Aku bukan menantu sampah - Bab 178 Mencairkan Masalah Sebelumnya

Kata Andrew kesal "Kita sejak awal tidak pernah berhubungan dengan keluarga LIu! Kamu yang seharusnya panik! Aku yang akan memutuskan masalah ini. Aku tidak peduli dengan keluarga Liu. Biasanya aku selalu sabar, tapi tak disangka Ando menjual putriku. Jika aku ada disana, aku pasti mematahkan kakinya! "

Selesai bicara, ia kembali berbicara pada Rocky: "Rocky, jangan mendengarkan kegilaan ibumu! Masalah hari ini aku yang memutuskan, tidak usah pergi meminta maaf pada keluarga Liu yang hina itu. Mereka yang harus meminta maaf kepada kita! "

Rocky mengangguk. Ia berpikir sejak keluarganya punya tempat tinggal, punya uang, bahkan Andrew menjadi tegas.

"Terima kasih, Ayah."

Tak disangka ayah mertua tua yang pengecut akan membantunya untuk pertama kalinya. Rocky sedikit terharu.

Meskipun ayah mertua tidak mengatakan apa-apa tentang semua yang telah ia lakukan untuk keluarganya, tapi sebenarnya ia melihat itu di matanya.

Andrew mengerutkan alis dan bertanya, “Rocky, katakan kepada kami dengan jujur bagaimana kamu dan Yoga mendatangi mereka,dan menjalin hubungan pertemanan ? Tadi Dewi juga mengatakan bahwa James berlutut padamu. Bagaimana bisa? "

Dilihat dari keadaannya, Direktur Raffa tidak akan bisa melakukan ini untuk mereka, apalagi membuat James berlutut.

Jenni mengangkat kepalanya, memandangi Rocky curiga.

Rocky tertawa dan berkata, "Dulu ketika aku pergi mengecek kondisi geomansi, aku kenal beberapa bos, aku membantu membuat negosiasi bisnis dengan direktur Raffa, dan menghasilkan beberapa uang.

Kemudian, aku pikir ini menarik, bisa membantu mereka untuk membuat kesepakatan bisnis dan mendapatkan komisi.

Kemudian, ketika Komisi sangat banyak, maka aku menginvestasikan uang itu dan menghasilkan banyak uang.

Adapun James Gao berlutut, ia bukan berlutut padaku, ia berlutut pada Yoga. Yoga memiliki konflik dengan keluarga Gao dan ingin membereskan James. Jadi ketika dia memohon belas kasihan, kebetulan juga keinginannya tercapai. "

Tiga orang tertegun. Mereka tidak menyangka Rocky berinvestasi secara pribadi, dan ia bahkan tidak mengatakan informasi apa pun.

Jenni adalah orang pertama yang marah: "Rocky! Kamu menghasilkan uang, dan bahkan tidak memberitahu kami, apakah kamu masih menganggap kita sebagai keluargamu? Aku tanya, berapa banyak yang kamu peroleh? "

Melihat ibu mertua marah, Rocky yang sudah membuat persiapan segera mengambil sebuah kartu bank dan menyerahkannya.

"Bu, semua uang yang aku hasilkan ada di sini, aku sedang menyusun rencana untuk memberitahu kalian."

"Bawa kemari!" Jenni merebut kartu bank dan berkata, "berapa banyak uang di dalam kartu? Aku rasa kamu hanyalah pecundang, tidak mungkin menghasilkan banyak uang!”

Rocky berkata: "4 miliar"

"Berapa?" Mata Jenni tiba-tiba melebar, menatap wajahnya dengan seksama.

Kata Rocky sambil tersenyum, "Ibu, aku telah menghasilkan 4 miliar selama bertahun-tahun. Aku takut ibu marah, jadi aku tidak pernah mengatakannya."

Begitu mendengar terdapat 4 miliar di dalam kartu, Jenni yang marah tiba-tiba menjadi bahagia, dan kesenangan menghiasi wajahnya.

"Aduh, menantu yang baik! Bagaimana aku bisa menyalahkanmu karena menghasilkan uang di luar sana? Ibu akan membantumu menyimpankan uang ini terlebih dahulu. Nanti kamu carilah lebih banyak kesempatan, mendapatkan lebih banyak komisi. "

"Ibu !” Dewi tidak tahan dengan ibunya yang nampak serakah, katanya: "ini adalah adalah uang yang didapatkan Rocky dengan kerja keras, kembalikan kartu itu padanya."

"Ini adalah uang yang diberikan menantuku sebagai rasa hormat. Apanya yang dikembalikan?"

Jenni takut putrinya akan mengambil kartu bank, ia yang tampak waspada segera memasukkan kartu itu ke dalam sakunya.

Dewi tak berdaya. Ia tidak bisa mengatasi ibunya, yang terobsesi dengan uang.

Andrew juga merasa sangat bingung, istrinya adalah tipikal orang yang hanya bersedia untuk mendapatkan uang dari kerja keras orang lain, namun mengambil uang darinya lebih sulit daripada meraih langit.

Rocky berkata sambil tersenyum: "Lupakan saja, uang ini sebagai rasa hormat kepada ibu, biarkan ibu yang mengurusnya."

Sebenarnya ini adalah kartu yang ia minta pada Yoga untuk siapkan saat perjalanan pulang.

Sebagai bentuk antisipasi, agar tidak dicurigai oleh keluarga Liu.

Uang ini bukan apa-apa baginya, tetapi dapat menenangkan Jenni, uang ini bahkan terpakai dengan sangat bijaksana.

Rocky tidak peduli dengan uangnya. Ia hanya ingin kedamaian di rumah.

Melihat cara Jenni menilai baik buruk dari “menantu yang baik” Dewi sangat marah, dengan sengaja berkata: "Bu, apakah ibu masih menyuruh Rocky untuk berlutut pada keluarga Liu?"

"Berlutut Berlutut apa? " Kata Jenni yang mengelak "Ibu tidak mengatakan hal seperti itu. Jangan bicara sembarangan,"

Melihat istrinya menolak untuk mengakuinya, setebal apapun wajah Andrew, ia masih saja merasa sangat malu, katanya : "Biarkan Rocky beristirahat. Kembali ke kamarmu!"

Jenni takut putrinya akan mengambil kartu banknya. Tanpa banyak bicara, ia kembali ke kamarnya dengan bahagia.

Kata Andrew bersikeras: "Rocky…..itu…. itulah sikap ibumu. Ayah akan mendapatkan kartumu kembali jika ada kesempatan. "

"Tidak, biarkan ibu menyimpannya.

"Kata Rocky sambil tersenyum.

Ia tahu bahwa ayah mertuanya hanya ingin membicarakan itu. Lebih sulit untuk meminta uang dari Jenni daripada meraih langit!

Setelah Andrew kembali ke kamar tidur, Dewi berjalan ke hadapannya dan menoyor kepalanya.

"Kamu tahu ibuku suka uang, dan kamu masih saja memberikan uang padanya."

Kata Rocky sambil tersenyum, "Tidak apa-apa, kita ini adalah keluarga."

Hati Dewi menjadi hangat, dengan kesal memperhatikannya, dan berkata, "Di KTV tadi kamu membuat aku sangat terkejut! Tarik lengan bajumu, aku lihat lukamu.”

Ia membawa kapas dan alkohol untuk membantunya memperban luka itu.

Rocky menggulung lengan bajunya, menunjukkan luka pisau di lengannya.

Meskipun luka panjang dua inci telah berhenti mengeluarkan darah dan kulit juga telah mengering menjadi satu, tapi itu masih terlihat sangat menyeramkan.

Dewi yang melihatnya sangat khawatir, ia mengambil kapas yang dicelupkan ke dalam alkohol, dan dengan hati-hati membantunya membersihkan gumpalan darah kering.

Ia menggosok, dan bertanya, "Sakit tidak?"

"Sakit!" Rocky segera mengangguk.

Dewi segera berhenti dan berkata, "Kalau begitu lebih lembut?"

"Sebenarnya tidak perlu lebih lembut.

"Rocky menatapnya dan berkata sambil tersenyum, "Carilah cara untuk mengalihkan perhatianku."

Dewi berpikir sejenak: "Kalau begitu aku nyalakan TV dan kamu mau menonton berita?"

Rocky tersenyum, tiba-tiba memeluknya, merangkulnya kedalam pelukannya, berkata sambil tersenyum : "begini sudah cukup."

Dewi tidak perhati, seluruh tubuh halus itu jatuh kedalam pelukannya, seketika ia tersipu malu, berjuang untuk bangkit.

"Hiss! Tanganku sakit

Rocky berpura-pura meringis kesakitan.

Seketika Dewi tidak berani bergerak, karena takut menarik lukanya.

Merangkul tubuh istrinya yang lembut dan kenyal, hati Rocky langsung merasa sangat bahagia. Memanfaatkan bekas luka untuk mencairkan masalah sebelumnya dengan istrinya, dan ia juga mendapat pelukan yang sangat hangat dan harum. Luka pisau ini sangat berharga.

Dewi hanya bisa mengambil kapas dan membantunya mengobati lukanya.

Ia telah mengganti bajunya dengan piyama satin.

Rocky memeluk pinggang Dewi yang dan duduk di lututnya. Begitu ia menundukkan kepalanya, ia melihat salju putih di bawah lehernya dan tidak tahan menelan air liurnya.

Ia mengambil kesempatan untuk membahas itu: "istriku, boleh tidak aku tidur di tempat tidur malam ini?"

"Tidak.

"Dewi bersikokoh.

"Istriku, aku terluka, masih menyuruhku tidur di lantai?" Rocky sengaja menunjukkan ekspresi yang menyedihkan.

Dewi yang digoda tertawa, katanya dengan wajah merah: "Karena kamu terluka, kamu harus tidur sendirian. Bagaimana kalau lukamu tersentuh, bukannya semakin mudah terinfeksi?"

Rocky segera berjanji: "Tidak akan!"

"Tunggu sampai lukamu sembuh."

Sambil Dewi berkata, ia mengangkat kaki putih halus di pahanya, dan dengan wajah merah berkata: "Aku sudah selesai mengelap, lepaskan."

Kaki putih halus dan mungil, Rocky tidak tahan untuk mengulurkan tangan dan memeluknya.

Novel Terkait

Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
3 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
4 tahun yang lalu