Aku bukan menantu sampah - Bab 416 Dibelakangku ada sandaran

Pria botak memegangi pisau, berdiri sendirian ditempat, dirinya tertengun!

Apa yang terjadi?

Dia masih belum mulai, lebih dari 20 anak buah yang dibawanya, dalam sekejap lenyap?

Tangan kiri Roky memegangi Suri Jiang yang tertegun, mengulurkan tangan kanan, lalu menggerakkan jari secara menantang ke Pria botak.

Pria botak merasa dirinya di rendahkan, dadanya langsung muncul sebuah penghinaan, tetapi kakinya malah seperti akar, sama sekali tidak berani maju!

Orang ini, bahkan berani meremehkannya!

Tetapi Pria botak hanya berani memarahi didalam hati, sama sekali tidak berani maju, tangan yang memegang pisau sedikit gemetar, bahkan kedua kaki juga melemas.

Dia alias Pria botak adalah pasukan berkompetennya Denis, sudah berada di kota Wasa selama 7 sampai 8 tahun, bahkan ekspresi tidak berubah setelah meminum darah, hari ini malah muncul rasa ketakutan.

Lawan ini sangatlah mengerikan!

Angin gunung bertiup melewati hutan belantara, sekitar penuh keheningan, hanya ada suara nafas ketakutannya.

Di sini sangat sepi, bahkan jika dia memotong dirinya menjadi potongan-potongan kecil, dia bahkan tidak bisa melarikan diri!

Tepat pada saat ini, Pria botak mendengar Roky berbicara.

“Kamu tidak kemari, apakah ini aku pergi kesana secara pribadi?”

“Jangan kemari!” Pria botak berkata dengan ketakutan, “Kalau tidak…..kalau tidak aku akan memanggil orang!”

Roky menendang seorang pria berbaju hitam di tanah, lalu berkata sambil merasa lucu: “Bukankah mereka semua adalah orang yang kamu panggil kemari? Apakah kamu masih memiliki penyerangan mendadak?”

“Sialan!” Tangan Pria botak yang memegangi pisau terus gemetaran, dia berteriak dengan suara serak: “Aku beritahu kamu, aku masih memiliki sandaran dibelakang! Jika kamu berani menyentuhku, bosku alias Denis tidak akan melepaskanmu!”

“Ternyata adalah dia?” Roky mengangkat alis, tidak disangka adalah orang yang familiar.

“Sial, jangan bertingkah seperti kamu sangat mengenalnya.”

Pria botak mengambil ponsel lalu berteriak: “Kak Denis adalah bos distrik selatan, hanya orang kampungan seperti mu, apakah pantas mengenal Kak Denis! Aku beritahu kamu, Kak Denis adalah saudaraku, kamu melepaskanku pergi, atau menunggu Kak Denis datang memotongmu secara pribadi, hahaha…….”

Dia mencoba bertingkah sombong untuk menekan Roky, tetapi seluruh tubuhnya tidak mendengarkannya, sambil tertawa sambil gemetar.

Pria botak menelefon sambil gemetaran, lalu berkata dengan sedih.

“Kak Denis, aku bertemu lawan hebat, dia mau mematahkan kakiku! Kamu cepatlah datang ke Akiyama!”

Denis sedang duduk di kursi sambil minum teh hijau Biluochun, dibelakang badannya berdiri 8 pria tangguh berbaju hitam, dan ada juga 2 wanita montok yang berlutut di lantai untuk memijat kakinya, mengangkat alis sambil berteriak.

“Siapa itu? Siapa yang berani memprovokasi orangku, dia preman yang darimana?”

“Orang kampungan ini bernama Roky!” Pria botak menatap ke arah Roky dengan ganas, mengertakkan gigi dan berkata: “Dia masih memukul semua saudaraku sampai terluka parah, Kak Denis, kamu kemarilah dan bunuh dia!”

Selesai berkata, dia masih sengaja tersenyum bangga ke arah Roky: “Kampungan, kamu berani menyentuhku? Kak Denis ingin nyawamu…….”

Perkataan masih belum selesai, di dalam ponsel tiba-tiba terdengar raungan keras Denis.

“Siapa yang menyuruhmu pergi mencari masalah dengan Kak Roky? Hah?! Kamu segera berlutut dan memohon maaf kepada Kak Roky! Kamu sudah buta sampai berani pergi memprovokasi Kak Roky, aku akan menggali bola matamu dan memberi makan ke anjing………….”

Suara raungan Denis, seolah-olah membawa air liu, yang menyembur keluar dari ponsel.

Pria botak ketakutan sampai memucat, tertegun karena teriakan itu, lalu bertanya dengan suara gemetar: “Kak Denis…..Kak Roky yang waktu itu kamu pergi ke bandara untuk menjemputnya?”

Waktu itu, Denis secara khusus membawa orang pergi menjemput bos di bandara, bukan orang kampungan yang didepannya, kan?”

“Selain dia masih ada Kak Roky yang mana, dasar tak berguna, cepat berlutut dan memohon Kak Roky untuk menghukummu! Jangan mengatakan Kak Roky mematahkan kedua kakimu, setelah kembali aku akan memelintir kepalamu!”

Setelah Denis selesai berbicara, dia menutup telefonnya.

Pria botak di marahin sampai wajah memucat, memandang ke arah Roky dengan gemetaran.

Orang ini adalah bos?

Wisnu bajingan ini, mencelakai dirinya menendang lempengan besi kali ini!

“Baam”

Pria botak tiba-tiba berlutut di tanah, lalu bersujud kepada Roky.

“Kak Roky, ampuni aku, aku buta sampai berani memprovokasi Anda! Aku pantas mati! Mohon Kak Roky berbesar hati, mengampuni nyawa tak berhargaku ini!”

Pria botak sambil bersujud, sambil menangis, air mata dan ingus langsung mengalir.

Dia menyesal, jika bukan karena ingin mendapatkan uang untuk melewati Festival Musim Semi, bagaimana bisa menerima kerjaan yang begitu berduri!

Roky baru hendak berbicara, ponselnya berdering.

Begitu melihat adalah panggilan telefon dari Denis, dia membuka speaker telefon.

Begitu menjawab, dari ponsel langsung terdengar suara hormat Denis.

“Kak Roky, bawahanku telah menyusahkan Anda, mohon Kak Roky mengampuni, bajingan yang tidak punya mata ini, beraninya menghalangi Kak Roky! Kak Roky, bajingan ini terserah kamu bagaimana mengatasinya, ingin bunuh atau potong, semua dengarkan instruksi Kak Roky!”

“Denis, orangmu tidak ada apa-apanya.”

Roky berkata dengan datar.

Pria botak ini terlihat seperti orang bodoh, yang seperti otaknya bermasalah.

Deni berkata sambil tersenyum: “Yang Kak Roky katakan benar, aku sudah muak melihat bajingan ini dari awal, Kak Roky jika takut akan mengotori tangan, aku akan menghabiskannya secara pribadi, ketika kembali akan mengupas kulitnya, lalu mengirimkannya kepada Anda sebagai lentera! Aku sekarang kesana untuk meminta maaf kepada Kak Roky secara pribadi, lalu akan memberikan 40 miliar sebagai ganti rugi, dan akan mengundang Kak Roky minum teh.”

Pria botak berlutut ditanah, seluruh tubuhnya gemetaran, keringan dingin bercucuran di dahinya.

Wajah menangisnya seperti ibunya meninggal, menangis begitu keras, lalu berteriak: “Kak….Kak Roky, kulitku kasar……dijadikan lentera tidak transparan, bagaimana jika Anda mengganti……..”

Roky tersenyum, berkata: “Tidak perlu lentera, aku melepaskannya masih ada sedikit kegunaan, kaki juga dibiarkan dulu.”

“Terima kasih, Kak Roky.”

Denis dengan cepat berterima kasih, lalu berteriak: “Orang tak berguna, cepat bersujud kepada Kak Roky.”

Pria botak menangis hebat, tiba-tiba mendengar dirinya tidak perlu mati, langsung senang dan terburu-buru merangkak kemari dan bersujud kepada Roky.

“Terima kasih Kak Roky sudah mengampuni nyawaku, aku seumur hidup ini akan bertarung menembus api dan air untuk Kak Roky, dan kehidupan selanjutnya akan menjadi seorang wanita untuk melayani Kak Roky…..”

Roky meliriknya sekilas, kulit kepalanya menjadi kebas.

Pria botak ini sangat kekar dan kasar, otak juga bodoh, jika sungguh menjadi wanita, itu pasti sangatlah jelek!

Pria botak sudah bersujud beberapa saat, lalu berkata dengan menyanjung: “Kak Roky, semua ini karena Wisnu yang menghasut aku untuk mencari masalah dengan Anda! Aku sekarang akan pergi memukul dia, membantu Kak Roky melampiaskan amarah!”

Begitu mendapatkan kembali nyawanya, Pria botak bergegas ingin mendapatkan jasa, bangkit kemudian mengangkat kerah Wisnu dari pinggir jalan, dan menyeretnya ke jalanan.

Mulut Wisnu masih di penuhi potongan rumput, sudah jatuh pingsan.

Pria botak mengeluarkan potongan rumput di dalam mulutnya, membuka kancing celana, lalu berniat buang air kecil untuk membangunkannya.

“Ah!” Begitu Suri Jiang melihatnya melepas celana, langsung menutup mata dengan malu.

Air kencing berbau busuk itu terkena wajah Wisnu, setelah beberapa detik dia terbangun, begitu membuka matanya, langsung melihat air kencing yang menghampiri wajahnya, langsung memenuhi mulutnya.

“Pria botak, beraninya kamu mengencingi ku…….” Wisnu merasa jijik sampai hampir muntah, mulutnya penuh dengan bau busuk, perutnya tiba-tiba mual.

Pria botak melihatnya sudah bangun, menaikkan celananya, lalu meninju dan menendang Wisnu.

“Sialan! Siapa yang memberikanmu keberanian untuk menyerang Kak Roky!”

Wisnu dipukuli sampai sengsara, terus berteriak kesakitan.

Pria botak memukuli dengan kejam, tanpa ampun sama sekali, memukuli Wisnu sampai setengah mati, lalu baru mengangguk dan membungkuk kepada Roky untuk meminta instruksi: “Kak Roky, bagaimana mengurus orang ini? Bunuh atau potong?”

Roky meliriknya sekilas, hanya melihat wajah Wisnu berlumuran darah, lalu berkata dengan datar: “Dia dan aku memiliki taruhan, sebuah lengan dan kaki.”

“Baik, jangan mengotori tangan Kak Roky, aku akan membantu Kak Roky memotongnya.”

Pria botak tidak mengucapkan sepatah kata pun, langsung mengambil pisau dan menebasnya ke lengan Wisnu.

Cahaya dingin melintas, jiwa Wisnu sudah setengah ketakutan, dia berteriak dengan panik: “Tunggu! Roky, pertandingan belum berakhir, aku belum kalah! Jika kamu memotong tangan dan kakiku, ini namanya melanggar peraturan!”

Novel Terkait

Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
3 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
3 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
3 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
3 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu