Aku bukan menantu sampah - Bab 96 Minta Maaf Kepada Tuan Roky

“Vila……ini bukankah milik pamanku?”tanya Fresco tidak percaya.

“Ini bukan vila Keluarga Wang, melainkan rumah Tuan Roky.”Paman Ali menegaskan, “Terkait alasannya, ini bukan ranahku untuk menjelaskannya.”

Kerumunan orang di depan pintu gerbang terdiam.

Tidak ada yang menyangka pemilik vila termahal di Kota Gopo teryata milik Roky!

Mia dan Ando tidak bisa menerimanya. Mereka dipermalukan di hadapan orang banyak, serasa ingin menggali lubang bersembunyi di dalam.

Melihat mereka yang sombong membawa para kerabat Keluarga Liu melihat vila, alhasil“Vila mereka”ternyata milik Roky!

Fakta ini benar-benar mengejutkan!

Paman Ali bertanya kepada Roky dengan sopan: “Tuan Roky, karena ada tamu di sini, haruskah aku mengundang mereka ke ruang tamu untuk beristirahat?”

Roky menganggukkan kepala, melihat ke kerumunan dan berkata dengan santai: “Ayo masuk, bukankah ingin berkunjung.”

Setelah itu, dia melangkah masuk berjalan ke depan.

Dewi terkejut sampai telapak tangannya berkeringat. Dia pikir Roky sedang bercanda, tidak disangka vila ini benar-benar ada!

Dia segera memanggil Andrew ikut masuk ke dalam.

Dia harus menanyakan masalah ini dengan jelas.

Mia menekan amarahnya, menarik Fresco masuk ke dalam.

“Ayo, kita juga masuk melihat ke dalam! Kenapa vila ini tanpa alasan menjadi milik Roky!”

Fresco tidak bisa menelepon pamannya, dia ditarik masuk ke vila dengan penuh keraguan.

Sekumpulan kerabat keluarga Liu tercengang dan buru-buru bergegas masuk ke vila.

Masalah ini sangat aneh, apakah Mia yang berpura-pura mengatakan vila Roky menjadi miliknya atau Roky telah berbuat sesuatu di belakangnya?

Halaman di depan vila bergaya Cina, indah dan elegan.

Ini adalah vila termahal di Kota Gopo. Kerabat keluarga Liu tidak memiliki kesempatan untuk mengunjungi vila kelas atas semacam ini. Mereka semua melihat sekeliling seperti nenek tua, tiada henti terus membuat keributan.

Mia juga melihat sekeliling, mengagumi kemewahan vila ini, tapi semakin dia melihatnya semakin dia marah sampai matanya semakin merah.

Vila yang mewah dan indah ini yang semula seharusnya menjadi miliknya, kini malah menjadi milik Roky!

Betapa kesalnya dia!

Ando juga kesal sampai meneteskan air matanya.

Kerumunan ini masuk ke ruang tamu.

Dekorasi ruang tamu lebih mewah, furnitur satu set lengkap dengan kayu mahoni. Kaligrafi dan lukisan di dinding semuanya asli membuat pengunjung yang melihatnya iri.

Bahkan teh yang dihidangkan Paman Ali menggunakan teh Gyukoru yang mahal.

Sekumpulan kerabat Keluarga Liu melihat sekeliling sampai mendesah terkagum-kagum.

Mungkin seumur hidup ini, mereka tidak akan bisa tinggal di vila semewah ini!

Mia tidak bisa tersenyum, hatinya iri sampai hampir gila!

Karena Fresco tidak bisa bertanya apa-apa, Mia langsung bertanya kepada Dewi dengan sengaja berkata: “Kak Dewi, Roky sebelumnya tidak bekerja dan tidak memiliki uang, bagaimana dia mendapatkan vila ini? Tidak mungkin dengan cara kotor, kan?”

Begitu dia selesai mengatakannya, Ando segera mengendus dingin membantu Mia dari samping.

“Andrew, Keluarga Liu melakukan hal yang benar, kamu jangan salah jalan. Ini tidak hanya mencelakai dirimu tapi juga merusak reputasi Keluarga Liu.”

Andrew orang yang jujur, dia merasa malu diperlakukan abangnya seperti ini hingga tidak berani berbicara.

Tapi Dewi mengerti arti dari pertanyaan ini, dia berkata dengan dingin: “Paman Ando, seumur hidup ini ayahku tidak pernah melakukan kejahatan, Roky juga tidak pernah, aku memahami situasi keluargaku.”

Ando marah, dirinya yang lebih tua dari Dewi diperingatkan oleh anak muda memintanya untuk tidak ikut campur.

Ketika dia hendak berbicara dengan wajah tenang, Roky berkata dengan santai: “Vila ini baru diberikan kepadaku.”

“Sembarangan!”ucap Mia tiba-tiba, “Kamu tidak memiliki hubungan apa pun dengan Keluarga Wang, bagaimana mungkin Paman William memberikan vila semahal ini kepadamu tanpa alasan! Kamu pasti menggunakan cara kotor!”

Roky malas berdebat dengan wanita, dia langsung mengeluarkan hp dan membuka speaker, menelepon Keluarga Wang.

Fresco berkata dengan canggung: “Aku baru menelepon, mungkin saat ini Paman William sedang rapat di kantor. Dia tidak akan menjawab panggilan siapa pun ketika sedang rapat.”

Begitu dia mengatakannya, terdengar suara “Beep”, panggilan ini tersambung.

Fresco tercengang.

Roky langsung berkata: “Kamu ayah Rudi? Aku Roky, sekarang aku berada di vila Taman indah Kapuk, Fresco keponakanmu juga ada, ada orang yang meragukan asal usul vila ini. Aku pikir ada salah paham di sini, tolong jelaskan sebentar.”

“Fresco juga ada?”Suara keheranan datang dari ujung telepon, lalu dia berteriak: “Fresco, apa yang kamu lakukan di sana?”

Suara khusyuk ini memang benar suara paman William.

Paman pertamanya bernama William, ayah Rudi, saat ini menjadi kepala Keluarga Wang dan ayah Fresco hanyalah orang kedua yang memegang komando.

Fresco yang dipanggil pamannya merasa kulit kepalanya mati rasa, hanya bisa berkata: “Aku datang melihat vila bersama Mia, tidak disangka pemilik vila ini adalah Roky.”

“Lihat vila apa? vila ini aku berikan kepada Tuan Roky!”William dengan tegas berkata: “Jangan katakan padaku, karena vila ini kamu berselisih dengan Tuan Roky?”

“Tidak, tidak.”Fresco segera menggelengkan kepala, dia yang tidak mengetahui informasi Roky, mana berani mendekatinya.

“Fresco, pulang sekarang! Sebelum kamu pulang minta maaf kepada Tuan Roky, sikapmu harus lebih tulus!”

“Iya, paman.”Fresco tidak berani melanggar perintah pamannya dan hanya bisa menyetujuinya.

Kerumunan di sekitar terdiam, dan kembali terkejut.

Tidak disangka vila ini baru saja diberikan William kepada Roky, sebenarnya karena apa?

Fresco tidak berani banyak bertanya, dia segera berbalik berkata dengan sopan kepada Roky: “Roky, maafkan aku……”

Sebelum dia selesai berbicara, teguran tegas William datang dari ujung telepon lagi: “Kenapa kamu memanggil nama Tuan Roky secara langsung, sedikit pun tidak tulus.”

Fresco tidak punya pilihan lain, selain menggertakkan gigi berkata: “Tuan Roky, aku tidak tahu paman William memberikan vila ini kepadamu, kalau ada kesalahan yang baru saja saya lakukan, tolong dimaafkan.”

Melihat Fresco meminta maaf kepada Roky di depan umum dengan sikapnya yang sopan. Mia merasa wajahnya panas dan kehilangan muka.

Dia tidak tahan dan berkata: “Paman William, Anda tidak mungkin tanpa alasan memberikan vila ini kepada Roky, kan? Sebenarnya karena apa?”

“Hmph, siapa kamu? Pantaskah kamu menanyakan ini kepadaku?”William berkata dengan tegas, “Agar Tuan Roky tidak diganggu lagi, aku katakan kepada semuanya. Karena aku hutang budi kepada Tuan Roky baru memberikan vila ini kepadanya sebagai hadiah terima kasih.”

Mia sedih dimarahi, wajahnya memerah dan hampir menangis sedih.

Dia berbalik, menatap Fresco dengan linangan air mata.

“Fresco, aku hanya ingin tahu kebenarannya, kenapa paman William memarahiku?”

Novel Terkait

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
3 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
3 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
3 tahun yang lalu