Aku bukan menantu sampah - Bab 518 Aku Menyuruhnya Pergi

Keanu tersenyum dan berkata, "Direktur Dewi, kamu juga pernah bermain biliar sewaktu kuliah dulu, seharusnya sudah lama tidak latihan maka hari ini sengaja mengundangmu datang untuk memberi petunjuk."

Dewi tertegun.

Tidak diduga Keanu menyelidikinya.

Dia memang pernah mengikuti klub biliar sewaktu kuliah dulu tapi dia tidak pernah menyentuhnya lagi setelah lulus.

Pada saat ini seorang pelayan wanita berkostum kelinci seksi datang sambil tersenyum dan membungkuk serta berkata, "Tuan, apakah perlu menukar chip? Minimal 200 juta, maksimal 2 miliar."

Keanu berbalik sambil tersenyum kepada Dewi dan berkata, "Taruhan sudah sangat kuno dan aku rasa direktur Dewi pasti tidak akan menyukainya. Bagaimana jika kita taruhan nilai kontrak."

"Nilai kontrak, apa maksud direktur Keanu?" Dewi menjadi waspada.

Keanu berkata, "Direktur Dewi, aku tahu jika kamu mengurangi keuntungan sebesar 40 miliar dan ini sepertinya kurang bagus maka kita mengambil keputusan berdasarkan bolanya, kamu menang berapa banyak maka aku akan mengurangi berapa banyak dan sebaliknya jika aku menang berapa maka kamu kurangi sebanyak itu juga, bagaimana?"

"Ini....." Dewi menjadi ragu karena dia memang pernah bermain biliar tapi itu sudah lama.

Selain itu, dia akan menjadi rugi jika mengurangi keuntungan lagi karena kontraknya sekarang sudah dibuat netral, dia tidak berani sembarangan bertindak.

Keanu tertawa sewaktu melihatnya ragu, "Dewi, aku akan mengalah tiga tembakan. Jika kamu menang maka aku akan anggap ini sebagai permainan dan tidak akan membahas masalah nilai kontrak, kamu hanya perlu menemaniku minum."

Dewi berkata, "Bagaimana bisa seperti itu, bagaimana jika kamu kalah?"

Keanu tertawa terbahak-bahak dan berkata, "Tentu saja aku akan mengurangi keuntungan jika aku kalah. Kamu adalah seorang wanita, mana ada pria yang mengambil keuntungan dari seorang wanita."

Dewi ingin menolaknya tapi sudah terlambat.

Dia berkata dengan terpaksa, "Kita tidak bertaruh uang, kita asal main beberapa putaran saja karena ibuku baru sembuh dari sakit sehingga aku harus segera pulang untuk menemaninya."

"Baik."

Keanu menyetujui dengan gembira.

Dewi merasa tenang lalu dia berbalik melihat ke arah Roky dan berjalan ke sebuah meja biliar.

Di samping meja biliar ada sekitar tujuh atau delapan orang tamu agung yang hampir semuanya orang bisnis dengan sikap penuh bangga yang setidaknya aset keluarganya lebih dari puluhan miliar, yang jelas bukan bos kecil.

Mereka juga ditemani oleh beberapa wanita cantik yang seksi.

Keanu datang menghampiri, tersenyum dan melambaikan tangannya.

Beberapa tamu ini sepertinya mengenalnya, satu per satu mengangguk kepadanya kemudian memberikan jalan.

Keanu mengambil sebuah tongkat biliar yang mengkilap lalu menyekanya dengan kain lembut dan memberikan tongkat itu kepada Dewi.

"Ayo, cobalah."

Dewi juga merasa bersemangat karena sudah lama tidak bermain.

Dia mengambil tongkatnya lalu membungkukkan badan dan melakukan gerakan yang sesuai standar.

Rok ketatnya juga ikut naik ke atas sewaktu dia membungkuk sehingga kedua kakinya yang putih terlihat lebih panjang lagi.

Segera, perhatian di sekitarnya langsung tertuju pada tubuhnya.

Bahkan tidak sedikit wanita yang iri sambil melihat ke arah Dewi.

Hati Keanu merasa gatal sambil menelan ludahnya.

Ini adalah wanita yang sangat cantik dan betapa bagusnya jika bisa ditaklukkan olehnya!

"Prak"

Dewi menembak tapi bolanya tidak masuk melainkan bergerak ke samping.

Dia menertawakan dirinya sendiri lalu bangun dan berkata, "Tanganku sudah kaku karena sudah lama tidak bermain."

"Tidak apa-apa, aku akan mengajarimu."

Keanu menatap tubuhnya yang berisi sehingga dia tidak bisa menahannya lagi lalu dia berjalan ke belakang Dewi, dia memeluk pinggangnya dengan alasan mengajarinya.

Dewi kaget dan ingin segera menghindar tapi sudah terlambat.

Keanu merasa badannya menjadi ringan sewaktu Keanu ingin memeluk Dewi dari belakang kemudian dia ditarik dengan keras ke belakang.

Dia mundur dua langkah dan hampir membuatnya jatuh.

Roky melepaskan tangan yang ada di kerahnya sambil berkata, "Menjauh dari istriku, jika tidak mau aku menendang kepalamu seperti menendang bola."

Keanu marah sambil merapikan bajunya dengan mata suram.

Sampah ini tidak bicara dari tadi sehingga dia hampir lupa jika suami bodoh Dewi masih ada di sana.

Dia menelan ludahnya sambil mencibir, "Apakah kamu bisa main bola?"

"Tidak bisa." Roky menggelengkan kepalanya.

Dulu dia sibuk membantu bisnis keluarga ketika masih berada di keluarga Lin yang ada di kota Wasa, mana mungkin dia bisa punya waktu bermain bola biliar dan wanita.

Keanu mencibir, "Minggir saja jika tidak bisa, jangan menganggu aku bermain bola bersama Dewi! Aku sudah mengatakan akan menjadikan nilai kontrak sebagai taruhannya maka kamu jangan menganggu."

Roky berkata, "Ini hanya biliar saja, apakah tidak boleh main jika tidak bisa? Apakah kamu yang menetapkan peraturannya?"

"Biliar adalah olahraga yang berkelas, apakah kamu pikir ini main bola gunduh?" Keanu menghina Roky dan berkata, "Orang yang ke sini adalah orang kelas atas, tuan Roky, mohon kamu jangan membuat Dewi malu. Jika kamu merasa bosan maka cari orang utnuk bermain denganmu dan aku akan membayar semua tagihannya."

Setelah itu Keanu melambaikan tangan dan memanggil dua pelayan wanita kelinci seksi datang sambil memerintahkan, "Kalian layani tuan Roky dengan baik dan lakukan semua permintaannya dan temani dia dengan baik."

Dia sudah berpengalaman menghadapi orang kampungan sepertinya.

Dia berani jamin jika orang kampungan seperti Roky pasti tidak ingin pergi jika memberinya beberapa wanita cantik bahkan dia mungkin tidak akan peduli dengan istrinya lagi.

Kedua pelayan seksi itu datang mendekatinya.

"Tuan Roky, kami akan menemanimu bermain."

Mereka merasakan sebuah aura penolakan yang mendorong mereka sebelum menyentuhnya.

Roky berkata dengan dingin, "Pergi."

Wanita rendahan seperti mereka sama sekali tidak bisa dibandingkan dengan istrinya.

Keanu bahkan menggunakan wanita seperti itu untuk menggodanya, sepertinya dia benar-benar menganggapnya sampah.

"Kamu!" Keanu marah dan tidak bisa mempertahankan sikap pura-puranya lagi dan berkata dengan dingin, "Roky, aku telah memberimu muka! Kamu jangan menyalahkanku jika aku menyuruh orang mengusirmu keluar! Kamu sama sekali tidak layak masuk jika bukan aku yang membawamu masuk ke tempat seperti ini."

Roky tersenyum lalu berkata, "Semua itu tidak berharga selain itu aku tidak ingin memberimu muka."

Setelah itu dia berbalik lalu berkata kepada Dewi, "Istriku, mari kita pergi."

Dewi juga tidak menyangka jika Keanu akan beradu mulut dengan suaminya, untuk menghindari masalah yang lebih besar maka dia segera mengangguk dan berkata, "Maaf direktur Keanu, kami pergi dulu."

Setelah itu, dia menarik Roky dan ingin menuju ke arah lift.

Tapi Roky malah tidak bergerak, dia sekalian menarik Dewi dalam pelukannya dan berkata sambil tersenyum, "Istriku, bukankah kamu sudah lama tidak bermain biliar? Maksudku adalah menyuruhnya pergi dan kita tetap di sini."

Novel Terkait

Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
3 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
3 tahun yang lalu