Aku bukan menantu sampah - Bab 823 Masuk ke perut

“dan kamu!” Roky berseru tegas, memegang lengan Jenni dengan kuat dan berkata dingin: “ Dewi itu putrimu, kamu bahkan mau meracuninya! Gila!”

“Kamu, apa yang kamu katakan, aku tak tahu menahu.

“Jenni panik tak menentu seperti cakaran kucing.

Dia tak mengerti, persekongkolan dia dengan Aurel kenapa bisa diketahui Roky?

“masih tak mengaku? “ Roky tertawa dingin : “ ok, aku perlihatkan buktinya. ”

Setelah itu, ia langsung memerintahkan seorang pengawal untuk membuka CCTV.

Begitu dinyalakan, semua kejadian nampak jelas, bahkan suaranya sangat jernih.

Di layar tersebut, nampak Aurel membujuk Jenni, memberi obat aborsi pada Dewi agar Dewi bisa bersanding dengan suami kaya.

Melihat fenomena ini, wajah Dewi memucat seperti kertas, ia seperti kesambar petir.

Tak percaya dengan semua ini, ia menutup mulutnya, linangan air mata yang deras di wajahnya.

Dia tidak berani mempercayainya!

Ibu kandungnya sendiri, bersekongkol dengan Aurel, meracuni anak dalam kandungannya!

Dewi melihat Aurel menuangkan serbuk obat ke dalam gelas, tapi Jenni sama sekali tidak menghentikannya, dengan mata kepala sendiri melihat Aurel memberikan minuman itu, dan Jenni duduk tenang di sampingnya.

Bagai sebilah pisau yang sedang menyayat, hatinya pilu tak terkira.

Sungguh tak diduga, ibunya sendiri bekerjasama mencelakai dirinya.

Ia seperti orang bodoh yang tak tahu apa-apa, meminum racun dalam gelas tersebut, Dewi tak sanggup menahan kesedihannya.

“Ibu, kenapa kamu berbuat seperti ini“, Dewi histeris dan bertanya dengan sedih

Deg! Deg! Deg! (berdebar)

Jenni terpelongo kejut , tak sadarkan diri terduduk di lantai.

Bagaimana mungkin, darimana sampah ini mendapatkan rekaman ini?

Ekspresi wajah Roky sangat dingin dan tenang: “ kamu lupa, aku pernah mengatakan bahwa akan menambah pengawal untuk keamanan, dan sekalian aku tambahkan satu set CCTV.”

Sejak Mike menghancurkan villa dan ingin melarikan Dewi, ia menyadari kecerobohannya dan memperkuat keamanan.

Dan memasang satu set CCTV yang canggih di dalam dan di luar villa.

Setiap hari Jenni keluar dan bermain mahyong, tentu hal itu ia tidak tahu.

CCTV canggih ini bisa dipantau di mana saja melalui ponsel.

Hanya bisa dilihat oleh Roky.

Tanpa sengaja ia melihat rekaman dalam ponsel saat berbelanja di pasar, tampak Aurel menyelinap ke dalam villa dan membujuk Jenni untuk memberi obat aborsi pada istrinya.

Melihat tampilan di layar televisi, Aurel terkulai lemas terduduk di lantai, hampir mengompol karena takut, nafasnya terengah-engah menekan perasaan syok yang menyerang tiba-tiba.

Ia berusaha menghibur diri sendiri.

Tak masalah, Roky tidak mungkin membunuhnya, paling-paling dipukul.

Kenapa takut dipukul, lagian Dewi sudah minum obat itu, misi selesai.

Setelah dipukul ia akan mendapat imbalan kekayaan dan kedudukannya sebagai bagian dari keluarga Xu juga Kembali.

Pukulan ini, sepadan!

Membayangkan semua ini, Aurel bersemangat dan berdiri, menatap tajam pada Roky: “ benar aku yang menaruh racun itu, kenapa? Semua karena kamu, keluargaku jatuh miskin, menderita dan melarat! Kalau hebat bunuh saja aku,peraturan Wasa, siapa membunuh dia masuk penjara. ”

“Ohya? “ Roky tersenyum menyeringai dan berkata: “ kalua begitu kamu boleh mencoba.”

Setelah itu, ia memberi isyarat melalui jendela.

Terdengar suara dari luar jendela, tiba-tiba tampak beberapa ular hitam melata masuk ke dalam.

“aaahh, da ular.”

Aurel sangat ketakutan, bangkit dan ingin berlari.

Tapi baru saja selangkah, Roky menarik kerah bajunya dari belakang dan mendaratkan tamparan di wajahnya.

“Piaakk!”

Aurel menjerit kesakitan dan terhempas di lantai, dan beberapa ular kesempatan melata dengan gesit masuk melalui rokmya.

Tiba-tiba, sekujur tubuh Aurel menggelepar, jeritan histeris menggema seperti babi disiksa.

“aahh!!”

Lengkingan suara ini membuat Jenni merinding ketakutan, ia bertanya dengan gagap: “ ular itu menggigit dia? “

“tentu tidak。

“Roky memutarkan badan dan tersenyum, menjelaskan: “ terlalu mudah untuk mengigitnya, seharusnya masuk ke dalam tubuhnya.”

Aurel berteriak histeris, berguling-guling di lantai sambil memegang perutnya

Dan ular yang masuk melalui roknya tadi tidak keluar lagi.

Wajah Roky tampak dingin, ia yang memerintahkan Disa untuk melepaskan ular-ular ini.

Ular-ular itu tidak mengigit Aurel, tapi masuk ke tubuhnya melalui roknya.

Karena Aurel mau mencelakai janin dalam perut istrinya, maka ia akan menyiksanya pelan-pelan!

“aaakhh! Sakit sekali. Tolonggg.

“ Aurel meremas perutnya, menjerit kesakitan sampai ingus dan air mata mengalir tak henti, rasa panik dalam hatinya tak terlukiskan dengan kata-kata.

Ular-ular yang dingin dan licin itu keluar masuk dari perutnya, dibayangkan saja bulu kuduk terasa berdiri.

Roky berkata dingin: “ kalau sekarang kamu merangkak ke rumah sakit, sebelum bisa ular menyebar dalam perutmu, mungkin nyawamu masih tertolong.”

Aurel menahan sakitnya dan segera merangkak keluar

Baru saja berdiri, Aung Miko mendadak berdiri di depan pintu, satu tendangan menekuk lututkan Aurel , dan mendengus dingin.

“Bos menyuruh kamu untuk merangkak, bukan berjalan!”

Aurel menangis tak berdaya, merangkak dan ngesot menuju pintu keluar.

Saat ini, Roky berbalik dan menatap dingin pada Jenni.

Dari tadi Jenni dikejutkan oleh kejadian yang menimpa Aurel, suaranya bergetar: “ kamu... apa yang ingin kamu lakukan?”

Ia tidak pernah melihat ekspresi Roky yang menakutkan seperti ini!

Berbeda sekali dengan orang yang ia sebut “ Sampah” sebelumnya.

“suamiku! Cepat antar aku ke rumah sakit.

“Dewi menjatuhkan dirinya pada Roky, wajahnya digenangi airmata, berbicara tak jelas: “ aku sudah minum obat itu, bagaimana, kita akan kehilangan anak.”

Membayangkan janin dalam kandungannya akan mati keracunan, hatinya miris seperti pisau yang menyayat.

Kalau anaknya meninggal, ia tak mau hidup lagi!

Roky memelukk istrinya, menyeka air mata di wajahnya dengan lembut, dan berkata: “ jangan takut, anak kita baik-baik saja.”

“mana mungkin, aku sudah meminum semua obat itu.

“Dewi menggelengkan kepala dengan kuat.

Dia melihat Aurel menaruh obat ke dalam gelas, dan tanpa ragu ia telah sudah meneguknya sampai kandas.

“air dalam gelas itu, sudah aku tukar.

“Roky tahu.

“Apa?” Dewi mendongakkan kepala, dengan air mata bening masih menempel di wajah, melihat heran pada Roky.

Kali ini Aung Miko menimbrung: “ nyonya, aku telah menukarkan gelas itu saat mengantar buahan.”

Begitu menerima telepon Roky dari pasar, ia pura-pura mengantarkan buah ke ruang tamu, mengganti gelas dengan cepat.

Teknik pembinaan Aung Miko sudah bagus..

Teknik ia menggantikan gelas sangat ligat, dua wanita paruh baya itu sama sekali tak tahu.

“ Benarkah?”

Dewi tertegun sejenak, senyumpun menggantung di wajahnya, seketika ia menjatuhkan dirinya dalam pelukan Roky, menangis Bahagia.

“Tentu saja benar.

“Roky tersenyum dan mengangguk, melihat istrinya sedih hatinya juga menderita, sekaligus marah tak jelas!

Sulit dipercaya, Jenni begitu kejam, bahkan mau mencelakai putrinya sendiri.

Andai ia tidak melihat ponsel, mungkin janin dala kandungan istrinya tak tertolong lagi.

Novel Terkait

Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
4 tahun yang lalu