Aku bukan menantu sampah - Bab 751 Orang Yang Paling Diperhatikan

Mansion keluarga Xu sudah mempunyai sejarah ratusan tahun, begitu masuk langsung halaman persegi, rumah leluhur sudah di renovasi, antik dan mengandung sejarah yang kental.

Anggota keluarga Xu yang datang mengikuti perkumpulan keluarga dihitung total ada 100 orang lebih.

Meskipun semua orang diatur sesuai generasi, tapi semua orang bersedia mempunyai garis yang kaya dan berkuasa.

Di ruang tamu, kakek Xu yang berumur 70 tahun lebih mengenakan tunik China panjang, duduk di atas kursi kayu berukir bunga, wajahnya merah berseri-seri.

Di kiri kanan berdiri seorang senior keluarga Xu kira-kira 50 tahunan, sangat hormat terhadapnya, dan juga beberapa junior keluarga Xu dengan hormat berdiri di samping, menunggu perintah kakek Xu kapanpun.

Dia adalah tetua seluruh keluarga Xu, dan juga ayah kandung paman sepupu pertama, Verrel, Aurel adalah anak keduanya.

Satu anak laki-laki dan anak perempuan kakek Xu, karirnya di antara anggota keluarga Xu sangat bagus, ditambah cucunya juga sangat berjaya, wajahnya berseri-seri, semua orang menjadi lebih hormat kepadanya.

Semua orang masuk ke dalam ruang tamu, berdiri di samping dan menunggu dengan homat, mengantarkan hadiah untuk kakek Xu.

Verrel membawa istri dan anaknya Suho, berjalan maju terlebih dahulu, dengan hormat memeluk kakek Xu, lalu tersenyum berkata.

"Papa, anakmu Verrel sekeluarga datang mengunjungi, semoga kamu sehat selalu, panjang umur."

Setelah mengatakannya, dia mengambil sebuah kue ulang tahun besar dengan buah persik, dengan tersenyum menyodorkan kepadanya.

Kue itu adalah kue buah-buahan, tapi di atas kotak malah terletak sebuah ginseng liar.

Ginseng liar ini sebesar lengan anak kecil, kulit ari pecah-pecah, dan juga ada sebuah buah ginseng berwarna merah terang tumbuh disana.

Suho berjalan maju, tersenyum berkata: " Kakek, anda sudah bekerja keras mengurusi keluarga ini, papa menghabiskan 4 miliar untuk membeli sebatang ginseng seratus tahun, untuk mengisi kembali daya tubuh kakek."

Suaranya baru terdengar, sekeliling orang keluarga Xu berseru pelan.

Ginseng ini seharga 4 miliar, Verrel mau berikan langsung berikan, bahkan kelopak matanya pun tidak berkedip, benar-benar orang kaya.

"Bagus, bagus!"

Wajah kakek Xu damai sekali, bibirnya tersenyum sampai tidak terkatup, tatapannya lega sekali, menyuruh junior di sebelahnya memindahkan bangku, menyuruh Verrel sekeluarga duduk.

Setelah Verrel sekeluarga mundur ke sebelah, Aurel langsung berjalan maju, menarik anaknya Leon bersama.

Kakek melihat sekilas, bertanya: "Thoriq kenapa tidak datang?"

"Kakek, papaku semalam sudah menandatangani sebuah kontrak besar, hari ini pergi sibuk berbisnis, makanya tidak bisa datang, sengaja menyuruhku menyapa kakek."

Leon mengangkat kepalanya dan tersenyum.

Dia menjawab dengan lancar, wajahnya tidak terpaksa, ditambah paras yang tampan, membuat tidak sedikit orang keluarga Xu sangat kagum.

Jangan lihat Aurel biasa-biasa saja, tapi nasibnya bagus sekali, menikah dengan seorang Direktur perusahaan, begitu menikah langsung mempunyai kehidupan istri kaya, dan juga mengajari anaknya sebaik ini, benar-benar pemenang dalam kehidupan.

Aurel juga berkata: "Pa, kamu sudah bekerja keras begitu lama untuk keluarga Xu, ini adalah sedikit niat baikku, semoga anda panjang umur."

Sambil berkata, dia menyuruh bodyguard mengantarkan hadiah ke depan.

Dua orang bodyguard itu mengoceh, mengangkat sebuah kotak besar maju kedepan.

Kotak itu ditutupi dengan sebuah kain merah, sangat misterius.

Semua kerabat keluarga Xu di sekeliling memanjangkan leher, berebut untuk melihat.

Aurel sangat gengsian, hadiah yang dia berikan, pasti tidak akan lebih buruk dari Verrel.

Kotak besar diangkat sampai ke hadapan kakek, kakek membuka kain merah, dalam sekejap kilau emas membuat mata semua orang silau.

Hanya melihat di dalam kotak berisi patung Buddha Guanyin yang terbuat dari emas murni, berkilau dibawah lampu, sungguh membuat orang sulit membuka mata.

Seluruh keluarga Xu di sekitar, langsung berseru terkejut.

Buddha Guanyin ini tampak seperti hidup, biaya pembuatan setidaknya mancapai 6 miliar, pasti dibuat oleh orang terkenal.

Kakek Xu juga tersenyum riang, berkata: "Kebetulan bisa meletakkannya di aula leluhur di halaman belakang, memberkati kemakmuran keluarga Xu."

Setelah mengatakannya, dia melambaikan tangannya, dua orang junior langsung memindahkan bangku, Aurel baru menarik anaknya, duduk dengan tersenyum.

Kali ini dia datang mengikuti rapat keluarga, membutuhkan energi yang sangat besar!

Kemarin di grup wechat keluarga, dia dipermalukan oleh Roky, hampir diusir oleh suaminya, lalu dia berlutut memohon lama sekali, akhirnya membuat suaminya berubah pikiran.

Tapi, suaminya Thoriq sudah tidak senang kepadanya, makanya juga tidak ingin datang ke rapat keluarga kali ini.

Patung Buddha Guanyin emas ini, Aurel menghabiskan banyak uang untuk membuatnya, memang ingin membuat silau mata semua orang di rapat keluarga, menekan semua orang dengan uang, mencari kembali kegengsiannya dulu.

Setelah Aurel duduk, dia dengan tidak sudi melirik Jenni sekeluarga yang berada di belakang kerumunan orang.

Dia sudah mencari tau, menantu Jenni sama sekali bukan orang penting, kemarin dia membagikan amplop merah dengan liar, takutnya sudah menghabiskan semua harta mereka.

Setelah Aurel selesai mengantarkan hadiah, semua orang keluarga Xu baru maju mengantarkan hadiah sesuai urutan umur.

Saat ini, Rino baru dengan nafas tersenggal-senggal membawa Alicia dan anak perempuannya berlari masuk dari luar.

Tapi dia datang dengan tangan kosong, sama sekali tidak membawa hadiah apapun.

Beberapa kerabat keluarga Xu di depan pintu sudah tau perilakunya, mendengus dengan tidak sudi, lalu melambaikan tangan menyuruhnya masuk.

Rino juga tau diri, setelah menyapa Jenni, lalu berdiri meringkuk dengan tenang disudut.

Di antara semua keluarga Xu, selain Jenni, hanya dia yang berpakaian paling usang, dan juga memakai baju lama.

Disaat orang keluarga Xu mengantarkan hadiah kepda kakek, Roky tidak bisa bertahan menanya: "Sayang, bukannya paman membawa uang pulang ke kota Sahaja, kenapa sekarang tidak ada uang lagi?"

Dewi menggeleng dengan tidak berdaya, dengan pelan berkata: "Dengar dari mamaku, paman mengambil uang menginvestasikan ke saham valuta asing lagi, sekarang rugi."

Setelah mengatakannya, dia menghela nafas panjang.

Roky juga tak bisa berkata-kata, dalam waktu yang singkat bisa menghabiskan uang puluhan miliar, takutnya didunia ini hanya Rino yang bisa melakukannya!

Sungguh berbakat!

Kerabat keluarga Xu berurutan mengantarkan hadiah, meskipun harganya tidak sebanding dengan Verrel dan Aurel, tapi masih bisa dikatakan hadiah bagus.

Kakek Xu duduk di ruang tamu, merasa lega sekali.

Jenni sudah menunggu daritadi, akhirnya waktu gilirannya, langsung menarik Dewi melangkah maju.

Roky masih tercengang, ditarik oleh Dewi, juga terpaksa ikut berjalan kedepan.

"Kakek, ini adalah sedikit niat baik keluargaku, semoga anda puas."

Jenni sudah tidak sabaran, langsung membuka kotak.

Dalam sekejap, tampak pohon keberuntungan yang terbuat dari pirus giok, tekstur gioknya halus, jernih, dan transparan, di bawah lampu tampak seperti genangan air.

Melihat pohon keberuntungan giok pirus ini, Roky malah terkejut.

Sungguh tidak disangka, ibu mertua yang biasanya pelit sekali, di hadapan keluarga Xu bisa-bisanya menjadi sedermawan ini!

Kualitas giok [ohon keberuntungan ini adalah jenis giok hijau tua, sepertinya adalah giok bagus yang kemarin Willy antar ke kota Gopo, sekarang harga pohon keberuntungan ini, dihitung kasar saja mencapai 12 miliar.

Anggota keluarga Xu di sekitar membulatkan matanya, bahkan Aurel yang duduk di sebelah kakek, juga seperti tersambar petir, sungguh lebih mahal 2 kali lipat dari hadiahnya!

Jenni membawa pohon keberuntungan ini, wajahnya berseri-seri, semangat sekali sampai perutnya bergetar.

Dia tidak hanya membantu adik laki-lakinya, dan juga sering membantu keluarganya, asalkan masalah keluarga Xu, dia demi gengsi akan tega menghabiskan banyak ujang.

Sekarang hadiah yang dia beri adalah hadiah paling mahal, Jenni sekejap merasa dirinya sangat bergengsi, menunggu pujian dari kakek dengan semangat.

Dia ingin mengguncang seluruh kerabat keluarga Xu, orang yang paling diperhatikan.

Novel Terkait

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
3 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
3 tahun yang lalu