Aku bukan menantu sampah - Bab 442 Memperlihatkan Yang Sebenarnya Kepadamu

Roky pergi ke kamar mandi sejenak, kembali dan hendak duduk di kursi di belakang panggung, tiba-tiba dia melihat Junandus datang, sambil menariknya dan berkata.

“Roky, kamu ke atas panggung untuk memimpin upacara pembukaan.”

Roky duduk di belakang panggung, tidak bisa melihat situasi di depan, langsung membuka dengan tangannya dan berkata dengan sinis : “Bukankah kamu ingin memimpin?”

Junandus berkata dengan marah : “Pergi saja jika aku menyuruhmu pergi!”

“Bruk!”

Roky sekali menendang, Junandus langsung jatuh terduduk di lantai.

Tadi di atas panggung, dia harus memperhatikan pengaruhnya, sekarang di belakang layar, dia sudah lama ingin menendang tendangan ini!

Dia berteriak dengan dingin : “Junandus, apakah kamu masih ingin berlutut dan memohon belas kasihan kepadaku?”

Begitu mendengar perkataan ini, tiba-tiba Junandus merasa sangat marah, baru saja dia ingin berdiri dan langsung memukul Roky.

Roky menendangnya lagi, hingga dia berlutut di lantai, kemudian berdiri dengan perlahan-lahan.

Dari tubuhnya, memancarkan sebuah aura pembunuh yang dingin, Junandus tidak bisa menahan dan gemetaran, seperti seekor domba melihat seekor singa, seluruh tubuhnya ketakutan, kakinya lemas sehingga tidak bisa berdiri.

Orang tak berguna ini bagaimana bisa memiliki kekuatan seperti ini?

Junandus terkejut.

Tapi sekarang bukan waktunya untuk membersihkan sampah, yang paling mendesak adalah memanggil Roky untuk naik ke atas panggung, jika tidak, amarah putri Keluarga Su, bukanlah sesuatu yang bisa dia tanggung.

Memikirkan hal ini, Junandus hanya bisa menahan amarahnya, berlutut dan duduk di lantai kemudian mencibir.

“direktur Roky, pembukaan perusahaan tidak bisa tanpa kehadiranmu, silahkan naik ke atas panggung.”

“Tidak.”

Roky langsung menolak.

“direktur Roky, aku mohon kepadamu.”

Junandus cemas, jika Roky tidak naik ke atas panggung, upacara pembukaan pasti akan kacau, saat itu tidak hanya Melani yang akan mengganggunya, saat Krisna kembali dia juga tidak akan membiarkannya.

Bagaimanapun tidak ada yang melihat di sini, Junandus menebalkan mukanya, berlutut di lantai dan mengepalkan tangan dan membungkuk memberi hormat.

“direktur Roky, tadi aku yang salah, tidak seharusnya menggantikanmu, mohon untuk pengertiannya, demi Suri Jiang, naiklah ke atas panggung dan katakan beberapa patah kata! Mulai sekarang di perusahaan, kamu memiliki keputusan akhir, aku pasti akan mematuhi perintahmu.”

Tepat ketika Junandus berlutut di lantai dan memohon Roky untuk naik ke atas panggung, dia sendiri mengira tidak ada yang melihatnya, tetapi dia tidak tahu bahwa di sampingnya ada kamera pengawas yang sedang merekam, dan merekam semua yang dilakukannya dengan jelas.

Kebetulan ruang keamanan mengerahkan semua kamera pengawas untuk mencari direktur Roky yang “hilang”, dan telah dilihat oleh kepala botak yang telah menjadi penjaga keamanan di layar monitor kamera pengawas, dan segera memproyeksikan gambar tersebut ke layar lebar di atas panggung.

Dalam sekejap, semua orang di bawah panggung melihat adegan ini dengan jelas.

Roky sedang duduk di kursi di belakang tirai panggung, sementara Junandus yang mengenakan setelan jas dan mengenakan sepatu kulit, sedang berlutut dan memohon belas kasihan di depannya.

“Berani membuat masalah dengan bosku, aku akan membuatmu terkenal.”

Si kepala botak itu menyeringai, dan menyetel sistem suara stereo menjadi paling keras.

Tiba-tiba, suara memohon belas kasihan yang memekakkan telinga menyebar ke seluruh ruangan.

“……aku mohon kepadamu, direktur Roky, aku yang terlalu sombong, dan ingin menjadi direktur, jadi memaksamu untuk turun panggung.”

“Sebenarnya aku hanyalah seorang wakil direktur…….direktur Roky, aku salah, aku seharusnya tidak menyingkirkanmu……”

Kerumunan orang tiba-tiba terdiam tak bersuara, terus menatap layar lebar itu dengan tatapan yang tercengang, rumit dan terkejut.

Ada apa ini?

Salah satu dari empat keluarga besar di Kota Wasa, Junandus anak dari Perusahaan Hedic, sedang berlutut kepada Roky di belakang panggung?

Dan dia yang telah memaksa Roky untuk turun dari panggung?

Banyak orang memancarkan ekspresi seperti sedang menonton drama yang bagus, bahkan ada orang yang merasa senang.

Dengan begini, Keluarga Jiang benar-benar tidak memiliki harga diri lagi di Kota Wasa.

“Junandus, kamu!” nyonya besar Jiang melihat dengan jelas dari bawah panggung, dia sangat kesal sehingga menunjuk layar lebar itu, kedua matanya berputar dan langsung pingsan karena emosi.

Junandus sedang berlutut di lantai untuk memohon belas kasihan, tiba-tiba dia mendengar suaranya sendiri dari sistem suara stereo, dan seketika dia sangat ketakutan.

Dia berlari ke depan panggung dan melihat, dan hampir saja jatuh ke lantai lagi karena terkejut.

Seluruh tubuhnya menjadi dingin, keringat dingin mulai membasahi kemejanya.

Masalah ini cepat atau lambat akan sampai ke telinga Krisna, pada saat itu dia pasti akan dipukuli lagi oleh kakaknya.

Junandus sangat marah, tidak peduli di tempat kejadian penuh dengan orang, dia berteriak dengan jengkel : “Siapa yang melakukan ini, keluar!!”

Di dalam ruang keamanan, si botak dan Rudi sedang menatap layar lebar dengan senang.

Dengan sebatang rokok di bibirnya, si botak meludah dan mengumpat : “Ada apa, melawan bosku dan masih mengancamku? Aku akan memperlihatkan yang sebenarnya kepadamu!”

Sambil berbicara, dia menekan tombol untuk memutar ulang video di kamera pengawas.

Seketika adegan tadi muncul lagi di layar lebar.

Junandus berlari ke belakang panggung, mengancam Roky dengan arogan, hasilnya dia malah ditendang dan pada akhirnya dia berlutut di lantai dan memohon sambil tersenyum paksa.

Dari putra mahkota, langsung berubah menjadi anjing yang menjilat, dengan penampilannya yang buruk ini, kerumunan orang yang melihat itu terus “ck ck”, dan mengeluarkan cemoohan.

Bahkan Melani juga tidak bisa menahan untuk tertawa, kedinginan di wajah cantiknya telah hilang, dan tersenyum ringan.

Junandus sangat marah.

Para wartawan mengambil kesempatan untuk segera syuting, ini adalah berita yang sangat signifikan!

Besok pagi, “skandal” Keluarga Jiang akan muncul di berbagai media berita besar, dan pasti akan menjadi puncak berita utama, Keluarga Jiang akan sangat memalukan!

Junandus sangat marah, menggertakkan gigi, penjaga keamanan mana yang melakukan hal baik ini?

Mendengar seruan tawa dari kerumunan orang, dia hampir tidak bisa bernapas dan ikut pingsan.

Suri Jiang mengerutkan keningnya, tidak menyangka masalah akan menjadi tidak bisa diakhiri, dia segera ke depan dan berkata : “Paman keempat, kamu pergi dulu dari sini, jangan memperburuk keadaan.”

“Aku tidak akan pergi!” Junandus menahan amarahnya, dan berteriak : “Pada awalnya memang Roky yang salah, kenapa perusahaan menginginkannya menjadi wakil direktur? Sesuai generasi seharusnya aku……”

Sebelum dia selesai berbicara, Suri Jiang memanggil datang beberapa penjaga keamanan, dan membawa pergi Junandus dengan paksa.

Jika membiarkan paman keempatnya terus membuat keributan, upacara pembukaan perusahaan akan menjadi kacau balau.

Rudi dan si botak sudah menunggu lama, setelah menerima perintah mereka segera datang, memutar lengan Junandus dan menyeretnya pergi.

Sambil memberontak, Junandus berteriak : “Lepaskan aku, aku adalah wakil direktur! Atau aku akan memecat kalian……”

“Sudahlah!” si kepala botak itu tidak sungkan, melepaskan satu kaus kaki yang bau dan memasukkannya ke mulut Junandus, menepuk mulutnya beberapa kali dengan senang, dan tersenyum sinis : “Wakil direktur Junandus, kami bertindak atas perintah, mengikuti direktur Suri Jiang untuk membuatmu diam.”

Kaus kakinya tidak diganti selama seminggu, sudah berubah keras dan baunya sangat menusuk hidung.

Rudi yang berada di samping hampir pingsan karena baunya.

Junandus yang telah disumbat dengan kaus kaki yang bau itu, tiba-tiba perutnya mules, dan hampir muntah karena jijik.

Kekuatan tempur dari “senjata biokimia” ini benar-benar sangat kuat, Junandus tersedak karena aromanya, matanya berputar dan pingsan.

Rudi membuka pintu toilet pria, dan langsung menendang Junandus masuk ke dalam, kemudian mengutuk : “Berani membuat masalah dengan bosku, kamu tenangkan dirimu di sini saja.”

Novel Terkait

Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu