Aku bukan menantu sampah - Bab 434 Perusahaan Kerja Sama Dibuka

Asosiasi Medis Saint Martin meninggalkan Kota Wasa di hari kedua. Sebelum dia pergi, wakil ketua Gianni masih berusaha keras mengundang Roky untuk mengajar.

Nina si perempuan cantik berambut pirang tetap melihat Roky dengan tidak rela, dia dengan penuh perasaan berkata: "Pengurus Roky, kamu jangan lupa makan malam romantis kita."

Sederetan kedokteran barat membawa obat herbal tiongkok dari Pengobatan Tradisional Negara naik ke dalam pesawat dengan bahagia.

Tidak sedikit Dokter mengatakan masih ingin datang ke Kota Wasa membahas pengobatan tradisional Tiongkok dengan Pengurus Roky.

Ada sebagian kedokteran barat sudah memutuskan tidak lama lagi mereka akan bawa pasien keluarga mereka datang ke Pengobatan Tradisional Negara.

York juga sangat bahagia, dia memutuskan membawa Anaknya untuk datang diobati.

Semua media menaati kesepakatan dengan Roky tidak membeberkan identitas aslinya, bahkan video yang masuk ke dalam berita juga dikaburkan.

Media di luar negeri juga menjadi heboh, semua berebutan menghubungi Pengobatan Tradisional Negara untuk mewawancarai "Pengurus Roky" yang misterius ini, tapi malah ditolak oleh Syarfi Lu sementara agar tidak membuat Roky terlalu terkenal.

Berita media dalam negeri memutarkan video pidato Roky terus-menerus, Jenni juga sudah melihat.

Bayangan orang yang pidato meskipun diburamkan, tetapi Dewi semakin merasa familier ketika melihatnya, dia berkata: "Ibu, sepertinya Roky juga pernah pergi ke Pengobatan Tradisional Negara, jangan-jangan itu dia?"

Roky adalah suaminya, jadi dia pasti sangat mengenalnya. Jadi Dewi hanya melihat bayangan sudah langsung merasa jika itu adalah Roky.

Jenni melirik TV dan berkata dengan tidak senang: "Manusia tidak berguna itu bagaimana mungkin pidato kepada orang luar! Orang yang berada di atas panggung adalah Pengurus Pengobatan Tradisional Negara, itu pasti adalah Dokter yang terjenal, si Roky bahkan tidak memiliki hak untuk masuk ke Pengobatan Tradisional Negara."

Dewi malahan meragukan dan berkata: "Tapi sekarang Roky sudah mendapatkan sebuah pekerjaan paruh waktu, yaitu sebagai perwakilan medis sementara Grup Babel, dia juga sering pergi ke Pengobatan Tradisional Negara."

"Tidak mungkin adalah dia."

Jenni sedang sibuk membereskan koper, dia dengan menghina berkata: "Jika dia memang berkemampuan, kita sejak awal sudah kaya."

Ruang tamu dipenuhi dengan koper yang besar dan kecil, tim pindah rumah juga sudah tiba di depan pintu.

Jenni terbiasa tinggal di vila besar Kota Wasa, ketika kembali ke ruko kecil Kota Gopo, langsung merasa perbedaan yang sangat besar!

Rumah rusak seperti ini apa pantas dia huni?

Jenni sangat ingin tinggal di vila, setiap hari mengulah di rumah, Dewi sudah tidak tahan dengan keributan Jenni, jadi dia terpaksa menyetujui untuk pindah ke vila Kota Gopo.

Dewi berkata: "Ibu, masalah pindah ke vila tetap harus dibicarakan kepada Roky."

"Kamu jangan beritahu dia."

Jenni langsung menjadi waspada, kemudian dengan senyuman palsu berkata: "Dia masih ada urusan di Kota Wasa, kita duluan pindah ke vila untuk bersih-bersih, setelah dia pulang, kita berikan dia kejutan."

Dia takut Roky tidak menyetujui, jadi dia berencana nanti baru beritahu dia.

Dewi juga tidak ingin membuat Roky tidak fokus, dia dengan tidak berdaya berkata: "Kalau begitu kuberitahu Paman Ali."

"Oh ya, kamu beritahu Paman Ali tidak boleh melapor masalah pindah rumah kepada Roky."

Jenni berkata dengan tegas: "Si tua yang menjaga pintu bukan orang baik, suatu hari nanti aku akan cari kesempatan untuk pecat dia."

.....

Kota Wasa.

Kelompok pertama "salep intermiten" belum dijual sudah dipesan habis, kelompok kedua Pabrik Farmasi Babel masih diproduksi.

"Salep intermiten" sudah terkenal, perusahaan kerja sama antar Grup Babel dan Perusahaan Farmasi Jiang juga melakukan dengan intensif.

Hendrik menjadikan sebuah perusahaan Grup Jiang yang berada di lokasi ramai sebagai tempat untuk perusahaan kerja sama. Kesepakatan keuntungan dua pihak adalah dua banding delapan, Keluarga Jiang 20%, Grup Babel sebanyak 80%.

Terhadap posisi Direktur dari perusahaan kerja sama, Hendrik kali ini mendapat kesempatan, dia tahu kemampuan Roky, jadi dia ingin menyuruh Roky yang menduduki.

Tapi Roky tidak berencana menjadi Direktur, karena perusahaan kerja sama ini hanya bertanggung jawab sebagai penengah untuk menjual obat ini saja, kartu utama dia tetap saja Grup Babel.

Dia memberikan kesempatan posisi Direktur kepada Keluarga Jiang.

Hendrik juga sangat pintar, dia tahu Adiknya dekat dengan Roky, jadi dia menyuruh Suri Jiang yang menjadi Direktur.

Karena kebijakan perusahaan tetap saja bergantung pada Roky.

Perusahaan ini berada di daerah paling ramai Kota Wasa, gedung ini sudah ada, juga sudah direnovasi, jadi hanya perlu memindahkan benda di perusahaan keluar dan dibersihkan saja.

Pagi keesokan hari, Suri Jiang menelepon menyuruh Roky melihat gedung baru.

Ketika Roky mau keluar dari vila, malah dipanggil oleh Talita.

Dia berhenti dan bertanya: "Talita, apa kamu tidak pergi ke Pengobatan Tradisional Negara?"

Talita dengan malu berkata: "Kak Roky, apa ke depannya kamu adalah wakil direktur dari perusahaan kerja sama? Berarti kamu juga lebih fokus di sana, 'kan?"

Roky menganggukkan kepala berkata: "Sekarang masih mau rekrut satu karyawan."

"Karyawan bagian apa?"

"Mungkin bagian pemeriksaan kualitas obat."

Mata Talita bersinar dan menganggukkan kepala dengan ringan, lalu berkata: "Kak Roky, aku antar kamu keluar."

Tidak lama kemudian, Roky naik motor tiba di bawah gedung perusahaan.

Di bawah terik matahari, sebuah gedung besar 46 tingkat terlihat sangat bergairah, di depan pintu digantung sebuah papan yang bertulis "Perusahaan Kerja Sama Jiang dan Babel"

Dua penjaga keamanan berdiri di depan pintu menjadi dua barisan, ketika melihat wakil direktur tiba, semua langsung menyambut dengan membungkukkan badan.

Roky memberhentikan motor mereka dulu, kemudian berjalan masuk ke dalam gedung perusahaan dengan langkah besar.

Nona di resepsionis langsung menyambut ketika melihat Wakil Direktur tiba.

Keluarga Jiang duluan menyapa, jadi tidak sedikit karyawan melihat Roky dan langsung melihat Roky dan menyapanya.

Roky masuk ke dalam lift setelah disambut dengan meriah, resepsionis dengan baik hati menekan tingkat lantai, kemudian sekelompok orang berdiri di luar lift membungkuk mengantar dia naik.

Kantor petinggi berada di tingkat 40, Roky keluar dari lift melihat kantor dia sudah mau selesai direnovasi, belasan petugas kebersihan sedang membersihkan.

Dia berjalan mengikuti lorong melihat satu persatu kantor, perabot semua kantor sangat berkelas, dilihat begitu saja seperti sebuah kantor yang snagat besar.

Dapat dilihat jika Hendrik sangat mementingkan kerja sama kedua pihak dan sangat berusaha.

Roky berjalan ke sebuah kantor yang depan pintunya dipajang "Kantor Wakil Direktur", dia mendorong ke dalam, sebuah kantor yang sangat luas dan cerah, dekorasinya sangat mewah.

Terhadap dekorasi kantor, Roky memang tidak begitu memedulikannya, karena setelah urusan di sini sudah selesai, dia akan kembali ke Kota Gopo, kemudian setiap bulan perjalanan bisnis di Kota Wasa.

Di samping adalah "Kantor Direktur", Roky barusan mau masuk langsung dengar suara yang ribut dari belakang.

Dia menolehkan kepala dan mengerutkan keningnya.

Yang dilihatnya adalah Junandus bersetelan kemeja Versace, minyak rambut sangat kilau, lalu dengan wajah bangga keluar dari lift. Di belakangnya diikuti sekelompok orang yang banyak, ada seorang sekretaris wanita yang memiliki postur tubuh indah sedang bantu dia ambil tas.

Sekretaris wanita berjalan ke depan Roky, lalu dengan tegas berkata: "Kenapa kamu berdiam di sini? Menyingkir dan beri jalan untuk Direktur Junandus kita."

"Direktur Junandus?" Roky mengerutkan keningnya, dia melirik Junandus dan berkata dengan cuek: "Di mana Suri Jiang?"

"Direktur kita adalah Direktur Junandus, cepat menyingkir."

Sekretaris wanita dengan gaya sok hebat dan memarahi dengan tidak sungkan.

Ekspresi Roky menjadi buruk, dia berkata: "Apakah Direktur Perusahaan Jiang dan Babel adalah Suri Jiang? Kenapa bisa menjadi Junandus?"

Sekretaris wanita seketika mengerutkan alisnya dan memarahi: "Kamu dari departemen mana? Beraninya panggil nama Direktur Junandus! Segera minta maaf, jika tidak akan dipecat."

Roky sama sekali tidak memedulikan dia, dia memelototi Junandus berkata: "Junandus, apa yang terjadi?"

Junandus mengangkat dagunya berjalan kemari dengan langkah yang sombong, barusan berbicara langsung menunjukkan gayanya yang sombong.

"Wakil Direktur Roky, mulai hari ini aku Direktur perusahaan, ke depannya kamu lakukan perintahku."

Novel Terkait

Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
4 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
4 tahun yang lalu