Aku bukan menantu sampah - Bab 681 Roh Meninggalkan Tubuh

Begitu dia selesai berbicara, Aung Miko langsung memujinya.

“Adik kecil akan berterima kasih kepada master di sini, ke depanya master harus lebih banyak mengatakan hal baik tentang kami, oh iya aku membawa sedikit hadiah kecil pertemuan untuk master, semoga master menyukainya.”

Setelah selesai berbicara, Aung Miko segera mengeluarkan sebuah liontin giok yang bagus, dan menyerahkan kepada si botak dengan hormat.

Di Keluarga Aung San dia dikenal sebagai “Anak yang boros”, tapi selain terlalu boros seperti biasanya, dia tidak bisa melakukan apa-apa, memperlakukan orang sesuai dengan status sosial, itu adalah keahliannya.

Begitu dipuji oleh beberapa orang, si botak merasa sangat bangga, dan berkata : “Oke, jika ada kesempatan aku pasti akan mengatakannya ! aku akan mengajari kalian metode tinju dasar terlebih dahulu, dan kalian mempraktikkannya ! aku akan memberi kalian dua gerakan untuk membuka mata kalian.”

Setelah selesai bicara, si botak berjalan ke tengah, mengerahkan seluruh kekuatannya ke telapak tangan, kemudian memukul ke arah dinding bata.

Dia berada dalam jarak dua atau tiga meter dari dinding bata, tetapi begitu dia meninju, tiba-tiba sebuah gelombang udara berputar.

“Hu”

Dinding bata dihancurkan olehnya dengan sekali pukul, dan batu bata beterbangan.

“Master, kamu hebat sekali, luar biasa!” Aung Miko tercengang melihat itu, dan semakin iri.

Tak disangka si botak memiliki keterampilan seperti ini setelah diterima menjadi murid Roky dalam waktu yang singkat !

Si botak tertawa : “Aku akan memperlihatkan satu gerakan lagi.”

Setelah selesai berbicara, dia mengambil sebuah pipa baja yang tidak berkarat, membengkokkan dan meluruskan pipa baja itu seperti menguleni mie.

Pipa baja tak berkarat yang keras yang berada di tangannya lembut seperti kapas.

Beberapa orang melihat sampai tercengang, dan semakin menyanjung si botak lagi.

Si botak merasa sangat bangga, dan berkata : “Ini bukan apa-apa, keterampilan Kak Roky lebih hebat seribu kali lipat dariku.”

“Lihat kalian layak atau tidak, hari ini aku akan mengajari dua keterampilan kepada kalian terlebih dahulu.”

Setelah selesai berbicara, dia berjalan ke depan, dan mengambil posisi kuda-kuda.

Aung Miko dan beberapa orang lainnya segera berdiri dalam satu barisan, mengikuti gerakan si botak untuk mempelajari metode tinju.

……

Dalam perjalanan menuju pabrik farmasi, Roky menerima panggilan dari Viska.

“Roky, aku sudah sampai di Kota Gopo, kapan kamu ada waktu luang, mari bertemu.”

“Tante, kenapa kamu kemari?” Roky benar-benar tidak menduganya, dia mengira tantenya berada di Kota Wasa dan menyelidiki hal tentang liontin giok.

“Masalah spesifiknya sangat rumit, aku akan membicarakannya saat kita bertemu.”

Suara Viska terdengar serius dan sedikit kelelahan.

Karena ini masalah yang sangat penting, Roky segera berkata : “Tante, kamu di mana, aku akan pergi mencarimu.”

“Hotel Golden Summit kamar 1207.”

Viska berkata : “Selain itu, kali ini aku datang ke Kota Gopo secara diam-diam, seluruh Keluarga Lin di Kota Wasa tidak mengetahuinya, kamu juga jangan mempublikasikannya.”

“Baik, aku akan segera ke sana.”

Roky tidak mengatakan apa-apa lagi, putar balik dan langsung menuju Hotel Golden Summit.

Di sepanjang jalan, suasana hatinya sangat kacau.

Mendengar nada bicara tantenya, sepertinya penyelidikan sepasang giok pisces telah menemukan petunjuk, Roky sudah tidak sabar ingin mengetahui kisah di balik kecelakaan mobil orang tuanya.

Begitu dia menemukan orang di balik itu, dia bersumpah akan membunuh orang tersebut menggunakan tangannya sendiri dengan cara apa pun, untuk membalaskan dendam orang tuanya.

Roky melaju dengan cepat sepanjang jalan menuju ke kamar 1207 di Hotel Golden Summit.

“Masuklah.”

Viska membuka pintu, dan memberi isyarat agar dia masuk.

Tirai jendela di dalam kamar di tutup dan cahaya di dalam sangat redup.

Roky berjalan masuk ke dalam kamar suite, dan melihat Bagor juga berada di dalam.

Begitu melihat Roky, Bagor segera berjalan selangkah ke depan, membungkuk dengan hormat dan menyapa.

“Tuan muda ketiga!”

Roky mengangguk kepadanya, dan bertanya : “Hanya kamu sendiri yang mengantar tante ke Kota Gopo.”

Bagor berkata dengan hormat : “Masalah Nona Viska datang ke Kota Gopo, semakin sedikit orang yang mengetahuinya akan semakin baik, jadi aku sendiri yang mengantarnya.”

“Ada Bagor yang melindungiku sudah cukup.”

Viska berjalan melewati Roky menuju ke depan meja kerja, membuka lemari dan mengeluarkan sebuah brankas berwarna perak.

Roky segera bertanya dengan suara yang berat : “Tante, apakah sudah ada petunjuk dengan masalah kecelakaan mobil orang tuaku?”

Sambil membuka brankas berwarna perak itu, Viska berbicara dengan letih : “Sebenarnya ada satu petunjuk, tetapi masalah ini lebih rumit dari yang aku kira.”

“Aku menyelidiki asal usul sepasang giok pisces, dan bertanya kepada seorang pandita yang bisa dipercaya, dia memberitahuku bahwa jika sepasang liontin giok ini digabungkan itu adalah sebuah alat ritual.”

Roky ragu-ragu sejenak dan berkata : “Aku mengetahui hal ini.”

Saat dia berada di acara pelelangan di Myanmar, dia memperhatikan bahwa liontin giok yang dilelang itu menunjukkan kekuatan spiritual yang lemah.

Viska mengeluarkan liontin giok itu, menghela napas dan berkata : “Pandita yang aku cari adalah seseorang tokoh besar yang hebat di Organisasi Feng Shui Xuanmen, tetapi dia tidak bisa melihat dari mana sebenarnya asal sepasang liontin ini.”

“Roky, aku melihatmu di Myanmar, sepertinya juga memahami tentang kemampuan Feng Shui, coba kamu lihat, apakah kamu bisa menemukan sumbernya.”

“Oke.”

Roky mengangguk, dan mengambil liontin giok itu dari tangan tantenya dengan serius.

Dua liontin giok pisces itu telah disatukan, dan menjadi sebuah medali giok yang berbentuk bulat.

Saat Roky baru saja menerima liontin giok itu, tiba-tiba ada sebuah sensasi sengatan listrik muncul di telapak tangannya, dan sedikit mati rasa.

Dia mengerutkan keningnya, dan mengetahui bahwa ini adalah reaksi alat ritual terhadap kekuatan spiritual dirinya sendiri, dan adanya perlawanan.

Dia segera melepaskan energi sage, memasukkan ke dalam alat ritual dan berencana untuk menahannya.

Tapi yang tak diduga adalah liontin giok mulai menyerap energi sagenya dengan gila.

Roky terkejut, dan hendak melepaskannya, tiba-tiba tatapan matanya menjadi gelap.

Tepat pada saat itu, dia merasakan dengungan di kepalanya, seperti terjatuh dari ketinggian, langsung merasakan kehilangan gravitasi, dan terjatuh di atas sofa.

“Roky !”

Viska melihat Roky yang baru saja menerima liontin giok itu terjatuh dan duduk di atas sofa, dengan matanya yang tertutup dan pingsan, seketika raut wajahnya menjadi pucat karena ketakutan.

“Nona Viska, aku akan memeriksa Tuan muda ketiga.”

Bagor segera melangkah ke depan, dan ingin mengulurkan tangan untuk menyentuh Roky, tetapi ketika tangannya baru saja menyentuh tubuh Roky, tiba-tiba dia merasakan pantulan energi yang sangat kuat.

Sebelum dia merespon, tiba-tiba tubuhnya terbang seperti tertabrak mobil, dan menabrak rak buku.

“Plak.”

Rak buku kayu mahoni yang kokoh itu hancur karena ditabrak oleh Bagor.

Barang-barang yang ada di lemari berjatuhan ke lantai.

Melihat adegan ini, Viska tercengang.

Tapi sebenarnya dia adalah presdir wanita yang berkecimpung dalam dunia bisnis, berpengetahuan luas, dan dia terkejut sejenak, kemudian dirinya sadar dan bertanya : “Bagor, apakah kamu terluka? Apa yang terjadi?”

“Nona Viska, aku tidak apa-apa.”

Bagor menopang tubuhnya dan bangun dari lantai, dan dia juga sangat terkejut.

Dengan kultivasi dirinya, meskipun mobil dengan kecepatan tinggi langsung menabraknya, dia akan baik-baik saja, paling tidak dia akan mundur dua langkah.

Tetapi ketika dia menyentuh Roky tadi, pantulan energi yang dipancarkan dari pihak lawan itu benar-benar sangat kuat, menurutnya mungkin adalah sebuah kereta api yang menderu, kekuatannya sangat kuat !

Tak diduga tuan muda ketiga masih begitu muda, tetapi kultivasi dirinya sangat tinggi !

Dan hampir mencapai tingkat Jindan !

Memikirkan hal ini, Bagor benar-benar terkejut, dan ada kekaguman yang muncul di dalam hatinya !

Melihat Bagor terkejut, Viska tahu tetapi tidak mengatakannya, dan juga tidak berani menyentuh Roky dengan mudah, hanya berdiri di samping dan memanggil dengan gugup.

“Roky, apakah kamu bisa mendengarkan aku berbicara? Apakah kamu baik-baik saja?”

Tapi kedua mata Roky tertutup dengan rapat, seolah-olah tertidur pulas, dan tidak menjawab sama sekali.

Pada saat ini, Bagor melangkah ke depan, dan berkata dengan hormat : “Nona Viska, menurut pemahamanku, mungkin roh tuan muda ketiga sepenuhnya telah meninggalkan tubuhnya, dan sedang menahan alat ritual ini, sebaiknya kita jangan mengganggunya, jagalah dia di samping untuk menjaga-jaga jika ada yang mengganggu.”

Novel Terkait

Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
4 tahun yang lalu

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
4 tahun yang lalu

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu