tidak sabar dan mengulurkan tangan untuk meraihnya.

Tiba-tiba suara gemuruh besar terdengar di langit, kemudian sebuah guntur “Baam”, langsung turun dari awan dan menghantam ke kepala pria berbaju hitam itu.

“Ah!”

Pria berbaju hitam itu menjerit, dan langsung terjatuh di tanah.

Sekitar langsung menjadi hening, pandangan mata beberapa pria berbaju hitam itu terkejut, sungguh tidak berani mempercayai kenyataan yang terjadi didepan mereka.

Pria botak juga membuka lebar mulutnya, bola matanya hampir melompat keluar.

“Kak…..Kak Roky, guntur ini…..bukan Anda yang memanggilnya, kan?”

Apakah dia masih manusia?

Roky menatap Pria berbaju hitam, berkata dengan dingin: “Barangnya ada disini, tergantung siapa yang memiliki nyawa untuk mendapatkannya!”

Langit malam diatas kepalanya tertutup rapat dengan awan gelap, menutupi bulan, petir seperti ular perak yang melintas bolak-balik di dalam awan.

Sekelompok pria berbaju hitam saling memandang, bahkan mulai gemetar secara serempak.

Bahkan tiga kultivator yang tersisa, juga sepasang kakinya melemas!

Lawan sangatlah kuat!

Seorang pria berbaju hitam gemetaran, lalu menggunakan pisau menunjuk ke tengah Suri Jiang dan lainnya, kemudian berteriak: “Jangan lupa, nyawa mereka semua, masih ditangan kami!”

Novel Terkait

Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
5 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu