Aku bukan menantu sampah - Bab 599 Musuh Bersama

Aung Chris terbengong dan dia segera berkata dengan penuh hormat: "aku mengerti."

dia juga sadar kalau master Roky sangatlah menghormati istrinya. sepertinya dia juga harus bersikap baik kepada istrinya jika ingin mendapat perhatian lebih dari Roky.

setelah Aung Chris pergi, Roky pun mulai meracik obat.

..............

ketika hari mulai gelap, Ferry pun berjalan dengan wajah yang sedih.

hari ini, dia pergi ke pergi ke tim pengawal untuk meminta arahan dari ketuanya,

dia ingin mempelajari seni bela diri dengan baik. dia akan mengalahkan Roky setelah dia berhasil nanti.

dai saat ini, sebuah mobil BMW berwarna hitam pun berhenti di sisinya.

jendela mobil itu terbuka.

terlihat seorang wanita mengenakan kacamata hitam turun dari dalam mobil sambil dikawal oleh dua pengawal wanita lainnya.

wanita itu menatapnya sambil berkata: "kamu adalah Ferry?"

Ferry menatap wanita itu dengan penuh waspada: "siapa kamu?"

salah satu pengawal wanita yang berdiri di belakang wanita itu mengeluarkan sebuah token berbentuk bulat dan menunjukkannya di depan Ferry.

setelah melihat itu, ekspresi wajah Ferry seketika berubah. dia lalu berkata dengan penuh hormat: "kamu....."

"kamu tidak perlu bersikap sopan seperti ini, aku tidak mementingkan hal kecil seperti ini."

wanita itu tersenyum dan kembali berkata: "tujuan diriku datang mencarimu adalah untuk mengalahkan musuh kita bersama, yaitu Roky."

Ferry merasa sedikit terkejut dan dia segera berkata: "nyonya memiliki identitas yang begitu agung, beraninya pria bernama Roky itu bersikap tidak sopan pada mu."

wajah wanita cantik itu terlihat sedikit sedih, namun rasa sedih itu berlalu dengan cepat. dia lalu menaikkan kepalanya dan berkata: "keluarga Xie belakangan mengalami sedikit kesialan, aku juga merasa sedih akan hal ini. kalau bukan karena Roky, perusahaan ayahmu pastilah sudah berjaya dan bagaimana mungkin keluarga Xie bsia bangkrut seperti sekarang ini?"

perkataan ini membuat Ferry kembali merasa dendam. dia lalu berkata sambil menggertakkan giginya.

"padahal ibuku adalah tante dari Roky, dia tidak menganggap penting hubungan persaudaraan ini dan bahkan membuat keluarga Xie terjatuh seperti sekarang ini."

dua hari belakangan ini, ayahnya yaitu Henry terlihat begitu tua. dulunya dia dihormati oleh begitu banyak orang, namun kini, dia dihindari oleh semua orang bagaikan menghindari virus.

bahkan bank dan juga perusahaan kredit terus menelepon ayahnya untuk meminta hutang. mereka juga mengancam ayahnya kalau mereka akan menyita semua harta kekayaan milik ayahnya dan membiarkan keluarganya untuk tidur di pinggir jalan.

wanita itu menggelengkan kepalanya sambil berkata: "Roky sangatlah tidak berperasaan, kamu juga tidak perlu bersikap marah padanya, lebih baik kamu memikirkan cara membalas semua perlakuannya itu."

setelah mengatakan itu, Ferry pun bertanya pada wanita itu: "nyonya, apa kesalahan yang dilakukan bocah itu padamu?"

"hehe, dia tidak berani berbuat salah padaku."

wanita itu tersenyum dingin dan tatapannya terlihat penuh akan rasa dendam: "namun sahabatku meninggal di luar negeri karena ulahnya yang suka mengurusi urusan orang lain."

"bocah ini sangatlah keterlaluan!"

Ferry merasa begitu terkejut, namun di saat yang bersamaan dia juga merasa sedikit senang.

pria bernama Roky itu berani-beraninya melakukan hal seperti ini!

Roky masih lumayan baik ketika berada di kota Tonbo, namun sekarang dia sedang berada di Myanmar dan dia juga memiliki dendam yang dalam dengan wanita ini. sepertinya kali ini dia akan menghadapi masalah yang besar.

Ferry segera berkata: "nyonya, Roky sangatlah tidak tahu diri, aku rela melakukan apapun untukmu asalkan kita bisa mengalahkan Roky secara bersamaan."

"ini mudah." kata wanita itu sambil tersenyum.

Ferry lalu berkata dengan penuh hormat: "nyonya, apa yang harus aku lakukan sekarang? berilah perintah padaku."

"aku akan mengaturnya nanti, aku berencana memberi sedikit pelajaran untuk Roky.

hal yang harus kamu lakukan cukup mudah. ajaklah dia untuk pergi ke koloseum, aku akan menyuruh bawahanku untuk menghajarnya habis-habisan di tempat itu."

"menghajarnya begitu saja?" Ferry merasa sedikit kecewa.

dia berharap wanita ini bisa melakukan hal yang lebih sadis, seperti mematahkan tangan atau kaki Roky.

wanita itu tersenyum: "tidak perlu terburu-buru, kita boleh melakukannya secara perlahan. dia juga merupakan saudara dari ibumu. pergilah untuk meminta maaf padanya agar kamu bisa dipercayai kembali olehnya."

...........

di dalam hotel, Aung Chris meninggalkan puluhan pengawal di sana untuk menjaga keamanan Roky dan juga membantunya dalam meracik obat.

Roky menyuruh mereka untuk mencari 3 guci besar yang akan digunakan sebagai tempat alkohol. Roky juga menyuruh mereka untuk mencari batu giok, tanaman maotai ungu dan juga alkohol untuk dimasukkan ke dalam guci.

Roky akan menggunakan batu giok sebagai media pengumpulan roh. dia akan kembali menggunakan batu api yang ia dapatkan dari bukit Kemun untuk mendatangkan roh air.

meskipun air dan api hanya merupakan dua dari lima unsur terpenting, namun kedua unsur ini sudah cukup untuk meracik alkohol ini.

cukup meletakkan kedua unsur ini dalam guci alkohol selama dua hari dan racikan alkohol ini akan berhasil.

setelah semau ini selesai dilakukan, Roky pun mengeluarkan ponselnya.

ponselnya terus bergetar sejak tadi, namun dia tidak begitu ingin mengangkat panggilan itu setelah melihat itu adalah panggilan dari Jenni.

saat ini, semua hal telah selesai dikerjakan. Roky kembali menerima panggilan dari Jenni dan dia pun mengangkat panggilan itu.

"ibu...."

setelah Roky memanggilnya, terdengar suara Jenni yang penuh amarah dari dalam ponsel.

"apa yang sedang kamu lakukan? kenapa kamu tidak menerima panggilan dariku selama dua hari ini? apakah kamu mengkhianati putriku dan selingkuh di luar sana?"

Roky merasa begitu marah dan dia hanya berkata: "apapun yang aku lakukan tidak lagi berhubungan denganmu! apa tujuan kamu mencariku sekarang?!"

"kamu....."

meskipun Jenni merasa begitu marah, namun dia hanya bisa menahan semua emosinya itu.

pria tak berguna ini semakin sombong dan dia tidak lagi menghormati mertuanya ini.

setelah terdiam beberapa saat, Jenni kembali berkata dengan penuh amarah.

"Roky, apakah kamu merasa dirimu sudah hebat sekarang? beraninya kamu menjawab aku sekarang? dasar pria tidak berguna, tidak ada gunanya kamu pergi ke luar negeri. putriku dengan susah payah meminta tolong pada tantenya untuk menjagamu di luar negeri sana. beraninya kamu bersikap tidak sopan pada tantemu? bahkan kamu tidak makan bersama dengannya?!"

setelah mendengar ini, Roky pun berkata: "ibu, kamu berkata kalau istriku meminta tolong pada keluarga Xie itu?"

"hehe, kalau tidak, apakah keluarga Xie bisa mengizinkanmu tinggal dan makan di sana?" Jenni merasa semakin marah, "Fany sebenarnya sudah tidak lagi memiliki hubungan dengan keluarga Liu, namun ayahmu memberanikan diri untuk meneleponnya dan menyuruh dia untuk menjemputmu. namun mereka terus berusaha menolak dan tidak ingin melayani dirimu."

"namun putriku kembali menelepon Fany dan memohon kepadanya berkali-kali. putriku bahkan mengirimkan sebuah hadiah seharga 2M agar mereka rela menjagai kamu di luar negeri sana."

"namun kamu bahkan tidak berterima kasih dan bahkan berbuat salah pada keluarga Xie! cepatlah pulang untuk meminta maaf pada tantemu!"

sambil mengatakan itu, Jenni sangat ingin menampar wajah Roky.

hadiah seharga 2M itu hangus begitu saja, Jenni merasa begitu sakit hati akan hal ini.

awalnya dia berpikir Roky akan mendapat perhatian lebih ketika tinggal di sana, agar keluarga Xie bisa mendukung bisnis keluarga Liu. oleh karena itu, dia pun kembali menyuruh putrinya untuk mengirimkan kembali sebuah hadiah yang mewah.

namun semuanya hangus begitu saja!