My Goddes - Nan 375 Berguru Padamu

Kini ekspresi Jilson Lee sedikit canggung, dia minum beberapa mangkuk arak putih secara berkelanjutan, sehingga wajahnya yang biasanya putih berubah menjadi sedikit kemerahan.

“…” setelah mendengar perkataan Jilson Lee, Jimmy Lu mengedipkan matanya, seluruh paman dan sepupu perempuan juga mengedipkan mata.

Jilson Lee sudah punya tim…

Setelah mereka berdiam sebentar, Teddy berpikir sebentar kemudian tiba-tiba berkata, “Jilson Lee, siapa teman tim kamu? Leo? Tuan Muda Ben? Ardham?”

“Aku tidak berkomentar atas kemampuan Leo, lalu kemampuan Tuan Muda Ben juga sementara tidak kukomentar, tapi Ardham adalah artis. Dia paling menyukai karir akting, dia dari dulu sangat aktif dalam karir aktingnya hingga membuat orangtuanya sangat emosi. Kamu satu tim dengan mereka, bukankah lebih baik satu tim dengan anak dari keluarga Lu kami saja?”

“Meskipun sifat kakak sepupu keduamu sangat manja, hanya sebuah luka kecil juga sangat heboh, lalu kemampuan bela diri adik sepupu keempatmu tidak hebat, tetapi sifat kakak sepupu terbesarmu si Janita sangat tenang, kamu juga sudah melihat pertarungannya dengan Ramon. Lalu masih ada Jessy dan adik sepupu keenammu si Susi, mereka semua adalah Master yang hebat. Sekarang masih ada dua bulan dari mulainya kompetisi seni bela diri militer, kemampuan adik sepupu kedua dan keempatmu masih memiliki waktu untuk berkembang dengan baik. Menurutku kamu lebih baik satu tim dengan anak keluarga Lu saja.”

“Tetapi aku sudah janji untuk satu tim dengan mereka.” Jilson Lee menghidupkan sebatang rokok dan berkata dengan ekspresi canggung.

“Jilson Lee, siapa saja anggota timmu? Apakah Leo, Tuan Muda Ben, Ardham dan Davis Lee? Kemampuan bela diri Davis Lee lumayan bagus, tetapi sepertinya orang dari Organisasi Immortal saat kompetisi seni bela diri militer nanti akan satu tim dengan Organisasi Immortal, kan?” Ayah Janita berkata.

“Betul, Davis Lee adalah orang dari Organisasi Immortal, dan juga dia akan satu tim dengan Organisasi Immortal saat kompetisi seni bela diri militer nanti. Saat kompetisi, tim kami dinamakan tim Jilson Lee, aku adalah kapten, anggotanya adalah Leo, Susi, Tuan Muda Ben, Ardham dan Roy.” Jilson Lee berkata.

“Enam orang?” Ayah Janita bertanya.

“Betul, sementara tidak ada kandidat ketujuh yang cocok, jadi kami berenam akan mengikuti kompetisi seni bela diri militer.” Jilson Lee berkata.

Setelah mendengar perkataan Jilson Lee, Ayah Janita berdiskusi dengan Jimmy Lu, “Ayah, keluarga Lu kita dari dulu bukan orang yang tidak menaati janji, pembahasan sementara yang kita bahas dalam kesempatan minum bir ini masih tidak bisa dihitung. Jilson Lee tidak meninggalkan teman timnya, kita juga tidak bisa melanggar perjanjian dengan keluarga Murong. Bagaimana jika melakukan sesuai yang dikatakan Jilson Lee saja, dia tetap satu tim bersama temannya, kita tetap bergabung dengan keluarga Murong. Tapi tim Jilson Lee kekurangan satu orang, dalam pertarungan seni bela diri hari ini kamu juga sudah melihat jika Jilson Lee satu orang mengalahkan 21 Master dari tiga keluarga besar, jika kemampuannya ini tidak termasuk yang paling hebat di kompetisi seni bela diri militer, pasti juga akan yang paling tinggi. Jadi tidak masalah untuk masuk ke babak final.”

“Kali ini keluarga Lu kita memiliki kemampuan untuk merebut posisi seni bela diri, menurutku kita seharusnya utamakan membina tim Jilson Lee ini, membantu tim Jilson Lee mendapat peringkat pertama dalam kompetisi seni bela diri militer. Kemampuan Susi lumayan bagus, jadi biarkan dia membantu Jilson Lee juga tidak buruk. Tim Jilson Lee masih kekurangan satu orang, bagaimana jika kita memindahkan Janita ke tim Jilson Lee saja, sementara menjadi bantuan luar untuk tim Jilson Lee saja.”

“Dengan begitu, kita tidak termasuk melanggar perjanjian dengan keluarga Murong, juga bisa membantu tim Jilson Lee mendapat peringkat pertama dalam kompetisi seni bela diri militer. Kita utamakan membina tim Jilson Lee, lalu tim pendekar wanita Gangnam kita jadi cadangan.” Ayah Janita berkata.

“Baiklah, kalau begitu pindah Janita ke tim Jilson Lee saja.” Jimmy Lu menganggukkan kepala dengan ringan.

Mendengar Kakek dan Ayah mengatakan mau memindahkan dirinya ke tim Jilson Lee, detak jantung Janita bertambah cepat, kemudian menggunakan tatapan yang hening melihat ke arah Jilson Lee.

Dia tidak menyangka jika Jilson Lee yang dulunya tidak bisa seni bela diri sama sekali, sekarang sudah berubah menjadi Master yang tidak terkalahkan. Anak muda yang dipastikan oleh keluarga jika tidak ada harapan lagi, tidak disangka suatu hari bisa lebih hebat dari dia dan menjadi kapten yang membawa dia menjadi juara pertama di kompetisi seni bela diri militer.

Kini pikirannya sedikit kacau.

Sebelumnya dia masih sedikit meremehkan dia, tetapi setelah dia ditahan oleh Jilson Lee dari bagian bawah ring bertarung, dalam hatinya muncul perasaan lain, itu adalah kesan baik terhadapnya dan sebuah rasa dekat yang dimiliki keluarga.

Sudahlah, bantulah Jilson Lee dalam seni bela diri dan menjadi juara pertama dalam kompetisi seni bela diri militer.

Zoony, Cheary, Jessy dan Navier merasa sedikit kecewa melihat kakek memindahkan Janita yang paling hebat di dalam keluarga ke tim Jilson Lee.

Saat Janita sedang memegang erat jari tangan kanan yang panjang, Jilson Lee langsung menggelengkan kepala dengan canggung, “Janita, kamu tetap di tim pendekar wanita Gangnam saja.”

“Kenapa?” Jimmy Lu terkejut.

“Keluarga Lu kita dari dulu selalu melakukan apa yang kita katakan, meskipun memindahkan Janita ke tim Jilson Lee tidak termasuk melanggar, tetapi tetap tidak terlalu baik jika melakukannya, jadi tidak perlu lagi.” Jilson Lee berkata.

“Apa kamu meremehkan kemampuan Janita?” Ayah Cheary berkata setelah memikirkannya.

“…” Jilson Lee tidak berbicara.

Melihat Jilson Lee seperti ini, Jimmy Lu, Teddy dan Ayah dari Janita, Cheary dan Jessy sudah mengerti. Jilson Lee bukan menaati kata-katanya atau tidak ingin meninggalkan anggota timnya, melainkan dia meremehkan anak perempuan keluarga Lu dan tidak ingin satu tim dengan mereka.

Meskipun kemampuan Janita sangat kuat, tetapi bagi Jilson Lee, Janita tetap karakter yang akan kalah dengan tenang di kompetisi seni bela diri militer. Dia seperti tidak mau dengan Janita, jika mau Janita masuk, lebih baik kosongkan satu slot tersebut. Dia adalah orang yang mengejar kesempurnaan, dia rela mendapat orang berbakat juga tidak mau orang yang merusak!

“…” melihat Jilson Lee seperti ini, Janita marah hingga ingin memutuskan hubungan saudara dengannya.

“Kakek, bagaimana jika kita lanjut minum saja. Keluarga Lu sudah lama tidak berkumpul, aku juga sudah lama tidak minum bir denganmu, mari bersulang." Jilson Lee langsung mengubah topik pembicaraan dan bersulang kepada Jimmy Lu.

“Baik.” Jimmy Lu melihatnya dengan tatapan aneh, kemudian menghabiskan arak putih di tangannya.

Kemudian Jilson Lee saling bertatapan sekilas dengan Tuan Muda Ben, Susi, Ardham, Leo dan Roy, tatapan mata mereka seperti terlintas sesuatu. Jika dia langsung mau memindahkan Janita, maka slot 7 orang ini sudah ditentukan. Jadi meskipun bertemu Master baru sebelum kompetisi seni bela diri militer dimulai, dia juga tidak bisa melakukan pergantian terhadap anggota tim lagi. Dari pada membiarkan Janita masuk untuk memenuhkan jumlah, lebih baik kosongkan saja. Anggota tim dia bukan memiliki kemampuan yang sangat tinggi saat membuat tim, melainkan dari bakat mereka. Menurut Jilson, kemampuan Janita sudah tetap, meskipun dia berlatih hingga Tingkat Dewa Lanjutan juga akan menjadi batas akhirnya. Tetapi Tuan Muda Ben, Susi dan lainnya memiliki potensi yang tidak terbatas, mereka masih memiliki ruang berkembang yang banyak.

Zoony, Cheary dan Navier yang duduk di samping tertawa hingga hampir kehabisan napas, Jessy juga melihat Jilson Lee sambil tersenyum.

“Tuan, silakan menikmati teh Anda.” Kini seorang gadis muda berjalan ke sisi Jilson Lee.

Rambut gadis itu terdapat sebuah kepang hitam, sepasang mata besar yang terang dan menyentuh, dia memakai baju pelayan keluarga Lu, postur tubuhnya sangat indah. Saat dia berjalan ke sisi Jilson Lee, dia membawa sebuah nampan teh besar, di atasnya dipenuhi dengan gelas yang dipenuhi dengan teh yang baru diseduh. Mereka sudah minum arak sebanyak 3 kali, jadi gadis ini dengan sangat pintar membawakan teh untuk menghilangkan rasa haus semua orang.

Dia melihat Jilson Lee dengan tatapan mata yang berkilau, tiba-tiba kakinya menjadi miring sedikit, sehingga dirinya beserta nampan yang dipenuhi teh hangat langsung jatuh ke dalam pelukan Jilson Lee.

“Hati-hati!” pandangan Ayah Janita baru berubah menjadi peringatan, gadis sudah jatuh ke dalam pelukan Jilson Lee.

Saat melihat gadis memiringkan nampan teh di tangannya dan membiarkan teh panas terjatuh ke tubuhnya, Jilson Lee sudah menahan nampan teh yang dijatuhkannya.

Bersamaan juga, dia menggunakan sebelah tangannya menahan pinggangnya yang kurus.

“Kamu tidak apa-apa, kan?” Jilson Lee berkata.

“Tuan muda, aku tidak apa-apa.” Gadis segera menyembunyikan tangan kirinya yang terluka, punggung tangan kirinya tampak jelas terdapat sebuah bekas luka terbakar.

“Hati-hati.” Jilson Lee langsung menyadari tangannya yang sudah terluka, dia meletakkan nampan teh di meja, bersamaan juga memanggil bawahan keluarga Lu untuk membawakan obat melepuh.

“Tuan muda…” gadis mengerutkan alisnya.

“Kenapa?” Jilson Lee bertanya.

“Aku ingin berguru padamu.” Gadis tiba-tiba menggabungkan kedua tangannya, mengangkat dengan tinggi dan berlutut di depan Jilson Lee.

Novel Terkait

Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
5 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu