Aku bukan menantu sampah - Bab 714 Embun Ajaib Tanaman Ginseng

“Itulah semua yang aku ketahui.”

Disa tidak terlihat lemah dan berkata dengan tenang: “Jika tidak, bagaimana aku bisa mengetahui apakah kamu memiliki kemampuan yang cukup untuk melawan Charlie? Kemampuannya sekarang sudah mencapai tahap mengerikan.

Tetapi aku bisa memberikan jaminan padamu, selama bisa menyelematkan kakak perempuanku, aku pasti akan menanyakan tentang Aozora Realm, baru memberitahukannuya ke kamu.”

“Kuharap kamu menetapi janji.”

Roky berkata dengan suara berat, lalu melambaikan tangannya pada anak buahnya: “Kamu sudah boleh pergi.”

“Pergi?” DIsa mengedipkan matanya dan berkata, “Aku tidak berkata bahwa aku ingin pergi.”

“Apa yang kamu inginkan?”

DIsa mengangkat bahunya dan berkata dengan tanpa perhatian: “Pastina kami tinggalkan, Charlie memerintahku untuk melawanmu dan aku sudah menyetujuinya.”

Sekarang kakak perempuanku sudah pergi, bukankah kamu membutuhkan seorang sekretaris, kebetulan aku bisa menggantinya.

“Kamu?”

Roky tidak habis pikir hingga mengerutkan kening dan menatap Disa berkali-kali.

Walaupun dia dan Dini adalah kembaran, tumbuh begitu mirip namun temperamen keduanya jauh berbeda.

Dini lebih dewasa dan menawan dimana dari ujung kepala hingga kaki semuanya dengan ekspresi dingin, bahkan tatapannya juga dingin dan tidak membawa emosi.

“Bagaimana? Bagian mana yang kamu rasa aku tidak bisa? Disa meraih lengannya dan berkata: “Hal yang bisa aku dan kakakku lakukan, yang kubuat bahkan bisa lebih baik, bahkan bisa membantumu menyelesaikan masalah.”

Roky merasa lucu, bertanya: “Apa yang bisa kamu bantu aku untuk selesai?”

Disa dengan tenang berkata: “Dunia perdagangan seperti layaknya medan pertempuran, ketika negosiasi terkait kontrak, kamu akan bertemu dengan orang yang licik, apakah harus kamu yang terjun untuk menyelesaikannya? Ketika kamu sudah mempunyai reputasi, akan ada wanita yang menganggumu dan apakah kamu tega untuk menjadi kejam? Kemudian bisnis dengan membuka pabrik, akan ada preman yang juga datang menganggu, jikalau semuanya harus diselesaikan oleh kamu selaku bos, itu akan terlalu menjatuhkan! Masalah yang bisa diselesaikan oleh anak buahmu, tidak perlu bagimu untuk turun tangan langsung.”

Roky tersenyum dan berkata: “Kalau begitu, sepertinya kamu juga cukup berguna.”

“Tentu.”

Disa mengangkat alisnya dan berkata: “Terkait gaji, kamu tidak perlu khawatir, tidak dibayar juga tidak masalah.”

Roky berkata: “Jikalau semuanya seperti yang kamu sampaikan tadi, bantu aku untuk menyelesaikan masalah, gajimu setiap bulan adalah sepuluh ribu dolar dan ditransfer ke rekeningmu.”

“Baiklah. Uang tidaklah masalah, yang terpenting adalah kamu dan aku bersatu untuk menyelematkan kakakku.”

Dini kemudian berkata, dan tiba-tiba menarik nafas: “Di dunia ini, aku hanya memiliki satu saudara yaitu kakakku, dulunya kami sering berkumpul bersama dan aku hanya berharap di sisa hidupnya ini dia bisa hidup dengan tenang.”

Roky berkata: “Tenang, walaupun jika kamu tidak mencariku, aku juga akan mencari cara untuk menyelamatkan Dini. Besok aku akan ke Paviliun Apoteker, jika kamu tertarik, ikutlah bersamaku, sekalian aku juga ke sana mencari obat untuk membantumu mengeluarkan racun yang ada di tubuhmu.”

“Kamu serius ingin mengeluarkan racunku.”

Mata Disa terlihat berputar dan terlihat ada cahaya yang aneh.

Roky menanggukkan kepalanya dan berkata: “Ini adalah hal yang aku janjikan pada Dini, aku harus menepati perkataanku.”

Disa tidak berkata, matanya berkedip dan terlihat tersentuh dengan perkataannya.

Setelah beberapa detik, dia kemudian menunjukkan kembali sikapnya yang dingin dan berkata

“Sepakat.”

Dia mengangkat tangannya dan menepuk Roky dengan telapak tangannya, kemudian berkata: “Tuan Roky, besok pagi aku akan menunggumu di luar villa.”

….

Kota Wasa.

Di tangga sebuah rumah besar, cahaya bulan masuk melalui jendela dan memancarkan cahaya ke lantai.

Tidak ada lampu yang nyala di tangga atas, kemudian lampu yang gelap itu perlahan mulai menghilang.

Di tengah lantai itu, berdiri lingkaran lilin yang menyala.

Namun, warna dari cahaya lilin ini adalah hijau, bergoyang di tengah tiupan angin dan berkedip-kedip.

Di dalam lingkaran lilin, duduk seorang pria tanpa atasan dengan simpulan otot dan bekas luka di punggungnya.

Dia duduk bersila di lantai, semua otot-ototnya bergerak seolah-olah hidup.

Di sekeliling tubuhnya terdapat sekelompok kabut biru kehitaman.

Tiba-tiba, pria itu membuka matanya dan berteriak keras.

Hanya terlihat kabut hitam di sekeliling tubuhnya, kemudian menjelma menjadi wujud manusia seperti dirinya di udara.

Sosok hitam itu kemudian meninggalkan tubuh, terdengar suara ledakan mengenai Kenzo di depan.

“Ah!”

Kenzo menjerit kemudian menyemburkan seteguk darah hitam dan perlahan jatuh ke tanah.

Di bagian hati Kenzo, ada bekas telapak tangan yang hangus, pakaiannya terbakar menjadi abu, begitu juga ototnya dan kemudian mengeluarkan bau terbakar.

Bayangan hitam itu berupa menjadi kepulan asap dan kembali ke tubuh pria itu.

Terlihat ekspresi puas di wajahnya dan dengan bangganya ia berdiri.

Di waktu ini, seorang pemuda yang berdiri di sampingnya kemudian membungkuk dan hormat padanya.

“Selamat, Ayah Angkat. Berhasil menguasai teknik meninggalkan badan.”

Pria yang duduk di tengah lingkaran itu adalah benar Charlie.

Charlie mendengus dan dengan tenangnya berkata: “Hanyalah sebuah pencapaian kecil, aku hanya bisa memisahkan satu jiwa saat ini, terkait dirimu bagaimana dengan latihan yang sudah kuajarkan padamu.”

Pemuda itu melaporkan: “Lapor, Ayah Angkat, metode mental yang diajarkan padaku sudah berada di latihan tingkat ketiga.”

“Cukup baik, tidak disangka bahwa kamu sudah mempunyai kultivasi diri seperti ini di waktu yang tidak mencapai satu tahun.”

Charlie keluar dari lingkaran lilin dengan satu langkah kaki dengan kedua tangannya di belakang dan berkata: “Selama kamu terus melatih kultivasi dirimu, kamu akan bisa membalaskan dendam Keluarga Liu pada Roky di masa yang akan datang.”

Ketika menyebut “Roky”, mata pemuda itu bersinar dan terlihat penuh dengan kebencian kemudian dengan kejamnya ia berkata: “Si Marga Lin itu adalah musuh keluarga kami, aku tidak peduli dengan cara apapun di kehidupan ini akan ku buat rangkanya yang sudah mati menjadi abu sebagai hukuman untuk orang berdosa.”

Charlie menganggukkan kepalanya, berkata: “Jalan masih panjang, aka nada waktunya untuk itu.”

Sekarang, ada tugas yang mau kuserahkan padamu, ada sebotol embun ajaib di tengah Paviliun Apoteker, pergilah kamu ke Paviliun Apoteker, dan bawa pulang embun ajaib itu padaku.”

“Baiklah.”

Pemuda bertopeng itu menganggukkan kepala, kemudian bertanya: “Ayah angkat, apa kegunaan embun ajaib itu? Aku pernah mendengar orang membicarakannya bahwa harta utama Paviliun Apoteker adalah sebotol embun ajaib dan disebutkan bahwa itu adalah sejenis jamu dari madu kental yang butuh waktu ratusan tahun untuk mengumpulkannya hingga satu botol.”

Charlie berkata: “Didalam Paviliun Apoteker terdapat sebuah gua spiritual, tempat berkumpulnya energi spiritual dan hanya terdapat satu tanaman ginseng, dan sudah tumbuh ratusan tahun, yang merupakan benih arwah langit dan bumi yang ditanam oleh leluhur Paviliun Apoteker ketika membangun pendopo.”

Tanaman Ginseng ini menyerap energi spiritual langit dan bumi, dan setiap tahunnya mekar dan embun ajaib adalah madu ginsengnya.

Para lansia yang ada di Paviliun Apoteker mengandalkan tumbuhan panacea ini untuk memperpanjang umur hidupnya. Kesemuanya berumur ratusan tahun dan penampilannya seperti orang muda pada umumnya.

Pemuda bertopeng itu terkejut dan berkata dengan gumam: “Jika ginseng ini begitu hebat, kenapa tidak menanamnya lebih banyak? Jika dimasukkan ke pasar gelap luar negeri, setetes embun ajaib mungkin saja bisa dijual dengan harga tinggi.

“Hahaha…” Charlie tertawa, menggelengkan kepalanya dan berkata: “Apakah kamu mengira, ginseng biasa bisa memiliki khasiat yang begitu hebat? Ginseng Pavilion Apoteker adalah benih roh surgawi yang merupakan sisa di masa lampau yang pada waktu itu bumi dipenuhi dengan aura.

Kondisi bumi saat ini sudah tercemar, aura yang tersisa sudah sangat sedikit bahkan sudah habis, tanaman gulma aneh sudah lama rusak dan ginseng sudah menjadi obat umum, paling hebat hanya bisa menguatkan tubuh.

Setelah selesai berbicara, dia melihat pemuda bertopeng itu, berkata: “Jika bisa membawa pulang embun ajaib itu, cukup satu tetes sudah bisa mengobati mukamu.”

Pemuda bertopeng itu terkaget, dari matanya terlihat harapan dan segera berkata: “Ayah angkat, aku segera ke sana, pasti akan membawa embun ajaib itu pulang! Jika para lansia itu tidak mau menyerahkan embun ajaib itu, aku akan membakar semua Paviliun Apoteker.”

Novel Terkait

Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
5 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu