Aku bukan menantu sampah - Bab 447 Ketua Junandus Marah

“Tidak perlu,” Roky segera berkata: “Aku jarang bekerja di kantor, ada baiknya memiliki sekretaris untuk menangani dokumen, aku tidak punya terlalu banyak waktu luang.”

Suri mengerutkan kening, menatapnya selama beberapa detik, dan kemudian berkata dengan marah: “Kenapa, apakah kamu menyukainya karena dia cantik? Huh, kalian para pria semuanya sama.”

“Bagaimana mungkin aku memikirkannya!” Roky menunjukkan tangannya dan mengatakan yang sebenarnya: “Aku punya istri, dalam hidup ini, selain istri aku, aku tidak menyukai wanita lain lagi! Aku buta, barusan saja, aku tidak melihat dengan jelas, seperti apa penampilan dia.”

“Huh, buta apa, aku tidak percaya.”

Suri berkata, dan batu yang tergantung di hatinya jatuh.

Tetapi pada saat yang sama, dia merasa kecewa.

Tidak menyangka bahwa Roky begitu setia, dia hanya mencintai istrinya, dia bahkan tidak menyukai wanita cantik lainnya, Suri sangat iri pada istrinya.

Roky berjalan keluar dari kantor dan tersenyum murung.

Tidak menyukainya?

Bagaimana mungkin!

Tidak ada pria di dunia ini yang tidak tertarik dengan sekretaris seksi.

Hanya Suri yang naif yang akan mempercayainya.

Roky sedang dalam suasana hati yang baik, dia tertawa dan berjalan ke kantor.

Di hari pertama bekerja di perusahaan, dia dikirimi seorang sekretaris wanita seksi, di mana bisa mendapatkan kesejahteraan seperti ini?

Bagaimanapun, istrinya tidak ada di Kota Wasa, dia hanya memikirkannya dalam benaknya dan tidak melakukan kejahatan.

Pada saat Roky sedang melamun, tiba-tiba terdengar suara orang marah-marah darii koridor.

Seorang wanita berkata dengan marah.

“… Kenapa kalau aku terlambat? Yang menjalankan perusahaan ini adalah keluargaku sendiri, aku bisa datang dan pergi sesuka hatiku! “

Suara ini sangat familiar, Roky yang mendengarnya tertegun, dengan cepat melangkahkan kakinya untuk berjalan keluar.

Di koridor, sekelompok karyawan berkumpul, bibinya, Alicia, satu tangannya sedang memegang pinggang, dan satu tangannya menunjuk ke hidung seorang penjaga keamanan dan berteriak.

Penjaga keamanan kelihatannya adalah pendatang baru, dia sama sekali tidak takut dengan celoteh Alicia, dia berkata: “Di perusahaan ini memiliki absen, jika kamu datang terlambat, maka gajimu akan dipotong.”

“Apakah kamu berani memotong gajiku?” Alicia menunjukkan wajahnya yang garang dan berteriak marah: “Aku adalah kerabat ketua! Jika kamu berani memotong gajiku, percaya atau tidak, aku akan memecatmu.”

Seorang karyawan wanita dengan tidak senang berkata: “Wanita ini kelihatannya dari kampung, aku belum pernah mendengar bahwa ketua memiliki kerabat seperti ini.”

Nada suaranya tidak nyaring, tanpa diduga, pendengaran Alicia sangat tajam, dan dia langsung mendengarnya, dia menampar wajah karyawan wanita itu, dan berteriak: “Gadis bajingan, siapa yang kamu maksud dari kampung?”

Dia menampar karyawan wanita itu hingga terjatuh, dan langsung tertegun.

Butuh beberapa detik bagi karyawan wanita itu untuk tersadar, dia terduduk dan meratap.

Alicia juga memegang lengannya dan berteriak: “Aku adalah kerabat ketua, minggi dari sini!”

Roky tidak menyangka paman dan bibinya, pada saat hari pertama masuk kerja sudah membuat onar, dia segera mendekati.

Saat ini, ada keributan di kerumunan, membuka sebuah jalan.

“Siapa yang sudah membuat masalah di perusahaan?”

Sambil berteriak, Junandus membawa asisten, dengan wajah cemberut berjalan menghampiri kerumunan.

Pada saat ini, seorang karyawan wanita terduduk di bawah, bergegas kepelukan Junandus, dan menangis.

“Tuan Junandus, wanita kampung ini memukuliku.”

Baru saja karyawan wanita itu bersandar dengan Roky, sekarang dia bersamanya, Roky tertegun.

Tanpa diduga, karyawan wanita yang ditampar bibinya hingga jatuh itu, sebenarnya adalah Sarah, sekretaris Junandus.

Junandus sangat marah saat melihat sekretarisnya dipukuli, dia sangat marah sampai berteriak: “Satpam, bawa wanita tua ini keluar!”

Beberapa penjaga keamanan bergegas mendekati Alicia dan menarik punggung Alicia dengan kedua tangan.

Barusan Alicia masih sombong, dekarang dia melihat bahwa pria paruh baya itu tampak seperti pria malang, tetapi dia sangat galak. Dia sedikit takut dan berkata: “Lepaskan aku, aku kerabat Ketua Roky! Jika kamu berani melakukan sesuatu padaku, aku akan menyuruh dia memecatmu.”

“Apa? Roky?”

Junandus tertegun dan menatap Alicia, senyuman suram terlihat di matanya.

Benar-benar kesempatan yang luar biasa!

Dia tidak bisa menggerakkan Roky, akhirnya, kerabat Roky membuat masalah sendiri!

Hari ini, dia membuat contoh dan menanganinya.

Melihat Junandus tidak berbicara, Alicia berpikir bahwa dirinya mendapat dukungan dari Roky, jadi dia memarahinya.

“Cepat lepaskan aku dan berlutut kepadaku! Kalau tidak, aku akan menyuruh Tuan Roky membereskanmu dan menyuruhmu keluar dari perusahaan dan mati kelaparan di jalan!”

“Haha, Tuan Roky?” Junandus tersenyum muram, dan tiba-tiba menampar wajah Alicia.

Alicia dipukuli hingga bengkak dan tertegun.

Setelah beberapa saat, dia sadar kembali dan berteriak seperti orang gila.

“Bajingan, kamu berani memukulku! Aku akan memanggil Roky untuk membunuhmu...”

Junandus menyingsingkan lengan bajunya dan berkata dengan senyum muram: “Tuan Roky tidak bisa membantumu, aku satu-satunya ketua di perusahaan ini, ketua Junandus! Siapa Roky? Hari ini aku akan memberimu pelajaran!”

Selesai berbicara, dia mengangkat kakinya dan menendang Alicia.

“Ahhh!”

Alicia sangat terkejut, dia tidak menyangka akan bertemu orang yang begitu kejam di perusahaan.

Jika tendangan ini mengenai perutnya, dia akan memuntahkan makanan yang dia makan tadi pagi.

Kaki ini, Junandus benar-benar marah dan ingin melampiaskan semua amarah yang dia terima dari Roky kepada kerabatnya.

Saat ini, suara murung datang dari kerumunan.

“Junandus, apakah kamu masih ingin aku kash pelajaran?”

Begitu dia mendengar suara ini, Junandus merasa seolah-olah dia telah diberi obat penenang, dan seluruh tubuhnya terdiam.

Dia terdiam, jantungnya berdebar kencang.

Dia menendang kerabatnya di depan Roky dan menjadikannya contoh!

Ketika Junandus hendak menendang perut Alicia, tiba-tiba dia merasakan sakit di kaki belakangnya dan langsung terlempar.

Roky berdiri di belakangnya dan perlahan menarik kakinya, dengan wajahnya sinis, dia berkata: “Junandus, apakah kamu lupa bahwa kamu pernah berlutut kepadaku beberapa kali?”

Junandus sangat marah, dia tidak bisa berdiri stabil, dan akhirnya dia berpegangan di dinding.

Saat ini, Suri mendengar berita ini dan lari keluar.

Junandus segera menunjuk ke arah Alicia dan berteriak dengan marah: “Suri, segera pecat wanita ini dan suruh dia keluar dari perusahaan! Dia memukuli Sarah, karyawan seperti itu tidak layak kerja di sini!”

Suri memandang Alicia dan Sarah, dengan ragu-ragu berkata: “Paman, terlambat bukanlah masalah besar. Lagianpula, kamu sudah menamparnya, kalau begitu masalah ini impas.”

Saat Junandus mendengar keberpihakannya yang jelas, dia sangat tidak puas, dan berkata: “Kenapa msalahnya jadi seperti ini, berpihak kepada Roky, kerabatnya bahkan mengatakan di mana-mana bahwa dia adalah ketua dewan, apakah menurutmu dia adalah ketua dari dewan, selain itu, dia mengatakan bahwa dia ingin menendangku dari perusahaan, masalah ini tidak bisa diabaikan begitu saja.”

Suri mengerutkan kening dan menatap Roky lalu berkata: “Roky, datanglah ke kantorku sebentar.”

Selesai berbicara, dia berbalik badan dan pergi.

Roky marah kepada Suri, jadi dia memerintahkan Alicia untuk pergi ke departemen penjualan dan kemudian kembali ke kantor.

Di belakangnya, Junandus sangat marah dan bernafas dengan berat!

Roky ini benar-benar ingin menendangnya dari perusahaan! Kerabatnya membuat masalah!

Meskipun dia tidak bisa memecat kerabat Roky, tapi Suri pasti akan menegur Roky, yang mmebuat dirinya sedikit lega.

Sekelompok karyawan juga bergumam.

Hari pertama Roky sebagai wakil direktur menendang paman Suri di depan umum, dia pasti akan diberi pelajaran.

Roky masuk ke kantor Suri, mendongak dan berkata: “Suri, barusan aku sebenarnya...”

Sebelum dia selesai berbicara, Suri tiba-tiba mengubah sikap dinginnya barusan dan bergegas menarik lengan bajunya, dia gemetaran dan berkata: “Kak Roky, jangan pedulikan pamanku! Jangan khawatir, aku tidak akan memecat paman dan bibimu, aku akan memberi mereka kenaikan gaji.”

Novel Terkait

My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
5 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu