Aku bukan menantu sampah - Bab 223 Mencurigakan

“Apa!” Dewi tercengang, kemudian bertanya dengan marah: “40 juta sebulan, dan itu sudah tertulis dengan jelas di atas kontrak!”

“Aku bosnya, dan terserah aku mau berapa.”

“Kamu……” Dewi gregetan hingga sekujur tubuhnya gemetar, “Ini terlalu konyol! Kamu menaikkan harga sesukamu, dan menindas orang dengan kejam!”

Tepat pada saat ini, dia merasakan suatu telapak tangan besar menggenggam tangannya.

Dewi menoleh, dia melihat Roky berdiri di sampingnya dan menggelengkan kepala dengan pelan padanya, lalu berkata: “Tidak apa-apa, biar aku saja yang mengurusnya.”

Dia menatap wajah tenang Roky, entah kenapa kemarahan yang menyesak di dadanya menghilang dengan sendirinya.

Dewi juga mulai menenangkan diri, lalu berkata: “Orang ini memang bajingan, kamu jangan terlibat dengannya.”

“Dia hanya seekor anjing kotor, aku bahkan tidak menganggapnya ada di mataku.”

Mendengar kedua orang itu bergerutu seolah-olah tidak ada seorang pun, bahkan Roky pun menganggap dia sebagai ‘anjing kotor, emosi Novan langsung meledak.

Di sepanjang jalan ini, bahkan bos paling kaya dari sebuah perusahaan pun setidaknya memberinya saham 3%!

Sedangkan dia, sebuah perusahaan kecil seperti ini saja, bahkan tidak menghormatinya!

Hari ini dia tak hanya ingin melumpuhkan Roky, tapi dia juga memblokir perusahaan ini!

Kecuali jika perusahaan ini telah berpindah hingga ke pelosok desa, jika tidak, perusahaan ini tidak akan mungkin bisa mendapatkan tempat sewa di pusat Kota Gopo!

Novan membantingkan rokok yang ada di tangannya dengan keras, lalu berteriak: “Sialan, di wilayah kekuasaanku, dirimu tidak akan bisa keluar dengan hidup! Hajar dia dengan keras! Terutama yang bernama Roky, siapa yang bisa mematahkan kakinya, akan kuberikan hadiah 20 juta! Dan bagi siapa yang bisa melumpuhkannya akan kuberikan hadiah 2 miliar!”

Tepat pada saat ini, Lian dengan banjir keringatnya membawa sekelompok orang naik melalui tangga.

Karena lift mati, sambil menaiki tangga, dia memaki dengan napas terengah-engah.

“Dasar Novan sialan, matanya sudah buta, dia tidak tahu apa yang ada di depan matanya, berani sekali dia mencari masalah dengan bos! Telepon juga tidak diangkat!”

Pengawal yang ada di belakangnya bertubuh kekar, mereka terlihat santai dan bahkan napasnya begitu biasa, lalu berkata: “Tuan Lian, nanti kita minta orang yang bernama Novan itu meminta maaf kepada bos.”

“Tidak ada gunanya meminta maaf! Entah dia masih bisa bertahan hidup atau tidak saja itu masih tidak tentu, dan harus melihat bagaimana situasi hati Tuan saat ini!” ucap Lian sambil terengah-engah, amarahnya sudah melonjak hingga ke puncak!

……

Sekelompok preman dengan agresifnya menyerang ke arah Roky.

Novan melipat tangannya dengan santai, seolah-olah sedang menonton pertunjukan yang bagus, wajahnya menyeringai.

Begitu banyak orang yang sedang menyerangnya, dia bahkan masih terlihat begitu tenang dan tanpa ada sedikit pun rasa takut yang menyelimutinya!

Ibarat sebuah kata, sebelum ambisinya habis dia tidak akan pernah menyerah!

Bagaimana bisa melawannya?

Otak anak ini pasti sudah rusak!

Si kurus itu menyindir dengan tajam kepada Roky: “Bodoh, lihat saja sejauh mana kamu bisa sombong……”

“Phong!”

Pintu dari tangga darurat terbuka seketika, sesosok bayangan manusia bergegas mendekat, lalu diikuti oleh selusin pengawal dengan pakaian hitam dalam formasi dua barisan. Seketika, suasana menjadi sangat mencekam, seakan-akan udara menjadi lebih dingin dari biasanya.

Lalu, muncul siluet orang yang tiba-tiba membuat para preman tidak berani bergerak, kemudian menoleh.

Novan menoleh ke arah sana, tiba-tiba dia tercengang, lalu menghilangkan senyum yang ada di wajahnya dan melangkah maju.

“Tuan Lian, kenapa kamu ada di sini?”

Lian bermandi keringat, tangannya berpegangan dengan dinding dan napasnya masih terengah-engah, lalu berkata dengan terbata-bata: “Novan…… kamu…… kamu……”

Novan tersenyum dan berkata: “Tuan Lian, ada perusahaan yang bermasalah dengan kontrak sewa, dan aku membawa beberapa bawahan untuk menghabisinya! Kamu tunggu saja sebentar ya, nanti aku lanjutkan setelah aku mematahkan kaki bocah ini.”

“Bukan…… Novan…… kamu…… sialan……”

“Tuan Lian, tidak terburu-buru, kita nikmati dulu baru bicara ya.”

Raut wajah Novan terlihat bahagia, lalu memerintahkan bawahannya: “Ambilkan minum untuk Tuan Lian, biarkan dia tenang terlebih dahulu.”

Si kurus kemudian mengambilkan sebuah kursi plastik dan dengan ramah meminta Lian untuk duduk.

Dia sangat bahagia, dia tidak menyangka bahwa Lian pun datang, dia adalah “tuan tanah” yang paling terkenal di Kota Gopo!

Kakak sepupunya bekerja untuk Lian, dan Lian ini orang yang sangat kaya, belakangan ini entah siapa yang telah didekatin olehnya, dan dia semakin berjaya!

Kali ini Roky telah menabrak sebuah lempengan besi, jika tidak mati pasti sekarat!

Dia menyeret sebuah kursi ke depan Lian, lalu berkata dengan wajah sedikit menyedihkan: “Tuan Lian, bocah ini tak hanya berhutang uang sewa, tapi dia juga memukul tanganku hingga patah, tolong kamu jangan ampuni dia!”

Belasan karyawan semakin ketakutan, mereka meringkuk bersama dan sekujur tubuh mereka gemetaran.

Sepertinya mereka tidak mengenali Lian?

Pemilik dari Perusahaan Wehow yang terkenal di Kota Gopo, saat ini entah sedang bekerja sama dengan keluarga kaya yang mana, bisnisnya lancar bagaikan air yang mengalir, oleh karena itu, dia menjadi semakin kaya dan lebih berkuasa!

Bahkan beberapa keluarga besar yang ada di pusat kota ini sekarang memanggilnya dengan panggilan ‘Saudara Lian’.

Dewi juga mulai terlihat gugup, dia mengenal Lian dan juga tahu seberapa besar kekuatan yang dimilikinya.

Ternyata, orang yang ada di belakang Novan adalah Lian.

Dewi mulai mengumpulkan keberaniannya dan berencana untuk bernegosiasi dengan Lian, dia tak lagi ingin mencari masalah.

Lian masih terengah-engah, berkali-kali dia ingin berbicara tapi selalu disela oleh Novan. Emosi Lian kian memuncak!

Tepat di saat Novan sedang mencari perhatiannya, dia mengangkat wajahnya yang telah menghitam, lalu melayangkan sebuah tamparan yang keras ke wajahnya!

“Piak!”

Sebuah suara tamparan yang keras seketika membuat seluruh ruangan menjadi hening. Semua orang terkejut dan tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi.

Novan yang sedang berbangga hati kini tiba-tiba ditampar dengan begitu keras, seketika kepalanya terasa berat dan setengah wajahnya membengkak.

Dia menutupi wajahnya dengan penuh kaget dan menatap Lian dengan heran.

Si kurus yang sedang berdiri di samping juga ikut terkejut, dia menatap Lian dengan ekspresi bingung dan kaget.

Apa yang terjadi?

Novan akhirnya tersadar, dia tidak tahu di mana letak kesalahannya kepada Lian, lalu segera ia bertanya padanya: “Tuan Lian, aku…… di mana letak kesalahanku yang membuat kamu tidak senang?”

“Tidak senang?” Lian sangat marah, lalu menendang ke arrah Novan: “Pukul dia, patahkan satu kakinya! Tidak ada orang yang boleh pergi dari sini!”

Pengawal yang ada di belakangnya segera merespon, lalu menyerang ke Novan dan bawahannya.

Para pengawal ini semua sudah terlatih, hanya perlu sesaat saja, Novan dan lainnya telah tersungkur di lantai, semua pengawal menendang lutut mereka dan membuat mereka berlutut.

Prak!

Seketika, suara jeritan menggemparkan seisi bangunan.

Novan paling kesakitan hingga wajahnya memucat, dia pun bertanya: “Tuan Lian, apa yang sebenarnya terjadi!”

Lian mendengus, lalu berkata dengan marah: “Bajingan, berani-beraninya kamu meminta nyonya Roky untuk pindah kantor? Cepat berlutut dan mohon maaf kepada Tuan Roky!”

Nyonya Roky?

Tuan Roky?

Semua orang bahkan lebih terkejut, kaki Novan telah dipatahkan satu dan masih belum sempat untuk merangkak, tapi begitu mendengar nama ‘Tuan Roky’ ini, napasnya seolah-olah terhenti, kemudian memandang ke arah Roky.

Si kurus juga tercengang, dia memandang Roky dengan takjub.

Tidak mungkin!

Orang yang disebut ‘Tuan Roky’ ini oleh Lian adalah manusia tak berguna ini?

“Suruh anjing ini juga ikut berlutut!” teriak Lian dengan keras.

Pengawal segera maju dan mengangkat mereka berdua, lalu menjatuhkannya di hadapan Roky.

Novan hendak mengajukan pertanyaan, tapi dirinya masih belum sempat bertanya, pengawal telah melayangkan sebuah tamparan ke wajahnya, membuatnya tersungkur hingga ke lantai, cairan merah mulai mengalir dari lubang hidungnya.

Lian menggigil, dia segera membungkukkan badannya dan menyapa Roky dengan hormat, lalu berkata: “Tuan Roky, maaf sudah membuat nyonya terkejut! Novan ini memang tidak tahu diri, tapi Tuan tenang saja, aku pasti akan memberinya pelajaran yang pantas!”

Sekelompok orang terkejut.

Novan memegangi wajahnya, pikirannya masih kosong dan menatap Roky dengan lekat.

Bukankah dia hanya seorang menantu yang tinggal di rumah istri?

Apa identitas dia sebenarnya?

Lian yang begitu terhormat kini begitu takluk padanya, bahkan di depan banyak orang!

Dia adalah pemilik dari Perusahaan Wehow!

Si kurus itu hampir saja ngompol karena ketakutan, meskipun dia memang bodoh, tapi dia sudah bisa mengetahui identitas Roky ini tidak biasa setelah melihat adegan ini!!

Selain itu, raut wajah Lian yang terlihat begitu memelas, dia bahkan hampir berlutut padanya untuk mengakui kesalahannya.

Novan dan dia hanyalah tumpukan debu yang tak berguna!

Sebuah adegan yang begitu mengagetkan membuat Dewi juga menahan napasnya, matanya sama sekali tidak berpaling dari Roky, dalam hatinya terdapat sedikit perasaan curiga.

Suaminya sendiri bahkan mampu membuat Lian tunduk seperti ini?

Novel Terkait

Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
4 tahun yang lalu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
5 tahun yang lalu

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
4 tahun yang lalu

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu