Aku bukan menantu sampah - Bab 371 Kudengar akan menyakitkan

Namun, tiba-tiba memiliki sebuah villa besar, yang senilai ratusan miliar, Jenni sangat gembira, lalu membual dengan bangga: “Ini adalah villaku, kalian boleh melihat-lihat sesuka hati, jangan sungkan! Kalian masih belum pernah tinggal di villa yang begitu mahal, kan. Aku perkirakan kalian juga tidak sanggup membelinya! Semua pergi pilihlah kamar, tinggal sesuka hati, menikmati sebentar villa keluargaku, hahaha……….”

Dia langsung menganggap villa Roky sebagai miliknya.

Jenni begitu pamer, membuat beberapa kerabat keluarga Xu cemburu dan kesal.

Jenni termasuk apa?

Sama sekali tidak ada apa-apanya dalam keluarga Xu, miskin dan pelit!

Juga tidak tahu darimana keberuntungannya, bahkan bisa mendapatkan villa yang begitu besar.

Mata Alicia sangatlah merah, sangatlah cemburu, lalu dia berkata dengan tidak senang dibelakang: “Hehe, kalian masih belum tahu, kan. Roky adalah seorang cenayang di Kota Gopo, mendapatkan uang dari menipu orang.

Villa ini, juga tidak tahu menipu orang bodoh mana yang begitu kaya, jadi Jenni tidak berani membiarkan kalian begitu banyak tanya, mungkin saja suatu hari villa akan ditarik kembali oleh orangnya.”

Begitu mendengar Roky adalah “Cenayang”, kerabat keluarga Xu yang masih iri tadi, langsung menunjukkan penghinaan.

Tidak disangka, villa ini didapatkan dari tipuan!

Selain itu, Roky terlihat seperti orang berkemampuan, ternyata adalah seorang cenayang yang begitu rendahan!

Dewi salah menikah, menikahi seorang penipu, nantinya mungkin saja sekeluarga akan dilibatkan oleh Roky, dan masuk penjara!

Beberapa kerabat bahkan tidak ingin terlalu dekat dengan Jenni, mencengah ikut terlibat.

Jenni berjalan didepan mereka, sama sekali tidak memperhatikan pandangan menghina di mata para kerabat, dan masih bangga.

Dia sambil melihat, sambil menggosok tangan dengan semangat.

Seumur hidup ini, dia belum pernah menempati villa besar yang mewah seperti ini.

Jenni melihat sebuah kamar yang mewah, segera mengulurkan tangan dan menunjuk: “Aku tinggal kamar itu!”

Lisa segera berkata: “Jenni, kamu ganti kamar lain saja, itu adalah kamar Talita.”’

“Ini adalah villa keluargaku, aku adalah pemilik, dia adalah tamu, mengapa aku harus menggantinya?” Jenni tidak sungkan sama sekali, membuat gaya seorang pemilik.

Dulu, dia menyanjung keluarga Meng, itu karena keluarga Meng kaya.

Sekarang keluarga Meng sudah hampir bangkrut, dia mana mungkin menaruh Talita didalam mata?

Dewi membujuk: “Ibu, kita akan kembali ke Kota Gopo besok, tinggal disini akan membuat masalah kepada Roky.

Kamu tinggal kamar lain saja.”

“Kembali?” Jenni melototinya, segera berkata: “Kembali apa? Aku dengan tidak mudahnya datang ke Kota Wasa, aku harus berjalan-jalan terlebih dahulu baru kembali! Selain itu, villa besar yang begitu cantik ini, aku ingin menempatinya sampai muak.”

Talita mengikuti dibelakang dengan malu, segera berjalan maju lalu berkata dengan gelisah: “Bibi Jenni, kamu tinggal kamar ini saja, aku….aku akan pindah ke asrama pusat pengobatan tradisional.”

Meskipun dia sedih, tetapi tidak ingin merepotkan Roky lagi, lebih memilih dirinya pindah keluar.

“Memang seharusnya aku yang tempati.”

Jenni berkata dengan terus terang, sengaja menunjukkan kekuasan di depan Talita.

Dulu dia menyanjung Keluarga Meng, sekarang gantian keluarga Meng yang menyanjungnya!

Dewi terburu-buru berkata: “Talita, kamu seorang diri sekarang, jika pindah keluar sangatlah tidak aman.

Kamu jangan dengarkan Ibuku, kamu tinggal disinilah.”

Selesai berbicara, dia berkata kepada Jenni lagi: “Ibu, jika terjadi sesuatu kepada Talita saat diluar, apakah kamu berani bertanggung jawab?”

“Ini…..apa hubungannya denganku.”

Jenni sedikit takut, tidak berani berdebat dengan putrinya, lalu dengan asal menunjuk ke arah pintu: “Baiklah, kamar kecil di pintu sana, biarlah Talita yang menempatinya.”

Roky berkata dengan wajah gelap: “Itu adalah kamar anjing.”

Jenni bersikeras berkata: “Sudah bagus mempunyai tempat tinggal, masih saja memilih! Ini sudah ditetapkan, aku tinggal di kamar besar, kamar lainnya dibagi ke kerabat, kamar Lisa untuk Rino, Lisa hanya seorang diri, cocok untuk pindah ke gudang…..”

Roky berkata dengan dingin: “Jenni, disini adalah Kota Wasa, kamu tidak berhak membuat keputusan! Siapapun tidak boleh menyentuh kamar Talita dan Bibi Lisa! Jika kamu tidak bersedia, maka pulanglah ke kota Gopo malam ini!”

Disini bukanlah kota Gopo, dia juga tidak ingin memberi Jenni muka!

Jenni tidak menyangka Roky begitu bersikeras, dengan langsung sangatlah emosi, menunjuknya lalu memarahi: “Terbalik kamu, ini adalah villaku, pecundang sepertimu jika masih berani melawanku, hati-hati aku memukulmu.”

“Cobalah!” Roky berkata dengan dingin, segera memanggil pengawal, dan memerintah: “Jaga mereka, jika siapa yang berani merusak barang didalam villa, maka suruh mereka bayar sesuai harganya.”

Selesai berkata, dia tidak memiliki kesabaran lagi, berbalik dan berjalan pergi.

Wajah Jenni sangat marah, lalu memarahinya.

Dewi juga tidak tahan lagi, berkata dengan dingin: “Ibu, kamu jangan membuat masalah untuk Roky lagi, kalau tidak aku segera membeli tiket pesawat, kembali ke Kota Gopo bersama.”

Jenni tidak pernah datang ke Kota Wasa, dan lebih tidak pernah tinggal di villa besar, mana mungkin akan pergi, dengan langsung tidak berani memarahinya lagi.

……………

Dewi berlari beberapa langkah, berhasil mengejar Roky ditaman, meraihnya lalu berkata: “Roky, aku sudah salah kali ini, besok aku akan kembali ke Kota Gopo bersama Ibuku.”

Roky berbalik, lalu berkata dengan tersenyum: “Mengapa harus pergi? Apakah kamu tidak merindukanku?”

“Aku……..” Wajah cantik Dewi memerah, mengangguk dengan malu.

Bagaimana mungkin dia tidak merindukan Roky, dia hanya malu untuk mengatakannya.

Roky juga merasakan hal yang sama, meskipun Jenni sangat menyebalkan, tetapi begitu melihat istrinya, amarahnya juga sudah menghilang.

Beberapa hari tidak berjumpa dengan istri, dia sedikit tidak bisa menahannya, memberanikan diri memeluk Dewi, menundukkan kepala dan mendekatinya.

Tubuh Dewi terhentak, langsung dihalangi olehnya.

“Istriku, kamu sungguh wangi.”

Roky sangat bersemangat, mencium Dewi dengan ganas, seluruh badannya panas, tangan juga menjadi liar.

Mungkin karena datang terburu-buru, Dewi masih mengenakan pakaian kerja berwarna hitam, rok ketat di pinggulnya menunjukkan garis tubuh yang sempurna, kaki putih ramping yang mengenakan stoking hitam transparan, membuatnya semakin menawan.

Stoking sutra yang dingin, melilit di paha bundarnya, saat disentuh terasa sangat licin.

Seluruh tubuh Roky sangat bersemangat, tangan tanpa sadar menyentuh kaki istrinya, lalu naik ke atas……….

Dewi tersentak sejenak, karena perasaan bersalah didalam hati, juga tidak menghentikannya, melemas di dalam pelukannya.

Kedua orang sudah menikah selama 4 tahun, gerakan yang begitu intim seperti ini, masihlah pertama kalinya.

Roky bernafas terengah-engah, seluruh tubuh bergairah, menelan ludah lalu berkata sambil tersenyum: “Istriku, apakah kamu ingin mencobanya malam ini?”

“Men…mencoba apa?”

“Itu.”

“Apa?” Pandangan Dewi lembut, nafasnya terengah-engah, sudah sepenuhnya jatuh dalam pelukannya, bahkan tidak bisa berdiri stabil.

Kancing kemejanya sudah terbuka satu, dia juga tidak menyadarinya.

Roky melirik sekilas, mulutnya langsung kering, mencium pipinya, lalu berkata dengan senyum jahat: “Bukankah Ayah terus mendesak kita untuk memiliki bayi, kalau tidak, kita buatkan satu malam ini? Memenuhi keinginan Ayah?”

Sambil berkata, dia langsung meremas kaki istrinya.

Dewi langsung mengerti, wajah menjadi memerah karena malu.

Benarkah ingin seperti ini?

Jantungnya berdebar kencang, dibawah kegugupan, ternyata juga ada sedikit penantian.

Dewi dengan ragu-ragu, wajah tersipu malu, berbisik: “Sepertinya….akan sangat sakit……”

Roky langsung sangat gembira, segera bertanya: “Istriku, kamu sudah setuju?”

“Ini….aku……” Dewi semakin panik, wajahnya memerah sampai pangkal leher.

Novel Terkait

My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu