Aku bukan menantu sampah - Bab 641 Traktir Direktur Viska Makan

Vasri juga merasa terkejut, lalu mendecih pelan. “Bocah itu sedang berpura-pura! Apakah ia sungguh mengira dirinya sangat hebat karena bisa berkelahi? Itu adalah Keluarga Lin!”

Melihat Roky yang mengeluarkan kata-kata dengan berani, mata Barry pun melintas sebuah kelicikan.

Si Roky ini benar-benar tidak tahu diri!

Ia sungguh mengira ada yang membantu dirinya karena sudah menjalin hubungan dengan Keluarga Aung San?

Sepuluh Keluarga Aung San dijumlahkan juga tidak sebanding dengan satu Keluarga Lin!

Barry mendecih pelan dan sengaja berkata, “Pak Roky, Anda sungguh mengira traktir Keluarga Lin makan, tinggal mengundang saja sudah bisa? Dengan status Anda, maafkan aku langsung mengatakan ini. Anda sama sekali tidak berhak mentraktir Nona Viska, bahkan Pak Bagor yang mengawal di sebelah Nona Viska, kamu tidak dapat mentraktirnya!”

“Benarkah?” Roky berpura-pura kaget. “Apakah Keluarga Lin begitu sulit diundang? Bahkan pengawal saja tidak mau menerima ajakanku? Kalau begitu, akum au mencoba sekarang. Bagaimana kalau kamu berlutut dan bersujud kepadaku jika kamu kalah?”

Barry tidak dapat menghindari situasi ini karenanya, lalu mendengus. “Memangnya kamu berhak? Tapi kamu sendiri yang cari mati. Kalau begitu, kamu tanya ke Pak Bagor saja, apakah ia ingin memberi kesempatan ini kepadamu!”

Bocah ini sungguh berani!

Mungkin ia masih belum mengetahui status Keluarga Lin!

Hanya Bagor sendiri yang berdiri di samping Nona Viska memiliki status yang tinggi di luar sana, meskipun ia hanyalah seorang ketua tim pengawal di Keluarga Lin!

Viska sangat percaya kepada Bagor. Kata-katanya berarti mewakili perintah Viska!

Ini yang disebut di bawah seseorang dan berada di atas puluhan ribu orang.

Tidak sedikit tokoh besar yang tidak dapat mengajak anggota Keluarga Lin pun berusaha memikirkan cara untuk menyanjung Bagor, dengan harapan ia dapat mengatakan hal-hal baik tentang mereka di hadapan Viska, sehingga menjalin hubungan kerja sama.

Si Roky ini sungguh tidak tahu diri!

Barry membuat Gerakan ‘silahkan’, lalu memeluk lengannya, sambil menyeringai di samping, menunggu Roky yang dipermalukan.

Kerumunan juga mulai tertawa, wajah setiap orang menunjukkan ekspresi mengejek.

Vasri menjepit cerutu di sudut bibir, merasa senang atas kesengsaraan orang lain.

Takutnya bocah ini belum tiba disana, ia pun langsung ditendang terbang oleh pengawal wanita Nona Viska!

Aung Miko sangat terkejut dan langsung menarik Roky. “Kak Roky, Barry ini sengaja mendesakmu. Kamu jangan pergi melakukannya!”

Maupun ia bodoh, ia juga dapat menyadari bahwa Barry ingin membuat Roky dipermalukan.

Roky berpikir sesaat, lalu menoleh tertawa berkata, “Oh iya, bukankah kamu ingin makan bersama Viska? Aku akan memberi tahunya.”

“Kak, jangan pergi!” Aung Miko pun memasang wajah terkejut.

Darimana ia memperoleh keberanian itu?

Saat ini, Viska dan Bagor telah berjalan masuk ke dalam.

Bagor membuka jalan di bagian kiri dengan memasang wajah datar, tatapannya sangat tegas, cuek dan garang.

Viska berjalan di belakang dengan aura yang kuat.

Roky menyingkirkan Aung Miko, berlangkah besar menghampiri mereka.

Kerumunan orang itu pun menjadi tenang, semua pandangan pun mendarat pada dirinya.

“Siapakah kamu? Mundur sana!”

Kedua pengawal wanita itu memasang wajah serius, muncul dari belakang Viska, melindunginya dari bagian depan dan menunjukkan gaya menyerang.

Barry menyeringai, menunggu Roky langsung ditendang!

Roky berjalan ke depan dengan berani, membuka mulut berkata, “Vis… Oh bukan. Nona Viska, anak buahku ingin bekerja sama dengan Keluarga Lin, tapi ia sendiri tidak berani membuka mulut, jadi aku mewakilinya untuk mengajak Anda makan bersama. Apakah Anda ada waktu? Oh iya, aku juga kurang kenal Kota White River ini, bagaimana kalau di kios barbeku belakang hotel? Kemarin aku lihat ada banyak orang disana.”

Duarr!

Kerumunan orang itu seketika kembali ricuh.

Anak buahnya ingin mengajak wakil kepala keluarga dari empat keluarga besar makan bersama?

Dan traktir makan barbeku?

Bocah ini benar-benar sudah gila!

Memangnya ia kira siapa wakil kepala Keluarga Lin ini?

Barry juga sangat tercengang, lalu tidak tahan untuk menyeringai.

Sikap bocah ini begitu santai, ia sudah pasti mati!

Bisa-bisanya begitu tidak hormat terhadap Nona Viska!

Sombong!

Sangat berani!

Wajah Aung Miko pun memucat karena dibuat terkejut, lalu langsung maju dan terus meminta maaf kepada Viska.

“Sungguh maaf sekali, Nona Viska. Temanku Kak Roky ini tidak mengetahui status Anda! Jika ia ada menyinggung Anda, aku mewakilinya untuk meminta maaf kepada Anda!”

Cari mati ya!

Membuat Viska malu di hadapan begitu banyak orang!

Kalau ia marah besar dan memberi instruksi kepada orang jago yang berada di belakangnya untuk menghajar Roky hingga mati, merupakan hal yang sama dengan membunuh semut. Mati ya mati, sama sekali tidak menimbulkan kericuhan.

Setelah itu, Aung Miko berusaha menarik Roky berkata, “Kak, mohon jangan membuat onar lagi. Ayo pergi denganku.”

“Untuk apa kamu menarikku?”

Roky menyingkirkan Aung Miko dengan tidak puas dan berkata. “Kalau begitu, janji ya. Malam ini ketemu bersama di kios barbeku di belakang hotel! Aku juga kurang tahu bagaimana dengan rasa barbeku negara kalian. Kamu pesan makanan yang sesuai saja, jangan asal memesan kecoak panggang, ular panggang, kalajengking panggang dan lain-lainnya.”

Wajah Aung Miko pun terlihat sangat buruk, hampir saja mau menangis.

Dan masih mau barbeku pula!

Bahkan orang lain mau mengajak Viska makan, hampir membayar satu restoran bintang lima, baik?

Barry tertawa sinis ringan, lalu maju ke depan berkata, “Nona Viska, orang ini tidak sopan kepada Anda. Ia harus diberi hukuman berat!”

Baru saja selesai berkata, ia pun mendengar suara Viska yang mengomel.

“Kios barbeku? Makanan kotor seperti itu, kamu juga berani mengungkitnya di hadapanku?”

Barry merasa senang!

Sepertinya Viska marah besar!

Kerumunan orang ini juga merasa khawatir kepada Roky!

Bocah ini sungguh mencari mati!

“Hajar ia hingga mati!” Vasri melayangkan tinjuan dengan semangat, menunggu Roky dihajar keras.

Roky menggaruk kepalanya, memasang wajah sedih berkata, “Aku tidak begitu mengetahui makanan Myanmar. Sebenarnya ada makanan apa yang enak?”

“Hngg!” Viska mendengus pelan dengan arogan dan berkata. “Sudahlah, kamu jangan asal mengaturnya! Aku ada membawa tim juru masak datang. Kamu panggil semua anak buahmu datang saja malam ini untuk makan bersama!”

Ia melototi Roky sekilas dari belakang topeng dan mengomel pelan melalui suara yang hanya dapat didengar oleh mereka berdua.

“Kamu langsung datang kesini tanpa mengabariku. Kalau aku tidak mendapat informasi, aku sungguh tidak tahu bagaimana kamu ingin membuat onar.”

Sembari berkata, ia pun mengangkat dagu, menginjak sepatu hak yang setinggi dua puluh lima sentimeter, melewati samping Roky.

Bagor yang berada di depannya juga mengangguk kepala dan membungkuk hormat kepada Roky, lalu melindungi Viska berjalan menuju ke depan.

Roky berbalik badan dan melambaikan tangan kepada Aung Miko yang termenung berkata. “Semuanya sudah beres. Malam ini panggil semua anak-anak untuk mencicipi makanan khas Yuga dari tim juru masak Keluarga Lin.”

Bibi memang merepotkan, bisa-bisanya membawa tim juru masak datang ke Kota White River.

Entah berapa banyak orang yang datang dari Keluarga Lin. Hanya tim juru masaknya sudah ada sepuluh juru masak lebih yang terkenal di dalam dan luar negeri!

Melihat Aung Miko yang termenung, Roky menambah kata-kata lagi.

“Bukankah aku sudah mengatakannya? Mengajak Keluarga Lin tidak sesulit yang kamu bayangkan.”

Aung Miko mematung di tempat, memandang bengong Roky yang menaruh kedua tangan di belakang tangan pelan-pelan berjalan ke dalam kerumunan.

Ia tidak sedang bermimpi, bukan?

Wakil Kepala Keluarga Lin dari empat kelaurga besar Kota Wasa bisa-bisanya menerima ajakan makan bersama, apalagi mentraktirnya makan?

“Prakk.”

Aung Miko menampar dirinya sendiri.

Pipi terasa sangat nyeri.

Ia tidak sedang bermimpi!

Hal ini sungguh terjadi!

Ia merasa sangat bahagia, mengeluarkan ponsel dengan gemetar, lalu mengirim pesan singkat untuk anggota keluarganya.

“Ayah…. Kakak….. wakil kepala Keluarga Lin mentraktir aku pergi makan!”

Kerumunan orang itu menjadi sangat hening. Tidak sedikit orang yang membuka mulut dan bermenung.

Mereka tidak salah dengar, bukan?

Wajah Barry juga memucat, matanya pun membelalak besar.

Ia hampir saja menggila!

Bahkan keluarganya ingin bekerja sama dengan Keluarga Lin, hingga Eriko selaku Kepala Keluarga Bale yang membawa hadiah sendiri ke Kota Wasa pun tidak bisa bertemu dengan Bagor, sehingga diusir pulang.

Hari ini Roky hanya mengatakan beberapa dan bisa-bisanya Viska langsung menerima ajakannya!

Salah!

Viska yang mentraktirnya makan, beserta dengan teman-temannya!

Novel Terkait

Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
4 tahun yang lalu