Aku bukan menantu sampah - Bab 828 Nyonya besar Jiang menggonggong

Roky tampak dingin dan berkata: “apakah ini setara, apakah aku bisa tetap di sini tanpa melepaskan posisi manager umum? “

Sebuah kalimat “ menebalkan muka “ , ini permainan kata, wajah nyonya besar Jiang memerah, kelihatan sangat marah.

Junandus memaki: “ Roky, nyalimu sungguh besar, berani meminta nyonya besar menggonggong, sama dengan tidak merespek orang tua.

“Orang yang menghormati akan selalu dihormati.

“Roky berkata dengan dingin, matanya menatap tajam: “ kalau kalian tidak bisa menjalankan konsekuensi dari kesepakatan juga tidak masalah, silahkan tinggalkan perusahaan, tandatangan surat perjanjian, kelak tidak akan pernah kembali ke perusahaan!”

Perusahaan tidak membutuhkan sampah seperti ini!

Kalau bukan memandang wajah Suri Jiang, sekarang juga ia akan mengusir 2 orang ini.

“Kenapa, kamu berani pecat aku? “ Nyonya besar Jiang berkata penuh amarah.

Roky sedikit menggoyankan bahunya dan menatap Suri Jiang.

Suri Jiang memijat pelipisnya, sedari awal ia sudah beritahu keluarganya, jangan izinkan Junandus kembali, sayangnya nyonya besar Jiang memanjakan dia, dan sekarang membuat masalah.

Dia berdiri dan berkata tanpa daya: “ Nyonya besar Jiang, dan paman, kalian pulanglah.

Mendengar kata-kata itu, semua orang terhenyak, bahkan nyonya besar Jiang juga terdiam cukup lama, sesaat kemudian ia berteriak dengan suara gemetar.

“kamu… kamu minta aku tinggalkan perusahaan? Kamu juga membantu Roky? “

“bukan membantu Roky tapi semua urusan perusaahan dia yang memegang kendali.

“Suri Jiang tertawa pahit, “ sebaiknya kalian pulang, pergi ke perusahaan keluarga Jiang lainnya.

“Kamu… kamu…”

Wajah nyonya besar Jiang memucat, amarahnya mendidih ke ubun-ubun ,jarinya menunjuk kea rah Suri Jiang, diam membisu seribu bahasa menahan amarah!

Ini pertama kalianya dirinya dipecat dalam perusahaan keluarganya sendiri!

Benar-benar memalukan!

“Segera pecat Roky, kalau tidak, kamu tak perlu pulang ke keluarga Jiang.

“Nyonya besar Jiang mengandalkan statusnya sebagai senior dalam keluarga untuk memberi ultimatum kepada Suri Jiang.

“Maaf, nyonya besar, perusahaan tidak bisa berjalan tanpa dia, lebih-lebih keluarga Jiang.

“Suri Jiang tidak menjadi luluh: “ paman, bawa nyonya besar Jiang keluar dari ruangan rapat.

Semua orang dalam ruangan tersebut tercengang, bahkan pengawal juga tak berani bertindak.

Sungguh ajaib!

Demi Roky, Suri Jiang berani memecat nyonya besar Jiang sebagai asisten perusahaan di hadapan banyak orang!

Sebenarnya apa pengaruh Roky di perusahaan ini?

“Baik! Baik! Baik! “ Nyonya besar Jiang berulang kali menyebut kata “baik “, dengan tenang memerintahkan Junandus: “ hubungi tuan besar Jiang, minta dia mengusir Suri Jiang dan Roky dari perusahaan!”

Junandua mengangguk dan langsung mengambil telepon genggamnya.

Keheningan memenuhi seisi ruang rapat, tak ada yang mengira masalah akan menjadi heboh seperti ini, sampai harus meminta tuan besar Jiang.

Ekspresi Suri Jiang datar saja, lagian kalau tuan besar memberi perintah, paling-paling dia yang pergi dari perusahaan, dan mempublikasikan identias diri Roky yang sebenarnya, perusahaan Hedic ini adalah milik keluarga Lin bukan keluarga Jiang!

“Titt” (bunyi Hp)

Jaringan teelepon tersambung.

Mendadak, suasana dalam ruang rapat semakin mencekam.

Hanya Roky sendiri yang tampak santai dan asik dengan permainan di telepon genggamnya.

Wajah tuan besar Jiang yang berwibawa muncul di layar lebar.

Nyonya besar Jiang melangkah maju dan menjelaskan dengan penuh emosi: “ Roky bersikap tidak etis dan tidak menghormati aku sebagai senior, dia mau memecat Junandus, bahkan Suri Jiang juga berpihak padanya! Cepat minta Suri Jiang pulang dan pecat Roky.

“omong kosong apa ini, cepat pulang dan jangan memalukan perusahaan.

Tuan besar Jiang berteriak lantang dan marah di depan layar.

“Sudah dengar, tuan besar memintamu pulang.

“Junandus berkata dengan sombong kepada Suri Jiang.

Tuan besar semakin emosi: “ tidak usah menyebut Suri Jiang, yang aku maksud adalah dirimu! Dan kamu!”

Mendengar kata “ kamu “ , menunjuk pada Junandus, dan satu kata lagi “kamu” , jelas-jelas mengarah pada nyonya besar Jiang.

“Ayah?! “ Junandus terkejut, mengira dirinya salah dengar.

Nyonya besar Jiang juga berubah pucat, sedikit tak percaya dan bertanya: “ maksud kamu diriku? “

“kalau bukan kalian, siapa lagi? “ Wajah tuan besar tampak sangat gusar, :” aku sudah pernah mengingatkanmu, jangan libatkan Junandus dan mengacaukan perusahaan! Tuan Roky adalah penyelamat keluarga Jiang, juga penyelamat perusahaan Hedic, siapa yang tidak menghormatinya sama dengan tidak menghormati aku,

selesai itu, ia memberi mandat di hadapan umum.

“kalian berdua, cepat minta maaf kepada Roky, lalu tinggalkan perusahaan, Junandus, kamu sungguh membuatku kecewa, sepulang nanti aku atur kamu ke Afrika selatan! Suri Jiang, semua urusan dalam perusahaan, prioritaskan tuan Roky dan patuhi peraturannya tanpa syarat.

Suri Jiang berdiri dengan cepat dan memberi hormat di depan layar.

“ Baik, tuan besar,

”mau bertaruh harus menerima resiko kalah, sesuai arahan tuan Roky! Dalam waktu setengah jam, aku ingin kalian pulang dan minta maaf pada keluarga Jiang dan mengakui kesalahan.

“Tuan besar Jiang menutup pembicaraan dan mematikan layar.

Hening dan senyap hasil konferensi ini sungguh diluar dugaan setiap orang yang hadir.

Junandus duduk terkulai lemas di kursi dengan kepala tertunduk.

Tapi nyonya besar Jiang masih tak bergeming dari posisinya tadi, ekspresi wajahnya kelihatan masam, kedua tangannya memegang sandaran kursi, tubuhnya bergetar, dada terasa sesak mengendalikan amarah dalam diri.

Hanya Roky yang nampak tenang dan duduk bersandar di kursi, matanya menatap dingin.

Nyonya besar Jiang mendongakkan kepala dan menyorot tajam pada Roky, dan dengan lemah melambaikan tangannya pada Junandus.

“Junandus, aku bersedia mengaku kalah, lalukan seperti yang dikatakan Roky.

“Ibu? “ Junandus kaget luar biasa: “ benar mau aku menggonggon seperti anjing?”

“Apakah kamu mau meninggalkan perusahaan? “ dan dipindahkan tuan besar ke Afrika Selatan? “ nyonya besar Jiang berkata dengan menahan amarah.

Seketika Junandus merasa menggigil, membayangkan kondisi di Afrika Selatan, bagaimana mungkin dia bisa hidup dalam penderitaan seperti itu?

Dia melirik Roky dengan kebencian, dengan paksa ia membuka mulutnya.。

“Guk… guk,, gukk,,, guk,,”

Suara gonggongan anjing keluar dari mulut Junandus

Suasanan hening dalam ruang rapat, seketika menjadi ajang hiburan.

Banyak orang yang menahan tawa, bahkan ada yang menundukkan kepala di atas meja, khawatir suara tawanya terdengar.

Junandus menahan malu karena memperagakan suara anjing, menggertakkan gigi lalu duduk kembali.

Hari ini ia benar-benar kehilangan muka!

Andaikan ia tetap tinggal dalam perusahaan, bisa jadi ia akan menjadi bahan tertawaan di kemudian hari,

“cukup.

“Roky mengangguk dengan cuek, melirik pada nyonya besar Jiang.

Nyonya besar Jiang menggertakkan gigi, nafasnya tersengal tak stabil membuncah dalam dada.

Dia adalah orang yang berpengaruh dalam keluarga Jiang, kalau dia meniru suara anjing, dan sampai berita ini tersebar, ia benar-benar sangat kehilangan muka.

Demi putra kesayangannya, nyonya besar Jiang menarik nafas panjang, dengan paksa dan enggan membuka mulutnya, siap-siap meniru suara gugukan ringan.

Suri Jiang mengernyitkan kening dan berusaha ingin menghentikannya namun tak menemukan alasan, bagaimanapun beliau seorang senior.

Pada saat itu juga, saat nyonya besar hendak menggonggong, Roky menyela.

“Sudahlah, nyonya besar Jiang, cukup Junandus yang belajar menggonggong saja,

Aku hanya memberinya pelajaran semoga kelak ia bisa bertindak demi perusahaan, jangan buat masalah lagi,

Setelah itu, Roky langsung berdiri dan keluar dari ruangan tanpa melihat sedikitpun pada nyonya besar Jiang.

Di belakangnya, nyonya besar terduduk lemas dengan nafas terengah.

Suri Jiang juga bernafas lega.

Roky keluar dari ruangan rapat, ia hanya ingin memberi pelajaran kepada dua orang ini, bukan untuk mempermalukan nyonya besar Jiang.

Bagaimanapun, Suri Jiang akan serba salah kalau sampai ia mempermalukan nyonya besar Jiang.

Pada saat ini, di depan aula perusahaan terjadi kehebohan, seperti ada yang menarik perhatian kerumunan orang, segerombolan orang saling berdesakan dan penuh antusias.

“Lihat, artis terkenal datang!”

Novel Terkait

Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
5 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu