Aku bukan menantu sampah - Bab 563 Roh Pedang

Roky memusatkan spiritualnya, melihat ke dalam kabut hitam dan tiba-tiba membuka mulutnya karena terkejut.

Benda yang diselimuti kabut hitam bukanlah binatang aneh sama sekali.

Itu sebuah pedang yang patah!

Di bawah pedang yang patah, ada tulang yang lapuk dan kering.

Karena perlahan-lahan terkikis dari lingkungan yang lembab, tulangnya sudah membusuk, pedang setengah potong juga tertutup karat, hanya gagangnya yang masih menunjukkan kilau logam hitam.

Tidak tahu terbuat dari logam apa.

Roky terkejut dan dia tidak menyangka ada tulang kering di sini!

Saat dia hendak melangkah maju untuk memeriksanya, tiba-tiba kepalanya berdengung, seolah-olah dia telah dipukul oleh palu dan dia tidak bisa bergerak dan kehilangan kesadarannya.

Dan suara orang tua langsung muncul di benaknya.

"…… sudah enam ratus tiga puluh tahun dan kamu adalah orang pertama yang masuk ke dalam gua kultivasiku."

Roky tidak bisa bergerak, tubuhnya ditekan oleh kekuatan yang sangat kuat, hanya kesadaran spiritual yang mengambang di kehampaan alam semesta dan dia masih sadar.

Dia merasa panik dan takut!

Kultivasinya sudah berada pada tingkat awal pembentukan inti dan pihak lain dapat menekannya dalam sekejap, betapa kuatnya kekuatan ini!

Takutnya kultivasi diri pihak lain sudah mencapai tingkat transformasi dewa dan orang ini ingin menghancurkan seluruh bukit kemun, hanya dalam pikiran.

Dan untuk membunuhnya bahkan lebih mudah daripada menekan seekor semut.

Roky menahan napas dan segera berkata dengan kekuatan spiritualnya, "Junior tidak tahu bahwa senior sedang berlatih di sini, tidak berniat untuk menyinggung, mohon maaf senior, junior akan segera pergi dari sini."

"Aku memang pernah berlatih di gua dingin ini, tapi aku sudah mati 630 tahun yang lalu.

Kamu bisa datang ke sini juga karena takdir."

Roky tertegun dan berkata, "Senior, Anda sudah meninggal?"

"Benar! Dan yang tersisa di dalam gua ini sekarang hanya secercah kekuatan spiritualku."

Roky sangat terkejut.

Hanya dengan secercah kekuatan spiritual sudah dapat mengontrolnya, berbicara dengannya, ini benar-benar kultivasi yang sangat kuat!

Jika pihak lain masih hidup, takutnya kultivasinya telah mencapai tingkat transformasi dewa!

Saat ini, suara orang tua di kepalanya terdengar lagi.

"Nak, aku sudah menunggu selama 600 tahun, akhirnya menunggu penerus yang berlatih "Nine Grand Heavenly Scriptures".

Ngomong-ngomong, kamu juga termasuk junior perguruanku."

Roky bahkan semakin terkejut, tertegun sesaat dan baru berkata dengan hormat, "Senior, junior tidak sengaja mempelajari Nine Grand Heavenly Scriptures, tapi tidak masuk ke perguruan, takutnya…… takutnya junior bukanlah junior dari perguruan Anda."

Suara orang tua itu mendesah dan berkata, "Aku dari Perguruan Nine Grand dan selalu berlatih dalam pengasingan, bahkan guruku, juga hanya menerima dua sampai tiga murid.

Sekarang sudah bertahun-tahun berlalu dan tidak mudah untuk bertemu dengan penerus seperti kamu yang tidak sengaja mempelajari "Nine Grand Heavenly Scriptures".

Meskipun kamu hanya manusia biasa, tetapi kamu juga sudah termasuk murid luar dari perguruanku."

Roky mengepalkan tinjunya dan berkata, "Junior tidak berbakat dan merasa tidak pantas mendapatkan perhatian dari senior."

"Sudahlah! Kekuatan spiritualku sudah tidak banyak dan akan segera menghilang.

Hari ini aku akan menerimamu sebagai murid resmi dan akan meneruskan harta Perguruan Nine Grand kepadamu."

Roky terkejut dan berkata dengan sungguh-sungguh: "Murid, berterima kasih kepada Guru!"

Begitu mengatakannya, dia hanya merasakan ada kekuatan yang langsung mengalir ke tubuhnya dan serangkaian jurus pedang muncul di benaknya.

Suara orang tua itu berkata, "Jurus Pedang Nine Grand ini adalah teknik yang paling kuat di perguruan ini. Tingkat kultivasimu masih dangkal, sekarang kamu hanya dapat menggunakan satu persen dari kekuatannya. Kamu perlu memperbanyak latihan ke depannya, jangan biarkan Perguruan Nine Grand terus menurun dan tidak terkenal."

Roky mengepalkan tinjunya dan berkata dengan serius, "Baik!"

"Murid, aku hidup untuk membalaskan dendam gurunku, melakukan pembantaian dan pembunuhan besar-besaran dan terjebak dalam iblis di hatiku. Aku disambar oleh petir langit dan mau tidak mau bersembunyi dalam gua ini untuk menghindari sambaran petir langit, akhirnya tidak bisa menyingkirkan iblis dalam hati, lalu bunuh diri dengan pedang nine grand, mungkin inilah karmaku."

"Sebelum aku mati, meskipun aku menyesal tapi sudah terlambat.

Aku harap kamu memiliki hati yang baik di masa depan, jangan tersesat sepertiku yang dibutakan oleh iblis hati."

Roky mengangguk dengan sungguh-sungguh, "Baik, Guru."

Suara orang tua itu mendesah, "Baiklah, waktuku telah tiba.

Aku punya dua keinginan terakhir yang belum selesai, aku harap kamu bisa melakukan yang terbaik untuk menyelesaikannya. Jika kamu tidak bisa menyelesaikannya, mungkin juga kehendak Tuhan, jangan terlalu memaksakan diri."

Roky berkata, "Guru, aku akan melakukan yang terbaik."

"Pertama, Perguruan Nine Grand tidak memiliki penerus, tetapi belum tentu tidak ada praktisi spiritual yang tersembunyi di dunia begitu besar. Ketika kamu punya waktu, lebih banyak memperhatikannya, jangan biarkan Perguruan Nine Grand semakin menurun."

"Kedua, guruku sangat baik hati seumur hidupnya, tapi ketika dia bermeditasi untuk berlatih, dia dibunuh ketika akan menerobos tingkat akhir transformasi dewa. Aku harap kamu mewarisi keinginanku untuk membunuh musuh dan membalaskan dendam guruku."

Roky terkejut dan bertanya, "Guru, siapa orang yang telah membunuh Gurumu?"

"Jika orang ini masih hidup sekarang, seharusnya dia berlatih di Aozora Realm, namanya……"

Pada titik ini, suara itu tiba-tiba menghilang.

Roky tersentak dan kesadarannya kembali ke tubuh.

Tubuhnya juga sadar kembali.

Dalam sekejap kekuatan yang sangat kuat yang menahannya langsung menghilang tanpa jejak, energi yang sangat dingin di dalam gua juga langsung menyebar, seolah-olah tidak pernah terjadi apapun.

“Guru!” Roky tidak bisa menahan untuk tidak berteriak.

Tapi tidak ada yang menanggapinya.

Dia mengangkat kepalanya melihat tulang kering di dasar lubang telah menjadi tumpukan kecil abu hitam.

Pedang setengah potong tergeletak di tanah dan tidak ada aura dingin seperti tadi.

Roky menggelengkan kepalanya dan menghela napas.

Tampaknya kesadaran spiritual terakhir yang ditinggalkan oleh guru di dalam gua itu sudah menghilang.

Bahkan guru tidak sempat menjelaskan situasi tentang musuh.

Adapun "Aozora Realm", Roky belum pernah mendengarnya di bumi.

Takutnya dunia seperti itu tidak bisa dicapai dengan tingkat kultivasinya saat ini.

Dia hanya dapat memenuhi keinginan terakhir Guru ketika dia menerobos tingkat kultivasinya di masa depan.

Roky memikirkan hal ini dan melangkah maju, berencana untuk mengubur abu dari Guru dan pedang setengah potong.

Dia memadatkan energi sagenya untuk membuat lubang di dasar gua dengan satu tapak sebagai kuburan dan mengubur abunya ke dalam.

Adapun pedang setengah potong, juga bisa dianggap sebagai peninggalan gurunya.

Ketika Roky hendak mengambil pedang yang patah itu dan menguburnya dengan abu gurunya, tapi dia tidak menyangka ketika dia menyentuh pedang yang patah itu, tiba-tiba berubah menjadi tumpukan debu hitam seperti tepung.

Dan seberkas cahaya biru terbang langsung dari pedang dan masuk ke pikirannya.

"Mendesis!"

Kepala Roky tiba-tiba terasa sakit, seperti jarum panjang menembus otak dan menyebabkan rasa sakit yang tajam.

Tapi setelah beberapa saat, rasa kesemutan yang kuat di kepalanya dengan cepat menghilang.

Roky terengah-engah dan tertegun.

Dia merasa ada pedang panjang kuno di tubuhnya!

Tidak benar, itu bukan pedang fisik yang berada di dalam tubuhnya!

Tapi roh pedang!

Roky terkejut, kemudian sangat bersemangat!

Apakah ini roh pedang dari pedang yang patah tersebut?