Aku bukan menantu sampah - Bab 323 Dia mabuk parah

Roky menghalangi Melani, kemudian menoleh pada Yulia dan berkata: “” kamu juga jangan minum lagi, aku antar Melani pulang ke hotel.“

Yulia juga minum tak sedikit, rona merah menghiasi wajahnya yang cantik.

Dia menatap Roky dengan perasaan galau sambil mengangguk-anggukan kepala.

“kamu antarkan Melani saja, aku akan menyusul setelah bayar.“

“arak, beri aku arak…..”

Melani mabuk sempoyongan seperti lumpur lenyek, sekujur tubuhnya oleng dan tersandar begitu saja pada Roky.

Roky membungkukan badan, memapah Melani untuk berdiri dan membawanya keluar dari restoran.

Biasanya Melani seorang yang selalu tampak dingin dan elegan, terutama dalam Group Su, boleh dibilang dia wanita kuat yang mandiri.

Tapi sekarang, dia terbaring tak lemas dalam pelukan Roky, tak ada sedikitpun gaya glamour yang tertinggal.

Roky memeluk Melani, fokus berjalan keluar dari restoran Gobest, mengendari mobil dan membawa Melani pulang ke hotel.

Sedangkan Yulia, tidak perlu khawatir, dia tidak mabuk, bisa pulang sendiri.

Lagipula ada pengawal keluarga Su yang menjaga di depan pintu.

Roky pribadi mengantar Melani pulang karena ia tidak pernah melihatnya sedemikian mabuk, takut terjadi sesuatu pada diri Melani.

Tetapi, dalam hati Roky juga merasa bingung, biasanya Melani orang yang mandiri di Grop Su, hiburan dengan relasi bisnis juga tidak sedikit, tak pernah melihatnya semabuk ini, kenapa ini hanya 2 gelas anggur merah saja dia mabuk separah ini.

Dosis alcohol anggur ini juga tidak setinggi yang ia bayangkan.

Dalam sekejap, Roky tiba di hotel, ia menggendong Melani menaiki tangga lift.

“duaarr”

Roky membuka pintu kamar hotel, menggendong Melani ke dalam.

Roky membawa Melani terbuai dalam mimpi, ia membungkukkan badan dan berkata: “ sudah sampai hotel, aku pamit, kamu istirahat ya, sebentar lagi Yulia kembali.“

Melani terbaring dalam keadaan mabuk dengan gaunnya yang acak, bahkan gaunnya tersingkap ke atas juga tak sadar, kedua kakinya yang putih mulus tampak begitu saja di depan mata Roky.

Dia tidak memakai stocking , kulit halus selicin batu giok kelihatan semakin indah, kakinya yang mungil memakai sepatu highheels.

Pose baringnya di atas Kasur, seperti seekor ikan duyung, penampilan seperti ini, bagaimana mungkin tidak membuat darah pria serasa panas dan membara.

Andaikan saat ini dia melakukan sesuatu, mungkin Melani tidak akan melakukan perlawanan apapun, hanya seperti domba kecil membiarkan tuannya melakukan apapun yang diinginkannya.

Namun Roky tidak kalap, setelah merebahkan Melani ia berbalik dan pergi tanpa ragu.

Tepat ketika ia akan berbalik, Roky merasakan pergelangan tangannya ditarik erat.

Roky menundukkan kepala dan melihat sebuah tangan kecil yang putih menggengamnya sangat erat.

Dia berbalik, sekejap tercium aroma angin yang harum, tubuh kecil yang memancarkan harum terkulai dalam pelukan Roky.

Melani mendekap Roky dengan erat, dengan manja ia berkata.

“ Kak Roky, jangan pergi!”

Tanpa sadar Roky terjatuh dalamm pelukannya, untuk mencegah Melani jatuh , ia harus menahan pinggangnya dan berkata: “ kamu baringlah dulu, sebentar lagi Yulia pulang.”

“aku tak mau!”

Melani bukan saja tidak melepaskan tangannya, malah semakin memeluk Roky dengan lebih erat, sekujur tubuhnya menempel di tubuh Roky.

Gaun yang dikenakan Melani adalah sutra asli, setipis sayap jangkrik, sekujur tubuh Roky seakan menegang sesaat, mengernyitkan kening dan mundur dengan tenang.

Melani …..dengan mulut bau alcohol dan berkata: “ kak Roky….. aku sangat sedih.. maukah kamu menemaniku….”

“ kamu mabuk, Yulia akan pulang menjagamu.“

Raut wajah Roky tampak tenang, bersiap untuk menarik Melani dari pelukannya.

Tepat saat itu, tiba-tiba Melani menggunakan seluruh tenaganya, menjatuhkan Roky di atas tempat tidur dan menindih tubuhnya.

Roky mengernyitkan kening ditindih Melani.

Tubuhnya kasar dan dagingnya tebal, ia tak peduli tuuhnya menjadi bantal empuk bagi Melani, tapi dia seorang pria, ditindih seperti itu, mendadak darahnya seakan panas mendidih.

Melani benar-benar mabuk kuadrat, jatuh di atas tubuh Roky , sekujur tubuh Roky benar-benar sangat tertekan.

Otak Roky seakan blank beberapa saat, setelah ia tersadarkan, Melani telah memeluknya sangat erat, dengan mata setengah mabuk, ia bergumam.

“Kak Roky, …. Jangan pergi…..”

Roky menghelas nafas, jika begitu terus, ia tidak tahan!

Dengan sigap dia mendorong Melani, saat ia akan berdiri, Melani kembali menariknya lagi seperti menarik lembu dan mengunci pelukannya.

“Kak Roky, aku sangat panas……”

“Melani, kamu mabuk.

“Roky berkata dengan suara rendah:” aku ambilkan air.“

Saat itu, mendadak gaun Melani terlepas dari pundaknya.

Dia duduk di tempat tidur dalam keadaan bugil , menempel erat pada Roky seperti seekor gurita.

Roky mengernyitka kening.

Ampun!

Dalam keseharian, Melani seorang yang pendiam dan elegan, didikan keluarga Su juga sangat ketat, tidak mungkin dia seperti sekarang ini.

Tak disangka ketika Melani mabuk, dia seolah kehilangan jati diri, seperti menjadi orang lain.

Ketika Roky tertegun, wajahnya terasa panas.

Ternyata Melani sudah mendekatkan wajahnya tepat di hadapan Roky.

Secercah rasa panas seakan menjalar ke wajahnya.

“ Kak Roky, jangan pergi… malam ini, temani aku….”

Suara Melani terdengar lembut mempesona, bersenandung hangat di telinga Roky, membuat hatinya bergetar dan meleleh.

Sekujur tubuh Roky seakan menegang beberapa saat, darah dalam hatinya seakan mendidih, panas menjalar ke seluruh tubuhnya.

Dia segera menarik nafas, dengan cara Reiki menenangkan dirinya.

“Melani, istirahatlah.“

Selesai berkata, Roky mengulurkan tangan, menepuk-nepuk Pundak Melani.

Roky bertindak cepat, bahkan sebelum Melani sadar apa yang sedang terjadi, rasa kantuk berat mendadak menyerang bagaikan air pasang yang menghantam.

“ Kak Roky,…” Melani masih ingin berbicara, naun matanya tak bisa dibuka lagi.

Ditambah kadar alcohol anggur yang tersisa, Melani terlelap nyenyak di atas Kasur.

Sekali lagi Roky menghela nafas dan bangkit berdiri.

Tadi dia menggunakan teknik akupuntur menotok titik tidur Melani, agar ia tertidur.

Kalau tidak, jika ia sendiri terjerat lagi, ditakutkan akan melakukan perbuatan yang menghianati istrinya.

Bagaimanapun , ia seorang pria normal, ada seorang wanita cantik di hadapannya, dengan tubuh yang molek dan hangat memeluk dirinya, apalagi dalam keadaan bugil, mungkin saja ia lepas kontrol.

Melani terbaring di atas Kasur, tidur dengan sangat nyenyak.

Wajah jelitanya masih tampak memerah, gaunnya tak mampu menyembunyikan tubuhnya yang molek dan seksi, jika dibayangkan bisa membuat pria serasa menggila.

Roky menelan ludah, kalau bukan karena ia sudah beristri, ia mungkin sudah melakukan perbuatan asusila, bergegas menjalankan aksinya.

Roky tampak tenang, menyelimuti Melani dengan sebuah selimut, berbalik dan pergi dari kamar hotel.

Ketika akan membuka pintu, Roky tersenyum kecut dan berkata: “ Melani, kamu ini kenapa, jelas-jelas tahu aku sudah menikah, masih berlakon mabuk di depan aku.“

Sebenarnya dari tadi ia sudah tahu, Melani sama sekali tidak mabuk.

Novel Terkait

Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
5 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
4 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu