Aku bukan menantu sampah - Bab 801 Memberi Larangan Pada Jenni

"Tetapi ..." Dewi masih sangat ragu.

Suaminya membawa orang untuk menghancurkan markas Keluarga Bai, apakah Keluarga Bai akan mengembalikan kontraknya dengan begitu mudah?

Roky tersenyum dan menyentuh hidungnya, dia berkata: "Istriku, apakah kamu lupa siapa backinganku? Aku dapat meminta bantuan bibiku, kemudian memberi kompensasi kepada Keluarga Bai, dan masalah ini akan selesai."

"Iya."

Dewi langsung merasa lega.

Berdasarkan kemampuan Viska, jika dia pergi ke Keluarga Bai untuk bernegosiasi, mungkin Keluarga Bai akan mengembalikan kontrak itu kepada suaminya.

Roky mengantar istrinya kembali ke kamar tidur untuk beristirahat, tetapi ketika dia berbalik, wajahnya menjadi muram.

Dia ingin mendapatkan kontrak itu kembali, tetapi dia tidak akan bernegosiasi dengan Keluarga Bai!

Berani-beraninya menjebaknya, dia akan membuat Keluarga Bai membayar ini!

Jenni bangkit dari lantai, dia sangat kesal, dan hendak melangkah maju untuk memarahi Roky.

Sebelum dia bicara, Roky berteriak dingin dan memanggil beberapa pengawal.

"Mulai hari ini, kalian awasi Jenni dengan baik, selain supermarket dan pasar sayur dalam radius satu mil, dia tidak diizinkan untuk berkontak dengan siapa pun, dia juga tidak diizinkan pergi tanpa izin!"

"Ya!" Para pengawal itu membungkuk.

Jenni membuka mulutnya lebar-lebar karena terkejut, dan setelah beberapa waktu dia baru merespons, dia memaki dengan marah.

"Roky, kamu ... kamu mencoba mengendalikanku? Dasar sampah, aku adalah ibu mertuamu, berani-beraninya kamu memperlakukanku seperti ini!"

Roky berkata dengan dingin: "Aku juga akan menyuruh Disa mengawasimu. Selain itu, berhentilah menggangu istriku, atau kamu akan menderita."

Setelah selesai bicara, dia berjalan keluar dari vila.

Jenni marah hingga tubuhnya gemetaran, dia terduduk lumpuh di sofa dengan terkejut dan marah.

Sampah ini, sekarang bahkan berani mengancamnya!

Dia bahkan menyuruh Disa wanita licik ini untuk mengawasinya!

Memikirkan aura jahat Disa dan caranya yang kejam, Jenni bergidik, dan sangat panik.

Jika dia tidak patuh, mungkin dia akan mati di tangan wanita ini.

...

Rumah Keluarga Bai.

"Tuan Bison, apakah kamu sudah membantuku mencari tahu tentang Roky?"

Hanto memegang ponselnya dan menelepon dengan ekspresi serius.

Wanita misterius yang bernama Selvie itu memang memberinya banyak kontak setelah kejadian hari itu, dan mengutus pria bertopeng itu untuk berdiskusi dengannya, dia bilang jika ada urusan dia bisa meminta bantuan pria bertopeng.

Sekarang Hanto telah menelpon beberapa pemimpin bawah tanah Kota Sahaja untuk membantu mereka menyelidiki latar belakang Roky.

Bison ini adalah bos besar pasukan bawah tanah di Kota Sahaja, dan dia orangnya sederhana, tetapi dia jelas merupakan orang kelas berat di antara pasukan bawah tanah di Kota Sahaja.

Dulu ada beberapa pemimpin bawah tanah yang berkelahi, dan tidak ada yang ingin mengalah, mereka masing-masing membawa ratusan orang untuk berkelahi, mereka juga melibatkan pejabat tingkat tinggi.

Bahkan tetua dari empat keluarga besar juga tidak bisa melerai kedua belah pihak.

Alhasil, Bison ini hanya mengatakan "untuk apa berkelahi, itu hanya akan mempermalukan pasukan bawah tanah Kota Sahaja kita", amarah mereka langsung mereda, dan beberapa pemimpin tidak berani mengatakan apa-apa, mereka membawa orang-orang mereka pergi dengan kecewa.

Setelah kejadian tersebut, para pemimpin ini bahkan mengadakan jamuan makan untuk Bison untuk meminta maaf padanya, Bison malas untuk pergi, dan mengutus bawahannya untuk berpartisipasi, beberapa pemimpin itu juga tidak berani lalai.

Bison dan Benardi memiliki hubungan persahabatan, jadi Hanto menelpon Bison secara pribadi dan meminta bantuannya.

Setelah selesai menelpon Bison, Hanto menghela napas lega, cahaya matanya tajam.

Orang yang tidak berjalan di jalan kebenaran pasti tidak akan mendapatkan bantuan!

Bahkan meskipun Roky adalah harimau yang ganas, begitu datang ke Kota Sahaja, dia akan kehilangan keganasannya!

Kontak hubungan Keluarga Bai di Kota Sahaja telah dibangun selama beberapa puluh tahun, itu bukan hal yang sia-sia!

Selain itu, wanita itu juga musuh Roky.

Kali ini lihat bagaimana Roky akan tewas.

...

Di sebuah rumah gaya kuno di pusat Kota Sahaja.

Setelah Bison selesai menelpon, dia berbalik dengan hormat dan melapor kepada seorang pria tua yang berdiri di samping kursi utama.

"Paman Mirza, apa yang akan kita lakukan sekarang?"

Di samping kursi utama, Paman Mirza berdiri dengan memegang tongkat di tangannya, di belakangnya ada 4-5 pria kekar berjas hitam.

Di kedua sisi ruangan, ada dua baris pria kekar berjas hitam, memakai kacamata hitam, berdiri tak bergerak dengan tangan di letakkan di belakang.

Di tengah, berdiri belasan pria, semuanya adalah pemimpin pasukan bawah tanah Kota Sahaja.

Tetapi sekarang, para pemimpin besar ini berdiri dengan hormat, mereka bahkan tidak berani mengangkat kepala, seperti siswa SD yang menunggu guru angkat bicara.

Ini adalah rumah pribadi Paman Mirza, hanya orang terdekatnya yang bisa masuk.

Rumah pribadinya dijaga ketat, dan bahkan lalat pun sulit masuk.

Pada saat ini, ada seorang pemuda yang sedang duduk menyilangkan kakinya di kursi utama, dia mengambil secangkir teh Biluochun yang disajikan secara pribadi oleh Paman Mirza dengan santai, dan berkata dengan datar: "Jadi, Hanto bermaksud untuk bekerja sama dengan semua pasukan bawah tanah Kota Sahaja untuk bertindak padaku?"

Paman Mirza yang berdiri di sampingnya, bergegas tersenyum dengan hormat dan berkata: "Tuan Roky, apakah orang seperti Hanto layak melakukan itu? Anda jangan khawatir, aku jamin Keluarga Bai tidak akan dapat memobilisasi satu pun pasukan bawah tanah di Kota Sahaja."

Setelah selesai bicara, dia berbalik dan berteriak kepada belasan pemimpin di aula dengan serius: "Apakah kalian sudah mengerti?"

"Ya!"

Belasan pemimpin itu bergegas menjawab dengan serempak, dan terus mengangguk.

Roky sedang duduk di kursi utama, matanya berbinar.

Menurut laporan mata-mata Winata yang diatur di rumah Keluarga Bai, Keluarga Bai ingin mencari Bison untuk memeriksa latar belakangnya.

Benar-benar lucu!

Bison hanya bawahan Paman Mirza, dan Keluarga Bai masih mencoba mencari tahu latar belakangnya, benar-benar tidak tahu diri.

Ruang aula sangat hening, belasan pemimpin berdiri tegak, mereka bahkan tidak berani bernapas dengan berat.

Pemuda yang duduk di kursi utama, bahkan Paman Mirza pun tidak berani bersikap tidak hormat padanya, dan mereka lebih tidak berani bertindak gegabah.

Paman Mirza bertanya dengan hormat: "Tuan Roky, apakah perlu aku mengutus orang untuk memberi Hanto pelajaran?"

"Tidak perlu."

Roky mengangkat tangannya, mendongak dan melihat ke langit, dia berdiri dan berjalan ke keluar pintu: "Kota Sahaja ini, sudah saatnya berubah."

Ekspresi Paman Mirza tiba-tiba berubah, belasan pemimpin yang berdiri di aula juga menunjukkan ekspresi terkejut.

Keluarga Lin, Keluarga Su, Keluarga Bai, Keluarga Jiang!

Keempat keluarga besar ini seperti empat pilar, dan mereka telah berdiri kokoh di Kota Sahaja selama beberapa puluh tahun.

Mungkinkah mulai hari ini, keadaan Kota Sahaja akan berubah?

Jika itu benar, maka akan ada banyak orang menangis, dan akan ada banyak juga orang yang tertawa.

Paman Mirza menahan keterkejutan, dan bergegas mengikuti Roky.

"Tuan Roky, aku akan mengantar Anda! Namun, apakah Anda akan membiarkan Hanto berbuat sesukanya seperti ini?"

Roky berhenti, mendengus dingin dan berkata.

"Hanya seekor kutu, tidak peduli seberapa tinggi ia melompat, ia tidak akan memberikan pengaruh apapun. Kamu bersiaplah dan ikuti aku mengunjungi Tuan Benardi. Ini sudah saatnya diperhitungkan dengan Tuan Benardi."

Setelah selesai bicara, dia berkata lagi.

"Kamu tidak perlu membawa terlalu banyak orang, biarkan mereka bertanggung jawab untuk berjaga di luar, jangan sampai membuat kehebohan dan menggangguku untuk membuat perhitungan dengan Keluarga Bai."

Paman Mirza terkejut, dia bergegas menjawab dengan hormat.

"Iya!"

Kota Sahaja ini memang benar-benar akan berubah!

Roky berjalan keluar dari rumah itu, mengeluarkan ponselnya dan menghubungi nomor asing.

Saat menelpon, dia meragu sejenak, tetapi akhirnya dia masih tetap menelepon.

Telepon berdering dua kali dan berhasil tersambung.

Suara orang tua terdengar dari ujung telepon sana, itu terdengar sedikit gembira.

"… Hahaha, aku pikir kamu sudah menghapus nomor teleponku, kamu ini masih tahu untuk meneleponku? Aku pikir, saat separuh tubuhku masuk ke dalam tanah kamu baru bersedia datang mencariku."

"Tuan, itu karena aku sudah menikah."

Roky tersenyum masam.

"Kenapa, kamu berubah pikiran? Aku masih mengosongkan posisimu, jadi kamu bisa kembali kapan saja."

Novel Terkait

After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu

Love And War

Jane
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu