Aku bukan menantu sampah - Bab 175 Aku punya ayah yang mendukung

Pria besar berbaju hitam sangat panik, tapi dia juga tak tahu menahu apa yang terjadi di luar sana, hanya bisa dengan terpaksa mengambil sebotol anggur Henessy, berjalan kearah Roky.

Dia mengertakkan gigi, mengayunkan botol anggur, dan membantingnya di atas meja.

“cling!”

Botol anggur hancur berkeping, potongan kaca yang dipegang pria itu membentuk sebuah sudut, ia memegang dan perlahan mendekat.

Roky sama sekali tak bergeming, bahkan alispun tak sempat dikernyitkan, menatap pria itu berjalan menghampiri dirinya.

“ ahhh!”

Dewi panik dan menjerit histeris, wajahnya dibanjiri air mata.

Ia sangat menyesal, kenapa harus bercerai dengan Roky?

Kalau tadi ia mengangkat teleponnya, ia juga tidak akan menyaksikan bagaimana Roky dihina, dan tak akan melihat sebelah matanya dibutakan!

“manusia tak berguna! Sampah! bukankah kamu sangat hebat, sekarang kau yang akan ku beresin!” Greg tertawa arogan dan merasa bangga!

Dari awal ia menyimpan kebencian yang dalam, kalau bukan karena Roky, ia tidak akan malu seperti ini.

“ congkel bola matanya! “ Greg mabuk tak terkendali: “ biarkan matanya bolong, biar tahu kehebatan aku !”

“ jangan!” Dewi berteriak histeris.

Dewi menyesal!

Penyesalan yang menyakitkan!

Kalau bukan karena dirinya marah pada Roky, masalah ini tidak akan terjadi!

Rona wajah Greg bermuram durja, dan penuh dengan kebahagiaan!

Dia bukan saja mau membutakan Roky, tapi juga mau Roky berlutut memohon padanya, melumpuhkan kaki tangan dihadapan istrinya!

Ketika potongan kaca akan menembus bola matanya, tiba-tiba Roky menjentikkan jarinya, saat itu juga sebuah potongan kaca sebesar kacang kedelai , mendadak keluar dan terbang. !

“aaahh! Mataku!”

Tiba-tiba Greg merasakan tusukan yang luar biasa pada mata kananya,, dan seketika penglihatannya gelap, langsung menutup matanya, sakitnya luar biasa, jeritan histeris pun terdengar membahana.

Meminjam kesempatan ini, Roky menendang pria itu, langsung menyambar Dewi dan memeluknya.

“Ahhhh! Mataku! Darah kotor mengalir dari mata kanan Greg, sakitnya menembus ulu hati!

Dewi yang masih syok, jatuh dalam pelukan Roky, ia memeluknya erat-erat.

“ tidak apa-apa.

“Roky juga mendekapnya dengan erat.

Tadi ketika gelas anggur dihancurkan, percahan kaca berserak ke mana-mana, dia memungut secuil potongan kaca, begitu ada kesempatan , potongan kaca itu diterbangkan tepat mengemai mata kanan Greg!

“Keparat! Kamu berani membutakan mataku! Greg tampaknya mulai tak waras, kebenciannya meluap tak terkendali, ia menyerang Dewi dengan pisau buah.

Sasarannya dalah Dewi, karena ia tahu Roky sangat lihai dalam hal ini, bukan tandingannya!

Selain itu, ia berpikir .. wanita yang tidak ia dapatkan, Roky juga tak berhak mendapatkan!

“aaahhh! “Dewi tertegun dan berteriak kaget.

Jaraknya terlalu dekat, Roky merangkul Dewi dan mustahil untuk menghindar, matanya melihat pisau itu hampir menusuk Dewi, tiba-tiba Roky mengangkat lengannya.

Ujung pisau menembus lengannya, darah segar mengucur seketika.

Dewi tertegun, menatap Roky dengan linglung.

Greg juga terperangah, tak menduga Roky akan menangkal pisau itu dengan lengannya, ia tertegun, kebenciannya pada Roky semakin dalam.

“Sampah!” Roky mendengus dingin dan menendang Greg.

“Duaarr!”

Greg seperti peluru meriam yang ditembakan, ia terpental ke dinding dan terhempas di atas tanah.

“Roky, tanganmu!” Dewi melihat darah mengalir tak henti dari lengan Roky, menangis pilu dan berkata: “ ini semua karena aku.“

Roky berkata dengan enteng: “ ini hanya luka kecil, tak apa.“

“ini masih luka kecil? Luka yang mengangga parah. “

Dewi merasa ngeri melihat luka di lengan Roky, seperti bibir anak yang terkoyak, dagingnya menggumpal dan bergulung, semakin dilihat semakin tak sadarkan diri, ia menangis:

“ kenapa kamu tidak menghindar.“

Roky tertawa ringan dan berkata: “ kamu istri aku, kalau bukan aku yang melindungimu, siapa lagi?”

Dewi sangat tersentuh, air mata haru membanjiri wajahnya, rasa sesal dan benci seakan bercampur aduk, air matanya mengalir deras.

Tidak seharusnya ia marah dan menceraikan Roky.

di saat yang membahayakan, Roky masih rela mengorbankan dirinya untuk melindungi dirinya.

Mata Greg mulai menghitam karena kesakitan yang menusuk, melihat mereka berdua sedang berbincang, dengan menahan sakit ia mengeluarkan telepon genggam dan menelepon.

“ Pa, cepat datang selamatkan aku… mataku…. aku sudah buta!”

Selesai menelepon, masih dengan menahan sakitnya ia berkata dengan gusar: “ Roky, jangan harap kamu akan keluar dari sini dengan tenang! Ayah aku dalam perjalanan, tunggu ayahku datang, kamu akan mati mengenaskan!”

Bahkan sampai mengelupas/menyayat kulit Roky pun, tidak bisa menghapus kebencian dalam dirinya.

Greg membenci Roky sampai-sampai ingin meneguk darahnya, memakan dagingnya, memotong tubuhnya menjadi beberapa bagian untuk makanan anjing. !

Apalagi saat ia melihat Dewi dalam pelukan Roky, mereka berdamai dan mesra sekali, perasaan Greg semakin terbakar.

Apa yang hebat dari sampah ini dibandingkandengan dirinya?

Melihat Greg menelepon, Dewi berkata dengan panik: “ Roky, cepat kita pergi, James sangat kejam, kalau dia datang, kita pasti mati. “

“ James? “ Roky mencibir dan berkata: “ siapa dia! Dia berlutut di hadapanku, juga memohon aku memaafkannya dan membiarkan dia hidup!”

Greg menutup matanya, menggeratkkan gigi dan berkata: “ ajal sudah di depan mata, kamu masih berlagak hebat, tunggu mati saja!”

“ Ohya? “ Roky tertawa, menoleh dan berkata pada pria berbaju hitam itu: “ bukankan pintu, agar Greg melihat.“

Pria itu tak berani membantah, langsung membuka pintu KTV .

Begitu pintu terbuka, Greg segera mengangkat kepala dan melihat, raut wajanya langsung berubah.

“ Pa!!”

Dewi juga tercengang, tak berani percaya apa yang dilihatnya.

Tampak James sedang berlutut tegak di depan pintu, persis seperti sebuah patung.

Paman Ali membawa beberapa orang dan berdiri di belakangnya.

Greg tertegun lama dan berteriak: “ apa yang kalian lakukan pada ayahku!!”

“ kami tidak melakukan apa-apa pada James.

“Paman Ali berkata dengan dingin: “ dia sendiri yang menangis tersedu-sedu, berlutut dan memohon ampun mengaku dosa kepada tuan Roky!”

“ bagaimana bisa… tidak mungkin…”

James tidak percaya dan melihat ke luar, darah pun mendingin, sekujur tubuhnya gemetar.

Bagaimanapun ia tak berani percaya, ayahnya yang terkenal kejam , malah berlutut pada Roky.!

Roky memberitahu paman Ali: “ bawa Dewi keluar, aku selesaikan masalah ini.“

“ tapi…. “ Dewi melihat cidera pada lengan Roky, sangat khawatir

Roky tertawa dan berkata: “ kalau hanya luka kecil saja tak bisa bertahan, apa pantas di sebut pria?”

“ Nyonya Dewi, di sini sangat ribut, mari aku antarkan pulang.

“Paman Ali memberi hormat: “ sepertinya tadi ibumu mencari Anda.“

Mendengar ibunya mencari, Dewi tak bisa untuk tidak pergi, ia berjalan tiga dan terus menoleh.

“Roky, cepat pulang.“

“ Baik.

“Roky tertawa.

Setelah Dewi meninggalkan tempat, tawa di wajahnya hilang, sorotan matanya sangat dingin.

Greg mulai tenang, tiba-tiba bergegas keluar sambil menutup matanya dan berteriak: “ Pa, cepat berdiri, gak usah berlutut pada manusia sampah ini!”

Perlahan James mengangkat kepalanya, menatap lurus pada Greg, rona wajahnya lesu dan muram tak berenergi.

Novel Terkait

Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
3 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu