Aku bukan menantu sampah - Bab 613 Terimalah Saya Sebagai Murid

Dia berjuang untuk menopang tubuhnya, menyeka darah dari sudut mulutnya, pindah untuk berlutut lagi, dan berkata dengan kepala menunduk, "Ayah, aku juga ditipu oleh Belinda. Aku tahu telah berbuat bodoh, jadi aku datang ke sini untuk meminta Tuan Roky menghukumku!"

Sebelum dia berlutut, Aung Johny menamparnya dengan kasar, "Kenapa keluarga Aung San-ku mengeluarkan turunan sampah sepertimu! Jika tidak ada Tuan Roky yang hadir, keluarga Aung San kita akan dihancurkan olehmu!"

Setelah berbicara, dia menggerakkan tangan ke kiri dan ke kanan, menampar tujuh atau delapan dalam satu tarikan napas.

Aung Miko berlutut tegak, tidak bersembunyi, membiarkan ayahnya memukul dan memarahinya, kedua sisi pipinya memar dan bengkak seperti mantau darah.

Begitu Aung Johny menyelesaikan tamparannya, dia segera menodongkan pistol ke pelipis Aung Miko dan dengan tegas berteriak, “Anak tak tahu diri, jika Tuan Roky mengalami sedikit kerugian hari ini, aku harus membersihkan rumah kita sendiri."

Para kerumunan seketika ribut, dan para pengawal yang berdiri di dekatnya berkeringat ketakutan.

Aung Chris juga terlihat gugup, dan berteriak tajam kepada Aung San, "Brengsek, cepat berlutut dan mengaku salah pada tuan Roky!”

Semua orang tercengang, dan mereka semua berkeringat untuk Aung Miko.

Ini anak bungsu kesayangan Aung Johny. Hari ini, demi Roky, dia ingin membunuh anaknya di depan umum?

Siapa sebenarnya Roky ini? Mengapa Aung Johny menganggapnya begitu penting?

Aung Miko menundukkan kepalanya, dengan hormat membungkuk ke arah Roky, mengertakkan gigi dan berkata, "Salah tetap salah, Tuan Roky, saya khilaf dan hampir menyakiti Anda! Saya bersedia membiarkan Anda menghukum saya, bahkan jika Anda ingin mengambil nyawaku. Saya sedikitpun tidak keberatan.”

Aung Chris menahan nafasnya, telapak tangannya berkeringat.

Dia tahu temperamen ayahnya. Semuanya berorientasi pada keluarga. Jika sudah berkaitan dengan hidup dan mati keluarga Aung San, ayahnya pasti akan merelakan Aung Miko.

Hening. Semua tatapan mata menuju ke arah Roky.

Roky mendongak, memandang beberapa orang, dan berkata dengan ringan, "Kesalahannya tak perlu samapai mati. Buat dia mengamputasi lengannya sebagai hukuman."

Dahi beberapa pengawal berkeringat, dan itu jelas bahwa ketika Aung Johny memberinya wajah, Roky seharusnya menyelamatkan Aung Miko secara alami, tapi mereka tidak menyangka bahwa dia akan mengatakan sesuatu seperti lengan yang patah.

Orang ini terlalu sombong!

Aung Johny berkata dengan sungguh-sungguh, "Terima kasih, Tuan Roky, karena telah menolong kami."

Setelah berbicara, dia membanting pelatuknya

"Dor!"

Suara tembakan terdengar.

Sebuah lubang darah di lengan kanan Aung Miko, tulangnya langsung patah, dan darah mengalir.

Wajahnya berubah, dan dia menggigit giginya, tanpa mengeluarkan suara.

Motivasi yang luar biasa ini membuat para penonton di sekitarnya tercengang, bahkan Aung Chris pun terkejut.

Dalam kesannya, adik laki-laki ini tidak terpelajar dan bodoh. Ayahnya telah menggunakan segala macam cara. Ia bahkan memasukkan Aung Miko ke dalam sekolah militer selama setahun. Ia tetap tak berkembang dan terpaksa dikirim ke luar negeri.

Tanpa diduga, setelah Aung Miko diselamatkan oleh Roky, dan dia mengubah tabiatnya!

Beberapa pengawal bergegas ke depan untuk menghentikan pendarahan Aung Miko.

Aung Miko mendorong pengawal itu menjauh, menahan rasa sakit yang amat, dan berlutut di tanah dan berkata, "Tuan Roky, Anda adalah pahlawan paling kuat yang pernah saya temui! Saya memiliki perasaan yang tidak diundang dan ingin menganggap Anda sebagai seorang guru. Selama saya bisa belajar seni bela diri dengan Anda, Anda bisa melakukan apa saja."

“Miko!” Aung Chris tidak bisa menahan nafas.

Aung Johny juga mengernyitkan alisnya, ingin berbicara tetapi menahan, menatap Roky dengan pikiran yang rumit.

Dia adalah pemimpin nomor satu di seluruh wilayah Myanmar, dan kekayaan serta kekuatannya juga teratas di dunia. Jika putranya mengakui Roky sebagai gurunya, hampir separuh kekuatan keluarga Aung San dapat digunakan oleh Roky.

Bahkan Aung Chris sedikit mengernyit.

Dengan begini, jika esok Aung Chris mengambil alih keluarga Aung San, dan adik laki-lakinya akan menjadi murid Roky. Bukankah itu status Roky, lebih tinggi darinya?

Kerumunan di sekitar terkejut!

Ini seperti kekayaan yang jatuh dari langit. Roky menjadi guru Aung Miko, yang berarti posisinya di keluarga Aung San telah naik selangkah, kekuasaan dan kekayaan ada di depannya!

Saat penonton menyaksikan, Roky menggelengkan kepalanya pelan, dan berkata, "Tidak."

Aung Johny tertegun sejenak, ekspresinya melesat karena malu.

Aung Chris juga hampir curiga bahwa dia salah dengar.

Kerumunan di sekitarnya saling memandang. Tak menduga Roky akan menolak.

Roky menolak kekuasaan dan kekayaan tanpa memikirkannya.

Aung Miko tiba-tiba menjadi cemas dan berkata dengan cepat, "Tuan Roky, jangan khawatir, bahkan jika saya adalah putra dari keluarga Aung San, saya bebas anda suruh. Saya sama sekali tidak takut dengan kesulitan dan kelelahan. Saya akan mengikuti nasihat Anda."

Roky masih menggelengkan kepalanya dan berkata, "Tidak. Kamu tidak memenuhi syarat untuk menjadi muridku."

Setelah berbicara, dia berkata kepada Aung Johny, "Selain itu, saya pikir aura colosseum terlalu kejam. Mulai sekarang, semua Colosseum di Semenanjung Manhong akan ditutup!"

Penonton gempar!

Colosseum di Semenanjung Manhong mendapatkan emas setiap hari, dan keluarga Aung San memegang sebagian besar sahamnya, yang setara dengan memiliki gunung emas hidup.

Tuan Roky ini mudah sekali menyuruh untuk menutupnya?

Aung Johny mengerang sejenak, dan berkata dengan riang, "Ya! Permintaan Tuan Roky, saya akan melakukan apa yang dapat saya lakukan."

"Bagus." Roky mengangguk, berbelok lurus ke kiri.

Aung Miko masih berlutut di tanah, dan Aung Chris juga terlihat malu, sementara Roky langsung melewati mereka berdua, bahkan tanpa melihat.

Kerumunan terdiam, terkejut berkali-kali karena tindakan Roky berkali-kali!

Pertama menolak untuk menerima murid, dan kemudian menuntut untuk menutup Colosseum, tidak menyisakan ruang sama sekali.

Yang disebut Tuan Roky ini bahkan tidak memandang keluarga Aung San. Seberapa gilakah dia?!

Melihat Roky pergi tanpa menoleh ke belakang, Aung Miko tertegun.

Setelah sadar, dia buru-buru berteriak,"Tuan Roky, Anda lihat apa yang harus saya ubah, saya pasti akan berubah... Terimalah saya sebagai murid..."

Roky tidak peduli, dan pergi dengan cepat.

Aung Johny menghela nafas lama, menggelengkan kepalanya dan menghela nafas, “Miko, Chris, kalian harus ingat bahwa Tuan Roky adalah seseorang yang tidak mampu kita beli. Di masa depan, kalian harus mengikuti apa yang dia katakan dan memperlakukannya sebagai penatua."

“Keluarga Aung San kita bisa berteman dengan Tuan Roky, mungkin karena keluarga kita membakar dupa yang tinggi. Ini adalah berkah terbesar dalam satu abad."

Kekayaan dan kekuasaan teratas semua ada di depannya, dan itu adalah godaan yang tak tertahankan bagi siapapun, tetapi Roky tidak bergerak, bahkan tanpa mengedipkan kelopak matanya, dia menolak di tempat.

Jika orang seperti itu bukan seorang pertapa yang acuh tak acuh pada ketenaran dan kekayaan dan melampaui dunia, dia adalah orang dengan kekayaan tertinggi, dan latar belakang di belakangnya sangat besar, bahkan melebihi keluarga Aung San, jadi Roky akan langsung menolak.

Sebab, bagi dia, semua itu tak lebih dari sekedar kulit luar.

Dia tak menginginkannya.

...

Roky kembali ke hotel, bertanya tentang tempat ketiga binatang itu ditahan, dan duduk di ruangan itu untuk mengatur nafasnya.

Dia lambat meninggalkan Colosseum untuk menemukan ketiga binatang ini.

Ketika dia pergi untuk menyelamatkan Aung Miko, dia juga membuat lingkaran sihir untuk melindungi ketiga binatang itu agar tidak terluka dalam ledakan.

Mereka telah bertarung di arena untuk waktu yang lama dan telah memenangkan ratusan pertempuran. Ditambah dengan infiltrasi energi spiritual, mereka telah menonjol dan menyelesaikan "Pemurnian Jiwa".