My Goddes - Bab 1162 Target Baru

"Apa?", "Bagaimana bisa seperti ini!?"

Mata Mayce terlihat kaget, Follan, Tamian, Gendis, Younsel dan Sangmin juga.

"Mengurung kalian di penjara karena takut kalian mengganggu kami dan ketika raja Jing kalah maka kalian tidak bisa menganggu lagi." Prajurit berkata dengan dingin.

"Aku tidak percaya!" Wajah yang ada di balik topeng berubah drastis, dia segera melihat sekeliling untuk mencari Jilson Lee.

"Bagaimana bisa seperti ini? Raja Jing telah dikalahkan Jilson Lee? Apakah Jilson Lee benar-benar telah mengalahkan raja Jing? Apakah dia sekarang sudah menjadi nomor satu di dunia dewa?" Badan Mayce gemetaran.

"Kita akan tahu jika pergi melihatnya." Wajah Gendis terlihat merah.

Orang-orang ini masih tidak percaya jika Jilson Lee telah mengalahkan raja Jing.

Karena raja Jing sebelumnya adalah salah satu dari tiga penguasa yang kedudukannya sangat tinggi di mata mereka.

Ketika mereka ke markas, mereka melihat Jilson Lee sedang ada pertemuan.

Jilson Lee berpakaian bersih dan wajahnya kemerahan dan sama sekali tidak terlihat habis berperang. Wajah Ardham terlihat terluka dan sedang dibalut kain kasa.

Pada saat ini Susi sudah pulang bersama pasukan yang berjaga di luar dan sedang duduk bersama mereka.

"Meskipun kita telah mengalahkan pasukan raja dewa tapi kita tidak bisa melawan pasukan raja siluman. Pertama adalah jumlah pasukan raja siluman karena binatang di dunia jumlahnya lebih banyak ratusan kali lipat dari manusia, jumlah manusia di dunia dewa berjumlah ratusan juta maka jumlah binatang ada puluhan miliar bahkan ratusan miliar. Binatang-binatang ini tidak seperti klan alien yang masih primitif, bahkan IQ serangga dan reptil setara dengan anak berumur sekitar tiga tahun. Binatang itu adalah makhluk hidup dan jika kita bertarung dengan dunia siluman maka aku merasa tidak tega dengan matinya ratusan miliar makhluk hidup dan hatiku juga akan merasa sakit jika ada saudara-saudara kita yang terluka atau mati. Kita tidak boleh berperang lagi dan tidak boleh ada yang terluka lagi." Jilson Lee menyalakan sebatang rokok sambil berkata serius dengan semua orang.

"Benar, jika kita bertarung dengan dunia siluman maka berdasarkan kekuatan kita sekarang dan prajurit dunia dewa yang dikalahkan maka jumlahnya tidak akan cukup sehingga kita harus merekrut warga biasa untuk menjadi pasukan sementara. Jika kita bisa merekrut jutaan prajurit sementara dan bertarung dengan miliaran siluman maka kedua belah pihak pasti akan menderita banyak kerugian sehingga makhluk hidup benar-benar akan punah." Leo menghela napas.

"Jadi kita harus berdamai dengan dunia siluman, raja naga menyatakan perang kepada kita tidak sesederhana raja alien. Dia hanya ingin sebuah keadilan sehingga anak cucunya bisa hidup damai dan mau kita tidak menindas anak cucunya lagi. Sekarang aku yang sedang berkuasa di dunia dewa maka kita bisa membuat sebuah peraturan supaya para kultivator abadi tidak menganggu klan siluman." Jilson Lee berkata.

"Tujuan utama para Kultivator abadi melakukan kultivasi adalah supaya bisa panjang umur dan untuk mendapatkan kekuatan tinggi yang tidak ada bandingannya. Jika kita memberikan sedikit senjata api kepada mereka maka tahap grandmaster akan setara dengan master tingkat dewa dan master tingkat dewa bahkan bisa membunuh master tingkat dewa lanjutan. Mereka sudah punya kekuatan dan pembuat pil yang ada di dunia dewa juga bisa mencukupi persediaan pil dewa mereka. Tidak baik jika membiarkan mereka terus saling membunuh dengan dunia siluman. Satu per satu dari mereka telah punya pengalaman perang nyata dan ilmunya juga meningkat maka ke depannya mereka pasti akan menyatakan perang kepada kita. Lebih baik membuat sebuah sistem yang bagus untuk mengendalikan mereka semua. Sebenarnya kita semua telah lelah setelah berperang begitu lama, bagus juga jika bisa mendirikan sebuah dunia dewa yang damai." Leo berkata.

"Tapi aku pernah bertanya kepada raja Jing dan dia tidak tahu raja naga ada di mana. Dia hanya tahu jika raja naga tinggal di laut hitam. Dia hanya tahu jika laut hitam menutupi dua daratan dewa dan daratan iblis yang lebih besar dari gabungan daratan dewa dan iblis. Jika kita ingin menemukan raja naga maka itu seperti mencari jarum di dasar laut. Tapi Hansin kemungkinan besar tahu di mana raja naga berada, kita bisa menemukan raja naga jika kita bisa menangkap Hansin." Jilson Lee berkata.

"Tuan Muda Ben sekarang sedang memancing pasukan siluman berlari bukan?" Leo bertanya.

"Bisa menyuruhnya memancing pasukan besar siluman ke sini." Jilson Lee tersenyum.

"Ketua Jilson Lee, katanya kamu telah mengalahkan pasukan raja Jing, apakah itu benar?" Follan segera menghampiri Jilson Lee sewaktu Jilson Lee selesai melakukan pertemuan.

"Aku sekarang sangat sibuk dan tidak mau membuang-buang waktu bersama kalian, kalian boleh menanyakannya kepada raja Jing jika tidak percaya. Tapi raja Jing sangat lelah dan sedang istirahat sekarang karena telah berperang seharian kemarin maka aku tidak berharap kalian pergi mencari raja Jing. Sudahlah, kalian pikirkan sendiri, tidak apa-apa juga menganggunya jika tidak memiliki hubungan yang baik dengannya." Jilson Lee merasa kepalanya sakit ketika melihat Follan dan lainnya maka dia segera berkata dan berjalan keluar.

"Saudara Jilson, apakah kalian benaran telah mengalahkan raja Jing? Apakah kalian sekarang akan pergi melawan Hansin? Apakah perlu bantuan kami?" Younsel menarik lengan Jilson Lee.

"Tidak perlu." Jilson Lee menggelengkan kepalanya.

Di sisi Tuan Muda Ben, dia sudah berlari belasan jam bersama pasukan siluman dengan kuda terbangnya.

Kuda terbangnya sudah kelelahan sambil meneteskan air liur.

Tapi karena sifat kelompok kuda yang setia maka dia bersikeras berlari bersama Tuan Muda Ben.

Pasukan siluman yang telah mengejar selama belasan jam juga sudah kelelahan tapi sifat binatang adalah suka mengejar apalagi melihat Tuan Muda Ben yang terus mempermainkan mereka yang memancing mereka dengan membawa kaki babi sehingga mereka semua sangat membenci Tuan Muda Ben, ada yang mengonggong seperti anjing karena marah sambil terus mengejar Tuan Muda Ben.

Sebenarnya Tuan Muda Ben juga kelelahan meskipun menunggangi kuda, bokongnya mati rasa sehingga bahkan sulit untuk berjalan.

Hansin juga kelelahan, dia yang duduk di atas tandu terhimpit para siluman yang mengejar Tuan Muda Ben sambil melihat area pertempuran Mengzhou dengan kekuatan supranaturalnya dan dia menjadi lebih panik lagi setelah melihat Jilson Lee telah mengalahkan raja Jing.

Mata Tuan Muda Ben yang menerima telepati dari Jilson Lee tiba-tiba bersinar, dia segera mengambil cambuknya lalu mengarahkan kuda terbangnya ke dalam kota Mengzhou.

Alasan pertama binatang buas milik Hansin mengejar Tuan Muda Ben adalah karena marah dipermainkannya, alasan kedua adalah karena mereka tertarik dengan kaki babi yang ada di tangan Tuan Muda Ben sehingga mereka segera mengejar Tuan Muda Ben setelah melihatnya berlari ke arah Mengzhou.

Pasukan siluman banyak yang tertinggal karena berlari selama belasan jam bersama Tuan Muda Ben, klan beruang, klan gajah dan klan binatang yang berbadan besar sudah tidak bisa berlari sejak tadi dan sudah jatuh kelelahan. Kelompok monyet yang pintar naik di atas siluman serigala, sambil melemparkan batu.

Sewaktu pasukan besar siluman berlari setengah jam bersama Tuan Muda Ben maka mereka perlahan-lahan berada di pinggiran kota Mengzhou.

Dia melihat Jilson Lee sudah mengumpulkan sepuluh ribu pasukan dan formasinya sama seperti sewaktu mengalahkan raja Jing, sebuah tank dikelilingi tiga kendaraan lapis baja tapi di samping tank dan kendaraan berlapis baja dijaga ribuan pasukan.

"Berhenti, berhenti!" Hansin tahu jika senjata milik Jilson Lee sangat hebat maka dia segera berteriak sambil melotot.

Jilson Lee tersenyum setelah dia melihat pasukan siluman semakin dekat.

Boom!