Aku bukan menantu sampah - Bab 282 Bukan Dia Tapi Aku

Beberapa murid langsung muncul setelah kata-katanya selesai.

"Roky, memangnya kamu berpikir siapa dirimu?"

"Kamu berani menyuruh Master Jayden berlutut, kamu bahkan tidak pantas untuk membawakan sepatunya!"

"Bodoh, jika bukan karena Master Jayden maka aku akan langsung memukulmu!"

Tepat pada saat ini terdengar suara berat di panggung!

Suara sebuah benda berat jatuh ke lantai!

Kerumunan orang langsung melihat ke sana yang langsung kaget!!

Mereka melihat Sammy berdiri di panggung dengan perut yang tembus serta berlumuran darah!

Sedangkan Garry tidak terluka, dia perlahan-lahan menarik tangannya dari perut Sammy.

Tinjunya penuh darah dan mengenggam organ dalam!

Wajah Sammy berkerut seolah-olah terlihat sangat sakit dan ingin berteriak tapi tidak bisa mengeluarkannya.

Wajahnya pucat dan terlihat sempoyongan, dia terlihat tidak percaya!

Garry tersenyum dingin dan tiba-tiba membuka telapak tangannya seperti sedang mengeluarkan jurus dan memukul kepala Sammy dari sisi kanan dan kirinya!

Jayden segera sadar dan berteriak, "Berhenti!"

Tapi Garry telah memukulnya begitu kata-katanya keluar!

"Prak!"

Suaranya terdengar seperti suara semangka yang pecah!

Kepala Sammy langsung hancur berantakan!

Cairan berwarna merah putih yang terlihat seperti cat perlahan-lahan mengalir keluar.

Tengkoraknya hancur bahkan matanya juga meledak yang bahkan sudah tidak bisa dikenali lagi!

Adegan tragis ini langsung membungkam kerumunan dan membuat semua orang terdiam.

Garry terlihat santai sambil menyeka tangannya di baju Sammy dan mendengus dingin.

"Orang-orang Nanguang benar-benar tidak berguna!"

Jayden terlihat pucat dan matanya merah, kemarahan besar membuat badannya menggigil dan janggutnya juga ikut bergetar.

Beberapa saudara seperguruan langsung berteriak.

"Kakak seperguruan Sammy!"

Pim berdiri sambil tersenyum dan berkata, "Jayden jangan marah! Korban jiwa adalah hal biasa dalam sebuah pertandingan, bukankah aku sebelumnya telah memperingatkanmu supaya jangan menyalahkan pihak lawan jika mati di tangan lawan karena ilmu yang kurang."

"Kalian keterlaluan! Apakah kamu berpikir Nanguang kami tidak ada orang!"

Jayden berteriak kencang lalu berbalik serta naik ke panggung!

Pim tertawa sambil berkata, "Muridku, Jayden adalah guru sampah-sampah tadi, kamu jaga dirimu, jangan sampai membunuh gurunya juga!"

Garry mengangguk sambil berkata, "Guru, aku akan mendengarkanmu dan akan membiarkan jasad guru para sampah itu utuh sebagai bentuk penghormatan dariku!"

"Haha, aku akan membuatmu hancur berkeping-keping hari ini!" Jayden mana mungkin terima dipermalukan seperti itu, matanya merah sambil berteriak dan mengeluarkan jurus!

Pukulan keras ini dua kali lipat dari yang tadi sehingga menimbulkan suara desir!

Garry menahan napas dan tidak berani langsung melawannya seperti tadi karena ilmunya lebih tinggi beberapa kali lipat dari yang tadi dan dia menghindari pukulan angin dengan mudah!

Jayden sangat marah karena murid tersayang telah mati dengan jasad yang tidak berbentuk maka dia langsung mengeluarkan jurus dengan kekuatan penuh.

Beberapa murid memberikan semangat dari bawah panggung.

"Guru, bunuh dia untuk membalaskan dendam kakak seperguruan Sammy!"

"Guru pasti bisa mengalahkan bajingan itu."

"Kakak seperguruan Sammy mati menggenaskan, guru langsung bunuh saja dia!"

Wajah Roky terlihat dingin.

Pada saat ini, sebuah sosok bergerak ke sampingnya dan bertanya, "Kak Roky, menurutmu siapa yang akan menang?"

Roky menoleh dan kaget ketika melihat Maggy tertutup rapat bahkan memakai topi, kaca mata hitam juga masker seolah-olah mirip dandanan untuk menghindari paparazi.

Maggy berkata dengan kesal, "Bukankah aku takut paman pertama melihatku karena dia tidak tahu dengan kedatanganku."

Roky meresponnya dan berkata, "Jayden akan kalah."

Beberapa muridnya langsung memalingkan kepalanya dan melihatnya dengan mata merah!

Tapi tdak semarah tadi.

Ada kecemburuan di dalam matanya!

"Kenapa?" Maggy bertanya dengan penasaran.

Roky berkata, "Jayden berlatih ilmu tenaga dalam yang keras tapi dia tidak tahu bagaimana menggabungkan kekuatan dengan kelembutan! Mungkin dia bisa mengimbanginya tiga tahun yang dulu tapi dia berlatih keras selama tiga tahun ini sehingga itu menjadi kelemahannya. Sebaliknya Garry berlatih ilmu untuk menghadapi ilmu keras, kamu lihat apalah jurusnya terlihat mirip dengan jurus Taichi."

Maggy mengangguk dan berkata, "Aku sepertinya sudah mengerti, meskipun kaca tidak sekeras baja tapi dia langsung hancur dengan satu pukulan, mungkin ini maksudmu."

Roky tersenyum, "Kamu pintar!"

Dia melihat Maggy makan plum hijau dengan semangat maka dia juga mengambil satu sambil memasukkannya ke dalam mulut.

"Heng, kamu merebut makananku!" Maggy marah sambil melototinya.

Roky tersenyum, "Aku akan mengembalikannya sekotak untukmu."

Maggy berkata, "Tidak mau, aku mau kamu menemaniku makan!"

Pada saat ini, para penonton tiba-tiba berteriak!

Pada saat Roky mengangkat kepalanya, dia melihat Jayden memegangi lengan kanannya dengan tatapan tidak percaya.

Badannya berdarah dan lengan kanannya terkulai karena tulangnya telah remuk!

Beberapa murid yang ada di bawah panggung langsung tertegun!

Bagaimana mungkin!

Gurunya bahkan kalah dengan seorang murid yang tidak terkenal!

Selain itu, tulangnya juga patah!

Kalah besar!

Maggy terlihat penuh kagum dan berkata dengan kaget, "Kak Roky, kamu hebat sekali karena tebakanmu benar semuanya!"

Kerumunan beraksi dan perlahan-lahan mengelilingi Pim untuk menyanjungnya.

Pim tersenyum dan ada sinar kesombongan dalam matanya.

Tiga tahun lalu dia hampir dikalahkan oleh Jayden sehingga dibicarakan banyak orang tapi dia membalas dendamnya hari ini!

Bagaimana mungkin Jayden bisa dibandingkan dengan dirinya!

Dia adalah orang tertinggi di Acara White Dragon!

Jayden sudah tidak memiliki kekuatan untuk melawan lagi maka Garry berkata dengan kasar, "Guru mengatakan untuk membiarkan jasadmu utuh maka aku akan menghancurkan hatimu!"

Setelah itu dia langsung mengeluarkan jurus ke arah Jayden!

Dia ingin langsung menghancurkan hatinya!

Ekspresi Jayden terlihat ketakutan karena dia tidak punya tenaga untuk mengelaknya.

Pada saat dia akan mengenai dadanya tiba-tiba pukulannya miring dan Garry menarik pukulannya seperti disengat listrik.

Sebuah biji plum sebesar kacang jatuh ke bawah.

Kerumunan langsung kaget!

Tidak diduga ternyata sebuah biji plum memukul pukulan Garry yang besar itu!

Ekspresi wajah Pim berubah sambil melihat sekeliling dan berkata, " Matty, ini masih belum giliranmu, mengapa kamu beraksi?"

Mata kerumunan orang perlahan-lahan melihat ke arahnya.

Di dalam seluruh arena hanya Matty yang bisa menjatuhkan Garry dengan sebuah biji plum!

Matty tidak bergerak dan duduk diam di kursinya sambil berkata dengan kesal, "Bukan aku."

"Jika bukan kamu maka siapa lagi?" Pim terlihat marah!

Ini merupakan sebuah penghinaan besar karena sebuah bji plum kecil bahkan bisa memukul serangan anak muridnya!

Pada saat ini terdengar sebuah suara datar di antara kerumunan orang.

"Itu aku."

Novel Terkait

Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
3 tahun yang lalu

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
4 tahun yang lalu