Aku bukan menantu sampah - Bab 601 Minta Maaf

"bagaimana...dengan kaus kaki yang ada di kamar mandi....."

"kamu sudah capek bekerja, untuk apa kamu mencuci kaus kaki itu lagi."

wajah Jenni begitu berseri: "mulai dari hari ini, semua pekerjaan dirumah ini akan dikerjakan oleh pembantu rumah tangga."

detik sebelumnya, dia masih merasa begitu marah. namun detik selanjutnya, dia langsung mengalami perubahan yang drastis. bahkan Talita sendiri juga terkejut dan tidak terbiasa akan sikapnya.

"tante Jenni, tidak apa-apa......."

Jenni tersenyum dan berkata: "mulai dari sekarang, kamu boleh tinggal di sini sampai kapanpun kamu mau. jika ada yang ingin mengusirmu dari sini, aku adalah orang pertama yang tidak akan mengizinkannya!"

di saat ini, Rino dan Alicia masuk dari luar.

sambil menguap, Alicia pun memberi perintah kepada Talita karena sudah terbiasa: "Talita, buatkan segelas teh untukku......"

sebelum dirinya selesai berbicara, Jenni segera memarahinya: "apakah kamu tidak bisa membuatnya sendiri? Talita sudah capek bekerja, kenapa kamu masih menyuruhnya untuk melayanimu?"

Alicia begitu terkejut karena dia tidak tahu kesalahan apa yang ia perbuat.

bukankah Jenni selama ini juga menganggap Talita sebagai pembantu rumah tangga?

Rino juga terkejut melihat semua ini, dia segera berkata: "kakak, apa yang terjadi padamu hari ini?"

"kenapa?" kata Jenni dengan nada yang buruk sambil melototinya: "suruh istrimu untuk pergi mencuci kaus kaki yang ada di kamar mandi itu! untuk apa kalian meninggalkan kaus kaki di sana?"

setelah mengatakan itu, Jenni pun menolehkan kepalanya dan kembali tersenyum pada Talita sambil membawanya naik ke lantai atas.

"Talita, tidak perlu hiraukan mereka! mulai dari sekarang, aku tidak akan membiarkan satu orang pun untuk memerintah kamu!"

Rino dan Alicia terbengong sambil menatap Jenni.

Alicia pun berkata: "Rino, apakah kakakmu salah makan obat hari ini? kenapa sikapnya kepada Talita berubah begitu drastis?"

Rino menggaruk kepalanya sambil berkata: "kamu seperti tidak mengenal kakak saja, benda apa yang bisa merubah sikapnya selain uang?"

Dewi juga menggelengkan kepalanya, dirinya juga tidak sanggup untuk menghalangi ibunya itu.

mungkin wanita yang paling suka pada uang di kota Gopo ini adalah Jenni!

namun bagaimana pun, alangkah baiknya jika Jenni tidak lagi menindas Talita. kalau tidak, setelah Roky kembali dari Myanmar nanti, akan sangat sulit untuk memberi laporan padanya tentang kondisi Talita.

...........

di dalam kamar hotel.

Roky duduk bersila dalam formasi pengumpulan roh. dia meletakkan tangannya di lutut dan menutup matanya.

terlihat aura asap mulai muncul dari tubuhnya.

terdapat banyak aura di tempat ini dan semua aura dalam radius sepuluh mil telah dikumpulkan di sini. ini cukup berguna untuk kultivasi dan aura itu juga telah menutupi seluruh hotel.

bahkan para pelayan di hotel itu juga merasa terkejut setelah menyadari hal ini. setiap orang yang memasuki hotel ini akan merasakan energi yang membuat mereka menjadi begitu semangat.

Roky memejamkan matanya dan pori-pori yang ada di sekujur tubuhnya pun terbuka.

energi yang suci itu pun mulai masuk ke dalam tubuhnya melalui pori-pori. setelah melalui proses, energi itu kembali keluar dari dalam tubuhnya. itulah alasan kenapa energi itu bisa berubah menjadi asap.

tidak lama kemudian, ruangan itu sudah dipenuhi oleh asap yang tebal.

ketika Roky sedang menjalankan proses kultivasi ini, dia mendengar suara langkah kaki.

dia mengerutkan keningnya dan menyelesaikan pelatihannya itu sambil membuka kedua matanya secara perlahan.

dari sisi tubuhnya terlihat sebuah putaran angin yang sedang menerbangkan semua asap yang ada di dalam ruangan itu.

di saat ini, pintu ruangan itu pun diketuk.

"tok, tok, tok..."

Roky bangkit berdiri dan berkata dengan datar: "silahkan masuk."

pintu ruangan dibuka dan Henry berdiri di depan pintu sambil menggosok kedua tangannya. di sisi Henry terlihat istrinya yaitu Fany yang membawa begitu banyak hadiah.

setelah pintu terbuka, tatapan Fany terlihat begitu penuh kejutan.

"hari sudah siang, kenapa ruangan ini masih berasap?"

masih tersisa sedikit asap dari energi di ruangan itu. Roky tidak menghiraukannya dan berkata kepada mereka bertiga.

"ada hal penting?"

apakah keluarga Xie datang ke hotel untuk mencarinya karena dirinya tidak pergi meminta maaf ke keluarga Xie?

saat ini, Henry pun tersenyum dan berkata: "keponakanku yang baik, kami sengaja datang untuk mengunjungimu. tentang kejadian waktu itu, putraku sendirilah yang berbuat salah.

kamu tinggal bersama kami dan tantemu selalu mengabaikanmu karena dirinya juga terlalu sibuk. oleh karena itu, kami datang untuk meminta maaf padamu,"

Fany pun segera berkata: "Roky, kamu salah paham, waktu itu lantai atas sedang dalam renovasi, oleh karena itu, aku tidak memberimu untuk tinggal di atas.

sekarang, rumah tersebut sudah selesai direnovasi. marilah pulang untuk tingga bersama. hotel ini pastilah tidak senyaman rumah sendiri."

Roky pun berkata: "terimakasih atas niat baik kalian. aku sudah terbiasa tinggal di hotel ini. aku tidak akan merepotkan keluarga Xie lagi."

"tidak repot, sama sekali tidak repot."

Fany kembali berkata: "aku sudah menyediakan kamar untukmu dan telah mengganti semua perlengkapan menjadi yang baru. marilah pulang untuk tinggal bersama!"

setelah perkataan itu terucap, Henry pun menatap ke arah Ferry: "kenapa kamu masih berdiri di sana? segera minta maaf kepada kakak iparmu! kakak iparmu dengan susahnya datang ke sini dan kenapa kamu sanggup memperlakukan dia dengan buruk? meskipun kamu sibuk, namun saudara itu lebih penting!"

Ferry merubah sikapnya dan dia pun tersenyum sambil berkata: "kakak ipar, kejadian waktu itu hanyalah sebuah salah paham. aku terlalu sibuk untuk melayani kustomer lain. aku akan meminta maaf kepadamu."

Fany berpura-pura tersenyum: "kita semua adalah satu keluarga, kakak iparmu tidak akan mempermasalahkan hal ini.

Roky, pulanglah untuk tinggal bersama hari ini. kami bahkan sudah membawa mobil ke sini."

mereka bertiga terus berbicara sesuai topik yang ada. meskipun Henry sedang memarahi Ferry, namun itu semua tidaklah asli. Roky tahu jelas akan tujuan mereka. dia lalu berkata dengan datar: "tante, aku sudah menerima niat baikmu itu. aku merasa nyaman tinggal di tempat ini. lagi pula ada hal lain yang harus aku selesaikan. tinggal di tempat ini lebih mempermudah diriku untuk menyelesaikan hal itu.

untuk sementara waktu, aku tidak akan kembali ke keluarga Xie."

Fany hanya bisa menutup mulutnya.

Henry pun berkata dengan canggung: "bagaimana kalau malam ini kita makan bersama? aku sudah menyewa restoran."

"tidak perlu, kalian saja yang makan."

setelah mengatakan itu, Roky pun bertanya: "apakah ada hal lain?"

setelah beberapa saat, Roky pun melanjutkan perkataannya: "oh iya, kedepannya, panggilah aku dengan namaku. aku tidak terbiasa memiliki hubungan yang dekat dengan orang lain."

Henry dan Fany pun saling bertatapan dan tatapan mereka terlihat sedikit canggung.

siapa pun bisa menyadari kalau Roky tidak ingin memiliki hubungan apapun dengan mereka. bahkan Roky tidak menganggap mereka sebagai saudaranya.

setelah mendengar semua ini, tatapan Ferry terlihat sedikit kecewa.

dirinya datang bersama orang tuanya untuk meminta maaf kepada Roky karena ini adalah perintah dari wanita terhormat itu.

kedua orang tuanya bagaikan senior dan mereka cukup rendah hari karena mereka masih ingin datang untuk meminta maaf kepada Roky yang merupakan seorang junior. tidak disangka, Roky tidak tahu diri dan ekspresinya begitu cuek. dia sama sekali tidak menghargai keluarga Xie.

namun ketika memikirkan rencananya dengan wanita terhormat itu, Ferry hanya bisa menahan amarahnya dan berkata: "kakak ipar, kamu tidak begitu mengenali wilayah ini. kami ingin meminta maaf karena kami tidak melayani dirimu dengan baik setelah kamu tiba di tempat ini."

Novel Terkait

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
3 tahun yang lalu

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu