My Goddes - Bab 981 Pearl Distosia

“Tidak, tidak, tidak, tidak!” Fendi dengan cepat muncul di samping Pearl dan memapahnya dengan satu tangan. Dia duduk di tanah dan membiarkan Pearl bersandar pada tubuhnya untuk membuatnya senyaman mungkin.

Tapi wajah Pearl pucat saat ini, perutnya berkontraksi terus-menerus, suara tembakan serta rasa sakit saat melahirkan merangsang sarafnya secara bersamaan.

“Hayden, Hayden!” Fendi ketakutan, dan dia memanggil Hayden dengan suara keras.

“Kaisar!” Hayden dengan cepat berlari ke arah Fendi, wajahnya berubah drastis saat dia melihat Pearl tertembak dan akan melahirkan.

Firasat tidak baik secara bertahap membanjiri hatinya.

"Di mana Deni Han? Di mana Deni Han? Setan! Deni Han, kamu berani mengkhianatiku. Keluar kamu. Aku tahu kamu belum mati, dan kamu juga tidak kabur. Cepat keluar, Pearl terluka!" Matanya memerah, dan dia berteriak meminta pertolongan Deni Han.

“Saudarafendi, Aku di sini!” Mendengar panggilan Fendi, Deni Han segera bangkit dari tanah dan berlari ke arah Fendi.

“Cari dokter, cari dokter.” Tubuh Fendi terus bergetar, dia memapah Pearl sambil berteriak.

“Baik.” Deni Han bergegas pergi ke pulau lainnya.

"Pearl, jangan khawatir, kamu tidak akan kenapa-kenapa. Aku adalah Kaisar, Kaisar yang tak terkalahkan di dunia. Ada banyak dokter internasional terkemuka di pulau ini. Mereka akan menyembuhkanmu dan kamu pasti akan baik-baik saja." Fendi memegang erat Pearl dan menyeka keringat di dahi Pei dengan lengan bajunya yang berlumuran darah.

Ratu Pearl, mohon tarik napas dalam-dalam, tarik napas dalam-dalam, cobalah untuk menjaga keseimbangan napas, luka tembakmu akan baik-baik saja, mohon jangan gugup, kamu sekarang sedang melahirkan dengan normal, kamu harus tenang dan relax seperti saat latihan. kamu hanya perlu mengeluarkan anak dengan sekuat tenaga ... " Hayden berlutut di samping Pearl dengan suara rendah, mengarahkan Pearl untuk melahirkan dengan kemampuan terbaiknya.

“Aku tidak bisa menggunakan kekuatanku, aku merasa sangat tidak nyaman,” kata Pearl lemah, berbaring di pelukan Fendi.

"Jangan katakan itu, jangan berkata begitu. Kamu baik-baik saja, kamu pasti baik-baik saja. Kamu tidak memiliki kekuatan, aku akan memberimu kekuatan. Jangan khawatir, Deni Han sudah pergi mencari dokter. Begitu dokter datang, kamu akan baik-baik saja. Kamu pasti tidak akan kenapa-kenapa." Fendi berkata dan tiba-tiba menangis. Air mata mengalir dari matanya, air mata serta keringat jatuh di wajah Pearl.

Dia dengan cepat meraih pergelangan tangan Pearl dan perlahan menyalurkan energi qi ke dalam tubuh Pearl.

“Kakak Fendi, aku sangat tidak nyaman.” Pearl tiba-tiba mengerang kesakitan.

"Kaisar, Ratu Pearl hanyalah orang biasa. Garis meridiannya terlalu tipis untuk menahan kekuatan internalmu yang kuat. Tolong ambil kembali kekuatan internalmu dengan cepat, jika tidak itu hanya akan membuat Ratu Pearl lebih sakit." Hayden dengan cepat menghentikannya setelah melihat tindakan itu.

“Jadi harus bagaimana?” Fendi benar-benar cemas, dan dia tidak bisa menahan air mata lagi.

Dia tidak tahan untuk memegangi Pearl dengan erat, matanya melihat sekeliling dengan cemas untuk mencari sesuatu.

Pada saat ini, tidak ada lagi orang di taman belakang Pulau Kekaisaran, Linger Kelima dan Mumu mengejar dan membunuh tentara bayaran yang melarikan diri dan pergi ke pulau lainnya. Ada mayat yang ditinggalkan oleh tentara bayaran di mana-mana di tanah. Beberapa rusa bersembunyi di kejauhan, menyaksikan pemandangan ini dengan hati-hati menggunakan mata besar mereka.

Mereka tidak mengerti apa yang terjadi di pulau itu, mengapa orang-orang ini tiba-tiba saling membunuh.

"Ratu Pearl, tolong jangan gugup, bernafaslah dengan normal. Luka tembakmu tidak ada masalah, selama kamu tidak terkena di bagian yang fatal, kamu tidak akan mati. Ada dokter terbaik di pulau ini, mereka pasti akan menyembuhkanmu. Dan yang terpenting saat ini adalah kamu melahirkan bayimu." Hayden terus menghibur Pearl. Dia merobek sehelai kain dari tubuhnya dan meletakkannya di perut Pearl yang buncit itu. Tangannya terus menekan ringan perut Pearl, mencoba menggerakkan tubuh bayi ke bawah.

“Kaisar, aku butuh air panas, handuk bersih, dan gunting.” Hati Hayden berangsur-angsur menjadi tegang, dan dia menatap Fendi dengan mata serius.

“Persetan denganmu, jangan berpura-pura mati, carikan aku air panas dan gunting, aku ingat wajahmu, jika kamu berani melarikan diri maka aku akan membunuh seluruh keluargamu!” Fendi melirik ke sebuah mayat yang di dekatnya dan meneriakinya.

Mendengar teriakan Fendi, mayat itu segera bangun dan segera mencari air panas dan gunting. Dapat bertahan hingga saat ini, mata Fendi sudah sangat membara. Orang biasa tidak akan berhasil menipunya dengan berpura-pura mati.

"Ratu Pearl, kamu tidak boleh menyerah pada dirimu sendiri. Mari berusaha bersama. Selama kamu melahirkan anak, semuanya akan baik-baik saja. Sekarang, dengarkan aku. , dorong ... " Hayden meletakkan tangannya di perut Pearl dengan ringan, dan berkata dengan sabar kepada Pearl.

“Baik.” Pearl sedikit mengangguk, dan tiba-tiba mengeluarkan suara kesakitan.

“Ini Wajar. Wanita harus berjalan melewati gerbang kematian sewaktu melahirkan. Pikirkan tentang Natasha dan Bella, mereka semua pernah melahirkan. Sebenarnya sangat mudah untuk melahirkan anak. Kita terus berusaha.” Kata Hayden.

"Baik." Saat Pearl berusaha keras, dia mengeluarkan suara kesakitan lagi.

Fendi sangat cemas, dia terus menyeka keringat dengan lengan bajunya, menenangkan Pearl dengan suara rendah seperti Hayden.

“Kaisar, maafkan bawahanmu atas kelancangannya. Aku perlu memeriksa situasi melahirkan Pearl.” Ketika Pearl bekerja keras untuk beberapa saat, dia berkata kepada Fendi dengan keringat di wajahnya.

“Selama Pearl aman, kamu bisa melakukan apapun yang kamu mau. Selama Pearl bisa melahirkan anak dengan selamat, posisi kaisarpun bisa kuberikan kepadamu.” Kata Fendi.

“Bawahan tidak berani.” Hayden tersenyum kecut di wajahnya.

Kaisar?

Sekarang Pulau Kekaisaran seperti ini, apakah masih ada Kaisar di dunia ini?

Dia bisa memperlakukan Pearl seperti ini hanya karena persahabatan antara dia dan Fendi serta tanggung jawab atas hubungan tuan dan pelayan saja. Bawahan yang setia tidak pernah melayani dua raja, dia siap untuk jatuh bersama Pulau Kekaisaran.

“Deni Han, bajingan ini, kenapa dia belum kembali?” Fendi bingung, melihat Pearl tidak bisa melahirkan, dia meremas pakaian Pei dengan erat.

“Kaisar, kamu harus mempunyai persiapan, Ratu Pearl menunjukkan tanda-tanda *distosia.” Ketika Hayden memeriksa Pearl, hatinya terasa dingin, dan dia menatap Fendi dengan tatapan yang rumit.

“Apa yang kamu bicarakan?” Wajah Fendi berubah.

“Ratu Pearl terlalu kurus, tulang panggulnya terlalu kecil. Ditambah dengan nutrisi yang cukup saat dia hamil, membuat janinnya terlalu besar, dia baru saja mengalami luka tembak dan tidak memiliki kekuatan, jadi dia mungkin akan kesulitan melahirkan.” Setelah Hayden mengatakannya, tubuhnya perlahan bergetar.

"Saat ini, hanya dokter profesional yang dapat membantu Pearl. Dia akan menjalani *laparotomi. Aku hanya tahu beberapa teknik persalinan sederhana, dan tidak mengerti tentang operasi sama sekali. Kecuali ..." Semakin banyak Dia berkata, semakin jelek ekspresinya.

“Kecuali apa?” Tanya Fendi.

“Mari kita bicarakan tentang itu setelah dokter datang.” Hayden menundukkan kepalanya.

“Saudara fendi!” Ketika Hayden sedang berbicara dengan Fendi, Deni Han dengan cepat muncul di samping Fendi.

“Apa dokternya sudah datang ke sini!?” Fendi menunjukkan ekspresi terkejut.

"Saudara fendi, pertempuran di Pulau Kekaisaran. Para tentara bayaran memanfaatkan situasi untuk merampok dan menjarah harta emas dan perak di pulau. Para dokter yang kita tangkap sebelumnya, mereka semua memanfaatkan kekacauan perang dan sudah melarikan diri ..." Saat penampilan Pearl menjadi semakin lemah, Deni Han berkata dengan ekspresi sedih.

“Apa !?” Ekspresi Fendi berubah setelah mendengar kata-kata Deni Han...

*distosia : persalinan macet, kontraksi normal tetapi bayi belum juga keluar dari panggul selama persalinan karena jalan keluar terhalangi.

laparotomi : proses bedah dengan membuat sayatan di dinding perut.

Novel Terkait

Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
5 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu