Aku bukan menantu sampah - Bab 328 Menerima Akibatnya

Selesai berbicara, dia langsung melambaikan tangannya ke arah belakangnya.

Sekitar tujuh pengawal segera masuk ke dalam kerumunan, dengan tatapan garang mengelilingi Roky.

Pengawal ini dibawa oleh para anak orang kaya ini, pengemudi dan pengawalnya bertubuh tinggi dan besar.

Sekelompok anak orang ini juga berkumpul dan menatap Roky dengan kesal.

Bajingan ini beraninya melawan mereka!

Kemungkinan dia sudah bosan hidup!

“Rifki, jangan main-main.” Talita dikelilingi oleh kerumunan itu, dan dia sangat ketakutan.

Kota Wasa berada di bawa kaki orang-orang kaya, ada terlalu banyak orang yang berkuasa.

Di Kota Wasa, kerumunan orang ini adalah anak-anak dari keluarga yang berkuasa, keluarga mereka berada di atas keluarga Meng dalam hal kekayaan dan kekuasaan, keluarga Meng sama sekali tidak mampu melawan mereka.

Dan semua pengawal mereka adalah Master yang disewa dengan harga tinggi, dalam hal seni bela diri, mereka tidak sebanding dengan Master seni bela diri Kota Gopo, walaupun Roky dapat menguasai seni bela diri, tapi saat berada di Kota Wasa yang di mana ada begitu banyak orang yang kuat, Roky bukanlah apa-apa.

“Apakah kamu benar-benar ingin main tangan?” Roky mengerutkan kening.

Rifki berkata dengan wajah kesal: “Aku mengundangmu makan, tetapi kamu menolaknya, aku sudah baik kepadamu, kamu harus menanggung akibatnya karena sudah menolak jamuan makan ini!”

Setelah selesai berbicara, dia melambaikan tangannya dengan tegas: “Beri pelajaran kepada orang kampung ini! Beri tahu dia bahwa Kota Wasa bukanlah tempat seperti kampung dia, yang bisa bertindak seenaknya!”

Roky mengenakan pakaian biasa, pakaian beberapa pengawal ini lebih mahal darinya, secara alami, orang-orang ini tidak takut kepadannya, dan segera menggertaknya dan meninju.

“Talita, minggir.”

Roky mendorong Talita ke belakangnya, dan tiba-tiba dua tinju dikeluarkan, secepat kilat.

“Panggg panggg”

Kedua pengawal itu tidak mengerti apa yang sedang terjadi, dan langsung merasakan rongga matanya nyeri, terjatuh di tempat dan menjerit kesakitan.

Roky dengan tenang, meloncat dan menendang.

Dalam sekejap, semua pengawal terjatuh, dan menjerit kesakitan.

“Orang kampung ini, bagaimana bisa...” Mata Rifki membelalak tak percaya, dan keringat dingin keluar dari dahinya.

Saat dia terdiam, Roky tiba-tiba melintas di hadapannya dan melambaikan tangannya.

Rifki tidak keburu untuk mengelak, dia segera terbang dan jatuh.

Ekspresi Roky sangat tenang, dengan perlahan menyeka kedua telapak tangannya, dengan mengerutkan kening berkata: “Bagaimana dengan orang kampung.”

Wajah samping Rifki dipukuli dan bengkak, dan sudut mulutnya berlumuran darah, dia sangat marah!

Keluarga Han-nya ada di Kota Wasa, namun, dia adalah keluarga kelas tiga, wajahnya ditampar oleh orang kampung ini.

Dia melompat berdiri sambil mengertakkan gigi dan berteriak: “Semuanya naiki mobil, dan tabrak bajingan ini!”

Sekelompok pria dan wanita muda terkejut dan berlari untuk naik ke mobil mewah yang diparkir di bahu jalan.

Ditindas oleh orang kampung, jika berita ini tersebar, bagaimana reputasi mereka di kota Wasa?

Naiki mobil dan tabrak dia!

Meskipun tidak mati, setidaknya dia akan terluka parah!

Tidak masalah mengeluarkan uang miliaran rupiah, bagaimanapun, keluarga mereka banyak uang!

Raut wajah Rifki sangat garang, dan dia berlari untuk menaiki mobil Hummer-nya!

Dia harus menggiling Roky menjadi daging!

Tidak peduli dengan nyawa, keluarga Han-nya mampu membayar!

Saat Rifki berlari ke mobilnya dan hendak membuka pintu, dia tiba-tiba merasakan angin sejuk di belakangnya.

Lalu ada suara samar di belakang kepalanya.

“Berpikir terlalu berlebihan.”

“Apa!” Punggung Rifki terasa dingin karena ketakutan, sebelum dia berbalik badan, kerahnya ditarik.

Roky memegang kerah Rifki dengan satu tangan, dan mengepalkan tinjunya dengan tangan satunya, dan meninju pintu mobil.

“Duarrr”

Terdengar suara keras!

Mobil Hummer, yang terkenal dengan ketahanannya, pintunya dibuat cekung dengan tinjunya, dan kacanya pecah.

Rifki melihat ke mobil dengan kaget, dan dahinya berkeringat.

Roky menoleh dan mengepalkan tangannya tanpa ekspresi apa pun.

“Pangg!”

Rifki mendapat pukulan keras di perutnya dan langsung dilempar ke dalam mobilnya, dia menjerit kesakitan, semua makanan di dalam perutnya dimuntahkan keluar

Roky merilekskan tinjuannya, Rifki seperti anjing mati, langsung lumpuh di bawah.

Di pintu mobil, dia bahkan memunculkan cekungan tubuh manusia.

Sekelompok anak orang kaya ini tercengang dan kaki mereka gemetar.

Tidak ada yang berani menyebut kata “Tabrak dia sampai mati”.

Wajah Roky sangat murung, tapi dia masih punya perasaan, hanya membuat Rifki mendapat luka kulit, jika bukan karena Talita, Rifki pasti sudah mati.

Ketika sekelompok orang ini ketakutan, iring-iringan mobil tiba-tiba datang.

Sekitar lima puluh sepeda motor, mengelilingi sebuah mobil Rolls Royce berwarna hitam.

Kerumunan orang ini mulai panik.

“Aku pergi, Denis datang kemari!”

“Kak Denis? Bagaimana dia bisa datang kemari?”

“Berakhir sudah, ini wilayah Denis, kita membuat masalah di sini, dia pasti tahu!”

Sekelompok anak orang kaya ini sangat panic, bahkan Talita pun pucat dan berkeringat.

Denis adalah pasukan bawah tanah di Kota Wasa, wilayahnya ada di area bandara, dia biasanya bertindak ganas dan terkenal di antara pasukan bawah tanah di Kota Wasa.

Di bawah kepanikannya, dia meraih tangan Roky dan merasa sangat cemas.

Berakhir sudah!

Bahkan jika ayah dari anak-anak orang kaya ini datang, kemungkinan mereka akan bersikap hormat di depan Denis, jika salah satu dari mereka bermasalah dengan Denis, keluarganya bisa hancur.

Bahkan Rifki sangat ketakutan dan berusaha untuk berdiri dengan wajah penuh hormat.

Roky mengerutkan kening dan melihat iring-iringan mobil dengan murung.

Tidak menyangka bahwa ketika dirinya datang ke Kota Wasa untuk pertama kalinya, dirinya tidak bisa melakukan apapun dengan mudah.

Mobil Rolls Royce yang di perpanjang ini berhenti dikelilingi oleh sepeda motor, sopir mobil membuka pintu dan dengan hormat membantu seorang pria paruh baya keluar dari dalam mobil.

Rifki segera mengangguk dan membungkuk untuk menyambutnya: “Kak Denis, kamu datang ke sini karena masalah barusan bukan, biar aku jelaskan...”

Sebelum dia selesai berbicara, dia ditendang oleh pengawal di samping Denis dan berkata: “Pergi, jangan ganggu kak Denis menjemput orang!”

“Menjemput orang?” Rifki duduk di bawah, wajahnya kaget.

Denis sama sekali tidak menatap matanya, dia mengerutkan kening dan melirik ke kerumunan, lalu berkata: “Siapa di sini yang bernama Roky?”

“Mencari kak Roky?”

Wajah Talita yang ketakutan segera berubah.

Mengapa Roky bisa mempunyai masalah dengan Denis?

Rifki, dengan ekspresi tersenyum bangga, langsung menunjuk ke Roky: “Itu dia! Kak Denis, dial ah yang barusan membuat masalah di wilayahmu!”

“Tuan Roky, aku datang terlambat.” Mata Denis berbinar, dia melangkah maju dan membungkuk dengan hormat kepada Roky.

Lebih dari 50 pengemudi di belakangnya juga bergegas maju, membungkuk ke Roky dan menyapa secara bersamaan.

“Selamat datang Tuan Roky, silakan masuk ke dalam mobil!”

Teriangan itu seragam dan langsung menggema di langit!

Lokomotif hitam, berhenti berurutan!

Sekelompok pengemudi juga berdiri tegak, pemandangan ini sangat mengejutkan!

Kerumunan itu tercengang, seringai di wajah Rifki menghilang, dan matanya menunjukan ekspresi tidak percaya.

Bagaimana mungkin?

Denis yang terkenal begitu hormat di depan Roky?

Roky mengerutkan kening dan berkata: “Aku tidak mengenal kalian.”

Novel Terkait

Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu