Aku bukan menantu sampah - Bab 112 Mencari Perhatian Lebih

supir sedang mengemudi dan William pun duduk di sebelah supir sambil mengobrol dengan Roky.

setelah mengetahui Dewi yang hendak pergi ke perusahaan Sinhan untuk interview, William pun tertawa sambil berkata: "perusahaan Sinhan sering menelepon aku agar keluarga Wang bisa berinvestasi di salah satu pusat perbelanjaan yang mereka bangun. aku sedang memikirkan hal itu. bagaimana kalau aku menelepon mereka untuk mempermudah interview kali ini?"

Roky belum sempat mengatakan sesuatu dan Dewi segera menolak dengan sopan: "direktur Wang, terimakasih atas niat baikmu, namun kamu tidak perlu melakukan itu. aku ingin mencari pekerjaan dengan kemampuanku sendiri."

"kamu sangatlah teguh, aku bahkan merasa malu pada diriku sendiri jika membandingkan diriku denganmu." kata William dengan penuh kagum.

Dewi lalu tersenyum canggung dan merasa merinding.

sejak dirinya masuk ke dalam mobil ini, dia sudah merasa tidak nyaman.

bagaimana pun William adalah seorang pria sukses di kota Gopo ini. kedudukannya di dunia bisnis ini bahkan lebih tinggi dibanding nenek Liu. Dewi bisa merasakan kalau William sedang mencari perhatian dari Roky dan perkataannya itu sangatlah berlebihan.

Dewi lalu menatap Roky dan melihat kalau ekspresi Roky sangatlah santai. dia merasa aneh akan hal ini.

secara logika, rakyat biasa akan bersikap sopan dan mencari perhatian lebih di depan William. namun tidak begitu dengan Roky, dirinya bahkan terlihat tidak begitu ingin menghiraukan William.

ini aneh!

namun, Dewi pernah mendengar kabar kalau William adalah orang yang sangat mempercayai mitos. setiap tangga 15 dan 30 pada kalender cina, dia akan melakukan ritual sembahyang dirumahnya sendiri. Dewi juga mendengar kabar dari Andrew kalau Roky bisa membantu orang lain untuk melihat Fengshui. mungkin ini merupakan alasan sebenarnya.

Dewi tidak akan percaya akan hal abstrak seperti ini!

mobil dengan harga miliyaran itu sangatlah stabil. tidak terasa, mereka pun sudah tiba di depan perusahaan Sinhan.

setelah mobil itu berhenti, William segera turun dari mobil untuk membukakan pintu mobil untuk mereka berdua.

Dewi seketika merasa risih dan berkata dengan kaku "terimakasih direktur Wang". setelah itu, dia pun keluar dari dalam mobil.

"master Roky, aku akan menunggu kalian di sini." kata William.

Roky hanya menganggukkan kepalanya dan berkata: "terimakasih karena sudah mengantar kami, namun kamu tidak perlu menunggu kami di sini. aku juga tidak tahu kapan aku bisa keluar dari dalam perusahaan. kamu sudah boleh pergi sekarang."

"tidak masalah, aku juga tidaklah sibuk hari ini. begitu banyak hal yang ingin aku pelajari dari master Roky." kata William dengan terseyum: "bisnis keluarga Wang belakangan ini tidaklah begitu baik dan hal ini membuat diriku sedikit stress."

Roky tersenyum dan berkata: "apakah kamu adalah shio ayam? dalam tahun ini, orang yang memiliki shio ayam dan shio anjing tidak akan saling mengalah dan mereka akan tetap berjuang hingga salah satu pihak terluka. pergilah untuk membeli beberapa obat tradisional dan mandilah menggunakan air rendaman obat tersebut. dengan begitu, penyakit eksim pada tubuhmu akan menghilang dan takdirmu tidak akan sesial itu lagi. hal itu juga tidak akan berdampak pada kesehatan tubuhmu dan hanya akan berdampak pada keberuntungan kamu."

perkataan ini membuat William terbengong dan matanya terlihat begitu melotot.

setelah mengatakan itu, Roky pun segera pergi.

setelah terbengong beberapa saat, William pun segera berkata: "sang dewa, kamu adalah master yang sangat hebat! kamu bahkan bisa mengetahui adanya penyakit eksim pada tubuhku. bahkan istriku sendiri tidak tahu akan hal ini!"

ekspresi wajahnya terlihat begitu penuh kagum dan dia menatap bayangan tubuh Roky dengan penuh hormat.

sepertinya dia tidaklah salah untuk mencari perhatian lebih dari Roky!!

William lalu berkata dengan wajah yang sombong: "Qinster, jangan menganggap kalau dirimu bisa merasakan keberuntungan karena kamu didukung oleh Roky. aku akan mengandalkan kemampuanku untuk mencari perhatian lebih dari Roku dan aku juga tidak akan kalah darimu!"

Roky lalu berjalan masuk ke dalam lobi dan mengantar Dewi masuk ke ruang interview.

tadi pagi, Billy mengirim sebuah pesan singkat untuknya dan berkata dia sudah mengatur Dewi untuk datang ke perusahaan Sinhan ini.

belakangan ini, perusahaan Sinhan sedang berusaha mengembangkan proyek pusat perbelanjaan. mereka sedang mencari investor dan manajer umum mereka juga sudah meminta tolong kepada perusahaan Wehow untuk berinvestasi pada proyek ini. namun Billy masih sedang mempertimbangkan hal ini.

jika Dewi bekerja di perusahaan ini, maka dia pastilah akan ikut berinvestasi pada perusahaan ini.

ini juga merupakan sebuah bisnis.

di kota Gopo ini, perusahaan Sinhan bukanlah termasuk perusahaan konstruksi terhebat. namun kedudukannya juga tidaklah rendah. jika proyek pusat perbelanjaan ini berhasil dibangun, maka ini akan memberi dampak yang sangat besar pada kota ini dan pusat perbelanjaan itu akan menjadi tempat perbelanjaan nomor satu di kota ini.

perusahaan sangatlah beruntung karena mereka bisa mendapatkan investasi sebesar ratusan miliyar hanya dengan sebuah lowongan kerja!

setelah Dewi masuk ke dalam ruang interview, ada beberapa orang yang sedang diwawancarai, oleh karena itu, dia pun antri untuk menunggu giliran.

Roky merasa bosan dan dirinya pun berkeliling di sekitar lobi sambil menatap keluar jendela. dia melihat kalau William masih sedang menunggu di luar sana. dia pun menggelengkan kepala melihat hal itu.

jika keluarga Wang ingin menganggapnya sebagai seorang dewa yang dihormati, dirinya juga tidak bisa menolak.

"Roky?" saat ini, terdengar sebuah suara dari belakang tubuhnya.

setelah mendengar suara itu, Roky segera membalikkan badannya dan merasa senang setelah melihat pria yang ada didepannya: "Ethan?"

yang berdiri di belakang tubuhnya adalah seorang pria yang memakai jas dan terlihat dua orang asisten berada di sisi pria tersebut. pria itu terlihat seperti seorang pria yang sukses.

melihat Roky membalikkan badan, pria itu pun menghampirinya dengan senang sambil berkata: "aku merasa dirimu sangatlah mirip dengan Roky dan aku tidak menyangka kalau memanglah kamu! aku tidak mendapat kabarmu selama beberapa tahun ini, kamu juga tidak lagi menghubungi beberapa kawan lamamu ini."

Roky tersenyum dan berkata: "selama ini, aku berada di kota Gopo dan aku juga tidak pernah bertemu dengan kalian."

waktu itu, Roky diusir dari keluarga Lin dan dia pun berkelana di kota Gopo ini. dia lalu ditolong oleh Budi dan Budi pun menyuruhnya untuk bersekolah di salah satu universitas di kota Gopo ini untuk mendapatkan ijazah.

Ethan adalah teman kuliahnya dan mereka berdua memiliki hubungan yang sangat baik. setelah mengetahui kehidupan Roky yang tidak begitu baik, Ethan juga sering membantunya. namun setelah mereka tamat kuliah, Ethan pun dikirimkan untuk mengikuti pelatihan militer. Roky juga tidak lagi bertemu dengannya.

Roky juga merasa senang bertemu teman lamanya itu. mereka lalu mulai mengobrol.

tidak disangka Ethan begitu hebat dan dia adalah wakil manajer umum di perusahaan Sinhan ini!

"ini tidaklah perlu dibanggakan." kata Ethan dengan murung: "setiap harinya aku harus pergi ke bar untuk berbisnis dan mengajak orang lain untuk berinvestasi. rambutku bahkan hampir rontok. manajer umum perusahaan ini juga baru saja pulang dari luar negeri, aku tidaklah bisa membandingkan diri dengannya. aku bahkan berpikir untuk mengganti pekerjaanku yang sekarang ini."

Roky pun tersenyum: "kamu adalah manajer umum Ethan, kemana lagi kamu akan pergi?"

"aku ingin pergi ke perusahaan Skylight. namun aku tidak memiliki kemampuan dan relasi yang cukup." Ethan lalu tertawa dan kembali berkata: "jangan panggil aku manajer umum, perusahaan ini seperti kuburan bagiku, jabatan ini tidaklah berarti bagiku."

"perusahaan skylight?" Roky berpikir sebenyar dan kembali berkata: "jika kamu ingin bekerja di sana, aku akan meminta tolong temanku untuk bertanya."

tatapan Ethan seketika berkilau: "Roky, apakah kamu mengenal anggota perusahaan Skylight?"

"beberapa temanku memiliki jabatan yang tinggi di sana." kata Roky dengan bangga: "aku akan menelepon mereka sekarang."

"Roky, terimakasih, kita baru saja bertemu dan kamu sudah membantuku." Ethan terlihat begit senang dan dia pun menepuk pundak Roky sambil berkata: "alangkah baiknya jika aku bertemu denganmu lebih awal lagi."

Roky menelepon Billy dan menceritakan kondisi Ethan padanya.

Billy menyuruhnya untuk menunggu sebentar. 10 menit kemudian, Billy kembali menelepon Roky dan menyuruh Ethan untuk datang ke perusahaan Skylight besok untuk membicarakan gaji dan bonus pekerjaannya.

"ini.... sudah dipastikan dengan mudah?" Ethan terbengong dan bahkan dia tidak sanggup merespon hal ini.

Novel Terkait

Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
5 tahun yang lalu

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
5 tahun yang lalu