Aku bukan menantu sampah - Bab 659 Jenny Menggigit Orang

Takutnya Jenny digunakan oleh Tuhan untuk menguji kesabarannya.

Dia menggelengkan kepalanya dan berkata, "Lupakan, aku akan turun dan menjelaskan kepada mama, atau mama akan membuatmu marah.”

Setelah berbicara, Roky dengan cepat berpakaian, membuka pintu dan masuk ke ruang tamu.

Di dalam ruang tamu.

Jenny sedang duduk dengan kaki bersilang, tampak kesal.

Begitu dia mendongak melihat Roky, segera berdiri dan berkata dengan tajam, "Kenapa kembali ke sini? Kembali juga tidak menelpon?"

Roky tiba-tiba merasa tidak nyaman saat melihat ekspresi arogannya, dan berkata dengan dingin. "Ini rumahku, aku ingin kembali kapan pun aku mau.”

“Hei, pergi ke luar negeri, merasa percaya diri lagi, kan?” Dewi melompat dan mengutuk, “Setelah pergi ke luar negeri begitu lama, tidak tahu apa yang lakukan, kamu masih memiliki harga diri? Ini villa milikku, kamu harus melapor kepadaku saat kembali ke vila.”

“Hehe, ini vilamu?” Roky mencibir.

"Aku ..." Dewi hendak melompat dan mengutuk, tiba-tiba teringat bahwa namanya hanya memiliki sebuah vila di Wasa, dan vila Lin Muyun di Gopo tidak memiliki namanya sama sekali, dan membeku di tempat.

Roky melihat mulutnya yang menganga dan terlalu malas memperdulikannya, mendongak dan melihat Paman Ali berdiri di taman menyiangi rumput liar, dan bertanya, "Paman Ali, di mana dua pot bungaku?"

Ketika dia pergi, Paman Ali diminta untuk menjaga dua pot bibit ajaib, hanya karena takut Dewi akan mengambil bunga dan membuangnya saat pergi.”

Paman Ali ragu-ragu sejenak, menatap Jenny dengan hati-hati, dan tersenyum pahit, “Direktur Roky, Nyonya Jenny berkata bahwa dia akan memindahkan bunga ke kamar tidurnya sendiri untuk dirawat, tapi aku tidak setuju, hasilnya di tengah malam, Nyonya Jenny diam-diam memindahkan bunga dari halaman dan menyembunyikannya.”

“Jenny ! ! ”

Roky tiba-tiba menjadi marah dari hatinya, berbalik dan memelototi Jenny!

“Dimana bungaku ! ! “

Melihat Roky marah, Jenny juga sangat marah.

Juga tidak tahu apa yang terjadi, sebelumnya menantu laki-laki ini dimarahi olehnya tidak membrontak, tetapi sekarang semakin sombong!

Jenny melompat dan berteriak, “Bukankah itu hanya dua bunga dalam pot? Apa hebatnya, aku lihat kamu terlalu menghargai kedua pot bunga itu, dan memindahkannya ke kamar tidur karena takut terkena hujan! Kamu sekarang, tidak tau diri.”

Roky mendengus dingin.

Kebajikan macam apa Jenny itu, bisakah dia masih belum tahu?

Jika tidak ada manfaatnya, dia tidak akan abisa melakukannya, apalagi mengurus dua pot bunga untuk dirinya.

Dia melangkah maju dan berkata dengan dingin, "Bungaku, serahkan bunganya.”

Jenny terpaksa mundur sedikit, dan sambil berpura-pura menyeka air matanya, berseru dengan marah, "Kalian lihat, orang ini sama sekali tidak berterima kasih, aku repot-repot membantunya merawat dua pot bunga, dan dia ternyata memarahiku!"

Dia awalnya berpura-pura mengasihani beberapa orang di ruang tamu, berharap mereka akan membantu dirinya memarahi Roky.

Tanpa diduga, ketika Jenny selesai memaki, tidak ada orang di ruang tamu yang mengatakan apapun.

Dewi dengan suara marah berkata, "Ma, kembalikan bunganya ke Roky, dua pot bunga ini sangat penting bagi Roky.”

Andrew juga menghela nafas dan duduk di sofa dengan berat, “Sekarang di rumah bukannya tidak ada uang, apa yang kamu lakukan dengan dua pot bunga ini? Hobi Roky menanam bunga, kamu masih ingin memarahinya.”

"Wow, kalian semua membantunya.”

Jenny sangat marah

Begitu Rino Xu masuk dari pintu, terkejut ketika melihat Roky berdiri di ruang tamu.

“Oh, Roky telah kembali?”

Jenny juga menoleh dan melihat Rino Xu masuk dari pintu, dan segera tampak menemukan penyelamat, "Rino, kamu bicarakan yang masuk akal! Aku baik hati membantu Roky merawat dua pot bunga, dan dia ternyata memarahiku.”

Rino Xu terdiam sebentar dan berkata, "Kak, bukankah kamu memintaku untuk menemukan beberapa penjual yang mengerti bunga, datang dan lihat apa jenis dari dua pot bunga ini, dan berencana untuk menjualnya dengan harga yang mahal?"

“Jenny !!!” Roky tiba-tiba menghela nafas, “Kamu ingin menjual bungaku?”

Jika bukan karena wanita tua ini menjadi mama istrinya, dia akan segera menghajar Jenny di tempat!

Wanita tua ini telah mengambil begitu banyak uang darinya, dan sekarang dia memukul dua pot benih ajaib.

Dengan ekspresi marah di wajahnya, melangkah ke depan dan mencengkeram kerah Jenny, dengan tegas: "Di mana bungaku?"

Ini benar-benar keterlaluan!

Dia lahir dan meninggal di negara asing, tetapi ketika kembali ada kebakaran di halaman belakang, mama mertua ini benar-benar sehari tidak membiarkan orang berhenti.

"Hebat kamu, berani melakukan sesuatu padaku.”

Jenny seperti anjing gila yang kesal, berjuang dengan panik, tetapi Roky meraih kerahnya dengan keras, dan bukannya melepaskan diri, dicekik kerahnya.

Jenny sangat marah sehingga menggigit pergelangan tangannya Roky yang tidak siap.

Ternyata menggigit orang?

Roky mengerutkan kening, melambaikan tangannya tanpa sadar, dan energi roh keluar dari tubuhnya secara otomatis.

Jenny menggigit dengan keras, membuat Roky sangat sulit untuk digigit!

Sampah ini baru saja kembali ke rumah, dan ternyata menarik kerah bajunya di depan banyak anggota keluarga!

Jika dia tidak sedikit menghargai sampah ini, takutnya Roky tidak tahu siapa pemilik rumah ini!

"Ma,mengapa kamu menggigit ..." Dewi berteriak kaget.

Dalam seruannya, Jenny tidak sugkan dan menggigit lengan Roky dengan mulut.

Pada saat ini, dia tiba-tiba merasakan giginya seolah-olah menyentuh pelat baja, dan tiba-tiba ada rasa sakit, baris gigi atas dan bawah tiba-tiba terpental seolah terkena arus listrik yang kuat.

“Ah ! ! “

Jenny menjerit, dan segera melepas Roky, memegangi pipinya dan duduk di tanah.

Rasa sakit di dua baris giginya menusuk, seperti menggigit pelat baja dengan listrik, dan rasa sakit itu membuat hidung dan air matanya mengalir.

“Ma, mengapa kamu menggigit Roky!” Tepat setelah Dewi selesai berbicara, baru melihat seringai Jenny danterkejut: “Ma, ada apa denganmu?”

Jenny menutup mulutnya yang sakit, duduk di tanah dan mulai menangis, menunjuk ke arah Roky dan mengutuk.

"Sampah ini ... Anak tidak berbakti ini ternyata memukuli saya! Kalian cepat mengusirnya dari rumah, aku tidak memiliki menantu laki-laki seperti itu.”

Dewi mengerutkan kening dan dengan dingin berkata, "Ma, aku baru saja berdiri di samping Roky, dia tidak memukulmu sama sekali, tapi kamu menggigitnya."

"Istriku, sampai kapan kamu membuat malu.”

Andew juga berdiri dengan amarah, "Kamu, kembali ke kamar tidur!"

Rino Xu melirik Roky dengan rasa bersalah, dia ingin membantu kakak untuk berbicara, tetapi dia meminjam uang Roky dan masih tidak punya uang, jadi tentu saja dirinya tidak terlalu membantu, bersenandung berkata, “Kakak, aku lihat Roky tidak menyentuhmu, kan? Apakah kamu mengetuk diri sendiri? "

Jenny duduk di tanah sebentar dengan putus asa, mulutnya sakit lagi, dan hatinya marah lagi.

Dialah yang rugi, tetapi orang-orang di ruangan membantu Roky.

Putrinya, suami, dan adik laki-lakinya semuanya membantu Roky berbicara, Jenny marah, memegangi mulutnya yang sakit, mengertakkan gigi dan berkata, "Orang tidak tau diri, bukankah hanya dua pot bunga yang rusak, aku sekarang akan mengambilnya untukmu.”

Setelah berbicara, Jenny masuk ke kamar tidur dengan marah.

Melihat Jenny berjalan ke kamar tidur, Roky akhirnya lega.

Untungnya benih ajaib tidak dijual oleh mama mertuanya lagi, jika tidak akan sulit baginya untuk menemukan seseorang yang mengetahui barang kali ini.

Dua menit kemudian, Jenny keluar dengan membawa dua pot bunga dengan wajah marah.