Aku bukan menantu sampah - Bab 743 Klub PUA

Wendra sangatlah cemburu, jika bukan karena Melani disini, dia akan segera kesana, meraih kepala Roky dan membantingnya dengan keras ke atas meja!

Makanan sudah selesai di santap, Roky juga mengusulkan untuk pergi, berencana mengantar Melani pulang.

Terakhir kali Melani datang ke Kota Gopo untuk mencarinya, dia masih ingat sampai sekarang tentang Melani berinisiatif menerkamnya di hotel setelah minum banyak.

Beberapa orang berjalan sampai ke pintu hotel, Melani memegang dahinya, berkata: “Aku pergi ke kamar mandi sebentar, kalian tunggu aku disini.”

“Melani, setelah kamu keluar, aku akan mengantarmu pulang.”

Wendra berkata, lalu segera menelefon dan meminta petugas parkir untuk menyetir mobilnya kemari.

Ini adalah mobil yang baru dibelinya, adalah mobil Mercedes Maybach S680 seharga lebih dari 10 miliar, semuanya dengan aksesoris teratas, sengaja menyetir mobil kemari untuk mengejutkan Roky.

Melihat orang miskin ini, bagaimana sombong didepannya.

Melani berbalik badan dan pergi, begitu sosoknya menghilangnya, Wendra segera mengubah gaya yang elegan tadi, menunjuk ke hidung Roky dengan wajah ganas.

“Sialan kamu, berani merebut wanita denganku? Apakah tahu aku siapa?”

Roky melihat sekilas, lalu berkata dengan menghina: “Aku hanya tahu, sekarang ada anjing gila yang berdiri dihadapanku.”

“Hehe, kamu bukan orang Kota Wasa, kan? Pantas saja tidak tahu diri.”

Wajah Wendra menyeramkan: “Pernahkah mendengar Perusahaan Farmasi Quita, perusahaan farmasi peringkat ke sepuluh di seluruh kota Wasa, aku adalah salah satu pemegang sahamnya!”

Roky mengerutkan kening, pemegang saham yang berteman dengannya, sebagian besar adalah perusahaan yang peringkat lima teratas.

Seperti perusahaan kecil yang peringkat ke sepuluh ini, dia sungguh tidak memiliki kesan.

Namun, kata “Farmasi Quita” ini, terdengar lumayan familiar, seperti pernah mendengarnya di suatu tempat.

“Bram bram”

Petugas parkir mengendarai Mercedes Maybach S680 yang baru dan mengkilap kemari, lalu berhenti didepan pintu hotel.

Meskipun disini adalah Kota Wasa, tetapi mobil mewah seharga lebih dari 10 miliar berhenti didepan pintu, masihlah sangat menarik perhatian, pandangan banyak orang tertuju kemari.

“Apakah sudah melihatnya?” Wendra dengan wajah mengejek, mengeluarkan kunci mobil dan memutarnya: “Ingin menjadi orang yang bersandar pada wanita, kamu masih belum memenuhi syarat! Kamu bersandar pada wanita kaya seumur hidup, juga tidak bisa membeli mobil mewah sepertiku!”

“Oh?” Roky menyipitkan matanya, lalu memeluk lengan sendiri dengan santai: “Kamu menyebut mobil kalangan bawah ini sebagai mobil mewah? Di dalam garasiku tidak ada mobil yang semurah ini.”

Mobil di garasinya, yang paling murah juga seharga ratusan miliar, ada Rolls Royce Phantom series, Rolls Royce Wraith edisi khusus yang hanya mengeluarkan satu mobil di Yuga, Bugatti Veyron platinum edisi terbatas, Ferarri SP12EC……..

Ini semua hanya mengeluarkan beberapa mobil di seluruh dunia, selain itu juga adalah mobil mewah yang tidak dapat dibeli walaupun memiliki uang, didalam garasinya hanya seperti kubis, penuh dimana-mana.

“Kamu berpura-puralah.”

Wendra mendengus dingin, dia sama sekali tidak percaya.

Roky yang begitu miskin ini, jika sungguh memiliki mobil mewah ratusan miliar, apakah akan berpenampilan seperti ini?

Dia mendengus dingin, berkata dengan angkuh: “Jangan mengira memainkan sedikit trik, sudah dapat membodohi Melani! Aku sudah memainkan banyak wanita, dan wanita sepertinya, aku memiliki cara untuk menghadapi! Aku berani menjamin, selama aku mulai mengejarnya, dalam waktu sebulan, dia akan berbaring di bawahku dengan patuh, dan terserah padaku ingin bagaimana memainkan.”

Roky menyipitkan mata, Wendra adalah senior dalam hal percintaan, jika dia benar-benar berusaha keras untuk mengejar Melani, mungkin saja Melani akan tertipu.

Memikirkan hal ini, raut wajah Roky langsung menjadi suram, berkata dengan dingin: “Kamu menjauhlah darinya!”

“Hehe, sudah takut?” Wendra tampak bangga, mengira Roky ketakutan, jadi semakin berani berkata: “Aku beritahumu, aku dari klub PUA alias Pick Up Artist, terhadap Direktur wanita seperti ini, sungguhlah mudah untuk mendapatkan mereka! Nantinya, aku menyuruhnya berlutut, dia akan berlutut, aku menyuruhnya melepas, dia akan melepas, lalu merekam beberapa video olahraga, menjamin dia akan sangat patuh……”

Klub PUA yang disebut, dikatakan dengan bahasa umum, adalah Klub mendapatkan wanita yang didirikan oleh sekelompok pria berengsek.

Sekelompok pria ini memiliki seperangkat aturan untuk merayu semua jenis wanita, begitu mereka mendapatkannya, akan meninggalkannya setelah selesai bermain, dan juga masih bertukar wanita satu sama lain, terkenal dengan reputasi buruk.

Roky tidak menyangka, Wendra ternyata termasuk dalam klub bajingan ini, segera mengancamnya dengan dingin.

“Jika kamu berani bertindak kepada Melani, aku tidak akan mengampunimu.”

“Hahaha

………” Wendra semakin bangga, berkata dengan sombong: “Wanita cantik seperti Melani, didalam klub kamu pasti harus berbagi sumber daya, semua orang akan merasakannya, tetapi pasti tidak ada bagian untuk orang miskin sepertimu………..”

Dia masih belum menyelesaikan perkataan, sebuah kepalan tinju yang besar langsung membesar didepan padangannya.

“Baam”

Roky meninju wajah Wendra!

Wendra masih belum sempat berteriak, seluruh tubuh langsung mundur kebelakang, dan dipukuli sampai terbang.

Kerumunan di sekitar terbodoh.

Tidak disangka, Roky langsung menggunakan tangan, selain itu masih memukul pemegang saham Farmasi Quita!

Farmasi Quita adalah salah satu dari empat keluarga besar Kota Wasa, sebelumnya diinvestasi dan didirikan oleh Keluarga Bai, orang yang bisa menjadi pemegang saham, adalah semua orang yang berkuasa di Kota Wasa, tetapi tahun lalu tidak berkelola dengan baik, kemudian di beli oleh sebuah perusahaan besar, latar belakangnya menjadi lebih kuat!

Roky bahkan berani memukuli Wendra, tampaknya sedang dalam masalah.

“Aw…….”

Wendra menjerit kesakitan, menutup mulut yang mengalir darah, berteriak keras kepada Roky dengan ganas: “Berani memukulku, kamu cari mati! Aku beritahumu, aku segera mencari orang untuk membereskanmu, kamu jangan harap bisa meninggalkan Kota Wasa hidup-hidup.”

Dia sungguh sangatlah marah!

Bocah ini, bukan hanya merebut wanita kaya yang dia sukai, tetapi bahkan berani memukulnya!

Wajah Wendra ganas, mengambil sebuah batu bata dan bergegas menuju Roky.

“Baam”

Roky bahkan tidak melihatnya, langsung menendangnya, membuat Wendra hingga ke teras bunga di sisi jalan.

Dia mengangkat bahu, lalu berkata dengan acuh tak acuh: “Aku bukan hanya memukulmu, aku masih menendangmu, apa yang bisa kamu lakukan terhadapku?”

Sekarang dia sudah teringat, mengapa Farmasi Quita terdengar begitu familiar.

Bukankah itu salah satu perusahaan yang dia menyuruh Lian untuk membelinya!

Lian membeli begitu banyak perusahaan, dia sama sekali tidak mengingat nama-nama perusahaan ini, hanya melihat sekilas daftarnya.

Tepat pada saat ini, Melani berjalan keluar dari pintu, melihat situasi ini, langsung sedikit terkejut.

“Melani!” Wendra segera menyimpan ekspresi ganasnya, berpura-pura marah, bergegas kesana untuk mengadu: “Roky bukanlah orang baik, tadi dia mengatakan ingin membuka kamar denganmu malam ini, akan melakukan tindakan tak senonoh selagi kamu minum banyak, aku sangat marah padanya, dan Bocah ini malah memukul orang!”

Dia yang berbuat jahat tetapi duluan mengadu, lagipula keluarga Su adalah yang paling berkuasa di Kota Wasa, dan Melani juga sangat terkenal menjaga dirinya yang suci.

Jika Roky memiliki niat tak senonoh terhadap Melani, dia pasti akan diberi pelajaran.

“Hah?”

Melani mengerutkan kening, berbalik dan melihat ke arah Roky.

Roky mengangkat bahu, merentangkan kedua tangan terhadapnya.

Wendra masih belum mengetahui hubungan mereka berdua, jadi semakin berpura-pura kesal, berkata sambil mengertakkan gigi: “Orang ini masih mengatakan, selagi kamu minum banyak, akan membawamu ke hotel, dan memainkan berbagai macam permainan! Sungguh sangat jahat dan tak tahu malu!”

Selesai berbicara, dia memandang ke arah Roky dengan wajah yang senang sambil tersenyum licik.

Orang ini, sudah mampus!

“Kamu ingin membuka kamar denganku?” Melani sudah tersadarkan, memandang ke arah Roky sambil tersenyum palsu: “Katakanlah, hotel yang mana, aku akan pergi kesana terlebih dahulu untuk mandi dan menunggumu?”

Novel Terkait

Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
4 tahun yang lalu

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
4 tahun yang lalu

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
4 tahun yang lalu

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
4 tahun yang lalu