Aku bukan menantu sampah - Bab 198 Mau Bertaruh Harus Rela Untuk Kalah

Maggy melihat sampai mengerutkan keningnya.

Botol obat tetes mata ini tampak usang dan mengunung, di dalamnya juga sudah keruhan sama sekali tidak bisa melihat ada barang apa.

Sekeliling orang mengulurkan leher mereka, mengeluarkan suara tawa.

Roky tetap tenang, tertawa berkata: "Obat ini sampah atau bukan, coba dulu baru bilang, bagaimana?"

Orang tua tertawa, dengan agung berkata: "Boleh! Kalau obat tetes ini tak berguna, kamu cabut sendiri merek apotek sendiri, menghancurkan di hadapan semua orang."

"Boleh!" Roky tanpa berpikir, menjawab dengan cepat.

Maggy panik, langsung menahannya: "Roky, kenapa kamu mau masuk ke dalam jebakannya, dia ini namanya memprovokasi! Apakah kamu tidak bisa melihatnya?"

Roky tersenyum dan melepaskan tangannya, dengan tenang berkata: "Mencari solusi sesuai dengan kondisi, kalau2 tidak mengeluarkan barang kesayangan apotik, orang tua ini tidak akan berhenti."

"Hanya dengan obat tetes sampah ini? Juga merupakan barang kesayangan?" Orang tua itu tertawa terbahak, menunjuk seorang pasien dengan asal: "Kamu coba!"

Di atas punggung tangan pria paruh baya itu, kebetulan ada luka bakar sebesar telur, lukanya merah sekali, tampaknya baru saja terluka, panik berlari ke apotik keluarga Shou mengambil obat.

Pria paruh baya itu tercengang, langsung menggelengan kepalanya: "Obat ini sama persis dengan kencing anjing, aku tidak mau! Aku masih takut mati keracunan!"

Kerumunan orang di sekeliling juga mengeluarkan suara tawa.

Roky berjalan maju, mengeluarkan sebuah kartu bank dan melambaikannya: "Teman, di dalam kartu ini ada 2 miliar, kalau kamu bersedia mencoba obat ini, kalau obat ini tidak bisa menyembuhkan, maka uang ini akan menjadi milikmu.

Tapi kalau bisa sembuh............"

Dia menjulurkan tangan menunjuk orang tua itu: "Maka dia akan memberimu 2 miliar, bagaimana?"

Orang tua itu berkata dengan marah: "Atas dasar apa aku harus memberinya 2 miliar?"

Roky tersenyum: "Kakek, mau bertaruh harus rela untuk kalah, aku saja sudah menyetujuimu untuk menghancurkan papan merekku, apakah kamu tidak sanggup untuk kalah?"

"Kamu........." Orang tua itu diprovokasi seperti itu, dalam sekejap merasa dimalukan, hanya bisa dengan wajah marah berkata: "Siapa takut, taruhan saja, tapi aku katakan dulu, kalau tidak bisa langsung sembuh, kamu harus langsung menghancurkan papan merekmu."

"Deal!" Roky mengangguk dengan senang hati.

"Roky, apakah kamu sudah gila?" Wajah Maggy memerah, langsung menahannya: "Mengobati luka bakar paling tidak harus 3 hari, bagaimana kamu bisa menyetujui dengan sesuka hati?"

"Tidak apa-apa."

Roky tersenyum dan berkata: "Lagipula aku hanya kalah 2 miliar, uang bukanlah masalah."

"Kamu tidak masalah, aku bermasalah! Papan merek tulisan emas keluargaku, bahkan menghabiskan uang 2 trilun saja ;pun tidak bisa dibeli!"

Maggy menghentakkan gaginya langsung, marah dan kesal terhadap Roky, langsung menyuruh orang pergi memanggil kakeknya.

Begitu mendengar bisa mendapatkan 2 miliar, pria paruh baya itu langsung senang sekali, mengangguk: "Aku coba, aku coba sekarang! Meninggalkan bekas luka di tangan, satu bekas luka diganti dengan 2 miliar, setara!"

Orang tua itu berdehem dingin: "Tenang, pasti bukan aku yang mengeluarkan uang ini!"

Roky mengangguk, mengeluarkan botol obat tetes mata, meneteskan 7 atau 8 tetes ke punggung tangan pria paruh baya itu.

Baru saja tetesan obat ini keluar, dalam sekejap aroma yang melayang di udara bukan bau obat, rupanya ada samar-samar bau bunga, membuat orang yang menciumnya merasa segar.

Orang tua itu menarik nafas dalam, ekspresinya dalam sekejap berubah terkejut, matanya menatap pria paruh baya itu dengan lekat.

"Obat air apa ini, tanganku sudah tidak sakit lagi?" Pria paruh baya itu juga terkejut, menunduk kepalanya melihat punggung tangannya, tiba-tiba berteriak: "Tanganku gatal sekali!!"

Punggung tangannya awalnya merah sekali dan bengkak, terbakar sampai kulitnya mengelupas sampai dagingnya terlihat, tapi bisa dilihat dagingnya menyatu dengan cepat!

Daging dan kulit menyatu dengan cepat, rasanya gatal sekali.

Pria paruh baya itu sulit menahan rasa gatal, tidak bisa menahan langsung menggaruknya.

Tapi begitu dia menggaruknya, bekas luka di punggung tangannya malah seperti pasta, begitu disentuh langsung terlepas.

Tapi tepat di bawah lukanya, terdapat kulit baru yang utuh, selain kulitnya bertambah terang, bisa-bisanya tidak meninggalkan bekas apapun.

Sekelilingnya menjadi tenang, satu per satu tatapan yang kaget, menatap lekat punggung tangannya.

Bibir orang tua itu terbuka setengah, ekspresinya terkejut.

Maggy baru saja mau mencari kakek, melihat keadaan ini juga terdiam di tempat.

Pria paruh baya itu tercengang beberapa detik, tiba-tiba berteriak dengan semangat: "Sudah sembuh! Tanganku sudah sembuh, sedikit sakit pun tidak ada lagi!"

Roky melejitkan bahu kepada orang tua itu: "Kakek, maaf, membuatmu menghabiskan uang."

"Bayar, orang tua! 2 miliar, hahahaha!" Pria paruh baya itu langsung senang sekali sampai wajahnya memerah, langsung menarik orang tua itu, takut dia kabur.

Orang tua itu tersadar dari keterkejutannya, dengan mengerutkan kening mengeluarkan sebuah kartu dari dalam kantong, melempar ke hadapan pria paruh baya: "Di dalam kartu ini ada 2 miliar lebih, sudah ambil langsung pergi, tidak perlu balik lagi."

"Dewa medis, terimakasih dewa medis!" Pria paruh baya itu senang sekali sampai matanya terbuka, lalu membungkuk tidak henti kepada Roky.

Sekali dayung, dua pulau terlewati, selain mengobati obat, juga sudah mendapatkan uang, menganggap Roky sebagai dewa kekayaan!

Kerumunan orang di sekitarnya cemburu sekali, kalau tau obat ini ampuh, lebih baik membakar diri sendiri, berebut untuk mencoba obat!

Maggy tersadar, tiba-tiba mendekat pada Roky, dengan semangat berteriak: "Roky, sungguh hebat!"

Roky terpaksa memeluknya, lehernya dipeluk erat oleh Maggy, langsung sesak nafas.

"Untungnya ada kamu disini!"

Maggy senang sekali sampai wajahnya memerah, dengan senang, bisa-bisanya di hadapan semua orang, mencium wajah Roky dengan ganas.

Roky tercengang, telinganya langsung memanas.

Sekurumunan orang mengeluarkan suara tawa.

Maggy baru menyadari, apa yang dia lakukan tadi, dengan cepat melepas diri dari tubuh Roky, wajahnya memerah sekali.

Roky menyodorkan botol obat itu, tersenyum kepada orang tua dan berkata: "Kakek, kamu lihat apa resep obat ini?"

Orang tua itu mengambil dan menciumnya untuk beberapa saat, keningnya berkerut, lalu merasakan obat ini.

Dia berdehem, wajah tuanya memerah, menggeleng kepala dan berkata: "Maafkan aku tidak bisa berbuat apa-apa, sungguh tidak tau sebenarnya tuan menggunakan obat apa."

"Aku bukan tuan."

Roky terdiam, tersenyum dan berkata: "Aku adalah murid apotek keluarga Shou."

Maggy tercengang, wajahnya berubah sangat berterimakasih.

"Kamu........rupanya kamu seorang murid?" Bola mata orang tua itu hampir melotot keluar, memperhatikan Roky dari atas kepala sampai ujung kaki, tiba-tiba aura yang keluar seperti bola kulit, menggeleng kepala dan menghela nafas: "Sungguh tidak menyangka, kamu masih muda begini, rupanya mempunyai ketrampilan medis sehebat ini! Tampaknya aku sudah tua, tidak menyangka Bernard rupanya bisa mendidik murid sehebat ini, aku menarik kata-kataku tadi."

Setelah mengatakannya, di hadapan banyak orang menghadap Roky dan Maggy, bersalaman, dan menghela nafas: "Ketrampilan medis Bernard tinggi, aku yang tidak bijaksana, aku tadi sudah ceroboh! Bernard memang dewa medis nomor satu di Nanguang."

Maggy senang sekali, berkata: "Orang tua, sekarang sudah tau kehebatan kakekku bukan? Kalau bukan kakekku mabuk mobil, kamu hari ini masih bisa kalah lebih menggenaskan dari ini."

Wajah tua orang tua itu memerah, membungkuk kepadanya: "Orang tua sepertiku tidak bijaksana, lain hari akan pergi mengunjungi Bernard, meminta maaf kepadanya."

Setelah mengatakannya, dia melirik Roky, tertawa dengan canggung: "Tuan Roky, obat kamu ini...........apakah boleh menjualnya kepadaku? Aku bersedia membayar 20 miliar!"

Novel Terkait

Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
3 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
3 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
3 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu