Aku bukan menantu sampah - Bab 69 Pembawa sial

Dewi melihat gaya Jenni yang tidak sadar setelah melihat uang, dia dengan tidak berdaya memanggil "Ibu".

Ketua menghela napas tenang kemudian dengan hormat tersenyum kepada Roky sambil berkata: "Karena Tuan Andrew menyukainya, maka besok aku akan menyambut kalian di Pavilion treasure, jadi silakan datang lagi."

Roky membalikkan kepala melihat Jenni sudah dengan bahagia memindahkan bir dan rokok ke dalam rumah, sambil memegang sepasang vas bunga antik diraba dan dilihat di bawah lampu. Dia hanya bisa menggelengkan kepala dengan tidak berdaya di dalam hati dan berkata kepada Ketua: "Aku sudah tahu, kalian pulang saja dulu."

"Baik, kalau begitu aku tidak mengganggu Anda istirahat." Ketua menghela napas tenang dan pamit dengan hormat.

Roky menutup pintu, memutarkan badannya, tetapi dia langsung terkejut dan berkata: "Kenapa kalian semua melihatku seperti ini."

Dia melihat tiga orang yang berada di ruang tamu, 6 buah mata sedang memelototi dirinya.

Sang mertua Jenni mengeluarkan suara batuk, kemudian menunjukkan sebuah senyuman palsu: "Roky, sejak kapan kamu memiliki hubungan dengan ketua Pavilion treasure? Kenapa dia bisa datang ke rumah kita bahkan memberikan hadiah dan meminta maaf secara langsung?"

Roky menggelengkan kepala: "Aku sama sekali tidak mengenal Ketua Pavilion treasure."

"Jadi, kenapa dia memberikan hadiah dan memberikan kartu VIP? Bahkan khusus membatalkan acara lelang karena dirimu?" Jenny tidak percaya.

Hanya masalah Pavilion treasure salah paham dengan Roky, kini datang untuk meminta maaf, pengertian ini sangat tidak masuk akal.

Dengan status Pavilion treasure apakah masih perlu merendahkan dirinya meminta maaf kepada Roky yang hanya orang biasa?

Roky berpikir kemudian berkata: "Mungkin karena Nona Yulia, dia datang dari Kota Wasa, dulu aku pernah bertemu dengannya sekali, dia adalah teman dari temanku."

"Nona Yulia, Nona Yulia apa?" Jenni langsung menjadi waspada: "Kalian pernah bertemu berduaan? Bagaimana penampilannya, kapan dia datang mencarimu?"

Saat dia berbicara, dia menarik Dewi sebentar di bawah meja, bermaksud jika Roky pernah sendirian pergi menemui wanita.

"Ibu!" Dewi dengan tidak senang berkata: "Saat Ayah pulang juga sudah pernah mengatakannya, Nona Yulia adalah teman dari teman Roky, kamu jangan sembarangan berpikir."

Andrew juga berkata: "Apa yang sembarangan kamu pikirkan, Ketua datang ke rumah kita, apa kamu kira dia benar mau minta maaf dengan kita? Dia hanya takut menyinggung Nona Yulia, dia bertindak dengan teliti.

Roky terdiam sebentar, kemudian menggunakan kesempatan ini berkata: "Betul, sesuai yang Ayah katakan."

Jenni menjadi tidak semangat, ekspresinya menjadi tidak senang dan berkata: "Aku mengira kamu sudah menjadi sukses dan mengenal orang hebat Pavilion treasure, tak disangka kamu hanya mendapat keuntungan dari orang lain."

Rocky tertawa, dia membiarkan mertua menyalahkannya, lagi pula dia juga tidak tertarik memiliki hubungan dengan Pavilion treasure, dia juga tidak ingin ada hubungan dengan Yulia.

Andrew dengan tidak senang berkata: "Tak disangka Mike begitu niat buruk, bahkan masih duluan mengadu dan mengambinghitamkan menantu, ke depannya harus lebih menjauhi bocah ini."

Dewi berkata dengan dingin: "Bukankah sejak dulu dia memang begitu?"

"Kenapa mau menjauhinya, Mike adalah calon pewaris Ryeol Grup, kita harus menyanjungnya." Jenni berkata sambil memelototi Roky: "Jika tidak, ke depannya jika dia sudah mengelola Ryeol Grup, maka kita tidak bisa hidup dengan tenang."

"Jika mau hidup dengan menyanjung pada orang lain, maka aku rela meninggalkan keluarga." Dewi selesai mengatakannya langsung menarik Roky: "Kami kembali dulu."

Roky tahu Dewi sedang membantu dirinya, dari pada membiarkan Jenni terus menerus menyalahkannya, jadi dia ikut masuk ke dalam kamar.

Setelah masuk ke dalam kamar, Dewi menutup pintu, kini dia baru memutarkan badannya dan dengan ekspresi tegas berkata: "Roky, meskipun perkataan Ibu memang sedikit terlalu emosi, tetapi yang dikatakannya tidak salah, kamu memang tidak bisa menyinggung Mike, lebih baik jauhin dia saja."

Roky berpikir dan menganggukkan kepala dengan baik-baik.

"Sudah mengerti."

Sebenarnya siapa yang tidak bisa disinggung?

Jika bukan karena istrinya di sini, dia sejak awal sudah melenyapkan keluarga Liu.

Di pagi hari kedua Roky sudah pergi ke daerah barang antik, dia beli sebuah giok biasa di toko giok dan berencana pulang mau membuat sebuah alat ajaib untuk menenangkan saraf.

Saat dia mau pergi, beberapa mobil hitam mewah melaju ke sini dan berhenti di tidak jauh.

Jinu turun mobil, dia berjalan ke depan Roky dan tersenyum dengan hormat: "Tuan, akhirnya aku menemukan Anda."

"Ada apa?"

Roky berkata dengan tenang.

Jinu menggosok tangannya dan berkata dengan tersenyum: "Berkat saran Tuan Roky sebelumnya, beberapa hari ini Keluarga Qin sudah menjadi lebih lancar, terima kasih atas penerangan yang diberikan oleh Tuan Roky, jika tidak maka keluarga Qin kami sudah gawat."

Roky melihat dia sekilas dan berkata: "Menurutku mungkin tidak begitu lancar, kan?"

Jinu terkejut, wajahnya seketika menjadi sangat merah dan tertawa dengan canggung sambil berkata: "Tuan Roky memang memiliki mata yang ajaib, hal apapun juga tidak bisa menghindar dari kehebatan mata Anda."

Roky tertawa ringan tidak menjawab.

Saat Jinu berjalan ke sini, dia sudah menyadari jika sekeliling tubuhnya dipenuhi dengan sebuah lapisan aura jahat.

Mungkin dia datang ke sini mencarinya juga mau menyelesaikan masalah ini.

Tidak salah lagi, Jinu dengan tidak malu berkata sambil bergetar: "Tuan Roky, tolong Anda bantu Keluarga Qin sekali lagi, Keluarga Qin akan selamanya mengingat kebaikan Anda.

Ekspresinya yang memucat, tubuhnya bergetar seakan-akan sedang berada dalam ketakutan yang luar biasa.

Roky mengerutkan alisnya dan bertanya dengan tenang: "Giok sudah retak?"

"Tuan Roky memang seorang Master, tebakan Anda benar lagi." Jinu melihat menatap sangat, ekspresinya buruk dan menghela napas: "Awalnya aku melakukan sesuai yang Anda katakan, aku memujakan giok, menyuruh semua keluarga vegetarian selama 7 hari, tidak boleh melihat darah. Siapa sangka keponakan bodohku si Kenny malah makan kuah merpati. Pembantu itu membawa semangkuk darah merpati, tetapi malah dengan ceroboh menjatuhkan di giok sehingga langsung hancur semua."

"Aku memarahi Kenny, mengurungnya tidak boleh keluar. Tetapi semalam hujan badai, sebuah petir menyambar di halaman rumah sehingga membuat sebuah pohon zaitun manis menjadi gosong. Tidak hanya begitu, papan roh nenek moyang keluarga Qin yang dipajang di aula leluhur malah terjatuh tanpa sebab di lantai dan dibagi menjadi dua. Ini adalah tanda-tanda keburukan."

Jinu tidak berhenti menghela napas, melihat Roky dengan tatapan berharap dan sangat tulus.

Roky mengerutkan alisnya, dilihat dari fengshui, menanam pohon zaitun manis di halaman adalah simbol kekayaan.

Tetapi jika bunga zaitun manis disambar petir malah menandakan jika Keluarga Qin akan hancur.

Papan roh leluhur jatuh hancur, ini adalah tanda keluarga Qin mau meninggal.

Tak disangka aura kemarahan giok ini begitu kuat, keparahannya juga sudah melewati perkiraannya, tak disangka kemarahannya bisa sampai ke langit karena semangkuk darah merpati.

Melihat Roky mengerutkan alis dan tidak mengatakan apapun, jantung Jinu berdetak dengan kencang, dia memohon: "Keluarga Qin meskipun melakukan usaha bisnis, tetapi selama ini sangat baik dengan orang dan tidak pernah melakukan kejahatan apapun. Mohon Master Roky kasihani dan tolong keluarga Qin.

Roky berkata: "Jinu, bukan aku tidak mau menolongmu, tetapi kemarahan giok sangat kuat, barang itu bertahun-tahun dibawa di sisi Kenny, aura buruk giok sejak awal sudah mengelilingi semua halaman Qin, menggunakan jimat sama sekali tidak melawannya."

"Jadi apa yang harus kulakukan? Keluarga Jinu sungguh sial mendapat pembawa sial seperti ini!"

Jinu menghela napas panjang dengan nada bicara yang bergetar, dia sangat ingin berlutut untuk memohon kepadanya.

Novel Terkait

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu