Aku bukan menantu sampah - Bab 346 Vila Keluarga Lin

"Sudah pergi."

Roky tersenyum tipis, "Lagi pula, aku juga tidak bisa membantunya apapun, jangan membahas itu lagi."

Dia tidak ingin membantu Gilang, tapi beberapa orang sudah salah paham, mengira dia dengan keluarga Lin hanya mempunyai sedikit hubungan kerabat dekat, sama sekali tidak bisa dikatakan kerabat dekat.

Vila besar sekali, dekorasinya juga sangat cantik dan mewah.

Tuan ketiga Jiang juga termasuk orang yang berpengalaman, juga tidak terkejut sampai menggigit lidah sendiri oleh dekorasi yang mewah.

Keluarga Lin benar-benar kaya sekali!

Sedangkan Roky juga tidak tau kerabat jauh darimana, tuan muda ketiga keluarga Lin bisa-bisanya begitu murah hati, meminjamkan vila untuk dia tinggal.

Di sepanjang jalan, tidak sedikit bodyguard berpakaian warna hitam beramai-ramai membungkuk dan menyapa, semuanya adalah pengawal bersenjata keluarga Lin.

Membuat Talita dan Lisa, seperti tarzan masuk kota, melihatnya dengan terkejut.

Mewah!

Terkejut!

Dia mengira vila Meng sudah termasuk mewah, tapi sekarang dibandingkan dengan vila ini, benar-benar lusuh sekali.

Roky menyuruh beberapa orang menunggu di ruang tamu, dia masuk sendiri mengambil beberapa setelan baju yang dia cuci pakai dulu.

Dia sudah bertahun-tahun tidak pulang, ini semua adalah pengawal yang diutuskan bibi untuk menjaga rumah, hari ini dia datang kesini, pasti informasi akan cepat sekali sampai di telinga bibinya.

Setelah Roky mengambil baju, lalu berjalan keluar dari vila.

Pengurus rumah membawa 30 pasukan bersenjata, berdiri di pintu dengan rapi, membungkuk dengan serentak.

"Hati-hati tuan Roky!"

Baru beberapa menit berlalu, mobil sudah sampai di vila sumbangan keluarga Jiang.

Jaraknya tidak jauh dari vila keluarga Lin, dekorasinya juga sangat mewah.

Tapi Lisa dan Talita sudah melihat vila keluarga Lin yang lebih mewah, sekarang melihat vila keluarga Jiang yang cantik dan mewah, malah tidak ada rasa apapun, bahkan merasa sedikit lusuh.

Tuan ketiga Jiang dengan hormat mempersilahkan Roky masuk, sikapnya sangat berbeda dengan tadi, lebih menundukkan tatapannya.

Roky memandang sekeliling, merasa vila ini termasuk tenang, pengurus rumah dan bawahan semuanya adalah dari keluarga Jiang, dan juga orang yang bisa dipercayai.

"Tuan Roky, bagaimana menurutmu, kalau ada kurang sesuatu katakan saja kepadaku."

Tuan ketiga Jiang tersenyum dengan bersalah.

Roky berkata dengan datar: "Sampaikan terimakasihku kepada Direktur Jiang, masalah kerja sama, aku akan menyelenggarakan penjamuan baru membicarakan dengannya lagi."

Tuan ketiga Jiang menghela nafas lega, tampaknya masalah sudah teratasi.

Lisa dan Talita tidak pernah tinggal di vila semewah ini, langsung tidak sabar melihat ke seluruh tempat.

Roky menelepon bibinya, menyuruhnya mengutuskan sekelompok pengawal bersenjata kemari, menjaga rumah, dan juga bisa menjaga dua wanita ini disaat dia sedang tidak ada.

Viska berkata: "Mengutuskan orang tidak masalah, tapi kamu pulang ke kota Sahaja, sungguh tidak berencana kembali ke keluarga Lin melihat-lihat?"

"Ini......nanti baru dibicarakan lagi."

Roky mengerutkan keningnya, dulu saat dia keluar dari rumah, sudah membuat Ardian marah setengah mati, sekarang masih belum waktu yang tepat untuk pulang.

"Yasudahlah."

Viska juga tau temperamennya, berkata: "Aku sekarang sedang di kota Sambing membicarakan bisnis, juga sementara tidak bisa pulang ke kota Sahaja, kalau kamu ada perlu apa di kota Sahaja, langsung telepon saja aku."

"Terimakasih bibi."

Setelah selesai berbicara, Roky pun memutuskan panggilan.

Lisa sudah dibawa Talita berjalan sekeliling di vila, tapi vila memang terlalu luas, dia masih belum selesai berkeliling.

Dia tidak berhenti berdecak: "Sungguh tidak disangka, Roky bisa mempunyai teman seperti ini."

Lisa menggandengnya, baru tersenyum dan berkata yang sejujurnya: "Bibi, waktu kak Roky datang ke kota Sajaha, keluarga Jiang dan keluarga Su mengutuskan orang untuk menyambutnya, bahkan wakil kurator dari pusat medis nasional juga sudah datang."

"Apakah orang terkenal yang menggemparkan kota Sahaja, adalah Roky?" Lisa lebih terkejut.

Dia di dalam halaman juga sudah mendengar, ada seseorang sukses terkenal yang latar belakangnya misterius datang ke kota Sahaja, membuat beberapa keluarga besar berebut ingin menjemput.

Tidak disangka itu adalah Roky.

Talita mengangguk, dalam hati berpikir kalau papanya hanya ingin mendekati orang berkuasa, kalau tau identitas Roky seperti ini, pasti akan menyesal.

Dia berkata: "Bibi, kak Roky tidak ingin orang lain tau tentangnya, jadi kita jangan mengungkit kejadian ini kepada orang luar, agar tidak membawakan masalah untuknya."

"Aku tau."

Ucap Lisa.

Kota Sahaja ada harimau dan naga yang bersembunyi, dia mana mungkin mengumumkan dengan besar-besaran, dan juga ibu mertua Roky yang sifatnya seperti apa, dia tau sekali, juga tidak akan mengatakan kepada orang keluarga Ryeol.

Setelah menempatkan dua wanita ini, Roky baru ada waktu mengurus urusan lain.

Telepon pertamanya adalah menyuruh mencabut investasi dana sebesar 20 miliar dari keluarga Meng, juga menghentikan semua kerja sama yang semulanya sudah dipersiapkan.

Karena bukan kerabat keluarga sendiri, maka tidak ada yang bisa dibicarakan lagi.

Kedua adalah bersiap mengikuti acara penjamuan hari kedua keluarga Jiang, nantinya baru akan membahas masalah kerjasama negosiasi produk obat dengan Hendrik.

......

Hari kedua pagi-pagi, Gilang pun disambut dengan sambaran petir.

Investasi keluarga Meng sudah dicabut.

Dia terkejut sekali, kepanikan seperti semut di atas kuali panas.

Awalnya dia masih berencana melakukan pekerjaan besar, tiba-tiba malah bermasalah, sama saja dengan mengingingkan nyawanya.

Gilang kepanikan sampai bingung, tidak mudah sekali baru saja bisa menghubungi pihak investor, menelepon puluhan kali untuk memohon, orang itu baru berkata dengan tidak sabaran bahwa direktur yang meminta untuk mencabut investasi.

"Ini pasti ada salah paham."

Gilang memohon dengan sedih: "Apakah bisa membocorkan siapa bosnya, aku ingin langsung menjelaskan kepadanya."

"Apakah kamu pantas?" Orang itu menggeram dingin, "Identitas sepertimu, masih tidak pantas membahas bertatap muka dengan bos."

"Benar, benar, identitasku rendah, mana berani berharap bertatap muka dengan tuan.

Hanya saja kejadian terlalu mendadak, aku ingin menjelaskan langsung kepada bos."

Gilang menurunkan intonasinya, merendah sekali.

Tapi tidak peduli bagaimana dia memohon, orang itu tidak membocorkan sedikitpun, langsung memutuskan panggilan.

Wajah Gilang putus asa, terduduk lemas di atas kursi.

Tidak ada investasi, juga sudah menyinggung keluarga Li, Keluarga Meng sebenarnya mempunyai nasib sial apa?

Reyner berkata: "Pa, bukankah papa mendapatkan informasi, investasi ini berasal dari grup Babel? Aku dengar malam ini adalah malam penjamuan keluarga Jiang, tuan muda Li akan mewakili kakeknya untuk datang, grup Babel juga akan mengutuskan orang kemari, mau tidak kita pergi coba?"

"Sungguh mau datang?"

Mata Gilang berbinar, secercah harapan menyala lagi.

Perkumpulan keluarga Jiang, keluarga Meng sama sekali tidak berhak untuk ikut, tapi kakek tuan muda Li dekat dengan seseorang kerabat keluarga Jiang, keluarga Jiang harus mengundang keluarga Li demi menjaga gengsi.

Dia harus pergi memohon tuan muda Li, harus menggunakan kesempatan ini.

Asalkan bisa melihat orang grup Babel, meskipun dia harus berlutut memohon, juga harus menyelesaikan kesalahpahaman, mendapatkan investasi.

.........

Saat jam 7, Gilang dan tuan muda Li sama-sama datang ke restoran Taipan.

Diluar pintu sudah berkumpul sekelompok orang terkenal di kota Sahaja, semuanya adalah orang berpengaruh besar, membuat Gilang yang melihatnya gemetaran.

Dibandingkan dengan orang besar ini, dia sama saja dengan udang kecil.

Seperti tuan muda Li, kalau bukan kakek mempunyai hubungan pribadi dengan kerabat keluarga Jiang, sama sekali juga tidak berhak ikut.

Dekorasi penjamuan sangat mewah, semua orang berkumpul di depan pintu menunggu.

Hendrik berpakaian rapi, berdiri di hadapan kerumunan orang.

Di sebelahnya, seorang wanita mempesona memakai gaun pesta panjang berwarna maroon berdiri, kulitnya putih dan bibirnya merah, riasan tipis membuat kultnya cerah dan cantik, auranya sangat elegan, meskipun dikota Sahaja juga bisa dijuluki dengan wanita cantik.

Dia berdiri di kerumunan orang, malah menarik banyak sekali tatapan lawan jenis.

Novel Terkait

Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
3 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu