Aku bukan menantu sampah - Bab 217 Kembali ke Kota Gopo

Harry meletakkan cangkir teh ke atas meja, lalu berkata dengan perlahan: “Biarkan dia pergi, ketika aku mengungkit Yohan tadi, ekspresi Pemimpin Roky sedikit tidak senang, mungkin mereka berdua memiliki suatu konflik, kita juga tidak mungkin karena seorang Yohan, maka menyinggung Pemimpin Roky, bukan? Jika dia bersedia tinggal maka tinggal, tidak bersedia tinggal maka keluar dari aliansi bisnis, Pemimpin Roky baru saja menjabat, jadi tidak boleh membiarkan Yohan merusaknya.”

Hati Yudi sedikit khawatir, berkata: “Keluarga Yohan sangatlah berkuasa, dia juga orang yang sangat perhitungan, takutnya akan berdampak buruk bagi kita dimasa depan.”

“Untuk apa takut padanya.”

Sandy berkata: “Kita sekarang membantu Pemimpin Roky mengurus sesuatu, jika ada masalah maka meminta bantuan kepada Pemimpin, aku lihat dia seberapa berani mencari masalah dengan Pemimpin Roky.”

Semua orang berturut-turut menanggapi: “Ya, kita adalah orangnya Pemimpin Roky, apakah masih takut padanya?”

Harry mengangguk puas, lalu memerintah: “Singkirkan kursi semulanya Yohan, lalu mempersiapkan kursi baru untuk Pemimpin Roky, mencegah Pemimpin Roky kesal melihatnya.”

…………

Roky berjalan turun ke bawah, ketika hendak masuk ke dalam mobil.

Tiba-tiba sebuah sepeda motor “Harley” berwarna hitam, melaju kemari, membawa angin kencang, lalu berhenti di depan dengan kuat.

Pengemudi motor mengenakan jas kulit berwarna hitam, celana kulit tipis membalut kaki cantiknya dengan erat, memperlihatkan bentuk tubuh yang cantik, badan yang seksi sungguh membuat orang mimisan!

Roky mendongak, lalu menggelengkan kepala dan berkata: “Tidak bisakah mengendarai lebih lambat, juga tidak ada orang yang mengejarmu dibelakang!”

Pengemudi melepas helm, memperlihatkan wajah cantiknya Maggy, dia mengibaskan rambutnya, mata cantik melotot dan berkata: “Jika aku tidak mengendarai lebih cepat, apakah sempat mencarimu?”

Roky tertawa, lalu bertanya: “Ada apa mencariku?”

Maggy bertanya balik: “Apakah kamu mau kembali ke Kota Gopo?”

“Ya.”

Mulut Maggy sedikit terbuka, ingin berbicara tetapi berhenti lagi, tatapan matanya sedikit mengeluh: “Kamu begitu terburu-buru kembali, kakek masih ingin membiarkanmu menetap beberapa hari, agar bisa mendiskusikan keterampilan medis denganmu.”

“Sebenarnya Kakek yang ingin membiarkanku menetap, atau kamu yang ingin membiarkanku bermain beberapa hari?” Roky bertanya dengan lucu.

Maggy tersipu malu, segera berkata: “Untuk apa aku membiarkanmu menetap, setiap hari makan dan minum gratis di keluarga Shou, aku malah merasa risih.”

Yoga mengamati ekspresinya, dengan segera mencari alasan untuk pergi, meninggalkan mereka berdua berdiri dipinggir jalan.

“Bukankah itu cocok, hari ini aku kembali ke Kota Gopo.”

Roky berkata: “Aku telah menyelesaikan pekerjaanku, juga telah menatap beberapa hari di Kota Babel, sudah waktunya untuk kembali.”

Tatapan mata Maggy terlintas sedikit tidak rela, bertanya: “Kak Roky, kapan kamu akan datang lagi?”

Roky merenung sejenak: “Ini belum pasti, namun seharusnya segera.”

Pabrik farmasinya ada disini, nantinya juga harus terus melakukan perjalanan diantara kedua kota ini.

Mendengarnya mengatakan dia akan datang lagi, ekspresi gugup Maggy langsung menjadi lega, lalu berkata dengan menyampingkan kepala: “Aku mengantarmu ke bandara saja, dijamin akan lebih cepat daripada Yoga.”

Roky menggelengkan kepala, berkata: “Biarkan aku yang mengendarai saja.”

“Mengapa?”

“Kakekmu menyuruhku mengajarimu, harus berkendara dengan aman, jangan mengendarai terlalu cepat!” Roky sedikit tersenyum: “Oleh karena itu, untuk mencapai makna pelajaran, kali ini gantian aku yang mengendarai.”

………..

10 menit kemudian.

Roky mengendarai sepeda motor “Harley”, melaju dengan cepat di jalan raya.

Suara hembusan angin melintas disamping telinga.

Dan pejalan kaki di sisi jalan, juga hanya melihat bayangan sepeda motor hitam yang melintas, dalam sekejap hilang dari pandangan.

“Ah!!”

Maggy memeluk pinggangnya dengan erat, sambil berteriak di sepanjang jalan.

“Roky…….lebih lambat lah………..aku sudah hampir jatuh…..Ahhh……….”

Kecepatan laju motor ini, setidaknya 2 kali lebih cepat darinya!

Dia merasa dirinya seperti sedang terbang!

Sungguh mengerikan!

Ini bukan sedang mengendarai sepeda motor, tetapi sedang mengendarai roket!

Roky tersenyum diam-diam dalam hati, sambil melaju cepat sambil bertanya seperti tidak terjadi apa-apa: “Apakah sudah tahu bagaimana menjelaskan kepada kakekmu setelah kembali?”

“Tahu, tahu…..” Maggy menutup matanya dengan erat, bahkan tidak berani melihat, segera mengangguk: “Aku akan mengatakan kepada Kakek, tidak akan mengendarai dengan cepat lagi.”

“Ini baru patuh!”

Roky langsung rem, berhenti didepan bandara dengan stabil.

Maggy terengah-engah, melompat turun dari motor, lalu berjongkok di sisi jalan dan mulai muntah.

Kecepatan yang mengerikan ini, membuat isi perutnya terguncang!

Roky berjalan mendekat, menepuk punggungnya, tangan sangat cepat, menunjuk ke tiga titik akupuntur.

Maggy baru merasa lega, lalu bangkit dengan tak berdaya.

Roky mengangguk dengan puas, berkata: “Sudah tahu rasa mabuk darat, bukan. Lain kali jangan melakukannya kepada Kakekmu lagi!”

“Roky, kamu sengaja mengerjaiku, bukan?” Mata Maggy melotot.

“Tidak.”

Roky berkata dengan serius, lalu mengangkat bahu: “Kamu lihatlah bukankah aku baik-baik saja? Seorang gadis maka seharusnya memiliki gaya seorang gadis, balapan apa.”

Melihat nada bicaranya yang seperti orang tua, Maggy tidak bisa menahan untuk mengangkat kepala: “Roky, kamu setidaknya hanya 5 atau 6 tahun lebih tua dariku, jangan mengira bisa memberiku pelajaran! Intinya, aku masih akan pergi Ke kota Gopo untuk mencarimu, nantinya baru melihat keterampilan berkendaraku lagi.”

“Tidak peduli denganmu lagi, aku pergi dulu.”

Roky melihat waktu sebentar, sudah segera boarding, jadi berjalan masuk ke bandara.

Di belakang, tatapan mata Maggy terlintas sedikit kerumitan, berlari ke depan, lalu berteriak: “Roky!”

Begitu Roky berbalik, tiba-tiba sesosok bayangan masuk ke dalam pelukannya, lalu dia memeluknya tanpa sadar.

Aroma seorang gadis, memasuki dasar hidungnya, menyebabkan dalam tubuhnya merasa panas.

Tepat pada saat ini, dia tiba-tiba merasakan sebuah kesakitan di pinggangnya, langsung menarik nafas dingin.

“Huh! Siapa suruh kamu meremehkanku!”

Maggy mencubit pinggang dengan kuat, seolah-olah mendapat keuntungan dan melompat dengan bangga.

Roky menggelengkan kepala sambil tersenyum pahit.

Gadis ini sungguh sulit ditangani!

Maggy berlari beberapa langkah, lalu menoleh lagi, memandanginya dengan mata bersinar.

Dia berteriak padanya: “Kak Roky, ingatlah datang mencariku ketika datang ke Kota Babel lagi.”

Roky tertegun, didalam matanya terlihat sebuah ketidakrelaan yang dalam.

Kakeknya tidak pandai medis, jangan-jangan gadis ini, juga memikirkan keterampilan medis dirinya?

Dia mengangguk dan berkata: “Ya.”

Pesawat lepas landas, meluncur ke langit.

Maggy duduk di atas sepeda motor, memandang pesawat putih yang melintas di langit, mengerutkan bibir, lalu berkata dengan kesal.

“Lain kali saat bertemu, pasti akan membuatmu terkesan!”

…………

Satu jam kemudian.

Roky berdiri di bandara Kota Gopo, satu tangan menarik koper, satu tangan memegang ponsel, sedang menelefon Dewi.

“……. Istriku, kamu di luar jalur keluar ke-7? Aku segera datang.”

Terpikirkan segera bertemu dengan Dewi, hati Roky tidak bisa menahan kegembiraan.

Sehari tidak berjumpa, seperti 3 tahun tidak berjumpa.

Sekarang, dia akhirnya mengerti kalimat ini!

Juga tidak tahu apakah istrinya merindukan dirinya atau tidak.

Roky melangkah besar keluar dari pintu gerbang, begitu mengangkat kepala, sebuah mobil Porsche 911 berwarna hitam berhenti didepannya dengan perlahan.

Jendela mobil diturunkan, wanita di dalam menoleh kemari, melepas kacamata hitamnya, lalu memperlihatkan sebuah wajah dingin dan cantik yang menawan.

“Kamu……..”

Roky tertegun, menatapi wanita ini sebentar, tidak bereaksi selama beberapa saat.

Itu ternyata adalah Melani!

Di sampingnya masih ada Yulia.

Bibir merah Melani sedikit melengkung, tesenyum tipis: “Kak Roky, apakah tidak bahagia melihatku?”

Novel Terkait

My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
4 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
4 tahun yang lalu