Aku bukan menantu sampah - Bab 860 Kamu Buka Kamar Saja

Roky yang menatap demikian terbengong beberapa detik, kemudian menelan air ludahnya.

Benar-benar menawan.

Biasanya, dia sudah terbiasa dengan kecantikan Yulia yang terkesan dingin dan tegas, pakaian Yulia seolah-olah hanya seragam kerja, ditambah lagi stoking berwarna hitam dan sepatu tumit tinggi.

Namun hari ini tiba-tiba melihat Yulia yang mengenakan gaun panjang, sehingga Roky yang melihatnya menjadi sedikit bengong.

Dingin, ramah, menawan, hebat …. Berbagai jenis aura yang berpadu di tubuhnya, namun tidak terkesan ganjil.

Yulia yang duduk di samping meja, bagaikan bunga mawar yang mekar di bawah cahaya bulan dan menebarkan aroma wangi yang menggoda.

Orang yang berlalu di luar jendela, pastinya akan terus menatap dirinya.

Bahkan ada seorang pria yang hanya fokus menatap Yulia, sehingga menginjak ke dalam selokan dengan tanpa sengaja dan terjatuh.

Roky berjalan ke hadapan Yulia dan duduk di tempat, kemudian mengambil kopi yang berada di atas meja dan menghabiskannya dengan sekali teguk.

Setelah itu dia berkata "Buat apa mencari aku ?”

Yulia melirik gelas kosong yang berada di atas meja, lalu mengeluh "Ini kopi luwak, aku sengaja meminta orang bawa dari hutan tropis, satu gelas saja harus empat juta, kamu habiskan begitu saja dalam sekali teguk ?”

“Bukannya hanya sekedar kopi kotoran luwak ya.” Roky berkata dengan nada tidak peduli "Kalau tahu aku juga tidak mau minum, aku tidak mengerti kenapa kalian suka proses kotoran luwak menjadi kopi.”

“Bahasa kamu tidak boleh lebih elegan lagi ya?” Yulia memperlihatkan tampang muak “Kasar.”

Kafe yang begitu mahal malahan mendapatkan sebutan ‘kotoran’ dari mulut Roky, Yulia yang mendengar demikian juga tidak berselera lagi.

Roky tersenyum dan berkata "Kenapa juga kalau aku kasar, kamu tetap saja suka mencari aku.”

Roky melihat suasana hati Yulia yang sedang murung, sehingga sengaja bercanda dengannya.

“Aku memang suka mencari kamu.” Yulia mengangkat alis dan menatap Roky dengan tatapan menantang "Kamu berani tidak datang ?”

Roky menyandar di kursi, sambil menghayati kecantikan Yulia, sambil tersenyum dan berkata "Sebenarnya aku juga tidak ingin datang, biasanya kalau aku menerima telepon dari wanita, apalagi ketika mengajak aku di malam hari, aku tidak bakal tertarik. Apalagi kalau wanita cantik yang mengajak aku, aku sudah bosan melihat wanita cantik.”

Reaksi wajah Yulia sedikit dingin, dalam hatinya merasa sedikit tidak senang.

Namun setelah itu Roky langsung berkata "Tetapi, syarat ketentuan di atas hanya sekedar untuk wanita lain, kamu sudah terkecuali.”

Yulia yang baru saja ingin meledak, langsung kaku terbengong setelah mendengar kalimat tersebut.

Sejenak kemudian, dia pura-pura melotot Roky, kemudian menopang dada dan menatap Roky dengan tatapan seru.

“Kalau begitu di dalam hatimu, keberadaanku sangat spesial ?”

“Anggap saja iya.” Roky menjawab dengan reaksi wajar, namun tatapannya malahan terus menatap ke arah bawah.

Saat ini tubuh Yulia sedikit maju ke atas, kedua tangannya yang sedang menopang pipi bertahan di permukaan meja, hal ini membuat kerah gaunnya yang rendah menjadi semakin menarik perhatian.

Tidak tahu juga apakah wanita ini sengaja atau bukan.

Wanita ini sepertinya salah makan obat, biasanya dia selalu bersikap dingin terhadap dirinya, namun saat ini malahan berubah sikap biasanya.

Saat tatapan Roky sedang melekat pada tubuhnya, Yulia tertawa dengan suara yang manis.

“Aku mau tanya kamu, kamu pemilik Perusahaan Nogo bukan ?”

Roky menahan nafas dan langsung menyimpan tatapannya, dalam hatinya mulai waspada.

“Kenapa bertanya seperti itu ?”

Yulia mengedipkan matanya yang indah, kemudian menatap Roky dan berkata "Melani sudah mengikat perjanjian dengan Perusahaan Nogo, nominal perjanjian bahkan mencapai angka empat triliun, sama sekali tidak merasa ragu. Aku sudah lama bekerja sama dengannya, selain menghadapi kamu, dia tidak pernah begitu buru-buru.”

“Oh ya.”

Roky meneguk kopi untuk mengelabui reaksinya, saat ini dia telah mengetahui niat kedatangan Yulia.

Saat ini, Yulia lanjut bertanya lagi "Keluarga Qin juga tertarik dengan Perusahaan Nogo, jadi juga bermaksud membeli sahamnya, lagi pula kamu adalah pemiliknya, aku tidak pernah curiga dengan kemampuanmu.”

Hehe ….

Roky tertawa di dalam hati.

Gadis ini sedang menggali rahasianya, kiranya dia tidak mengerti maksudnya ya ?

“Bagaimana ?” Yulia terus menatap Roky dan memperhatikan semua reaksi wajahnya "Kamu jangan mau membohongi aku, sebenarnya kamu pengelola Perusahaan Nogo atau bukan ?”

Setelah itu dia lanjut bertanya, kemudian menendang kaki Roky dengan sepatu tumitnya.

“Aku seorang wanita, kamu tidak boleh menipu aku, kalau tidak aku akan menyumpahi kemampuanmu di atas ranjang.”

Roky tidak bereaksi apapun, malahan hanya menggerakan pundak dan tertawa "Pekerjaan aku saat ini, hanya tunggu di rumah untuk menjaga istri, bagaimana perkembangan masalah Perusahaan Nogo, untuk sementara ini aku masih belum jelas.”

Wanita ini benar-benar kejam sekali !

Bahkan menyumpahi dirinya !

Cukup kejam !

Intinya saat ini dia telah menyerahkan Perusahaan Nogo kepada Lian, dalam waktu dekat ini dia benar-benar hanya fokus menjaga Dewi.

Tidak termasuk berbohong juga.

Yulia terus memperhatikan reaksi wajah Roky, dia tidak dapat menemukan jejak kejanggalan apapun dari reaksi wajahnya, sehingga sangat emosi dan mengepal tangannya dengan erat.

Bukannya selalu bilang lelaki akan bodoh apabila menghadapi wanita cantik yang seksi ? Setelah itu akan menjawab semua pertanyaannya dengan tanpa sadar ya ?

Akan tetapi saat ini dia telah menahan rasa segan dan berpakaian demikian, ternyata bahkan tidak dapat menggali informasi apapun dari mulut Roky.

Dalam hati Yulia merasa sangat tidak berdaya, tentu saja juga merasa curiga.

Melani begitu ahli menjaga rahasia dan sama sekali tidak mau memberitahukan informasi apapun, saat ini Roky juga begitu tenang dan sama sekali tidak menampakkan jejak janggal apapun, jangan-jangan Perusahaan Nogo benaran tidak berhubungan apapun dengan Roky ?

Dalam seketika itu Yulia merasa sedikit kecewa.

Setelah mengetahui kabar investasi Melani, Yulia langsung menebak kalau alasan Melani dalam melakukan hal ini adalah ingin membantu Roky.

Oleh sebab itu Yulia mulai merasa cemburu dan tidak ingin mengalah, sehingga bersiap-siap untuk meyakinkan keluarga Qin dalam menginvestasikan Perusahaan Nogo.

Namun setelah dia bertanya kepada Roky, dia bahkan tidak mendapatkan informasi apapun.

Yulia melotot Roky dan menyimpan kakinya yang sedang menyandar pada betis Roky, kemudian menendang dengan kuat.

Roky merasa tidak berdaya.

“Tidak mau minum lagi, temani aku belanja saja.”

Suasana hati Yulia sangat tidak baik, sehingga mengambil tas dan langsung pergi.

Dulunya Melani sering mencari Roky, sementara dirinya juga sering bertemu dengan Roky. Namun saat ini mereka tidak menjalin hubungan bisnis apapun lagi, dirinya juga tidak boleh sering mencari Roky, hal ini membuat Yulia merasa sedikit kecewa.

Dia semakin merasa hubungan antara dirinya dan Roky sudah semakin jauh.

Seandainya Roky adalah pemilik Perusahaan Nogo, sedangkan keluarga Qin juga turut menginvestasikan Perusahaan Nogo, maka mereka berdua dapat menjalin komunikasi karena bisnis tersebut, dengan demikian dia juga boleh mencari Roky.

Roky tersenyum pahit, kemudian berdiri dan mengikuti langkah Yulia.

“Aku antar kamu pulang.”

“Waktunya masih pagi, kamu begitu buru-buru mau pergi, begitu tidak mau bertemu denganku ya ?” Yulia menghentikan langkahnya dan bertanya dengan nada emosi.

“Kalau tidak pulang, kamu mau ke mana ?”

Yulia menjawab "Aku hanya tidak suka membahas kerja di kafe.”

“Kalau begitu kamu mau bahas di mana “

“Buka kamar di hotel saja, sunyi.” Kedua mata Yulia yang jernih terus menatap Roky, kemudian berkata dengan terus terang.

Sebenarnya apa yang janggal ?

Roky kaku terbengong, wanita ini tidak mabuk juga kan ? Sekarang sedang emosi apa ?

Akan tetapi jika Yulia sudah begitu inisiatif, dia juga bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk melihat wanita cantik.

Lagi pula dia juga tidak bermaksud melakukan sesuatu, jarang sekali bisa melihat Yulia yang begitu menggoda, anggap saja mencuci mata.

Oleh sebab itu Roky menjawab dengan tanpa ragu "Boleh, kamu buka kamar saja, aku ikut.”

Novel Terkait

Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
5 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
5 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu