Aku bukan menantu sampah - Bab 412 Kamu termasuk apa?

Bahu pemuda itu diinjak, dipaksa setengah belutut di tanah, lalu dia berkata sambil tersenyum dengan gagap: “Tuan, Tuan Wisnu, aku akan membantu Anda membawanya ke toko pencucian sepatu, dijamin akan sangat bersih.”

Begitu mendengar suara pemuda ini, Roky langsung mengerutkan kening, mengangkat kepala dan melihat kesana.

Dan benar, pemuda yang menciut ini, ternyata adalah Rudi!

Tempaknya, Rio melihat wajahnya, mengundang William makan, dan masih secara khusus menyuruh putranya alias Wisnu untuk membawa Rudi pergi memperluas jaringannya.

Tetapi tampaknya, Wisnu sangatlah merendahkan Rudi.

Wisnu menginjak bahu Rudi dengan keras, lalu berkata dengan tidak sabar: “Membiarkanmu membersihkan sepatuku, itu namanya menghormatimu! Kalau tidak, kembalilah ke kampungmu, juga tidak melihat apa identitasmu, ingin berteman denganku? Kamu menjadi anjing kami, kami masih menganggapmu kampungan!”

Rudi menundukkan kepalanya, satu sisi bahunya diinjak-injak, mau tidak mau harus menahan tangannya di tanah, wajahnya sudah memerah, lalu dia memaksakan mengeluarkan sedikit senyuman.

“Tuan, Tuan Wisnu, bisakah Anda mengangkat sepatumu?”

“Tidak bisa!” Wisnu menarik nada suaranya, sengaja membungkuk dan berkata dengan jahat: “Jika hari ini kamu tidak memberikanku muka ini, maka aku tidak akan memberikan Ayahmu muka saat kembali, apakah kamu percaya ketika kembali aku akan membatalkan kontrak dengan ayahmu, dan masih membiarkan Ayahmu mengganti rugi pembatalan kontrak senilai puluhan miliar!”

Otot-otot di wajah Rudi bergerak beberapa kali, matanya muncul sedikit kebencian.

Ketika di Kota Gopo, dia adalah Tuan Rudi yang nakal, bisa melakukan apapun yang dia inginkan.

Tetapi sekarang, dia malah diinjak oleh Wisnu yang bahkan tidak bisa berada di peringkat Kota Wasa, tidak memiliki perlawanan sama sekali.

Beberapa pemuda di sekitar tertawa terbahak-bahak, lalu berkata dengan sinis.

“Orang kampungan seperti ini, juga pantas sejajar dengan kita?”

Wisnu mencibir: “Cepat bersihkan, apa yang kamu lakukan masih berlutut!”

Jika bukan karena Ayahnya dengan tidak mudahnya berhubungan dengan Keluarga Bai, dia tidak akan berlutut di depan orang lain dan menerima penghinaan seperti ini.

Dia mengatupkan giginya, menelan kebencian ke dalam perutnya, kemudian bersujud dan tersenyum: “Yang Tuan Wisnu katakan benar, aku akan membersihkan sepatu untukmu.”

Setelah berkata, Rudi segera melepas jas Armani barunya, lalu menyeka sol sepatu Aj dengan lamban.

Sol sepatu terkena kotoran anjing yang bau, Rudi menyekanya beberapa kali degan keras, berlutut ditanah dan berkata sambil tersenyum menyanjung: “Tuan Wisnu, sudah bersih.”

Wisnu melirik sekilas, lalu berkata dengan tidak puas: “Ini termasuk sudah bersih? Ini adalah sepatu baruku!!”

Selesai berkata, dia langsung mengangkat kaki, lalu mengusapnya ke wajah Rudi dengan keras, lalu meletakkan kakinya kembali ke tanah dengan tidak senang, dan berteriak: “Kemari dan jilat sampai bersih!”

Wajah kiri Rudi menjadi kotor, ketika mendengar ini langsung tercengang, dan berkata kesulitan: “Tuan Wisnu, ini…….”

“Menjadi anjing, maka harus memiliki gaya seperti anjing!” Wisnu memarahi: “Kalau tidak, aku akan membatalkan kontrak dengan Ayahmu!”

Tenggorokan Rudi terus bergerak, setelah menahannya untuk sesaat, akhirnya dia mengeluarkan sebuah kalimat: “Tuan Wisnu, aku….kalau tidak, aku membelikan Anda sepasang sepatu baru saja.”

“Tidak tahu diuntung!” Wisnu langsung menjadi tidak sabar, menendang wajah Rudi, menginjak kepalanya dan berteriak: “Kamu sungat tak tahu di untung……….”

Tepat pada saat ini, terdengar suara datar dari belakangnya.

“Wisnu, berlututlah!”

Begitu mendengar suara ini, wajah Wisnu langsung memucat, pikirannya menjadi kosong.

Beberapa temannya mendongak dan melihat kesana, hanya melihat seorang pemuda yang mengenakan pakaian biasa, dengan sepatu tua yang menguning berdiri disana, mereka langsung meraung.

“Sialan, orang kampungan darimana?”

“Cepat pergi, Akiyama sudah di reservasi kami, jika tidak pergi lagi, aku akan menabrakmu.”

Tetapi Rudi yang terbaring ditanah malah tertegun, lalu segera berteriak: “Mas…Master Roky!”

“R! O! K! Y! !”

Ekspresi Wisnu ganas, berbalik sambil menggertakan gigi!

Sungguh kontradiksi yang tak bisa dihindari!

Karena bertemu musuh disini, dia pasti harus memukuli bocah ini sampai tidak bisa mengurus dirinya sendiri lagi nantinya.

Wisnu mengepalkan tinju, tiba-tiba berbalik, lalu tinju mengarah ke wajah Roky dengan ganas.

Tetapi, begitu dia mengangkat tangan, merasakan kedatangan angin kencang, kemudian dia terkena sebuah tamparan yang keras!!

“Piak”

Roky tidak sungkan sama sekali, langsung menampar wajahnya!

Wisnu ditampar sampai terjatuh ke tanah, hidungnya langsung mengalir darah keluar, menutupi seluruh wajahnya.

“Sialan, beraninya kamu memukul Tuan Wisnu!” Sekelompok temannya segera meraung dan mengepung kemari, mengelilingi Roky.

Rudi juga terbodoh.

Ini…..Master Roky sungguh langsung memukulnya, sebuah tamparan yang tajam itu, sama sekali tidak ragu!

Roky di kelilingi oleh orang-orang, ekspresi tidak berubah, berkata sambil mengangkat bahu.

“Tidak perlu begitu terkejut, aku hanya mengajari putra.”

Selesai berbicara, dia mengangguk kepada Rudi: “Bangun.”

Begitu dia selesai berkata, ada orang yang tidak bisa menahan dan mulai memarahi.

“Mengajari putra? Apakah kamu sudah bosan untuk hidup, datang mencari mati, iya?”

Rudi sangatlah ketakutan, Master Roky ini sungguh sangatlah sombong!

Dia segera bangkit, membungkuk dan meletakkan kedua tangan didada ke arah kerumunan.

“Maaf, Master Roky adalah temanku, semua berilah aku wajah, jangan memakai pukulan.”

Selesai berkata, dia mengedipkan mata ke Roky dengan sekuat tenaga, lalu berkata dengan suara kecil: “Master Roky, kamu cepatlah pergi, sekelompok orang ini adalah anak orang kaya Kota Wasa, kita tidak sanggup menyinggungnya.”

Seorang pria gemuk menampar kepala Rudi, membuatnya berdiri tidak stabil.

“Kamu sendiri adalah seekor anjing, dan memberimu muka? Masih memanggil Master Roky, dia hanyalah orang miskin, apakah kamu ingin membuat kami ketawa sampai mati?”

Kerumunan itu tertawa terbahak-bahak.

Wisnu dipapah bangkit oleh kedua temannya, menutupi wajahnya dan bangkit dari tanah, tatapan mata melihat Roky sangatlah ganas.

Tiba-tiba, seseorang berseru: “Bukankah ini adalah orang itu? Yang di sosial media itu, Tuan Wisnu berlutut di bengkel motornya, lalu memanggil orang lain Ayah dihadapan Ayahnya sendiri?”

“Oh iya, aku sudah ingat, aku pernah melihat foto ini di social media.

Hei, Wisnu, apakah kamu berlutut kepada orang kampungan seperti ini?”

Wisnu tertegun, wajahnya langsung memucat, sangatlah malu.

Sialan!

Dia berlutut kepada Roky di toko, lalu di foto dan diunggah ke media sosial oleh orang, sekarang sudah menyebar ke sebagain besar kawasan anak orang kaya di Kota Wasa, wajahnya sungguh sepenuhnya hilang.

Tadi dia menyuruh Rudi menyeka sepatunya, juga ingin menunjukkan wibawanya, mencari kembali wajahnya.

Bagaimana bisa disangka bahwa Roky yang tidak menghilang ini, datang lagi!

Sial!

Anak orang kaya disekitar menunjukkan ekspresi yang ingin tertawa tetapi menahannya, tatapan mata mereka bolak-balik melihat Wisnu dan Roky.

Masih mengira Wisnu memprovokasi seseorang yang begitu hebat, tidak disangka, ternyata adalah orang kampungan yang miskin!

Wisnu menggertakan gigi, menunjuk Roky dengan ganas dan berkata: “Jangan mengira kamu memiliki sandaran keluarga Jiang, bersembunyi dibawah rok Suri Jiang, dan berani sangat sombong di Kota Wasa! Aku beritahu kamu, kota Wasa bukan hanya ada Keluarga Jiang, masih ada Keluarga Lin yang lebih berkuasa, lebih kuat! Ayahku sedang membicarakan bisnis dengan Keluarga Lin, Tuan muda keluarga Lin adalah temanku, kamu termasuk apa?”

Novel Terkait

Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
3 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
3 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu